Disusun oleh:
1. Sharon Meylyn Septia Br Sidabutar 205110401111013 (Koordinator)
2. Sayyan Berthaisna Poetibonggi 205110400111004 (Anggota)
3. Cindy Ayu Saputri 215110201111038 (Anggota)
4. Vanny Purnamasari Vansaputri 215110207111021 (Anggota)
Mengetahui,
Menyetujui,
NIP 197901162009121001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….……………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….…………………………1
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………..11
3.2 Saran……………………………………………………………………….……………..11
Lampiran 1 (CV)………………………...………………………………………………….12
Lampiran 2 (Logbook)……………………………...………………………………………14
Lampiran 3 (Refleksi diri)……………..…………...………………………………………14
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di MI dan MTs Jabal Nur di Kota Malang, masih terdapat masalah seperti
rendahnya motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu, ketidakmerataan akses pendidikan tercermin dalam penggunaan media
pembelajaran konvensional dan kurangnya sekolah menengah atas di daerah
Kedungkandang. Upaya pemerintah dan organisasi non-pemerintah, seperti program
beasiswa dan pelatihan guru, telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia. Namun, tantangan besar masih terjadi di beberapa wilayah, termasuk
Kota Malang.
2. Tujuan Kegiatan
3. Manfaat Kegiatan
1. Meningkatkan minat siswa/i melanjutkan pendidikan hingga jenjang akhir masa
pendidikan serta menghindari pernikahan dini.
2. Memperluas wawasan siswa/i dalam berbahasa asing serta pengetahuan mengenai
negara asing.
3. Memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian serta menebar
kebermanfaatan untuk satu sama lain.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
KKN-T Budaya Mengajar kali ini dilaksanakan di dua sekolah yang berbeda
dan tingkat yang berbeda. Tingkatannya ialah untuk Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama. Instansi yang pertama ialah dilaksanakan di Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama My Little Island. Untuk Instansi yang kedua adalah
Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Jabal Nur.
2. Uraian Kegiatan
Kegiatan Budaya Mengajar di Jabal Nur ditutup pada pekan ke-6 pada
tanggal 18 November 2023, penutupan ini diisi dengan upacara penutupan dan
pameran seni. Pada pameran seni ini siswa/i membawakan konsep yang sudah
dipersiapkan bersama teman-teman pengajar pada pekan sebelumnya dengan
bentuk individu maupun kelompok. Selain pertunjukan individu dan
kelompok, masing-masing kelas juga memperlihatkan hasil karya dari setiap
anggota kelas, yang nantinya diberikan penilaian oleh seluruh panitia Budaya
Mengajar yang hadir. Kegiatan penutupan diakhiri dengan sesi dokumentasi
bersama seluruh panitia dan peserta didik.
1. Kesimpulan
Program kerja Budaya Mengajar yang telah terlaksana kurang lebih selama
empat bulan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan selesai dengan
baik. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang kemudian dapat
diselesaikan oleh teman-teman panitia dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga
memberi manfaat kepada para peserta didik baik di sekolah SpK My Little Island
maupun di sekolah MI/MTs Jabal Nur. Khususnya di sekolah SpK My Little Island
ialah didapatkannya perluasan wawasan mengenai bahasa dan budaya dari negara lain
serta nilai–nilai kreatifitas dan aktivitas menarik selama pembelajaran. Sedangkan
untuk sekolah MI/MTs Jabal Nur kebermanfaatan yang dirasakan ialah bantuan
berupa pemaparan pentingnya memiliki motivasi dan mimpi untuk sekolah setinggi
tingginya serta pembentukan karakter dan edukasi pola hidup sehat.
2. Saran
CURRICULUM VITAE
1. Koordinator Kelompok
NIM : 205110401111013
2. Anggota Kelompok
NIM : 205110400111004
NIM : 215110207111021
4. Anggota Kelompok
NIM : 215110201111038
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Tabel Kegiatan
REFLEKSI DIRI
Kami diminta untuk membuat RPP atau rencana pembelajaran kami sejumlah kami
mengajar di sekolah yang kami ajari. Perbedaan peserta didik di antara kedua sekolah yang
kami ajari sangat terasa perbedaan kemampuan murid yang kami ajari, kami sangat
merasakan bahwa terbatasnya ilmu pengetahuan dan fasilitas yang dimiliki MI dan MTs Jabal
Nur dibandingkan SPk My Little Island, rasanya tidak adil bagi mereka yang tidak
mendapatkan ilmu pengetahuan yang seluas luasnya padahal masih berada di satu kota yang
sama. Kami sadar bahwa belum meratanya pendidikan di Indonesia, dan kebetulan yang kami
rasakan adalah di Kota Malang. Lalu permasalahan yang kami hadapi pula khususnya di MI
dan MTs Jabal Nur ialah masih tingginya tingkat putus sekolah di sana, mereka lebih
memilih untuk berhenti sekolah dan melanjutkannya dengan bekerja ataupun menikah di usia
yang masih sangat muda, setelah kami perhatikan ada beberapa faktor pendorong hal tersebut
terjadi, yaitu faktor pemikiran orang tua mereka yang berpikir bahwa tidak perlu
menyekolahkannya tinggi tinggi dan lebih baik membantu perekonomian keluarga mereka
dengan menikah ataupun bekerja sebagai kuli bangunan.
Setelahnya, ketika kami tanyakan di kelas motivasi dan cita cita yang kami adakan,
peserta didik di sana sebenarnya memiliki keinginan untuk memiliki pekerjaan sesuai dengan
cita cita mereka, ada beberapa yang ingin menjadi dokter, guru, polisi, hingga pengusaha
yang sukses, tetapi cita cita mereka selalu diakhiri dengan kata kata bahwa, “ah tapi
memangnya bisa kak” selalu seperti itu, selalu kami upayakan dan berikan edukasi mengenai
banyak sekali kesempatan yang dapat mereka dapatkan untuk menggapai cita-cita mereka.
Keterbatasan pengetahuan mereka mengenai dunia luar pun juga terbatas, mereka tidak tahu
ada apa saja di luar kampung mereka, mereka hanya tahu Kota Malang, dan negeri arab
adalah negara yang dituju jika ingin pergi ibadah haji, selebihnya mereka tidak mengetahui
tentang banyaknya kota-kota besar yang ada di Indonesia, apalagi berbagai negara selain
negara Indonesia, Malaysia, dan Saudi Arabia.
Maka dari itu, kami ajarkan mereka mengenai hal hal menakjubkan di luar sana
yang belum mereka ketahui, lalu sempat datang juga native speaker dari Jepang yang
merupakan salah satu anggota dari sponsor kami yang juga datang ke sekolah MI dan MTs
Jabal Nur saat kegiatan Budaya Mengajar sedang berlangsung dengan tujuan
memperkenalkan kepada murid murid bahwa belajar tidak hanya sebatas hingga MI ataupun
MTs saja tetapi bisa hingga ke luar negeri. Ketika acara penutupan Budaya Mengajar pula
kami mengadakan pameran dari berbagai daerah di indonesia dan menampilkannya di
panggung yang kami buat dengan banner seadanya, dan membuat berbagai kostum ataupun
membuat benda yang merepresentasikan budaya di Indonesia. Selesai kegiatan Budaya
Mengajar banyak haru yang diberikan oleh murid murid disana, setiap kami datang mereka
sangat antusias dan tidak sabar untuk memulai kelas, kami mendapatkan banyak pelajaran
dari mereka dengan mendengar cerita cerita mereka, dari situ kami pun belajar dan
mengetahui fakta dan kenyataan yang terjadi di masyarakat, khususnya di daerah Kota
Malang, bahwasanya masih banyak yang harus dibenahi dan masih banyak hal yang harus
dilakukan untuk mengurangi angka putus sekolah.