Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:
Dessy Farantika, M.Pd

Oleh:
Kelompok 2
Cindy thalia salsabila NPM. 2386236034
Erliana hidayanti NPM. 2386236036

KELAS B
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
dengan judul “Psikologi Pendidikan Sebagai Ilmu Terapan” ini dengan sangat baik.
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dosen pengampu mata
kuliah Psikologi Pendidikan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dessy farantika, M.Pd selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan
tugas kelompok ini sehingga dapat menambah pengetahuan serta mampu
menyelesaikan tugas dengan disiplin.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun tentu akan kami terima dengan
senang hati dengan harapan agar kedepannya kami bisa memperbaiki kesalahannya
sehingga tercipta karya tulis yang lebih baik lagi.

Blitar, 20 oktober 2023

Kelompok 2
DAFTAR PUSTAKA

COVER………………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..3

BAB Ⅰ

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………….4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….4

BAB Ⅱ

1) Definisi, sejarah, serta tokoh-tokoh dari psikologi Pendidikan……………...6


2) Fungsi dari psikologi Pendidikan……………………………………………7
3) Kaitan psikologi dengan ilmu lain …………………………………………..9
4) Peranan psikologi pendidikan di dunia pendidikan ……………….. ………10
5) Nilai-nilai yang terdapat pada psikologi pendidikan ………………………..11
6) Peran psikologi dalam Pendidikan…………………………………………...11

BAB Ⅲ

KESIMPULAN………………………………………………………………13

SARAN ……………………………………………………………………...14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..15
BAB Ⅰ

PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan ialah suatu sistem terarah yang bertujuan untuk
memberikan bekal bagi masyarakat agar dapat berkembang sesuai
potensinya (Tirtarahardja & Sulo, 2005).
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus mampu
memerdekakan manusia secara optimal, sehingga pendidikan dapat
dijadikan sebagai media pengembangan intelektual. Tujuan dari pendidikan
sendiri ialah agar individu mengalami perubahan dalam hal afektif, kognitif,
dan psikomotrik.
Dalam perkembangannya, dunia pendidikan membutuhkan ilmu
psikologi. Psikologi merupakan ilmu yang berfokus pada tingkah laku,
kejiwaan, dan keadaan mental manusia (Syah, 2010). Selain mempelajari
tentang perilaku menyimpang dan gangguan mental, psikologi juga berfokus
pada pengembangan potensi individu dan peningkatan kualitas hidup.
Pengembangan potensi ini tentunya merupakan tujuan utama dari
pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai
penerapan cabang ilmu Psikologi Pendidikan serta peranan dan objek
kajiannya yang akan dibahas pada makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Definisi, sejarah, serta tokoh-tokoh dari psikologi Pendidikan
2) Fungsi dari psikologi Pendidikan
3) Kaitan psikologi dengan ilmu lain
4) Peranan psikologi pendidikan di dunia pendidikan
5) Nilai-nilai yang terdapat pada psikologi pendidikan
6) Peran psikologi dalam Pendidikan
BAB Ⅱ

PEMBAHASAN

1) Definisi, sejarah, serta tokoh-tokoh dari psikologi Pendidikan

Definisi Psikologi Pendidikan Psikologi Pendidikan adalah salah


satu disiplin ilmu psikologi yang berfokus memahami kegiatan belajar dan
mengajar dalam ruang lingkup Pendidikan.

Sejarah Psikologi Pendidikan dan Tokoh-Tokohnya Bidang psikologi


pendidikan didirikan pada akhir abad ke-19 oleh beberapa orang tokoh ilmu
psikologi. Tokoh-tokoh tersebut adalah William James, John Dewey, dan E.
L. Thorndike.
a. William James (1842-1910) Setelah mengeluarkan buku teks
psikologi yang berjudul “Principles of Psychology” (1890), William
James memberikan serangkaian materi dengan judul “Talks to
Teachers” yang membahas tentang bagaimana penerapan dari
psikologi dalam hal mendidik anak-anak. Hal ini dilakukan
karena menurut James penelitian psikologi tidak memberi tahu
bagaimana cara yang efektif dalam mendidik anak-anak. James
menekankan hal ini karena berpikir bahwa mengamati proses belajar
mengajar sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah
satu metode yang disarankan James dalam mendidik anak adalah
dengan memberikan pelajaran yang tingkatannya berada di luar
pengetahuan dan kemampuan anak tersebut untuk melatih pikirannya.
b. John Dewey (1859-1952) Pada tahun 1894, John Dewey
mendirikan jurusan psikologi pendidikan pertama di Universitas
Chicago, Amerika Serikat. Dan kemudian melanjutkan bekerja di
Universitas Columbia. Dewey tidak setuju dengan teori yang
menyatakan bahwa anak-anak akan lebih baik jika belajar secara pasif
dengan metode menghafal. Menurut Dewey, anak-anak justru akan
belajar lebih baik jika terlibat secara aktif dalam proses belajar
tersebut. Dewey mengemukakan gagasan bahwa pendidikan
seharusnya berfokus kepada anak secara keseluruhan dengan
menekankan adaptasi anak terhadap lingkungan. Alasannya karena
tidak adil jika anak-anak hanya dididik dalam hal akademis saja,
tanpa dilatih kemampuan non akademik dan kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungan di luar sekolah. Selain itu, ia juga
mengemukakan gagasan bahwa semua anaka pantas untuk
mendapatkan pendidikan. Tidak hanya anak dari kalangan keluarga
kaya, tetapi semua anak dari semua kalangan dan etnis serta tidak
dibatasi oleh gender.
c. Edward Lee Thorndike (1874-1949) E. L. Thorndike adalah tokoh
yang terampil dalam studi ilmiah tentang belajar dan mengajar. Ia
berfokus pada pengukuran, penilaian dan mengemukakan dasar-
dasar ilmiah dalam pembelajaran. Thorndike berpendapat bahwa
salah satu poin paling penting yang harus dilakukan dalam sekolah
adalah mengasah kemampuan penalaran anak-anak. Ia juga
mengemukakan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus memiliki
dasar ilmiah.

2) Fungsi dari psikologi Pendidikan


Peserta didik merupakan subjek dari ilmu psikologi pendidikan, yang
mana tetap berkaitan dengan perilaku dalam mengekspresikan dirinya
selama proses belajar. Perilaku tersebut tentu tidak akan terlepas dari
unsur psikologi seperti kesehatan mental dan kesiapan mereka untuk
mengikuti pembelajaran. Jika dapat memperhatikan dan memahami perilaku
yang ditunjukkan peserta didik, maka akan lebih mudah bagi pengajar untuk
memberikan arahan belajar kepada peserta didik.
Karena sudah merupakan tugas pengajar untuk mengetahui kebutuhan
dan kesiapan peserta didiknya. Oleh karena itu, psikologi pendidikan
memiliki banyak fungsi dalam pembelajaran. Fungsi psikologi pendidikan :
a) Menentukan program dan metode belajar yang tepat.
b) Memberikan bimbingan konseling.
c) Sebagai fasilitas meningkatkan motivasi belajar.
d) Membantu menciptakan kondisi belajar yang kondusif
e) Menentukan bentuk interaksi yang sesuai dengan peseta didik

3) Kaitan psikologi dengan ilmu lain


Psikologi adalah ilmu yang mandiri dan tidak tergabung dengan
ilmu lain. Namun, psikologi tetap memiliki kaitan dengan ilmu lain,
khususnya ilmu yang juga mempelajari tentang manusia baik dari segi
kebudayaan, fisik, dan lainnya. Berikut adalah beberapa contoh ilmu yang
memiliki kaitan dengan psikologi.
a) Ilmu Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup, dan manusia
termasuk salah satu objek yang dipelajari di dalamnya. Biologi
dan psikologi sama-sama mempelajari manusia meskipun tidak
meninjau dari sudut yang sama. Namun, dalam bidang tertentu
kedua ilmu ini saling berkaitan. Contohnya adalah salah satu cabang
biologi, yaitu ilmu antropobiologi. Baik psikologi dan antropobiologi
sama-sama membahas mengenai hal keturunan. Psikologi membahas
tentang pewarisan sifat, bakat, dan intelegensi. Sedangkan
antropobiologi membahas tentang aspek-aspek kehidupan yang
diwariskan dari generasi ke generasi atau yang terkenal dengan
hukum mendel.
b) Ilmu Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk
sosial di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu cabang
psikologi, yaitu psikologi sosial juga mempelajari manusia dalam
hubungan dengan situasi-situasi sosial.

c) Ilmu Filsafat
Ilmu filsafat mempelajari manusia sebagai makhluk hidup dan
mebicarakan tentang hakikat kodrat manusia, tujuan hidup, dan
sebagainya. Sedangkan psikologi mempelajari kejiwaan dan
tingkah laku manusia. Meskipun psikologi telah memisahkan diri
dari filsafat, tetap saja kedua ilmu ini memiliki kaitan satu sama lain.
Terutama mengenai hal yang berhubungan dengan sifat hakikat
dan tujuan dari ilmu pengetahuan itu.

d) Ilmu Antropologi
Ilmu antropologi mempelajari manusia dari segi fisik, budaya,
dan keberagamannya. Dan psikologi mempelajari manusia dari
segi kejiwaan dan tingkah lakunya. Tentunya antorpologi memiliki
kaitan dengan psikologi, contohnya ketika mempelajari kebudayaan
suatu masyarakat, ilmu antropologi akan membutuhkan ilmu
psikologi untuk memahami perilaku dan faktor pembentuk perilaku
masyarakat dalam kebudayaan tersebut
4) Peranan psikologi pendidikan di dunia pendidikan

Psikologi memiliki peran masing-masing sesuai spesialisasinya, salah


satunya adalah di dunia pendidikan. Secara umum, psikologi pendidikan
berperan dalam proses pengajaran peserta didik, Perkembangan peserta didik,
dan faktor yang memengaruhi proses pembelajaran tersebut. Perbowosari,
Wijoyo, dan Indrawan (2020) menjelaskan tiga peranan psikologi pendidikan
terhadap dunia pendidikan:
a) Peranan psikologi terhadap kurikulum pendidikan Kurikulum
merupakan perangkat pembelajaran yang penting. Psikologi
pendidikan berperan terhadap kurikulum dengan menciptakan
kurikulum yang memperhatikan kognitif, afeksi, dan psikomotor
peserta didik. Kurikulum dibuat dengan konsep kompetisi, sehingga
psikologi mengambil peran dalam mencapai kompetisi sehat dan
mencari solusi dari permasalahan mental yang dihadapi oleh peserta
didik dan tenaga pengajar.
b) Peran psikologi terhadap sistem pembelajaran
Psikologi pendidikan berpengaruh dalam sistem pembelajaran.
Bimbingan yang diberikan kepada peserta didik dengan baik,
membuat suasana belajar yang kondusif. Penyelesaian permasalahan
secara tepat dalam belajar, membuat peserta didik lebih percaya
dengan lingkungan pendidikannya.
c) Peran psikologi dalam sistem penilaian Tes psikologi dapat
menginformasikan bagaimana daya tangkap peserta didik saat belajar,
kemampuan peserta didik, dan kualitas pengajaran yang dilakukan
oleh guru. Tes minat bakat akan membantu dunia pendidikan
dalam meningkatkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik, dan
mengenali bakat peserta didik.
5) Nilai-nilai yang terdapat pada psikologi pendidikan

Banyak nilai-nilai yang terkandung ketika mempelajari psikologi pendidikan,


yaitu:
a) Mengetahui persoalan dunia pendidikan Seseorang mempelajari
psikologi pendidikan dapat memahami permasalahan yang ada di
dunia pendidikan. Semakin sering seseorang mempelajari psikologi
pendidikan, maka semakin menyadari banyaknya persoalan yang
terjadi di dunia pendidikan.
b) Timbulnya rasa empati pada orang lain Dengan mempelajari psikologi
pendidikan, seorang guru akan memahami bagaimana kondisi
siswanya saat berada dikelas. Timbul kelekatan antara guru dan siswa
dan dapat meciptakan suasana belajar yang baik karena adanya rasa
peduli terhadap yang lain.
c) Membentuk generasi yang lebih baik Sebagai guru, bisa membedakan
karakter anak dan cara anak belajar yang dapat menciptakan sistem
pembelajaran yang menyenangkaan. Ketika anak nyaman dalam
belajar, maka anak akan lebih mudah menyerap ilmu yang sudah
diberikan. Ilmu yang didapatkan oleh anak dapat meningkatkan
kemampuan anak menjadi lebih baik daripada yang lain.
d) Memotivasi peserta didik untuk belajar Guru yang mempelajari
psikologi pendidikan bisa memberikan bimbingan kepada peserta
didik sesuai karakter masing-masing. Motivasi yang diberikan kepada
peserta didik berguna meningkatkan semangat mereka untuk belajar.

6) Peran psikologi dalam Pendidikan

Ilmu psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas mengenai


kejiwaan manusia dan aspek-aspek mental yang meliputinya. Tingkah
laku yang dipelajari merupakan tingkah laku yang tampak dan tidak tampak,
yang juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Oleh karena cakupannya
yang cukup luas, prinsip ilmu psikologi dapat diterapkan di berbagai
bidang kehidupan, salah satunya adalah pendidikan.
Sebagai ilmu sains yang bersifat ilmiah, psikologi berperan dalam
mempelajari tingkah laku murid yang berbeda satu sama lainnya, yang
nantinya akan berpengaruh pada proses belajar mengajar. Untuk mencapai
proses belajar yang efektif, dibutuhkan ilmu psikologi untuk mengkaji
perkembangan peserta didik, lingkungan sekitarnya, dan kompetensi guru
yang bersangkutan. Dengan mengetahui perkembangan peserta didik, metode
pembelajaran yang diberikan pendidik menjadi lebih efektif dan kondusif.
Selain itu, psikologi juga bermanfaat dalam meneliti lingkungan
sekitar peserta didik maupun pendidik, yang menjadi pertimbangan
penting dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai.
Kebutuhan peserta didik akan dukungan psikologis dalam belajar,
menjadikan psikologi sebagai acuan utama dalam mengidentifikasi
karakteristik murid. Pendidik akan lebih dimudahkan dalam membuat
rancangan pembelajaran jika karakteristik murid diketahui secara detail.
Tujuan pembelajaran pun akan tercapai, sehingga hasil akhir dari proses
belajar lebih optimal. Misalnya, pendidik dapat membantu murid yang
kesulitan ketika menghafal perkalian karena telah mengetahui bagaimana
keadaan murid tersebut. Setelah dibimbing secara intensif oleh pendidik,
murid yang kesulitan ini akan bisa berkembang sesuai kapasitasnya. Hal inilah
yang menjadikan psikologi berperan penting dalam dunia Pendidikan
BAB Ⅲ
PENUTUP

KESIMPULAN
Psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu psikologi
yang berfokus pada kegiatan belajar dan mengajar dalam ruang lingkup
Pendidikan. Pada abad ke-19, bidang ilmu psikologi pendidikan mulai
diperkenalkan oleh beberapa tokoh antara lain William James, John
Dewey, dan E. L. Thorndike. Secara umum, psikologi pendidikan memiliki
fungsi sebagai fasilitas dalam meningkatkan motivasi belajar,
menentukan metode pembelajaran yang tepat, dan menciptakan kondisi
belajar yang kondusif. Psikologi pendidikan memiliki perbedaan dengan
psikologi sekolah dalam hal ruang lingkup ilmunya. Psikologi pendidikan
memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada psikologi sekolah, yang
hanya terbatas pada lingkungan sekolah.
Dalam dunia pendidikan, psikologi pendidikan memiliki peran
penting dalam mengembangkan kurikulum sekolah, sistem pembelajaran, dan
sistem penilaian. Beberapa nilai yang terkandung dalam mempelajari cabang
ilmu ini antara lain mengetahui persoalan dunia pendidikan, timbulnya rasa
empati pada orang lain, membentuk generasi yang lebih baik, dan memotivasi
peserta didik untuk belajar. Sebagai pemegang peran penting dalam proses
pembelajaran, guru harus memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik
tersebut antara lain menguasai materi pelajaran dan teknologi, memiliki
strategi pengajaran yang tepat, memiliki keahlian dalam menetapkan
tujuan dan perencanaan instruksional, memiliki keahlian dalam mengatur
kelas, dan keahlian komunikasi yang mumpuni
SARAN
Makalah yang kami susun ini masih memiliki banyak kekurangan
dalam pemahaman dan penyusunan kata serta penulisan serta sumber-sumber
yang kami kutip mungkin belum tepat kami menyarankan kepada pembaca
selanjutnya untuk mencari sumber-sumber yang lebih terpercaya
DAFTAR PUSTAKA

Santrock, J. W. (2018). Educational Psychology: Theory and


Application to Fitness and Performance (6th Edition). New York: McGraw-
Hill Education.
Perbowosari, H., Indrawan, I., Wijaya, H., Setyaningsih. (2020).
Pengantar Psikologi Pendidikan. Pasuruan: Qiara Media.
Nursalim, dkk. (2019). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Novianti. (2015). Peranan psikologi pendidikan dalam proses
belajar mengajar. Jurnal Pendidikan Dasar. 2(2). 55—60

Anda mungkin juga menyukai