DISUSUN OLEH:
NIM: 221223371002
KELAS:PENMAS REG B
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Pendidikan pada Jurusan Geografi
Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Medan (FIP UNIMED).
Semoga Tuhan YME yang maha pemurah menerima makalah atas jasa yang telah
diberikan. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca terutama bagi yang mengkaji ilmu di Jurusan pendidikan
kemasyarakatan.
AMENOBELIA SITEPU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
B,Rumusan Masalah................................................................................................................4
C.Tujuan .................................................................................................................................4
D. Manfaat…………………………………………………………………………………...5
E. Penegasan Istilah…………………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAAN........................................................................................................7
B. Tingkat pendidikan...…………………................................................11
D. Belajar…………………………………………………………14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
A. Kesimpulan .......................................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masa yang
akan datang karena dengan pendidikan yang lebih baik dapat diharapkan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga mampu dalam mengembangkan
taraf hidupnya (BKKBN, 1993: 60). Oleh karena itu, tingkat pendidikan sangat
besar pengaruhnya terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Kesibukan orang tua yang bekerja, menyita waktu untuk keluarga dalam hal
perkembangan pendidikan anak. Mereka menjadi kurang perhatian atau tidak
mendapatkan perhatian penuh oleh kedua orang tuanya, dengan tidak pernah
menanyakan ada pekerjaan rumah atau tidak dan tidak pernah menanyakan ada
masalah dalam pemenuhan kebutuhan sekolah. Hal itu terjadi karena orang tua
mereka jarang di rumah dan juga mempunyai dasar pendidikan yang rendah. Pada
kenyataanya peranan keluarga (orang tua) sangatlah penting dalam kelangsungan
pendidikan anak dalam hal perhatian orang tua, cara orang tua mendidik dan lain
sebagainya.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, meliputi:
E.Penegasan Istilah
Agar ruang lingkup permasalahan menjadi jelas, tidak terjadi penyimpangan arti
dan dapat menjadi satu kesatuan makna, cara pandang dan anggapan mengenai
sesuatu, serta menekan semaksimal mungkin kesalahpahaman dalam penelitian ini
yang berjudul “Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Anak (Studi Kasus
Masyarakat Pedagang di Desa Aek Nabara Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten
Labuhanbatu)”, maka diperlukan batasan pengertian sebagai berikut
1. Peranan
3. Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantoro, pendidikan yaitu tuntutan didalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Slameto, 2003: 4).
Pendidikan yang dimaksudkan dalam pendidikan ini adalah
tingkat pendidikan formal yang diperoleh anak.
4. Anak
Anak yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah anak SD, SMP,
SMA dari orang tua yang bekerja sebagai nelayan di desa Tasikagung
Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
PEMBAHASAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diperlukan teoriteori yang
mendukung, meliputi peranan keluarga dalam pendidikan anak, tingkat pendidikan,
kondisi sosial ekonomi, belajar, dan masyarakat Pedagang.
1. Peranan keluarga
Menurut para ahli psikologi, lingkungan yang banyak
memberikan sumbangan dan besar pengaruhnya terhadap proses belajar
maupun perkembangan anak adalah lingkungan keluarga. Karena
lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat
informal yang pertama dan utama yang dialami oleh anak.
Ahmadi (2004: 167) menyebutkan “keluarga adalah kelompok
sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan
darah, perkawinan dan atau adopsi”. Keluarga dilihat dari segi
pendidikan merupakan satu kesatuan hidup (sistem sosial), dan keluarga
menyediakan situasi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama
(sistem sosial) keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak mempunyai
ikatan yang kuat dan saling kerja sama, dan saling memberi kasih sayang
(Hasbullah, 2009: 87). Keluarga menyediakan situasi belajar berarti
bahwa anak membutuhkan bimbingan orang tua dalam kelangsungan
pendidikannya. Karena orang tua memegang peran utama dari anak sejak
kecil yang meniru apa yang diajarkan oleh orang tua.
Peranan keluarga (orang tua) dalam pendidikan anaknya tidak
hanya memberikan sebatas pendidikan saja atau memberikan uang yang
cukup, tetapi juga dengan pengasuhan dari orang tua, dengan memberi
perhatian, kasih sayang, kepedulian dan dukungan dari anggota keluarga.
Ada beberapa orang tua yang hanya memberikan anak berupa materi
saja, mungkin karena kesibukan mereka bekerja mencari nafkah. Hal ini
tergantung dari masingmasing orang tua dalam mendidik anak, semua
akan berjalan dengan baik apabila orang tua mampu membagi waktu,
dalam mendidik serta memberi pendidikan dan perhatian yang cukup
bagi anak (Andriyani, 2010: 11-12).
Hubungan antara keluarga dengan anak harus terjalin dengan
baik demi keberhasilan anak dengan perhatian dan kasih sayang yang
cukup bagi anak. Menurut Hasbullah (2009: 88-89) tanggung jawab
keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut:
a. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini
merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena si
anak memerlukan makan, minum dan perawatan agar dia
dapat hidup secara berkelanjutan;
b. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara
jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan
penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan
dirinya; 14 c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu
berdiri sendiri dan membantu orang lain;
c. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan
memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan
TUHAN YME, sebagai tujuan akhir hidup manusia.
Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak
secara kontinue perlu dikembangkan kepada setiap keluarga agar pendidikan yang
dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah.
2. Pemilihan pendidikan
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan
sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar
pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang
berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan
pernyataan tujuan pendidikan (Ihsan, 2008: 1-2).
Menurut Munib (2007: 75) menyebutkan bahwa salah satu masukan dalam sistem
pendidikan adalah masukan lingkungan. Salah satunya adalah lingkungan
pendidikan meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a. Lingkungan pendidikan keluarga Lingkungan keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang pertama dan utama karena sebelum manusia
mengenal lembaga pendidikan yang lain, lembaga inilah yang pertama
ada. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang utama karena
didalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia
terbentuk dan sebagian dikembangkan.
b. Lingkungan pendidikan sekolah Karena perkembangan peradaban
manusia, orang merasa tidak mampu untuk mendidik anaknya, pada
masyarakat yang semakin komplek dan terspesialisasi, seorang anak
memerlukan persiapan yang khusus untuk memasuki usia dewasa.
Persiapan ini memerlukan waktu yang khusus, tempat yang khusus,
dan proses yang khusus pula. Oleh karena itu, orang tua memerluakan
lembaga yang disebut sekolah. Sekolah bukan menggantikan tugas
orang tua sebagai pendidik tetapi sebagai pelengkap dari pendidikan
yang diberikan oleh orang tua.
c. Lingkungan pendidikan masyarakat Lingkungan masyarakat
merupakan lingkungan pelengkap kedua dari pendidikan yang
diberikan oleh orang tua. Masyarakat melengkapi yang tidak ada di
sekolah karena sekolah hanya mencetak manusia yang berkepribadian
inovatif dan juga dapat menjadi motivator. Sedangkan masyarakatlah
yang memiliki sumber daya yang memungkinkan untuk
mengembangkan inovasi.
B. Tingkat pendidikan
1. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar dijabarkan dalam pasal 17 Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Pendidikan dasar
adalah pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarkan program
pendididkan 6 tahun terdiri atas Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI), sedangkan bentuk satuan program pendidikan 3 tahun
setelah 6 tahun adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.
2. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah dijabarkan dalam pasal 18 Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2003. Pendidikan
menengah adalah lanjutan pendidikan dasar yang terdiri atas
pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
Bentuk satuan pendidikan menengah terdiri atas Sekolah Menengah
Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah umum
adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan
siswa. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang
pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
3. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi dijabarkan dalam pasal 19 dan pasal 20
Undangundang Sistem Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2003.
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister spesialis, doktor yang disediakan oleh pergururan tinggi.
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut
perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut atau universitas.
C. Kondisi sosial - ekonomi
Kondisi sosial selalu mengalami perubahan melalui proses
sosial. Proses sosial merupakan interaksi sosial yang terjadi karena
adanya saling mengerti masing-masing pihak dalam suatu hubungan
sosial. Interaksi sosial terjadi antar individu, antar kelompok, dan
antar individu dengan kelompok (Abdulsyani, 2002: 153).
D. Belajar
1. Faktor intern, faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar,
meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
2. Faktor ekstern, faktor yang ada di luar individu yaitu faktor lingkungan,
meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Faktor keluarga adalah faktor yang berpengaruh terhadap anak
(siswa) yang belajar berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, 24 suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua dan latar belakang kebudayaan.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
orang tua.
keluarga.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badiran, dkk. 2009. Pengembangan Model Pendidikan Dasar Bagi Anak Masyarakat Pedagang. Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara.http://balitbang.sumutprov.go.id/form/PenelitianBalitbang. php?field=ID&download=135. (2 Juli
2011).
Bambang A. 2011. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunasi Tt Di Ruang Kia.
Http://Rian84.Blogspot.Com/2011_03_01_Archive. Html?Zx=D0fc6116cfe0a4bc. (7 Agustus 2011).
BKKBN. 1993. Gerakan Keluarga Berencana Dalam Membangun Keluarga Kecil Nasional Mandiri.
Semarang: BKKBN Provinsi Jateng.
BPS. 2010. Kecamatan Rembang dalam Angka Tahun 2010. Sumatra: BPS.
Dahuri, Rakhman. 2003. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta: PT gramedia pustaka
utama.
Dinas Perikanan dan Kelautan. 2000. Selayang Pandang Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah.
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. www.diskanlut-jateng.go.id.
Ekaningdyah, Astrid. 2005. Peran Wanita dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayandi Desa
Aeknabara Kecamatan Bilah hulu Kabupaten Labuhanbatu. Tugas Akhir. Semarang: UNDIP.