Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK

REPORTMATA
KULIAH PISIKOLOGI
PENDIDIKAN

(Dosen Pengampu: Dr. Sudirman, SE, M. Pd)

DISUSUN OLEH :

AMENOBELIA SITEPU (1223371002)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS LIMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas matakuliah Psikologi Pendidikan yaitu Critical Book Review.
Tugas ini adalah tugas individu yang mengkaji sebuah buku kepemimpinan yang
bertujuan meringkas isi dan membandingkan dengan dua atau lebih buku lainnya
dengan relevan.

Saya berharap semoga tugas Critical Book Review ini dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi untuk senantiasa membaca. Saya menyadari bahwa tugas ini
terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya mohon maaf apabila terdapat kata-kata
yang kurang tepat dalam pembahasan.

Medan, februari 2023

Amenobelia sitepu

2
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Umumnya psikologi dipahami sebagai ilmu yang mempelajari gejala gejala kejiwaan baik
pada manusia ataupun hewan atau ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Apabila yang dikaji oleh psikologi adalah aspek aspek
tingkah laku manusia yang bersifat umum, ia disebut psikologi umum. Apabila yang dikaji
oleh psikologi adalah aspek tingkah laku manusia yang bersifat khusus, ia disebut psikologi
khusus. Yang termaksud dalam psikologi khusus antar lain:

1. Psikologi perkembangan, mengkaji tingkah lakui individu yang berada dalam proses
perkembangan sejak kehidupan dimulai hingga akhir kehidupan.
2. Psikologi social, mengkaji tingkah laku individu dalam interaksi social
3. Psikologi abrnormal, mengkaji tingkah laku individu yang tergolong abrojnal.
4. Psikologi komparatif, mengkaji perbandingan tingkah laku manusia dengan hewan.
5. Psikologi diferensial, mengkaji perbedaan tingkah laku antar individu.
6. Psikologi keperibadian, mengkaji tingkah laku individu secara khusus dari aspek
keperibadiannya.
7. Psikologi pendidikan, mengkaji tingkah laku individu dalam situasi pendidikan.
8. Psikologi industry, mengkaji tingkah individu dalam kaitannya dengan dunia industry.
9. Psokoologi klinik, mengkaji tingkah laku individu untuk keperluan klinik atau
penyembuhan.
10. Psikologi criminal, mengkaji tingkah laku individu dalam situasi criminal.
11. Psikologi militer, mengkaji tingkah laku dalam situasi kemiliteran (Surya 1997:4-5)

Di dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam, terjadi ineraksi antara guru
(pendidik) dan siswa (peserta didik). Dalam interaksi itu, terdapat peristiwa dan proses
psikologi. Peristiwa dan proses psikologi ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan
rambu rambu oleh para guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat. Peran guru
termaksud guru agama di setiap institusi pendidikan, sangat digarapkan memiliki bahkan
dituntut untuk menguasai pengetahuan psikologi pembelajaran, termaksud psikologi
pembelajaran PAI agar mereka dapat melaksanakan proses pembelajaran secara berdaya dan
berhasil guna.

3
1.1 Tujuan

Critical Book Review ini bertujuan:

a. Mengulas isi sebuah buku


b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
c. Membandingkan isi buku

1.2 MANFAAT
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Psikologi Pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BUKU I
 IDENTITAS BUKU I

1. Judul Buku : Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen


2. Penulis : Junihot Maranta Simanjuntak
3. Penerbit : Penerbit ANDI
4. Tahun Terbit : 2016
5. Tebal Halaman: X+190 halaman
6. ISBN : 978-979-29-3799-2

 Identitas Buku II

5
1. Judul Buku : Psikologi Pendidikan
2. NO ISBN : 979-692-972-6
3. Penulis : Drs. Muhibbin Syah M.Ed
4. Penerbit :PT REMAJA ROSDAKARYA
5. Tahun Terbit : 2010
6. Jumlah Halaman : 260 Halaman

6
 Ringkasan Buku I

BAB I

Makna Psikologi Pembelajaran Kristen

A. Pengantar

Jenis Jenis Psikologi

Umumnya psikologi dipahami sebagai ilmu yang mempelajari gejala gejala kejiwaan baik
pada manusia ataupun hewan atau ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Apabila yang dikaji oleh psikologi adalah aspek aspek
tingkah laku manusia yang bersifat umum, ia disebut psikologi umum. Apabila yang dikaji
oleh psikologi adalah aspek tingkah laku manusia yang bersifat khusus, ia disebut psikologi
khusus. Yang termaksud dalam psikologi khusus antar lain:

12. Psikologi perkembangan, mengkaji tingkah lakui individu yang berada dalam proses
perkembangan sejak kehidupan dimulai hingga akhir kehidupan.
13. Psikologi social, mengkaji tingkah laku individu dalam interaksi social
14. Psikologi abrnormal, mengkaji tingkah laku individu yang tergolong abrojnal.
15. Psikologi komparatif, mengkaji perbandingan tingkah laku manusia dengan hewan.
16. Psikologi diferensial, mengkaji perbedaan tingkah laku antar individu.
17. Psikologi keperibadian, mengkaji tingkah laku individu secara khusus dari aspek
keperibadiannya.
18. Psikologi pendidikan, mengkaji tingkah laku individu dalam situasi pendidikan.
19. Psikologi industry, mengkaji tingkah individu dalam kaitannya dengan dunia industry.
20. Psokoologi klinik, mengkaji tingkah laku individu untuk keperluan klinik atau
penyembuhan.
21. Psikologi criminal, mengkaji tingkah laku individu dalam situasi criminal.
22. Psikologi militer, mengkaji tingkah laku dalam situasi kemiliteran (Surya 1997:4-5)

B. Makna Psikologi Pembalajaran PA Kristen

1. Sejarah dan Pengertian Psikologi

Selama ini, kita mengenal psikologi dengan ‘’ilmu jiwa’’. Istilah psikologi berasal dari
bahasa inggris ‘’psychology’’. Kata psychology merupakan du akar kata yang bersumber
dari bahasa greek (yunani), yaitu ‘’psyche’’ artinya jiwa dan ‘’logos’’ artinya ilmu. Jadi,
secara harfiah psikologi artinya ‘’ilmu jiwa’’. Istilah ilmu jiwa sering menimbulkan konotasi
lain, seperti adanya anggapan bahwa ilmu jiwa adalah ilmu yang langsung menyelidiki jiwa.
Oleh karena sering menimbulkan konotasi lain, istilah ‘’ilmu jiwa’’ untuk arti kata psikologi,
sekarang jarang dipakai oleh kalangan professional baik yang berkecimpung dalam dunia

7
pendidikan maupun dalam dunia professional lain. Sebaiknya istilah psychology jangan
diganti dengan istilah ilmu jiwa melainkan psikologi saja, sebab sebutan itu lebih pas untuk
disiplin ilmu ini.
Pada dasarnya, psikologi menyentuh banyak bidang kehidupan diri oragnisme, baik manusia
maupun hewan. Psikologi berhubungan dengan penyelidikan mengenai bagaimana dan
mengapa organisme organisme itu berbuat atau melakukan sesuatu. Akan tetapi, secara lebih
spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan manusia. Dalam hubungan ini,
psikologi didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku
manusia, alas an dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana
manusia berpikir dan berperasaan.

Chaplin (1972) dalam Syah (1996:9) menyatakan bahwa psikologi adalah: ‘’ ilmu
pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyeliddikan terhadap organisme
dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan
peristiwa peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.’’ Selanjutnya Sarrwono
(1976) dalam Syah (1996;9) menyatakan bahwa psikologi jauh lebih sederhana dari definisi
di atas yakni “studi tentang hakikat manusia.”

2. Pengertian Belajar

Definisi psikologi pembelajaran berkaitan dengan pengertian belajar itu sendiri. Sangat
banyak definisi belajar bisa kita temukan dalam berbagai literature, tetapi karena pengertian
psikologi pembelajaran, maka bagian ini hanya mengemukakan beberapa pengertian saja.

Proses pembelajaran merupakan situasi psikologi, di mana banyak ditemukan aspek aspek
psikologis ketika proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena proses pembelajaran
merupakan situasi psikologi, maka guru di tuntut untuk memiliki pemahaman tentang
psikologi guna memecahkan berbagai persoalan psikologis yang muncul dalam proses
pembelajaran.

3. Pengertian Pendidikan Islam

Abdurrahmanan-Nahlawi (1989:41) menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah penataan


individual dan social yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan
menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat.

8
BAB II

Pera,Urgensi Dan Cakupan Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

A. Peran Psikologi dalam Pembelajaran PA Kristen

Dalam lingkup yang lebih khusus,terutama dalam konteks kelas, psikologi belajar atau
psikologi pembelajaran banyak memusatkan perhatiannya pada psikologi pembelajaran
banyak memusatkan perhatiannya pada psikologi dan pembelajaran. Fokusnya adalah aspek
aspek psikologi dalam aktivitas pembelajaran, sehingga dapat diciptakan suatu proses
pembelajaran yang efektif.

Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah:

1. Memahami siswa sebagai pelajaran,meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan,


kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, keperibadian, dan lain lain.
2. Memahami prinsip prinsip dan teori pembelajaran.
3. Memilih metode metode pembelajaran dan pengajaran.
4. Menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran.
5. Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif
6. Memilih dan menetapkan isi pengajaran.
7. Membantu peseta didik yang mendapatkan kesulitan pembelajaran
8. Memilih alat bantu pembelajaran dan pengajaran
9. Menilai hasil pembelajaran dan pengajaran
10. Memahami dan mengembangkan keperibadian dan profesi guru
11. Membimbing perkembangan sisw

B. Urgensi Psikologi Pembelajaran PA Kristen

Guru merupakan jabatan professional, karena ia menuntut dimilikinya disiplin ilmu tentu
yang hanya bisa diperoleh melalui lembaga pendidikan profesi. Lembaga pendidikan profesi
yang dimaksud adalah lembaga pendidikan kegururuan termaksud Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. Lembaga ini merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar tawar lagi bagi guru
(pendidik) yang kmpoten dan professional melaksanakan profesinya sesuai dengan keadaan
peserta didik. Tanpa mengurangi peran penting didakti dan metodik, psikologi sebagai ilmu
pengetahuan yang berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, termaksud para siswa
yang satu sama lainnya berbeda, sangat penting bagi para guru di semua jenjang pendidikan.

Dalam prespektif psikologi, dan umumnya para psikologi meyakini bahwa antara dua orang
anak tidak pernah memiliki respons yang betul betul sama terhadap situasi belajar mengajar
di kelas.

9
Di dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam, terjadi ineraksi antara guru
(pendidik) dan siswa (peserta didik). Dalam interaksi itu, terdapat peristiwa dan proses
psikologi. Peristiwa dan proses psikologi ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan
rambu rambu oleh para guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat. Peran guru
termaksud guru agama di setiap institusi pendidikan, sangat digarapkan memiliki bahkan
dituntut untuk menguasai pengetahuan psikologi pembelajaran, termaksud psikologi
pembelajaran PAI agar mereka dapat melaksanakan proses pembelajaran secara berdaya dan
berhasil guna.

C. Cakupan Pembahasan Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

Psikologi Pembelajaran PA Kristen pada dasarnya adalah sebuah disiplin ilmu psikologi
khusus yang mempelajari atau membahas aspek aspek perilaku manusia yang terlibat dalam
proses pembelajaran pendidikan agama Islam. Inti persoalan psikologis dalam Psikologi
dalam Psikologi Pembelajaran PA Kristen, tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru,
terletak pada siswa.

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan pelayanan yang khusus diperuntukan bagi
siswa (peserta didik). Proses pembelajaran dalam pendidikan agama Islam, sebenarnya
menggunakan prinsip prinsip umum proses pembelajaran yang dikemas secara Islam i.

Karakteristik pendidikan agama Islam terletak pada tujuan,bahan,metode dan alat. Karena
dalam pendidikan agama Islam, komponen komponen tadi harus dilandasi oleh ajaran Islam.
Oleh karena prinsip prinsip umum proses pembelajaran dalam pendidikan agama Islam adlah
sama dengan prinsip prinsip pembelajaran pada umumnya, maka cakupan pembahasan
Psikologi Pembelajaran PA Kristen pun bisa merujuk kepada cakupan pembahasan psikologi
belajar secara umum.

Khususnya berkenaan dengan proses pembelajaran,pembahasan Psikologi Belajar atau


Psikologi Pembelajaran mencakup:

1. Manajemen ruang belajaran yang sekurang kurangya meliputi pengendalian kelas dan
penciptaan iklim kelas yang kondusif
2. Metodologi pengajaran
3. Motivasi peserta didik
4. Penanganan pesrta didik yang berkemampuan luar biasa
5. Penanganan siswa yang berperilaku menyimpang
6. Pengukuran kinerja akademik siswa
7. Pendayagunaan umpan balik dan penindaklanjutan

10
BAB III

Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

A. Observasi Diri (Metode Instrospeksi)

Observasi diri bisa bermakna melihat ke dalam diri. Metode ini memiliki makna yang sama
dengan metode instrospeksi. Instrospeksi berarti melihat ke dalam atau memperhatikan dari
dalam diri. Instrospeksi merupakan jenis observasi diri di mana seseorang
menanggapi,menganalisis,dan melaporkan perasaan orang lain, dan bahkan segala sesuatu
yang terjadi pada jiwa manusia selama terjadinya tindakkan mental (A.A.Vahab,1999:24).

Dalam melaksanakan pembelajaran,guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah


(madrasah). Sebelum kepala sekolah meminta pertanggung jawababn dari guru, hendaknya
guru terlebih dahulu menginstrospeksi tentang pembelajaran yang telah dilakukannya.

B. Metode Eskperimen (observasi eksperimen)

Para psikologi modern amat menyenangi metode eksperimen karena dianggap sebagai
metode yang paling ilmiah dan objektif untuk mempelajari tingkah laku manusia. Metode ini
dilandasi oleh eksperimen eksperimen yang terkontrol secara ketat dalam situasi tertentu
untuk mempelajari hubungan sebuah akibat dalam fungsi perilaku.

Pada prinsipnya, metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan


eksperimenter di dalam laboraturium atau ruang tertentu lainnya. Teknik pelaksanaan metode
eksperimen dengan menyesuaikan data yang akan diangkat,seperti data pendengaran siswa,
penglihatan siswa, dan gerak mata siswa sdang membaca.

C. Metode Kuesioner (angket)

Penggunakan metode kuesioner dalam riset riset pendidikan termaksud pendidikan Islam dan
Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, relative lebih menonjol apabila di
bandingkan dengan penggunaan metode metode lainnya.

Metode kuesioner lazim juga disebut metode surat menyurat, karena dalam pelaksanaan
penyebaran pengembaliannya sering dikirim ke dan dari respon melalui jasa pos atau email.

D. Metode Studi Kasus

Studi kasus dalam kajian psikologi meupakan sebuah metode penelitian yang digunakan
untuk memperoleh gambaran yang rinci mengenai aspek aspek psikologis seorang siswa atau
sekelompok siswa tertentu.

Instrument atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus biasanya
bermaxcam macam trutama yang dapat mengungkapkan variable yang sukar dtentukan dalam

11
satuan jumlah tertenu. Oleh karena kesimpulan kesimpulan yang ditarik dari hasil studi kasus
biasanya sulit dijadikan tolak ukur berlaku umu,studi tersebut sering diikuti dengan
investigasi dan surve lainnya yang berskala lebih besar. Dalam hal subjek yang diteliti,studi
kasus relative sama dengan metode penyelidikan klinis yakni hanya terdiri atau seorang
individu atau kelompok kecil individu.

12
BAB IV

Aspek Aspek Psikologi Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

A. Pengantar

Pengajar memegang peran kunci, artinya keberhasilan proses pembelajaran banyak


tergantung dari pihak pengajar itu sendiri. Salah satu hal yang paling strategis adalah
mengenal dari menerapkan berbagai aspek psikologi dalam keseluruhan kegiatan
pendidikan,khususnya proses belajar mengajar. Berbicara tentang aspek psikologi dalam
proses pembelajaran, pada dasarnya adalah membicarakan aspek aspek perilaku individu
yang berkaitan delam proses pembelajaran.

B. Perilaku Mengajar

Guru memegang peran yang amat sentral dalam keseluruhan proses pembelajaran. Guru pun
dituntut untuk mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar terjadi perilaku
belajar yang efektif pula dalam diri siswa. Di samping itu, guru diharapkan mampu
menciptakan interaksi belajar mengajar yang sedemikian rupa., sehingga siswa mewujudkan
kualitas perilaku belajarnya secara efektif. Guru pun di tuntut untuk mampu menciptakan
situasi belajar mengajar yang kondusif, karena kondusivitas situasi belajar mengajar dapat
dijadikan indikasi keberhasilan mengajar. Tanpa situasi yang kondusif,proses belajar
mengajar tidak akan bisa diwujudkan.

Sebagai perancang mengajar seorang guru akan berperan mengelola seluruh proses belajar
mengajar dengan menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat
belajar secara efektif dan efesien.

Sebagai pengarah belajar guru berperan untuk senantiasa menimbulkan,memelihara,dan


meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Dalam hubungan ini, guru mempunyai peran
sebagai motivator keseluruhan kegiatan belajar siswa. Sebagai motivator belajar guru harus
mampu untuk:

1. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar


2. Menjelaskan secara konket kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir
elajaran
3. Memberikan reward untuk prestasi yang dicapai siswa
4. Membuat regulasi perilaku siswa

C. Perilaku Belajar

13
Bahwa salah satu cirri perbuatan belajar adalah tercapainya perubahan perilaku baru. Perlu
diingat, sebagaimana telah dikemukakan, tidak semua perubahan perilaku itu hasil
belajar,demikian pula tidak semua perubahan individu merupakan proses belajar. Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar cirri cirinya seperti telah disebutkan sebelumnya adalah:

1. Perubahan yang disadari


2. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional
3. Perubahan yang bersifat positif dan aktif
4. Perubahan yang brsifat relative permanen dan bukan bersifat temporer dan bukan
proses kematangan,pertumbuhan atau pekembangan
5. Hasil belajar ditandai dengan berubah seluruh aspek pribadi
6. Belajar merupakan proses yang disengaja
7. Belajar terjadi karena dorongan dan tujuan yang dicapai

Perilaku belajar yang terjadi pada para peserta didik dapat dikenal baik dalam proses maupun
hasilnya. Proses belajar dapat terjadi apabila individu merasakan adanya kebutuhan dalam
diri yang tidak merasakan adanya kebutuhan dalam diri yang tidak dapat dipenuhi dengan
cara cara yang refleks atau kebiasaan. Ia ditantang untuk mengubah perilaku yang ada agar
dapat mencapai tujuan.

Guru mewujudkan kualitas manusia seperti itu sekurang kurangnya ada 3 kualitas belajar
yang harus dikembangkan dalam diri para siswa yaitu:

1. Belajar untuk menjadi (learning to be)


2. Belajar untuk belajar (learning to learn)
3. Belajar untuk bekerja (learning to work)

14
BAB V

Ciri Ciri Perwujudan Perilaku Dan Jenis Jenis Belajar

A. Ciri Ciri Khusus Perilaku

Secara teoritis seperti telah dibahas pada sebelumnya, belajar merupakan perubahan perilaku.
Akan tetapi, tentu tidak semua perubahan perilaku organisme dapat dianggap sebagai hasil
belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki cirri cirri tertentu. Dengan
perkataan lain, setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh cirri cirri perubahan yang spesifik.
Di antara cirri cirri perubahan khusus yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang
terpenting adalah:

1. Perubahan Intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah pengalaman atau praktik yang dilakukan
dengan sengaja dan disadari. Dengan kata lain, bukan perubahan karena kebetulan.
Karakteristik ini maknanya adalah bahwa siswa menyadari akan adanya perubah yang
dialami atau sekurang kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperi
penambahan pengetahuan,kebiasaan,sikap dan pandangan sesuatu,keterampilan,dan
seterusnya. Perubahan yang diakibatkan mabuk,gila,dan kelelahan tidak termaksud dalam
karakteristik belajar,karena individu yang bersangkutan tidak mengkehendaki keberadaannya
atau tidak menyadarinya.

2. Perubahan Positif Dan Aktif

Perubahan bersifat positif maknyanya baik,bermanfaat,serta sesuai dengan harapan. Hal ini
juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan yakni
perolehannya sesuatu yang relative baru yang lebih baik dari apa yang telah ada sebelumnya.
Perubahan bersifat aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses
kematangan. Dengan perkataan lain,perubahan tersebut karena usaha siswa itu sendrir.

3. Perubahan Efektif Dan Fungsional

Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berdaya guna. Artinya
perubahan tersebut membawa pengaruh,makna,dan manfaat tertentu bagi orang atau individu
yang belajar. Perubahan bersifat fungsional juga bermakna bahwa ia relative menetap dan
setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direduksi dan dimanfaatkan.
Perubahan fungsional dapat diharapkan member manfaat yang luas.

15
B. Perwujudan Perilaku Belajar

Manifestasi atau perwujudan perilaku perilaku belajar biasanya lebih sering tampak dalam
perubahan perubahan sebagai berikut:

1. Kebiasaan
2. Keterampilan
3. Pengamatan
4. Berfikir asosiatif dan daya ingat
5. Berfikir rasional
6. Sikap
7. Inhibisi
8. Apresiasi
9. Tingkah laku afektif (syah,1996:117)

16
Kelemahan Buku I
 Ddidalam buku ini menggunakn pilihan kata
 Buku ini juga membahas bagaimana psikologi pendidikan
 Memberikan landasan dan azas yang cukup lengkap
 Isi buku tidak terlalu tebal juga pembaca tidak bosan dalam mengetahui hal hal apa
saja yang terkandung dalam buku
 Cover buku simple dan menarik

Kelebihan Buku I
 Kata kata atau kalimat yang digunakan dalam buku tidak dapat dimengerti

17
2.2 Pembanding Buku I dengan Buku II
 Buku I pembahasannya lebih di mengerti dengan buku II
 Buku I cover nya menarik disbanding buku II
 Buku I penjelasan tentang lebih mudah dipahami disbanding buku II
 Buku I pemaparannya tentang Pendidikan lebih jelas dibanding buku II

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Umumnya psikologi dipahami sebagai ilmu yang mempelajari gejala gejala kejiwaan baik
pada manusia ataupun hewan atau ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Apabila yang dikaji oleh psikologi adalah aspek aspek
tingkah laku manusia yang bersifat umum, ia disebut psikologi umum. Apabila yang dikaji
oleh psikologi adalah aspek tingkah laku manusia yang bersifat khusus, ia disebut psikologi
khusus. Yang termaksud dalam psikologi khusus antar lain:

1. Psikologi perkembangan, mengkaji tingkah lakui individu yang berada dalam proses
perkembangan sejak kehidupan dimulai hingga akhir kehidupan.
2. Psikologi social, mengkaji tingkah laku individu dalam interaksi social
3. Psikologi abrnormal, mengkaji tingkah laku individu yang tergolong abrojnal.
4. Psikologi komparatif, mengkaji perbandingan tingkah laku manusia dengan hewan.
5. Psikologi diferensial, mengkaji perbedaan tingkah laku antar individu.
6. Psikologi keperibadian, mengkaji tingkah laku individu secara khusus dari aspek
keperibadiannya.
7. Psikologi pendidikan, mengkaji tingkah laku individu dalam situasi pendidikan.
8. Psikologi industry, mengkaji tingkah individu dalam kaitannya dengan dunia industry.
9. Psokoologi klinik, mengkaji tingkah laku individu untuk keperluan klinik atau
penyembuhan.
10. Psikologi criminal, mengkaji tingkah laku individu dalam situasi criminal.
11. Psikologi militer, mengkaji tingkah laku dalam situasi kemiliteran (Surya 1997:4-5)

Di dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam, terjadi ineraksi antara guru
(pendidik) dan siswa (peserta didik). Dalam interaksi itu, terdapat peristiwa dan proses
psikologi. Peristiwa dan proses psikologi ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan
rambu rambu oleh para guru dalam memperlakukan peserta didik secara tepat. Peran guru
termaksud guru agama di setiap institusi pendidikan, sangat digarapkan memiliki bahkan
dituntut untuk menguasai pengetahuan psikologi pembelajaran, termaksud psikologi
pembelajaran PAI agar mereka dapat melaksanakan proses pembelajaran secara berdaya dan
berhasil guna.

19
3.2 DAFTAR PUSTAKA

Drs. Tohirin,Ms.M.Pd.2010. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.JAKARTA:


PT Raja GrafiIndo

Drs. Muhibbin Syah M.Ed. 2010.BANDUNG: PT REMAJA ROSDAKARYA

20

Anda mungkin juga menyukai