JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
serta karunianya yang tiada batas sehingga penyusunan tugas ini dapat
terselesaikan sebagai tugas akhir perkuliahan pada mata kuliah Psikologi
Kemaritiman dengan judul “Persepsi Anak Remaja Suku Bajo di Pesisir Pantai
Soropia, Kabupaten Konawe terhadap Pentingnya Pendidikan”, yang mungkin
masih banyak terdapat kekurangan karena terbatasnya ilmu, skill peneliti, dan
waktu penelitian.
Seiring dengan selesainya tugas akhir perkuliahan ini, tidak lupa penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan tanpa batas kepada semua pihak
yang telah membantu memberikan arahan, bimbingan, petunjuk, serta narasumber-
narasumber yang terlibat, dalam proses penelitian ini, diantanya:
1. Ibu Linda Fajriah, S. Psi., MA, sebagai dosen mata kuliah Psikologi
Maritim
2. Kepala Desa Leppe beserta Ibu Desa yang telah membantu memberikan
data dan izin kepada kami untuk melakukan penelitian di Desa Leppe.
3. Kepala sekolah MA Bahrul Mubarak beserta staf dan para guru yang telah
membantu kami dalam penelitian ini.
4. Warga masyarakat pesisir suku Bajo di Kecamatan Soropia, khususnya
Desa Leppe , yang telah berkenan menjadi narasumber dalam penelitian
ini.
5. Adik-adik siswa dan siswi MA Bahrul Mubarak yang telah bersedia
menjadi responden dalam penelitian kami.
6. Teman-teman sebangku perkuliahan serta senior-senior jurusan yang telah
mendukung dan memberikan arahan dan petunjuk dalam penelitian ini.
Kendari, November 2018
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….
DAFTAR TABEL………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………….…………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………
D. Manfaat Peneliltian…………………………………………………….
1. Manfaat Teoritis………………………………………………..
2. Manfaat Praktis…………………………………………………….
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan untuk ilmu pengetahuan khususnya mengenai
kajian pendidikan mengenai suku Bajo di Kecamatan Soropia,
Kabupaten Konawe.
b) Menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan
masyarakat pada umumnya dan mahasiswa psikologi pada
khususnya mengenai pendidikan pada suku bajo terutama dalam
Psikologi perndidikan dan Psikologi sosial.
2) Manfaat Praktis
a) Memberikan kesempatan bagi penulis untuk lebih mengenal sisi
lain dari kehidupan sehari-hari masyarakat suku Bajo,
khususnya yang bermukim di lokasi penelitian.
b) Memberikan informasi baru khususnya kepada mahasiswa yang
mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan bidang penelitian ini
dan juga bagi masyarakat pada umumnya.
c) Sebagai bahan referensi bagi para remaja dalam mengambil
keputusan untuk pendidikannya.
d) Sebagai tambahan referensi kepada para orang tua baik itu di
pemukiman suku Bajo maupun di tempat-tempat lainnya agar
lebih memperhatikan pendidikan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1) Pengertian Persepsi
4) Proses Persepsi
B. Remaja
1) Definisi Remaja
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia
akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
2) Aspek-Aspek Perkembangan
D. PENDIDIKAN
1) Definisi Pendidikan
2) Tujuan Pendidikan
A. Jenis Penelitian
B. Desain Peneltian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sequential Exploratory, yaitu mengumpulkan dan menganalisis data
kualitatif kemudian mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif.
Dalam penelitian ini lebih menekankan pada metode kualitatif (McMillan,
dalam Komariah, 2015: 160). Sependapat dengan yang dikatakan oleh
McMillan dalam Creswell yang dikutip oleh Komariah (2015: 160) yaitu
pada tahap pertama akan diisi dengan pengumpulan dan analisis data
kualitatif, kemudian pengumpulan dan menganalisis data kuantitatif. Pada
tahapan kualitatif penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
persepsi remaja dan masyarakat suku bajo terhadap pentingnya pendidikan,
sedangkan pada tahap kuantitatif adalah mendesain alat ukur berdasarkan
temuan pada kualitatif agar hasil penelitian mencakup popolasi yang luas,
sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi ke dalam jumlah populasi
yang besar.
Interpretation
Qualitative Quantitative Base on
qualitativequan
titative result
C. Lokasi Penelitian
D. Sampel Penelitian
1. Tahap Kualitatif
a. Partisipan
b. Informan
Informan dalam penelitian ini adalah stakeholder dimasing-
masing lokasi peneltian beserta masyarakat suku bajo pada
umumnya. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini,
yaitu:
2. Tahap Kuantitatif
E. Definisi Operasional
F. Fokus Penelitian
G. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:
1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari
lokasi penelitian. Data primer dalam penelitian ini yaitu berupa
dokumen dan hasil wawancara langsung dengan partisipan
penelitian dan informan.
2) Data Sekunder, yaitu data yang diperlukan dalam penelitian untuk
melengkapi informasi yang diperoleh dari data primer. Data
sekunder dalam penelitian ini berupa jurnal, artikel-artikel di media
cetak seperti koran, surat kabar online dan sumber-sumber lainnya
yang relevan dengan penelitian ini.
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Dalam penelitian kualitatif terdapat sumber data yang berasal
dari bukan manusia seperti dokumen, foto-foto dan bahan statistik.
Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk pengumpulan
data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati benda mati
dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk merevisinya karena
sumber datanya tetap dan tidak berubah. Menurut Hamidi (2004:72),
Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting
baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan.
Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh
peneliti untuk memperkuat hasil penelitian. Menurut Sugiyono
(2013:240), dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-
karya monumentel dari seseorang.
Alat dokumentasi yang digunakan untuk pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah berupa alat perekam (yang ada di
handphone). Penggunaan alat bantu ini dilakukan dengan
sepengetahuan dan persetujuan subjek penelitian. Sebelum wawancara
dilakukan, peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan mengenai
perlunya penggunaan alat perekam agar subjek tidak merasa keberatan
dan dirugikan.
4. Angket/ Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan/ pernyataan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang
akan diteliti (Narbuko dalam Sirnayatin, 2013). Menurut Suharsimi
Arikunto dalam Sirnayatin (2013), kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan/ pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Dari pernyataan di atas, jadi kuesioner adalah
suatu daftar pertanyaan/ pernyatan tertulis yang diberikan kepada
sekelompok orang mengenai suatu masalah sehingga mendapatkan
informasi tentang masalah tersebut.
Pada tahap ini peneliti mengembangkan alat ukur persepsi
terhadap pentingnya pendidikan berdasarkan temuan pada tahap
kualitatif. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada subjek
untuk dilakukan penilaian terhadap item yang dikembangkan. Alat ukur
dinyatakan relevan oleh lalu dilakukan ujicoba untuk mendapatkan alat
ukur yang valid dan reliabel. Adapun tabel persebaran aitem kuesioner
dalam penelitian ini dapat dilahat pada tabel berikut:
Aitem
Aspek No Indikator
F UF
1, 2, 3, 5, 7
1 Pentingnya Pendidikan 4, 6, 8,
9
Pada tahap ini peneliti menyusun data dalam tabel-tabel agar dapat
memudahkan peneliti untuk membaca dan menganalisis data. Tabel-
tabel yang digunakan peneliti seperti tabel karakteristik responden dan
tabel distribusi jawaban responden.
1) Jika Kuartil III < Skor < Maksimal; artinya sangat positif
(Literasi informasi masyarakatdinilai aktif).
2) Jika Median < Skor < Kuartil III; artinya positif (Literasi
informasi masyarakat dinilai cukup aktif).
3) Jika Kuartil I < Skor < Median; artinya negatif (Literasi
informasi masyarakat dinilai kurang aktif).
4) Jika Minimal < Skor < Kuartil I; artinya sangat negatif (Literasi
informasi masyarakat dinilai tidak aktif).
Pada bagian ini akan diukur mengenai tingkat Persepsi remaja suku
Bajo di daerah Soropia. Untuk mempermudah pengolahan data dan
analisis data , data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis
dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Agama Jumlah
1 Islam 482
2 Lainnya 3
Jumlah 485
Sumber data sekunder: Laporan Kegiatan Asuhan Keperawatan
Komunitas Desa Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe:
STIKES Avicena, 2018
No Pendidikan Jumlah
1 TK 12
2 SD 241
3 SMP 99
4 SMA 60
5 DIII 3
6 S1 4
7 Tidak Sekolah 66
Jumlah 485
Sumber data sekunder: Laporan Kegiatan Asuhan Keperawatan
Komunitas Desa Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe:
STIKES Avicena, 2018
No Pekerjaan Jumlah
1 PNS 3
2 Wiraswasta 32
3 Nelayan 120
4 IRT 98
5 Pelajar 133
6 Bidan 0
7 Lainnya 99
JUMLAH 485
Sumber data sekunder: Laporan Kegiatan Asuhan Keperawatan
Komunitas Desa Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe:
STIKES Avicena, 2018
Hasil wawancara dengan salah satu warga Desa Leppe tersebut juga
di konfirmasi oleh Bapak Hajar selaku Kepala Desa Leppe, ia
mengatakan bahwa saat ini pandangan warga dan anak-anak terhadap
pentingnya pendidikan telah meningkat dan tidak seperti dulu lagi,
beberapa telah ada yang menjadi lulusan sarjana, menjadi pendakwah
dan rata-rata anak-anak remaja suku Bajo bersekolah semua. Namun
memang masih ada beberapa yang pemikirannya tetap begitu-begitu
saja, lebih memilih ikut kapal mencari ikan dibandingkan bersekolah,
dikarenakan hasil dari melaut langsung diterima dan hasilnya terlihat
(Wawancara Pada Tanggal 28 November 2018).