CERAMAH

Nama : Patricia Lubis

Kelas : XI-IPA 1

Langkah-langkah :

1. Topik : Pentingnya Pendidikan Bagi Masa Depan

2. Tujuan Umum : Informatif dan Persuasif
3. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui definisi tentang pendidikan.
b. Memberi tau betapa pentingnya pendidikan bagi generasi
muda.
c. Memberi informasi tentang manfaat dari pendidikan untuk
masa depan bangsa dan Negara.
d. Mengajak para pendengar untuk lebih memanfaatkan
pendidikan yang sedang mereka tempuh.

Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-

tama marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita
dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Yang Saya hormati
Ibu guru yang berada di dalam kelas ini yaitu Ibu Saleha dan yang Saya
sayangi teman-teman sekalian.

Hadirin yang berbahagia,

Pada kesempatan ini, izinkanlah Saya untuk menyampaikan

ceramah tentang betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan
bangsa dan negara

Pendidikan itu sendiri adalah suatu proses yang sangat panjang,

yang tak henti-hentinya kita lakukan untuk mencapai satu tujuan yang
ingin kita gapai, sehingga suatu saat tujuan yang sangat ingin kita
inginkan itu akan menumbuhkan budaya baru dan generasi muda yang
baru yang cerdas dan berguna untuk masa depan bangsa Indonesia.

Perlu kita ketahui bahwa dengan adanya pendidikan dapat

membuat kita mampu dalam mencerdaskan, menumbuhkan jiwa yang
baik dan bijak serta dapat menguasai sains dan teknologi. Dari semua
inilah yang dapat mengubah Negara Indonesia menjadi sebuah Negara
yang baik dan bijaksana dalam menentukan suatu pilihan.

Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan bangsa dan

Negara karena disitulah cita-cita dan masa depan suatu bangsa akan
diteruskan oleh para generasi mudanya. Tetapi seperti yang kita lihat
pada generasi muda zaman sekarang sangat banyak menganggap bahwa
pendidikan itu tidak berguna dan tidak penting bagi mereka, mereka
lebih memilih untuk bermain game dan pergi keluar rumah bersama
teman-teman mereka. Mereka sama sekali tidak memikirkan tentang
orang tua mereka yang sudah bekerja keras mencari nafkah untuk
membiayai keperluan sekolah mereka, tetapi mereka lebih
menggunakan uang tersebut untuk keperluan yang tidak berguna.

Hadirin yang Saya sayangi,

Masih ingatkah kalian dengan anak-anak zaman dulu yang

sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah? Yang dimana sebagian
besar dari antara mereka banyak yang harus menyeberangi sungai dan
bertaruh nyawa untuk bisa pergi ke sekolah dan mendapatkan
pendidikan yang baik, sehingga mereka mendapatkan pekerjaan yang
dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka. Tetapi seiring
berkembangnya zaman, sedikit demi sedikit generasi muda sekarang
sudah malas untuk menempuh pendidikan walaupun teknologi sudah
berkembang, itu sama sekali tidak membantu mereka tekun dalam
menempuh pendidikan yang lebih baik. Justru dengan adanya
perkembangan teknologi tersebut para generasi muda sekarang ini
lebih banyak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang tidak berguna
dibandingkan mencari materi untuk pembelajaran mereka di sekolah.
 Pendidikan yang cukup membuat orang lebih mudah
mendapatkan informasi dan membuat mereka menjadi lebih pintar, hal
inilah yang dapat membuat orang yang berpendidikan mendapatkan
kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan posisi karir yang lebih
tinggi dan kesempatan kerja yang lebih luas, sehingga kesejahteraannya
juga lebih baik daripada orang yang tidak berpendidikan.

Hadirin yang Saya hormati,

Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara maupun di dalam kehidupan pribadi kita, marilah kita
memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya dan mempersiapkan
diri untuk meraih pendidikan setinggi mungkin agar cita-cita yang kita
impikan dapat tercapai.

Demikian ceramah yang dapat Saya sampaikan. Semoga dengan

adanya ceramah ini teman-teman sekalian dapat termotivasi dan dapat
mengubah cara belajar teman-teman menjadi lebih baik lagi. Apabila
ada salah kata Saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Sekian dari Saya, terimakasih dan selamat siang.