Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Utami Nurhafsari Putri, S,Psi,. M. Psi.

Disusun Oleh :
Nama : Ramadhan Fitriani
Nim : 3221131013
Kelas : B – 2022

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Critical
Book Report (CBR) ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan.
Saya telah mengulas buku dengan cara meresensi buku, mengambil kesimpulan dari
setiap bab pada buku. Dalam penulisan laporan ini, saya menyadari masih banyak kesalahan
yang menyebabkan ketidaksempurnaan laporan ini. Oleh karena itu, saya berharap agar
Dosen pengampu dapat memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini. Dan
semoga laporan ini dapat diterima dan dinilai secara objektif oleh dosen Pengampu.

Medan, February 2023

Penyusun
Ramadhan Fitriani
Nim : 3221131013
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengetahuan psikologi pendidikan merupakan salah satu informasi yang perlu
dipelajari dan dipahami oleh seorang guru agar dapat menunaikan tugasnya sebagai
seorang guru dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, guru harus menguasai mata
pelajaran yang diberikan, tetapi juga memahami mereka yang dia bimbing dalam proses
pengajaran.
Psikologi dan pendidik pada umumnya percaya bahwa tidak ada dua anak (termasuk
kembar) yang akan merespons situasi belajar mengajar di sekolah dengan persis sama.
Keduanya mungkin berbeda dalam temperamen, kematangan fisik, kecerdasan, dan
kemampuan motorik/fisik. Anak-anak, seperti anak-anak lainnya, memiliki kepribadian
yang sangat bervariasi dalam hal penampilan dan cara mereka berpikir atau memecahkan
masalah. Pendidik, terutama guru sekolah, diharapkan memiliki pengetahuan yang sangat
memadai, jika tidak menguasai, psikologi pendidikan untuk mendidik siswa melalui
proses belajar mengajar yang efektif. Pengetahuan guru tentang psikologi pendidikan
memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah. Hal ini
disebabkan oleh eratnya keterkaitan antara psikologi dan pedagogi khusus serta aktivitas
metodologis dan pedagogis.
Karena psikologi pendidikan mendasarkan uraiannya pada metode ilmiah untuk
memperoleh dan menerapkan pengetahuan di bidang pendidikan, maka psikologi
pendidikan disebut ilmu terapan atau ilmu terapan. 
Apapun kesimpulan para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat disimpulkan bahwa
psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang dalam analisis
dan penelitiannya menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
mental anak yang sangat erat hubungannya. dengan pendidikan. Masalah, terutama yang
mempengaruhi jalannya studi dan keberhasilan studi.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

Tujuan dari critical book report ini yaitu :


1. Untuk memenuhi tugas Psikologi Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Pendapat para ahli mengenai Psikologi Pendidikan.
3. Untuk membandingkan kedua buku tentang Psikologi Pendidikan dengan pengarang
yang berbeda.
4. Untuk mengetahui Kelemahan dan Kelebihan dari Kedua buku tersebut.

1.3 Manfaat Penulisan CBR


Buku ini dikritik karena mengatakan bahwa pendekatan bru dalam pembelajaran
Psikologi Pendidikan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri,
belajar Bersama, dan mencapai tujuan Bersama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 identitas Buku
2.2.1 Identitas Buku Utama (1)

Judul : Psikologi Pendidikan dalam Perspektif baru


Penulis : Purwa almaja Prawira
Editor : Aziz Safa
Edisi :2
Penerbit :Ar- Ruzz Media
ISBN : 978-979-259-4903-4
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 446 halaman

2.1.2 Identitas Buku Pembanding (2)


Judul : Psikologi Pendidikan
Penulis : Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd,. dkk.
Editor : Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd dkk.
Edisi :1
Penerbit : Universitas Negeri Malang
ISBN : 978-979-495-934-3
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 168 halaman

2.1 Ringkasan Buku


2.2.1 Ringkasan Buku Utama (1)
BAB I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
A.Pendahuluan
Proses pembentukan itu sebenarnya sudah berlangsung sejak bayi manusia lahir ke
dunia. Betapapun mudahnya cara orang tua dalam mendidik anaknya harus agar dapat
menularkan nilai-nilai pendidikan kepada sang anak.
B. Psikologi Cabang filsafat
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti
ilmu. Dari kedua kata tersebut, psikologi diartikan sebagai ilmu tentang jiwa, psikologi
termasuk dalam ranah filsafat, yang dipelajari dalam psikologi adalah inti dari jiwa manusia.
Orang yang paling berpengaruh dalam perkembangan psikologi adalah Democritus. Ia adalah
filosof pertama di dunia yang memperhatikan pentingnya pengaruh keluarga terhadap
pembentukan kepribadian seorang anak. Pakar lain selain Democritus adalah Plato yang
mengembangkan sistem pendidikan dan hubungannya dengan prinsip-prinsip psikologis,
Aristoteles yang percaya pada teori jiwa dan menekankan proses intelektual, Thomas
Aquinas, JJ Rousseau dengan semboyan “back to nature”. John Locke dengan teori
Tabularasa dll. Pada tahun 1879 Wilhelm M. Wundt mendirikan laboratorium psikologi
eksperimental pertama di dunia di Leipzig, Jerman, yang hasilnya didokumentasikan dalam
beberapa karyanya, diantaranya berjudul psysiologische psichologie.
C. Sejarah dan Perkembangan Psikologi Pendidikan
Menurut Chauhan (1979), psikologi pendidikan adalah suatu proses pendidikan yang
berusaha mengembangkan tingkah laku manusia sejak usia muda hingga tujuan akhir tercapai
tujuan nasional.
Hebart dan Fröbel melakukan pekerjaan perintis dalam psikologi pendidikan, dan
pada awal abad ke-20 psikologi berkembang dengan eksperimen pembelajaran. Jadi,
psikologi pendidikan memiliki sejarah yang panjang. Namun, kehadiran psikologi pendidikan
ini di dunia pendidikan tidak dirasakan sebanding dengan usia sebenarnya.

BAB II
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
A. Pendahuluan
Pada dasarnya guru adalah pemimpin atau pembimbing siswa dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya seiring dengan pembelajaran. Karena.
Kehadiran dan penguasaan psikologi pendidikan sangat diperlukan bagi pembelajaran siswa
sekolahnya bagus.
B. Psikologi sebagai studi paruh waktu
Kedudukan Psikologi Pendidikan sudah masuk dalam kurikulum sehingga guru atau
calon guru harus mempelajari Psikologi Pendidikan yang merupakan syarat kualifikasi guru.
C. Definisi Psikologi Pendidikan
Menurut Crow and Crow, psikologi pendidikan adalah penerapan prinsip-prinsip
ilmiah tentang reaksi tingkah laku orang yang mempengaruhi belajar
D lingkup psikologi pendidikan
Ruang lingkup psikologi pendidikan menurut Fudyaranto (2002) meliputi 5 bidang:
- Tinjauan mengenaipertumbuhan dan perkembangan anak
- Dasar dan potensi anak didik
- Proses dan teori anak belajar
- Evaluasi potensi dan hasil belajar
- Membina Kesehatan mental dan fisik siswa
E. Psikologi pendidikan sebagai ilmu
Psikologi pendidikan digolongkan dalam tinjauan ilmiah karena telah memenuhi
semua persyaratan ilmu pengetahuan.
F. Metode Psikologi Pendidikan
Sebagaimana pengetahuan umum dalam psikologi pendidikan, penelitian ilmiah
seringkali dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu:Kuesioner, metode klinis,
metode kasus, metode eksperimen, metode tes, teknik bimbingan dan konseling, dll.

BAB III
PRINSIP SISTEM PSIKOLOGI DAN SUMBANGSIHNYA DALAM PENDIDIKAN
A. Sistem Psikologi Kekuasaan
Menurut Plato, jiwa manusia pada dasarnya memiliki tiga kelompok kemampuan
atauKekuatan, yaitu kekuatan pikiran, kekuatan perasaan. Prinsip psikologi kekuatan adalah
adanya kekuatan dalam jiwa manusia. Sedangkan menurut Aristoteles, psikologi gaya pada
hakikatnya melibatkan pengalaman. Aristoteles kemudian merumuskan hukum memori
asosiatif, yaitu asosiasi keserentakan, persamaan, kontras, keteraturan dan logika.
B. Sistem psikologi struktural
E. B. Tichener (1867-1927) mengemuka kan bahwa tujuan psikologi strukturalis
adalah mempelajari pemikiran aktual, bukan konsep emosi. Prinsip psikologi struktural pada
hakekatnya adalah anggapan bahwa jiwa (akal) manusia terdiri dari gabungan unsur-unsur
jiwa.

C. Sebuah sistem psikologi fungsionalisme


Sistem ini pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat oleh William James (1842-
1910), yang berhasil menerbitkan bukunya The Principles of Psychology. Pendukung
psikologi fungsional berpendapat bahwa kesadaran mental tidak pasif atau hanya sebagai
penerima, tetapi aktif dalam segala situasi.
D. Sistem Perilaku Psikologi
Psikologi Behaviorisme adalah psikologi perilaku dan menekankan perilaku
Menurut Watson, lingkungan sangat penting dalam menentukan perilaku dibandingkan
dengan faktor keturunan.
E Sebuah sistem psikologi analitis
Menurut Freud, untuk mempelajari kehidupan jiwa, tidak cukup hanya mempelajari
bagian jiwa yang sadar dan perilakunya yang terlihat, tetapi harus dipelajari di bagian bawah
sadar, karena banyak keinginan ditekankan di lapisan bawah sadar. dan memiliki pengaruh
yang permanen. kebiasaan manusia
F. Sistem psikologi Gestalt
Dalam teori Gestalt, kemampuan mengolah informasi merupakan tanda martabat
manusia yang unggul.

BAB IV
PRINSIP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
A.Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Manusia Pertumbuhan manusia menyangkut perubahan-perubahan yang ada terjadi
pada aspek biologis, termasuk anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan dan perkembangan dari
anak ke dewasa berjalan seiring. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal
membutuhkan nutrisi yang baik dan cukup.
B. Hereditas
1. Prinsip Hereditas
- Prinsip hereditas, yang diturunkan dari orang tua kepada anak menurut prinsip ini.
antara orang tuadan keturunannya memiliki karakteristik yang berbeda.
- Prinsip konformitas, yang menjadi dasar setiap jenis atau kelompok membuat
jenisnya sendiri, bukan jenis lainnya.
- Prinsip variasi ini memberikan dasar pemikiran yang gamet mengandung banyak
determinan dengan mekanisme disruptif yang mengarah pada perbedaan individu
2. mekanisme hereditas
Mekanisme hereditas adalah cara pewarisan sifat dari orang tua kepada anaknya.
C. Hukum perkembangan manusia
Hukum perkembangan manusia yang dibahas dalam psikologi pendidikan, yaitu:
Hukum tempo perkembangan, hukum irama perkembangan, hukum perkembangan atau masa
peka, teori ringkasan hukum perkembangan, teori hukum masa depan, teori hukum pencarian.
D. Manfaat bermain bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
Manfaat bermain bagi anak adalah sarana pendidikan dan terapi.

BAB V
KECERDASAN
A. Pengertian Kecerdasan
1. Konsep kecerdasan menurut Vernon (1935)
a. Kecerdasan diuji secara biologis
Ditinjau dari ilmu biologi, kecerdasan didefinisikan sebagai kemampuan dasar
manusia yang relatif diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Padahal
sebenarnya banyak orang di dunia ini yang punya Kecerdasan tinggi tidak dapat
beradaptasi dengan baik dengan lingkungan alam sekitar dengan baik.
b. Kecerdasan diperiksa secara psikologis
Pemeriksaan kejiwaan terhadap kecerdasan menunjukkan adanya efek reaktif
Keturunan dan lingkungan untuk perkembangan kecerdasan individu
c. Kecerdasan ditinjau secara Psikologis
Operasional diartikan secara operasional dalam implementasi atau penerapannya
dengan istilah-istilah tertentu. Definisi kerja kecerdasan menggunakan kumpulan
kondisi yang diamati sedemikian rupa sehingga ekspresi yang ditetapkan berisi istilah
benar dan salah.
B. jenis kecerdasan manusia
Edward Lee Thorndike (1874-1949), seorang psikolog Amerika, menggolongkan
kecerdasan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Kecerdasan Riil
- Kecerdasan Abstrak
- Kecerdasan Sosial

C. Perkembangan kecerdasan dewasa ini


Memang, penelitian tentang kecerdasan individu tidak berhenti sampai di sini. Hingga
saat ini para ahli psikologi terus melakukan upaya penelitian untuk dapat mengungkap
kecerdasan manusia secara lebih lengkap dan lengkap, karena masalah kecerdasan
merupakan hal yang penting bagi perkembangan sumber daya manusia di muka bumi. 
Howard Gardner (1993) mengusulkan bahwa kecerdasan manusia mengandung unsur-
unsur-unsur, yaitu:
1. Kecerdasan matematis-logis.
2. Kecerdasan linguistik.
3. kecerdasan musikal.
4. Kecerdasan visual ruang.
5. Kecerdasan Kinestetik.
6. Kecerdasan Interpersonal.
7. Kecerdasan Interpersonal.
8 Kecerdasan Naturalistik.
D. Kecerdasan Emosi
Emosi adalah emosi tertentu yang bergejolak dan dialami oleh seseorang dan
mempengaruhi kehidupan seseorang. Istilah kecerdasan emosional berasal dari konsep
kecerdasan sosial, yaitu kemampuan untuk secara cerdas memahami dan mengarahkan
tindakan dalam hubungan manusia (Thomdike, 1920).
Salover dan Mayer dalam Aisah Indiati (2006) komponen dasar kecerdasan emosi,
emosi diri, menghadapi emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati).
membangun hubungan dengan orang lain.
E. Kecerdasan Mental
Menurut Danar Zohar dan Ian Marshal (2000). kecerdasan spiritual adalah
mengembangkan aktivitas manusia seseorang menjadi kreatif, fleksibel,keluar, spontan, dapat
menghadapi perjuangan hidup, menghadapi ketakutan dan Kekhawatiran, bisa membangun
jembatan antara diri sendiri dan orang lain, serta menjadi lebih bijaksana spiritual dan
religius.
F Ciri-ciri kecerdasan manusia
G. Stoddar menawarkan ciri-ciri kecerdasan manusia sebagai berikut:
1. Tingkat kesulitan.
2. Kompleksitas.
3. Tingkat abstrak
4. Tingkat ekonomi.
5. Derajat penyelarasan target.
6. Tingkat sosial.
7. Tingkat orisinalitas.
BAB VI
TEORI KECERDASAN
Setidaknya empat teori kecerdasan yang dikenal saat ini, yaitu
1. teori Daya
Teori daya mengasumsikan bahwa jiwa terdiri dari daya yang terpisah. Teori belajar
juga mengenal teori daya. Padahal, belajar digolongkan sebagai kecerdasan oleh para
psikolog, sehingga teori daya juga dianggap sebagai teori kecerdasan. Berdasarkan hasil
eksperimen psikologis di otak manusia, yang disebut gaya tidak terpisah. Jadi ada konsep
teori daya yang tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta. Itu sebabnya catu daya dimulai
sekarang ditolak oleh orang.
2. Teori dua faktor
Teori Dua Faktor pertama kali dikembangkan oleh Charles Spearman, seorang
psikolog Inggris dan penulis The Abilities of Man. Ia mengkaji kemampuan manusia berupa
kemampuan manusia dengan berbagai tes bakat. Ia menganalisis hasil pengujian dengan
melihat korelasi hasil menggunakan teknik analisis faktor. Dari hasil analisis faktor teknis,
Spearman mengemukakan bahwa kemampuan intelektual memiliki dua faktor, yaitu
kemampuan umum yang disebut faktor G dan kemampuan khusus yang disebut faktor S.
3. Teori multifaktor
Menurut teori multifaktor tidak ada kecerdasan umum, melainkan kecerdasan khusus.
Hubungan khusus yang dibentuk oleh S dan R kemudian membentuk suatu sistem hubungan
yang disebut neurologi. Semakin ditentukan kemampuan seseorang untuk membentuk
hubungan S dan R, semakin cerdaslah orang tersebut. Ini adalah bagaimana seseorang dengan
rasio S to R yang rendah memiliki kecerdasan yang kurang.
4.Teori kelompok Faktor
Grup Menurut teori faktor kelompok, kecerdasan seseorang tidak ditentukan oleh satu
orang saja faktor G, tetapi juga beberapa faktor G. Setiap faktor-G didasarkan pada beberapa
faktor-S sehingga terdapat kelompok faktor yaitu faktor G dengan beberapa faktor S. Setiap
kelompok penulis adalah kelompok kemampuan mental primer. Jadi, kecerdasan manusia
terdiri dari beberapa faktor primer dan mental Setiap faktor utama memiliki unit psikologis
dan fungsional yang mendasarinya sendiri serangkaian operasi mental. Setiap faktor mental
primer relatif tidak bergantung pada faktor mental primer lainnya.

BAB VII
STRUKTUR DAN HIERARKI KECERDASAN
A pengantar
Kecerdasan individu tidak hanya terdiri dari satu faktor, tetapi dari beberapa faktor,
yaitu. kecerdasan individu memiliki struktur tertentu, yang dijelaskan dalam pengobatan
bilangan parsial. Struktur intelek itu sendiri terdiri dari beberapa hal, dan fungsinya
dikelompokkan menurut kemampuan masing-masing.
B. Struktur mental individu
Guilford mengusulkan tiga dimensi kecerdasan untuk menggantikan model
kecerdasan sebelumnya. Tiga dimensi kecerdasan yang dikemukakan oleh Guilford adalah:
1. fungsi mental
Menurut J.P. Aktivitas intelektual Guilford adalah sesuatu yang dilakukan individu
sehubungan dengan kemampuan individu mereka untuk melakukan pekerjaan atau
tugas.
2. Konten Intelektual
Isi akal menunjukkan hakikat materi atau informasi sebagai sesuatu melalui aktivitas
akal. Menurut Guilford, dimensi ayah terbagi menjadi empat jenis, yaitu figuratif,
simbolik. Semantik dan perilaku masing-masing kelompok.
3. Hasil mental
Dimensi produk, mis. kecerdasan, adalah segala sesuatu yang dapat dihasilkan oleh
kegiatan kecerdasan tertentu. Guilford membuat klasifikasi untuk produk aktivitas
mental, yang terdiri dari unit, kelas, relasi atau relasi.konversi dan konsekuensi.
C. Hirarki Kecerdasan Individual
PE Vernon dalam penelitiannya mengusulkan diagram hierarki kecerdasan yang
terdiri dari pada beberapa faktor kecerdasan, yaitu kefasihan asosiatif, tata bahasa, kosa kata,
aritmatika, konsep dan rumus pengukuran, pengetahuan geometri, visualisasi tiga dimensi,
pengetahuan mekanik, informasi kelistrikan, penilaian kelistrikan dan stres, tekanan mental

BAB VIII
TEORI- TEORI MOTIVASI BELAJAR
A.Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya gerak atau dorongan atau gerakan.
Dengan demikian, pemberian motivasi dapat diartikan sebagai pemberian dorongan untuk
menggerakkan orang yang termotivasi. Memberikan pemahaman yang jelas tentang motivasi.
B. Fungsi motivasi belajar individu
1. Motif mengendalikan dan mengatur perilaku individu.
2. Motif sebagai penentu perilaku individu.
3. Motif menjiwai dan membatasi perilaku seseorang
C. Klasifikasi motif pada individu
1. Motif Organik, yaitu motif yang berhubungan dengan kebutuhan biologis individu. seperti
motif makan, dll.
2. Motif obyektif, termasuk motif lain yang tidak murni untuk pemenuhan kebutuhan
biologis, tetapi juga kebutuhannya.
D. Konsep motivasi dan perkembangannya
Para pendukung filsafat modern menolak perkembangan konsep kehendak bebas Platon,
yang pada gilirannya mengarah pada konsep hedonisme etis. Oleh karena itu, konsep ini
kemudian disebut sebagai hedonisme etik.
E. Teori teori motivasi
Beberapa teori motivasi dikenal ada beberapa teori motovasi dari teori motivasi
fisikologis, teori aktualisasi diri dari maslow, teori dari murrary, teori motivasi hasil dll.

BAB IX
PENYESUAIAN DIRI DAN KESEHATAN MENTAL INDIVIDU
A, Penyesuaian Diri
Charles Darwin mengembangkan konsep perjuangan adaptif makhluk hidup di alam semesta,
yang dikenal sebagai teori evolusi, yang juga dikembangkan lebih lanjut di bidang lain.
Dalam bidang sosial misalnya, teori evolusi Darwin dikembangkan oleh Herbert Spencer.
B. Kesehatan Mental Individu
Kesehatan dan penyakit merupakan kondisi biopsikososial yang merupakan bagian integral
dari kehidupan manusia. Keadaan sehat atau tidak sehat selalu terjadi dalam kehidupan dunia.
Orang atau individu bermain sakit atau sehat.

2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding (2)


BAB I
PENGERTIAN PSIKOLOGI SECARA UMUM

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku organisme hidup, terutama manusia.
Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku organisme hidup, dengan referensi khusus pada
perilaku manusia. Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti ilmu.
Namun, para ahli juga tidak setuju tentang pentingnya psikologi itu sendiri. Beberapa
berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu tentang jiwa. Namun ada juga yang berpendapat
bahwa psikologi adalah ilmu tingkah laku atau tingkah laku manusia (Walgito, 2010:6)
Psikologi adalah ilmu terapan yang mempelajari perilaku manusia dan fungsi mental ilmiah
Psikolog (psikolog) bertujuan untuk mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku
individu dan kelompok dan belajar tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang
mendasari perilaku tersebut. 
BAB II
SEJARAH PSIKOLOGI
Meskipun selalu ada keinginan untuk mempelajari orang dan sifat pikiran mereka
selama periode ini, karena kompleksitas dan dinamika pemahaman orang, psikologi menjadi
ilmu hanya dari abad ke-19, ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi
pertama di dunia. . Pada tahun 1879, Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di
Universitas Leipzig. Jerman Jika penciptaan laboratorium ini menandai metode ilmiah untuk
lebih memahami orang, meskipun pembentukan laboratorium ini tidak terlalu tepat, keadaan
psikologis menjadi ilmu, Wundt mengakui pendirian laboratorium dan juga tanggal pendirian
psikologi.
Carl Gustar Jung, seorang psikoanalis Swiss, adalah salah satu peneliti yang menaruh
banyak perhatian untuk mempelajari arti kata psikologi menurut maknanya. Jung mencoba
mencari arti kata psyche dan kata-kata lain yang dekat dengannya, misalnya Jung tertarik
pada kata Yunani anemos yang berarti angin dalam bahasa Yunani, sedangkan dalam bahasa
Latin kata animus dan anima masing-masing berarti jiwa dan roh. Dalam bahasa Arab, Jung
menerima kata ruh, artinya bahasa Jawa, kehidupan atau angin. Jung curiga ada hubungan
antara yang hidup dan bernafas (angin). Psikologi adalah ilmu tentang makhluk hidup.
Psikologi adalah anggapan bahwa jiwa selalu diekspresikan melalui badan atau tubuh,
dengan mempelajari ekspresi yang terjadi pada tubuh manusia, seseorang dapat membedakan
keadaan jiwa manusia. Berbicara tentang jiwa, pertama-tama seseorang harus membedakan
antara kehidupan dan jiwa. Hidup adalah kekuatan fisik yang bergantung pada kehidupan
fisik untuk keberadaannya dan menghasilkan tindakan tubuh (perilaku organik), yaitu
tindakan yang disebabkan oleh proses belajar, misalnya. B. Menjilat naluri dan nafsu. Ketika
tubuh mati, jiwa juga mati. Jawa adalah kekuatan hidup spiritual abstrak yang mengarahkan
dan mengatur perilaku pribadi hewan dan manusia yang lebih tinggi, sedangkan tindakan
pribadi adalah hasil pembelajaran yang dimungkinkan oleh kondisi fisik, mental, sosial dan
lingkungan.
Karena sifatnya yang abstrak, jiwa tidak dapat diketahui secara alami. tetapi hanya
mengenali gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak terlihat tidakdapat dirasakan oleh
panca indera. Demikian juga sifat jiwa, tidak ada yang bisa mengetahuinya. Seseorang hanya
dapat mengetahui siapa seseorang dari perilakunya, itu adalah realitas jiwa yang dapat
dihayati dari luar. Pernyataan ini disebut gejala jiwa, termasuk persepsi, reaksi, ingatan dan
pikiran, yang menyebabkan kematian manusia, ilmu Jawa (pakologi), yaitu ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

BAB III
PERKEMBANGAN LEBIH LANJUT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pendekatan Thorndike dalam penelitian pembelajaran berfungsi sebagai panduan
Psikologi pendidikan pada awal abad ke-20. Dalam psikologi Amerika, pandangan Skinner
yang didasarkan pada pemikiran Thorndike sangat mempengaruhi psikologi pendidikan pada
pertengahan abad ke-20. Skiner berpendapat bahwa proses mental yang dikemukakan oleh
James dan Dewey adalah proses yang tidak dapat diamati dan karena itu tidak dapat
dipelajari. Psikologi ilmiah, yang dia yakini sebagai ilmu perilaku yang dapat diamati dan
ilmu tentang kondisi yang mendorong perilaku (Beatty, 1998)
Skinner mengembangkan konsep belajar terprogram (programmed learning) pada
tahun 1950, artinya ketika seorang siswa melalui serangkaian langkah, dia terus menerus
didorong (reinforced) untuk mencapai tujuan belajarnya. Skinner mengembangkan alat
pengajaran yang berfungsi sebagai pedoman dan mendorong siswa untuk menemukan
jawaban yang benar (Santrock, 2008). Namun, ada penolakan terhadap pola perilaku yang
meleset dari tujuan dan kebutuhan pengajaran di kelas.Sebagai tanggapan, pada 1950-an,
Benjamin Bloom menciptakan taksonomi keterampilan kognitif yang mencakup mengingat,
mensintesis, dan mengevaluasi pemahaman. Baginya, guru harus dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk membantu siswa. Perspektif kognitif siswa menyimpulkan bahwa
analisis perilaku pengajaran seringkali tidak cukup menjelaskan efek pengajaran terhadap
pembelajaran.
Revolusi kognitif dalam psikologi dimulai pada 1980-an dan disambut secara luas
karena pendekatan ini menerapkan konsep-konsep dari psikologi kognitif untuk membantu
anak-anak belajar. Oleh karena itu, pada akhir abad ke-20, banyak psikolog pendidikan
menekankan kembali aspek kognitif pembelajaran (Santrock, 2008). Namun, pendekatan
kognitif dan model perilaku masih menjadi bagian dari psikologi pendidikan Dalam dekade
terakhir abad ke-20, psikolog pendidikan semakin terlibat dalam aspek sosio-emosional
kehidupan siswa, misalnya menganalisis sekolah sebagai konteks sosial dan memeriksa peran
budaya dalam pendidikan (Sautrock, 2008).

BAB IV
KARAKTERISTIK PSIKOLOGI PESERTA DIDIK
Setiap individu memiliki karakteristik herediter dan lingkungan. Sifat bawaan adalah
sifat bawaan yang menyertai sejak lahir dan berkaitan dengan faktor biologis dan sosio-
psikologis serta perilaku kepribadian – apa yang dilakukan. Pemikiran dan pengetahuan
seseorang (individu) merupakan hasil kombinasi faktor biologis serta unsur pembawaan dan
pengaruh lingkungan. Diketahui bahwa anak-anak yang mulai sekolah tidak selalu sama
usianya. Lingkungan dan hal-hal lain yang sangat mempengaruhi keberhasilannya di sekolah
dan kemudian masa depan hidupnya.
Sejak konsepsi (pembuahan) dan seterusnya, kehidupan baru terus-menerus
dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan, yang secara individu atau bersama dengan rangsangan lain berkontribusi pada
pengembangan kemungkinan biologis pembentukan perilaku manusia. yang asli dari lahir..
Hal ini pada gilirannya membentuk pola karakteristik perilaku yang dapat diwujudkan
seseorang sebagai individu dengan karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.
Setiap orang berbeda, bidang perbedaan yang tampak pada perilaku seseorang baik di
rumah maupun di sekolah adalah :
1. Perbedaan kognitif
Menurut Bloom, pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah menghasilkan
tiga bentukan keterampilan yang dikenal dengan taksonomi Bloom, yaitu
keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Krathwohl dan Anderson, 2001).
Keterampilan kognitif adalah keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setiap individu memiliki gagasan tentang hasil
mengamati objek. Artinya ia telah menguasai sesuatu yang diketahuinya, artinya
dalam dirinya terbentuk persepsi dan pengetahuan itu tersusun secara
sistematis. jadilah miliknya Informasi yang tersedia baginya dapat diulang kapan saja,
jika perlu

2. Perbedaan kemampuan berbahasa


Bahasa adalah salah satu keterampilan individu yang paling penting dalam kehidupan.
Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda-beda. Kemampuan berbahasa adalah
kemampuan individu untuk mengungkapkan pemikirannya dalam kata-kata dan
kalimat yang bermakna, logis dan sistematis, yang sangat dipengaruhi oleh
kecerdasan dan faktor lingkungan, termasuk faktor fisik, misalnya. tubuh yang
berbicara.

3. Diskusi tentang keterampilan motorik


Keterampilan motorik, atau keterampilan psikomotor, adalah kemampuan untuk
mengkoordinasikan kerja saraf motorik sistem saraf pusat (otak) untuk melakukan
aktivitas. Tindakan ini disebabkan oleh kerja saraf yang sistematis. Rangsangan
tersebut diterima oleh alat indera dan diteruskan oleh saraf sensorik ke susunan saraf
pusat (SSP) untuk diproses, dan hasilnya diteruskan ke saraf motorik untuk
memberikan respon berupa gerakan atau tindakan. Karya ini menggambarkan tingkat
keterampilan motorik

4. Perbedaan Latar Belakang


Perbedaan latar belakang dan pengalaman individu dapat memfasilitasi atau
sebaliknya menghambat belajar mereka, karena perbedaan tersebut dapat
mempengaruhi kesiapan dan situasi belajar.Latar belakang individu terbagi menjadi
dua bidang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti
kecerdasan, bakat, minat, emosi, perhatian, bentuk kerjasama dan kesehatan yang
mendukung atau menghambat belajar Faktor eksternal individu meliputi sikap orang
tua, sosial ekonomi keluarga, kesulitan mata pelajaran, metode pembelajaran.
Kurikulum, situasi dan kondisi pembelajaran

5. Perbedaan bakat
Perbedaan Keterampilan Bakat merupakan keterampilan khusus yang dibawa sejak
lahir dalam diri individu dan akan berkembang dengan baik apabila distimulasi atau
diberi kesempatan dan kesempatan yang tepat. Di sisi lain, bakat tidak dapat
berkembang dengan cara yang sama segera setelah lingkungan tidak menawarkan
kesempatan untuk pembangunan. Dengan itu, pentingnya pendidikan menjadi penting
dalam keberadaan mereka.
Kepribadian manusia menurut Enneagram
Enneagram adalah tes psikologi yang banyak digunakan. Enneagram
dikembangkan oleh Oscar Ichazo dan Claudio Naranjo pada tahun 1950-an. Berikut
sembilan kepribadian manusia menurut Enneagram.
1) Sang Pembaharu (Perfeksionis) Orang yang berkepribadian pembaharu
memiliki ciri-ciri yang positif sangat rasional dan sangat idealis. Saya sangat
suka ketertiban dan saya biasanya mengikuti aturan. Ia memiliki Jawa yang
kuat untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Dia sangat
ingin mengubah dan mengoreksi model orang lain yang salah, bahkan
terkadang terlalu kritis dan perfeksionis. Biasanya bekerja di lapangan
pendidikan atau pemerintahan
2) Pemberi-Penolong (Helper) Orang yang berkepribadian memberi memiliki
karakter yang sangat peduli terhadap orang lain, berhati lembut, tulus dan
perhatian terhadap orang lain. Dia rela mengorbankan waktu dan bahkan
kekayaannya untuk membantu orang lain. Dia biasanya bingung ketika
mengatakan apa yang dia butuhkan atau meminta bantuan orang lain,
meskipun dia telah membantu, bahkan terkadang terlalu sentimental
(menyampaikan perasaan). Biasanya orang-orang seperti itu berasal dari
kelompok yang sudah mapan atau bahkan dari sukarelawan

3) Achievement Motivator Performer Orang yang berkepribadian sukses selalu


berorientasi pada pencapaian. Secara umum ia memiliki karakter yang
energik, antusias dan percaya diri. itu adalah ambisi untuk maju dan
memikirkan orang lain yang memikirkannya. Terkadang bahkan gila kerja dan
sangat pantang menyerah. Meski gagal, ia terus mencoba hingga berhasil.
Secara umum, orang baik seperti itu cocok sebagai pengusaha atau atlet

4) Romantics/Artists/Individualists Orang dengan kepribadian romantis


sensitif, kreatif, ekspresif, menyendiri, dan memiliki apresiasi yang kuat
terhadap seni. Nyatanya, terkadang menjadi sangat sepi dan tertutup bagi
semua orang. Dia tidak merasa nyaman bertemu dengan orang lain. Orang tipe
ini biasanya cocok sebagai seniman 
5) Observer/Thinker-Investigator Orang dengan kepribadian observer sangat
ingin tahu, dapat fokus pada masalah yang sangat kompleks, memiliki sudut
pandang yang berbeda, mandiri, bermoral dan imajinatif (kemampuan
mencipta. Secara fisik, mereka memiliki otak yang kuat. Dia adalah terkadang,
bahkan terlalu sibuk dengan konsep dan idenya sendiri dan sering suka
menyendiri.. Orang dengan kepribadian ini cocok sebagai penemu (peneliti)
atau penjelajah.
6) Loyal/Pesimis Orang dengan kepribadian Loyal sangat bertanggung jawab,
pekerja keras, lebih menyukai keamanan, kurang inovatif, kurang percaya diri,
tidak mampu mengambil keputusan dan pesimis. Bahkan terkadang terlalu
pesimis dan takut akan perubahan. Orang-orang seperti itu biasanya takut akan
inovasi dan oleh karena itu lebih cocok untuk sektor publik atau sebagai
asisten
7) Generalist/Optimist/Adventurist Orang yang berkepribadian umum adalah
antusias, berpikiran terbuka, suka sibuk, spontan dalam semangat, selalu
optimis, sangat menyukai hal-hal baru dan memiliki rasa percaya diri yang
tinggi. Namun terkadang ia kurang disiplin, sabar dan konsentrasi. Orang
dengan kepribadian umum cocok untuk menjadi Petualang, fotografer, atau
pembawa acara acara petualangan
8)The Challenger pada dasarnya adalah seorang pemimpin, berani
menghadapi tantangan untuk melindunginya pengikut, suka memberi perintah,
langsung pada intinya, percaya diri dan mengendalikan Kadang-kadang
bahkan menjadi terlalu egois, terlalu mendominasi, merasa perlu kontrol dan
temperamen (kemarahan emosional) Orang dengan kepribadian yang
menantang bisa menjadi pemimpin, Pemimpin atau pejabat yang baik
9 ) Penjaga perdamaian Konsiliator Konsiliator Orang yang memiliki sifat
damai adalah penengah sifatnya, suka damai, sabar, menghindari konflik,
tidak suka berdebat, dapat mempercayai orang lain, orang yang santai dan
toleran juga benar .kreatif dan optimis. Tapi dia juga terkadang keras kepala 
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan Buku
A . Buku Utama
1. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti, tekanannya juga bagus, bagus Untuk
memberikan nilai positif pada buku ini, informasi yang terkandung dalam buku ini
sangat lengkap dan detail dengan penjelasan yang detail.
2. Buku ini bisa menjadi contoh atau model bagi seseorang jika dia menginginkannya
seorang psikolog
B. Buku Pembanding
1. Penulisan materi sangat teratur dan runtut, materi dijelaskan dengan sangat jelas
dan banyak penjelasan. termasuk teori pendapat ahli.
2. Bahasa yang digunakan sederhana dipahami Setiap bab memiliki bagian
pengantar yang dapat membantu pembaca memberikan deskripsi atau konten
penting akan disampaikan.
Kekurangan Buku
A. Buku Utama

1. Tidak ada sinopsis singkat dan catatan untuk setiap bab yang dijelaskan atau
untuk keseluruhan bab.
2. Tidak ada rangkaian pertanyaan atau tes keterampilan di akhir bab untuk
menguji seberapa besar pengetahuan yang dimiliki pembaca untuk
memahami materi.
B. Buku Pembanding

1. Di dalam buku ini terdapat materi yang berulang pada bab yang berbeda.
2. Pada Buku ini terdapat Bahasa yang kurang dimengerti atau Bahasa asing.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kedua buku yang dikritik tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua buku tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan juga terdapat beberapa perbedaan
materi, meskipun sebagian besar sama.
Pendidikan bukan hanya proses tetapi juga lingkungan di mana individu berinteraksi
satu sama lain. Dalam interaksi antara individu, dan antara guru dan siswa dan antara siswa
dan siswa lainnya, proses dan peristiwa psikologis terjadi. Peristiwa dan proses psikologis
tersebut harus benar-benar dipahami dan dijadikan landasan bagi guru untuk memperlakukan
siswa secara tepat. Pendidik, terutama guru sekolah, diharapkan memiliki pengetahuan yang
sangat memadai, jika tidak menguasai, psikologi pendidikan untuk mendidik siswa melalui
proses belajar mengajar yang efektif. Pengetahuan guru tentang psikologi pendidikan
memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah. Hal ini disebabkan
oleh eratnya keterkaitan antara psikologi dan pedagogi khusus serta aktivitas metodologis dan
pedagogis.

B. SARAN
Berdasarkan temuan dari Resensi Buku Kritis peer-review, pandangan ke depan
menunjukkan bahwa psikologi pendidikan harus dipelajari dan dipahami oleh siswa, guru,
orang tua, dan masyarakat untuk memajukan pemahaman tentang psikologi pendidikan.
Psikologi juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat mempererat
hubungan yang sudah ada 
DAFTAR PUSTAKA

Purwa Almaja Prawira, 2016. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Psikologi Pendidikan-Oleh: Nur Hidayah, dkk. Cet. - Universitas Negeri Malang, 2017,

Anda mungkin juga menyukai