Anda di halaman 1dari 23

APLIKASI KOMUNIKASI YANG BAIK PADA KOMODITAS KOPI

DOSEN PENGAMPU : IR. GUSTAMI HARAHAP, MP

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : EDO NATHANAEL TAMBA

NPM : 218220076

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pertanian di Indonesia masih terkendala oleh banyak faktor yang


menyebabkan sulitnya petani berkembang. Salah satu upaya dalam meningkatkan
produktivitas pertanian dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
petugas penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian di daerah sesuai dengan (“Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan Dan Kehutanan (SP3K),” 2006) bahwa penyuluhan pertanian, perikanan,
kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk para
petani dan keluarganya dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya
meningkatkan usahatani, selanjutnya mengarah ke pendapatan dan kesejahteraan mereka
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan kehadiran penyuluhan, petani dapat
dibina dan dibimbing dengan caraberkomunikasi yang baik dan tetap memberikan dorongan
dan keyakinan yang kuat dalam diri petani untuk meyakini serta menerima suatu kegunaan
dari hal- hal baru (Batlayeri, Adam, & Far-Far, 2013). Penyuluhan pertanian didalam
prakteknya dimaksudkan sebagai kegiatan menyampaikan informasi mengenai ilmu dan
teknologi baru maupun informasi mengenai peraturan-peraturan atau kebijakan pemerintah
yang perlu diketahui dan ditaati atau dilaksanakan oleh petani dan kelompok-kelompok
masyarakat lain untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Kegiatan
penyuluhan pertanian adalah proses komunikasi dimana penyuluh pertanian lapangan
menjadi sumber informasi dan petani sebagai penerima informasi.
Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan atau informasi oleh komunikator atau
penyuluh kepada komunikan atau petani tetapi dalam proses pengiriman tersebut dibutuhkan
suatu keterampilan dalam memaknai pesan baik oleh komunikator ataupun komunikan
sehingga dapat membuat sukses pertukaran informasi. Komunikasi dan metode penyuluhan
yang dipakai merupakan hal terpenting dalam suatu kegiatan penyuluhan agar terciptanya
kondisi yang diharapkan dari kegiatan penyuluhan tersebut. Namun dalam proses penyuluhan
ini dibutuhkan keahlian dan keterampilan berkomunikasi bagi seorang penyuluh dalam
mensosialisasikan program-program yang ingin dijalankan (Rasyid, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana membangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi
yang berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining?
2. Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar yang dapat membantu petani untuk
mendiagnosa tanaman kopi serta cara penanggulangannya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi yang
berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining
2. Untuk mengetahui aplikasi sistem pakar yang dapat membantu petani untuk
mendiagnosa tanaman kopi serta cara penanggulangannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman kopi

Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam
famili Rubiaceae dan genus Coffea. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang
sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi
yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya
merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit
okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga
relatif mudah rebah.

Kopi hanya dapat menghasilkan dengan baik apabila ditanam pada tanah yang sesuai, yaitu
tanah dengan kedalaman efektif yang cukup dalam (> 100 cm), gembur, berdrainase baik,
serta cukup tersedia air, unsur hara terutama kalium (K), harus cukup tersedia bahan organik.

Klasifikasi tanaman kopi (Coffea robusta L.) menurut Rahardjo (2012)


adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea sp. (Cofffea arabica L., Coffea canephora, Coffea liberica,
Coffea excels).

2.2 Morfologi Tanaman kopi


 Akar Tanaman kopi merupakan jenis tanaman berkeping dua (dikotil) dan
memiliki akar tunggang (Panggabean,E. 2011). Akar kopi memiliki akar
tunggal yang tumbuh tegak lurus bawahb kedalam 45 cm. Menurut Subandi
(2011) akar kopi di katakan tidak dalam karena lebih dari 90% dari berat akar
tersebut ada pada lapisan tanah 0-30 cm. Pada akar tunggang, ada beberapa
akar kecil yang 5 tumbuh ke samping (melebar) yang sering disebut akar
lebar. Pada akar lebar ini tumbuh akar rambut, bulu-bulu akar, dan tudung
akar. Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar ketika mengisap unsur
hara dari tanah (Panggabean, 2011).
 Batang dan cabang Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok.
Batang pokok memiliki ruas-ruas yang tampak jelas pada saat tanaman itu
masih muda. Pada tiap ruas tumbuh sepasang daun yang berhadapan,
selanjutnya tumbuh dua macam cabang, yakni cabang orthotrop (cabang yang
tumbuh tegak lurus atau vertikal dan dapat menggantikan kedudukan batang
bila batang dalam keadaan patah atau dipotong) dan cabang plagiotrop
(cabang atau ranting yang tumbuh ke samping atau horizontal) (PTPN XII,
2013).
 Daun Bentuk daun kopi lonjong, ujungnya agak meruncing. Daun tersebut
tumbuh pada batang, cabang, dan ranting yang tersusun berdampingan.
Susunan daun berselang – berseling dan tumbuh pada ranting maupun cabang
yang mendatar. Daun dewasa berwarna hijau tua, sedangkan daun yang masih
muda berwarna perunggu (Rahardjo, 2012). Subandi 2011 menyatakan daun
kopi akan menjadi lebar, tipis dan lembek apabila intensitas cahaya terlalu
sedikit. Dengan demikian daun bisa dipakai untuk mengontrol pengaturan
naungan.
 Buah dan Biji Buah tanaman kopi terdiri atas daging buah dan biji. Daging
buah terdiri atas tiga lapisan, yaitu kulit luar (eksokarp) merupakan lapisan
terluar dari buah kopi. Daging buah ketika matang mengandung lender dan
senyawa gula yang rasanya manis (Panggabean 2011). Lapisan daging
(mesokarp) pada saat pematangan enzim pektolitik memecah rantai pektik,
menghasilkan hidrogel yang tidak larut dan kaya akan gula dan pektin.
Lapisan perkamen (endokarp) adalah lapisan yang terbentuk dari tiga hingga
tujuh lapisansel sclerenchyma. Biji kopi terdiri atas kulit perak (silver skin),
endosperm, dan embrio. Ukuran biji kopi bervariasi dengan rata-rata panjang
10 mm dan lebar 6 mm. Kulit perak (silver skin) disebut perisperm atau
spermoderm, merupakan lapisan terluar yang membungkus biji. Silver skins
terbentuk dari nucleus, atau bagian tengah ovula. Endosperm adalah jaringan
cadangan utama benih. Senyawa kimia yang ditemukan di endosperm dapat
dikelompkkan sebagai larut dan tidak larut dalam air. Senyawa yang larut
dalam air adalah kafein, trigonelline, asam nikotinat (niasin), 18 asam
klogenat, mono-, di-dan oligosakarida, beberapa protein dan asam karboksilat.
Komponen yang tidak larut dalam air yaitu selulosa, polisakarida, lignin, dan
hemiselulosa (Borem, 2008).
 Bunga Tanaman kopi memiliki bunga majemuk berbentuk kisoma dengan
anak payung kebanyakan bunga 3-5 kuntum sehingga membentuk gubahan
semu yang berbunga banyak. Setiap anak payung terdapat daun penumpu yang
lancip dengan panjang sekitar 55 mm (Van Steein et al.,2008)

2.3 Manfaat kopi


Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari. Tidak mengherankan
memang, mengingat minuman berkafein ini memiliki perpaduan rasa pahit dan manis yang
khas. Namun di luar itu, tahukah Anda bahwa kopi memberikan beragam manfaat bagi
kesehatan tubuh?

Ada berbagai manfaat minum kopi untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui, terutama jika
Anda termasuk salah satu penggemar dari minuman ini. Berikut masing-masing penjelasan
mengenai manfaat kopi untuk kesehatan tubuh.

1. Menjaga Kesehatan Otak

Manfaat kopi bagi tubuh yang pertama adalah menjaga kesehatan otak. Kafein di dalam kopi
memberikan berbagai efek positif terhadap otak, di antaranya membantu konsentrasi,
meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, hingga menurunkan risiko depresi.

Mengonsumsi kopi secara rutin dapat membantu mengurangi penurunan fungsi otak. Bahkan
minuman ini juga bermanfaat untuk menurunkan risiko demensia dan alzheimer.

2. Menurunkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2


Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya adalah mengurangi risiko penyakit diabetes tipe
2. Pasalnya, mengonsumsi dua cangkir kopi per hari dapat membantu mencegah resistensi
insulin. Hal ini dipercaya sebagai khasiat dari kandungan kafein di dalamnya. Anda dapat
merasakan manfaat ini secara optimal jika tidak menambahkan gula atau jenis pemanis
lainnya saat mengonsumsi kopi.

Hal yang penting untuk diingat juga, apabila Anda telah mengidap diabetes, kopi adalah salah
satu minuman yang perlu dikurangi. Ini karena kafein berisiko memengaruhi kadar gula
darah.

3. Menjaga Kesehatan Liver

Ada berbagai penyakit yang dapat menyerang organ hati, seperti hepatitis, sirosis hati,
perlemakan hati, hingga kanker hati. Rutin mengonsumsi dua hingga tiga cangkir kopi
sehari dapat membantu Anda menurunkan risiko terserang penyakit tersebut.

4. Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson

Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya yaitu membantu mengurangi risiko penyakit
parkinson. Penyakit parkinson adalah gangguan pada sistem saraf yang dapat mengganggu
kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan dan keseimbangan.

Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa mengonsumsi minuman berkafein dapat


mengurangi risiko terkena penyakit parkinson. Di samping itu, kopi juga berpotensi
membantu pengidap penyakit parkinson mengontrol gerakan secara lebih baik.

5. Menjaga Kesehatan Jantung

Mengonsumsi kopi 1-2 cangkir per hari diketahui berkhasiat dalam menjaga kesehatan
jantung. Mengutip dari situs Harvard School of Public Health, orang yang mengonsumsi
empat cangkir kopi atau lebih per hari berpotensi menurunkan risiko stroke daripada orang
yang tidak minum kopi sama sekali.

6. Menjaga Berat Badan Ideal


Selain menjaga kesehatan organ tubuh, rupanya manfaat kopi bagi tubuh juga dapat
mempertahankan berat badan ideal, bahkan ada kemungkinan kopi bisa membantu
menurunkan berat badan. Manfaat ini akan Anda dapatkan apabila mengonsumsi kopi tanpa
gula supaya rendah kalori.

Kandungan kafein dalam kopi diketahui juga mampu mempercepat metabolisme dan
membantu proses pembakaran lemak pada tubuh. Inilah yang menjadi alasan mengapa
mengonsumsi kopi dapat menjaga berat badan ideal.

7. Mengurangi Risiko Kanker

Manfaat kopi untuk kesehatan yang tak disangka-sangka adalah dapat menurunkan risiko
kanker. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kopi dapat mengurangi risiko kanker
hati. Hal ini karena kandungan kafein dalam kopi dapat mengganggu perkembangan kanker,
mulai dari permulaan sel hingga kematiannya.

American Cancer Society juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa penelitian yang
membuktikan bahwa kandungan antioksidan yang tinggi pada kopi berpotensi menurunkan
risiko kanker, seperti kanker prostat, hati, endometrium, mulut, dan tenggorokan.

2.4 Pemasaran
Pemasaran merupakan kebutuhan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mengembangkan dan mendapatkan laba yang optimal. Banyak yang mengira
pemasaran hanya sekedar melakukan suatu penjualan atau periklanan, namun penjualan dan
periklanan hanya lah puncak dari pemasaran. Pemasaran harus dipahami dalam pengertian
lama “ katakana dan jual”. Dalam pengertian baru yaitu memuasakn kebutuhan pelanggan
(Susanto, 2004). William (2005) mendefinisikan bahwa pemasaran dalam pengertian umum
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, sedangkan menjual adalah
ilmu yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi sekarang dan mengatur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar
target mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa
dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran berperan sebagai
penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan pola jawaban industri (dalam
hal ini termasuk industri di bidang pertanian) yang bersangkutan (Kotler, 1992).
Penyampaian barang di negara Indonesia diartikan sama dengan “Marketing” atau pemasaran
yaitu semua kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa barang dari produsen ke
konsumen. . Fungsi ini bertujuan untuk mengubah produk berdasarkan bentuk (form), waktu
(time), tempat (place) atau kepemilikan (possesion).titik produsen adalah asal dari produk itu
dijual pertama oleh produsen atau petani. Tujuan dari suatu pemasaran adalah meyampaikan
produk ke konsumen akhir sebagai transaksi akhir.
Definisi pemasaran terbagi dua, yakni pemasran secara sosial dan definisi pemasaran
secara manejarial. Definisi pemasaran secara sosial merupakan suatu proses sosial yang
didalamnya individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan ,menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
pemasaran secara menajarial adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu maupun organisasi. Menurut Swastha
(2003), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dengan adanya pertukaran, berbagai
kelompok sosial seperti individu-individu, kelompok kecil, organisasi dan kelompok
masyarakat lainnya dapat terpenuhi kebutuhannya. Pemasaran dapat dikatakan produktif bila
menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses menciptakan barang dan jasa lebih berguna. Ada
empat jenis kegunaan yang dilakukan dalam pemasaran.
Kegunaan bentuk (form utilty), yakni apabila suatu barang memiliki persyaratan yang
dibutuhkan untuk menjadi berguna.
1. Kegunaan tempat (place utility), yaitu kegunaan yang ditimbulkan ketika hasil produksi
disuatu tempat yang mensyaratkan menginginkan barang tersebut.
2. Kegunaan waktu (time utility) dilakukan dalam pemasaran ketika produk tersedia pada ssat
yang diinginkan.
3. Kegunaan milik (prosession utility) dilakukan ketika barang ditransfer atau ditempatkan
atas kontrol dari seseorang yang diinginkan.
Dalam hubungannya dengan kajian ini, maka pemasaran pertanian dapat didefinisikan
sebagai kegitan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari
barang-barang hasil pertanian atau kebutuhan untuk usaha pertanian dari produsen ke
konsumen termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan
bentuk dari barang yang dimaksudkan untuk lebih memudahkan penyalurannya dan
memberikan kepuasan yang lebih tinggi ke konsumen.

2.5 Pemasaran
Proses penyaluran produk dari produsen ke konsumen mengikutsertakan berbagai
pihak mulai dari produsen sendiri, lembaga-lembaga perantara samapai konsumen akhir.
Saluran pemasaran ini sangat penting bagi produsen, sebeab produsen tidak akan sanggup
menyalurkan hasil produksiny sampai ke tangan konsumen. Aliran produk dari petani hingga
sampai ke konsumen dalam proses pemasaran hasil pertanian akan menciptakan suatu
rangkaian yang disebut saluran pemasaran. Diantara produsen dan konsumen ada jarak yang
bisa diisi oleh berbagai perantara yang lebih dikenal sebagai trade chanel of distribution yang
melakukan berbagai fungsi. Adanya jarak tersebut diharapkan fungsi badan perantara dapat
menyalurkan barang dari produsen ke konsumen melalui aktivitas atau kegiatan yang dikenal
sebagai perantara.
Saluran pemasaran yang terbentuk berbeda-beda sesuai komoditinya. Saluran
pemasaran didefinisikan sebagai seperangkat organisasi yang saling bergantung yang terlibat
dalam proses penyediaan produk atau layanan sehingga dapat digunakan atau dikonsumsi
(Kotler,2005). Suatu perusahaan dapat mendistribusikan barangnya dapat menggunakan salah
satu atau lebih dari cara penyaluran. Bagi perusahaan yang baru berdiri memilih saluran
pemasaran merupakan pekerjaan yang tidak mudah karena baru mengenal pasar, sedangkan
bagi perusaahan yang sudah lama dan sudah berjalan dengan saluran pemasaran tertentu,
masih tetap harus waspada dan mengawasi aparat-aparat distribusinya. Saluran pemasaran
melaksanakan pekerjaan pemindahan barang dan jasa layanan dari mereka yang
membutuhkan atau menginginkan.
Pengertian saluran pemasaran merupakan setiap produsen akan berupaya
meningkatakan suatu rangkaian pemasaran yang akan dapat sempurna menolong sasaran
perusahaan. Menurut Walters (1999) saluran pemasaran adalah sekelompok pedagang dan
agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pindahan fisik dan nama dari suatu produk
untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Saluran pemasaran ditinjau sebagai satu kelompok atau satu tim operasi, maka marjin
dapat dinyatakan sebagai suatu pembayaran yang diberikan kepada mereka atas jasa-jasanya.
Margin merupakan suatu imbalan atau harga atas suatu hasil kerja. Apabila ditinjau sebagai
pembayaran atas jasa-jasa, margin menjadi suatu elemen yang penting dalam strategi
pemasaran. Konsep marjin sebagai suatu pembayaran pada penyalur mempunyai dasar logis
dalam konsep tentang nilai tambah. Marjin pemasaran umumnya dianalisis pada komoditas
yang sama, jumlah yang sama dan pada pola pasar persaingan sempurna.

2.6 Penanaman Tanaman kopi


Penanaman dalam polybag Setelah menyiapkan media tanam, sebaiknya penanaman
bibit secepatnya dilakukan. Langkah awal dalam penanaman bibit pada polybag adalah
dengan membuat lubang pada media tanam terlebih dahulu. Setelah itu penanaman bibit
dalam lubang yang telah dibuat tadi. Kemudian dilakukan penyiraman pada polybag. Benih
yang akan disemaikan dalam polybag diusahakan tidak bertumpuk-tumpuk. Idealnya untuk
polybag kecil, disemaikan sekitar tiga benih saja. Sementara untuk polybag yang lebih besar,
dapat disemaikan lebih dari tiga benih, asalkan jaraknya diatur. Bila sudah disemai merata,
benih ditutupi dengan tanah setebal 1-1,5 cm. Agar terhindar dari sengatan terik matahari,
polybag diletakkan ditempat teduh (Tjandra, 2011).
Polybag jika dibandingkan dengan tempat penanaman lain, seperti pot, memiliki
beberapa keuntungan. Di antaranya, harganya lebih murah, mudah didapat, ringan, dan dapat
dilipat. Selain itu, polybag memiliki sistem aerasi, sirkulasi, dan drainase yang sangat baik,
sehingga tanaman dapat tumbuh subur.
Pemeliharaan Tanaman kopi
Tanaman cabai yang telah ditanam membutuhkan pemeliharaan yang baik agar dapat
mengurangi resiko terserang hama dan penyakit. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman
tanaman terutama pada masa pertumbuhan, penyulaman tanaman, pemberantasan gulma,
pemangkasan ujung tunas batang, pembuangan daun sakit, pemupukan, dan penyemprotan
debu dan kotoran pada tanaman dengan air.
Pemanenan Tanaman kopi
Cabai yang sudah ditanam dalam polybag selama 2,5-4 bulan biasanya sudah berbuah
dan siap dipanen. Pemetikan dilakukan setiap dua minggu sekali. Umumnya pemanenan
cabai rawit dilakukan di pagi hari, dan tidak dianjurkan melakukan pemetikan dalam keadaan
basah, misalnya pada waktu hujan atau terlalu pagi, hal ini akan menyebabkan buah cabai
cepat membusuk. Jika pemeliharaannya baik, cabai rawit dapat terus berbuah sampai berusia
diatas 2 tahun Pada tanaman cabai panenpertama dapat dilakuakan mulai 9 minggu setelah
tanam. Panen berikutnya setiap5-7 hari sekali.

2.7 Syarat Tumbuh Tanaman kopi


Iklim
Coffea canephora merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh baik di
daerah tropis (15º LU -12º LS) pada dataran rendah dengan ketinggian sampai 800
dpl serta tumbuh optimum pada temperatur antara 22 – 30 ºC. Tanaman kopi
tersebut akan mulai berbunga pada umur antara 1 sampai 2 tahun dan melakukan
penyerbukan silang dengan bantuan angin atau serangga (Pohlan & Janssens,
2010).
Tanah
Kopi robusta dapat hidup di tanah agak masam. Yaitu pH 5.5-6.5. menurut
Indrawanto dkk 2010 dan liberika merupakan jenis kopi yang terdapat di
indonesia. Dan Kopi yang banyak dibudidayakan di Indonesia di indonesia jenis
arabika dan robusta.

Beragam Jenis kopi


Kopi Toraja
Di daerah paling barat di Indonesia, terdapat dua jenis kopi yang diproduksi, yaitu kopi jenis
Arabika dan Robusta. Nah, yang paling terkenal dari Aceh adalah kopi Gayo Arabika-nya
yang digadang-gadang sebagai salah satu kopi terbaik di dunia. Karakteristik yang paling
kuat milik kopi Aceh Gayo ini adalah aromanya yang sangat tajam. Selain itu, kopi Gayo
tidak memberi bekas rasa pahit yang lekat di lidah setelah meminumnya, berbeda dengan
kebanyakan jenis kopi lainnya yang meninggalkan aftertaste pahit. Inilah alasan mengapa
banyak orang sangat menikmati kopi Aceh Gayo.

Kopi Lampung
Berbeda dengan Aceh Gayo yang lebih terkenal dengan jenis kopi Arabikanya, kopi
Lampung justru sangat mengunggulkan kopi jenis Robusta. Karakteristik yang sangat terasa
dari kopi nusantara asal Lampung teksturnya yang halus, namun rasanya yang cukup kuat.
Metode dry processing yang digunakan dalam pengolahan biji kopi Lampung ini pun
diyakini sebagai asal mula cita rasa dan karakteristik yang kuat di dalamnya.
Kopi Toraja
Memiliki nama lain Celebes Kalossi, kopi asal daerah Sulawesi ini memiliki aroma yang
sangat khas juga harum. Yang membuatnya cukup disukai adalah tingkat keasaman yang
rendah. Keunikan dari karakteristik kopi Toraja terdapat pada kecenderungan
rasa floral dan fruity yang dihasilkan. Selain itu, rasa kopinya yang kuat dan sedikit kecut
meninggalkan aftertaste yang unik di lidah.

Kopi Jawa
Produksi biji kopi Jawa umumnya dilakukan dengan metode wet processing sehingga cita
rasanya mungkin sedikit berbeda dan tidak sekuat biji kopi yang dihasilkan di Sumatera atau
Sulawesi. Meskipun begitu, jenis kopi Arabika ini sangat dinikmati karena rasanya yang
dinilai ‘seimbang’. Tingkat keasaman yang medium dan kekentalan yang nggak terlalu pekat
menjadi serta semilir aroma rempah yang dihasilkan, membuat ciri khas sendiri saat
menenggaknya.

Kopi Bali Kintamani


Karakteristik kopi nusantara yang satu ini adalah cita rasa kesegaran dari asam (citrus) seperti
jeruk. Aromanya dianggap eksotis dilengkapi dengan tekstur yang light, membuat kopi ini
tidak terlalu terasa pahit dan tidak meninggalkan aftertaste pekat setelahnya. Nah, oleh sebab
itu, kopi jenis ini mungkin saja bisa lebih banyak dinikmati oleh orang-orang yang tidak
terlalu suka minum kopi dengan body yang ‘berat’.

Kopi Flores Bajawa


Kopi Arabika asal Flores Bajawa ini menghasilkan tingkat keasaman medium serta tekstur
rasa yang ringan. Selain dari aromanya yang menggiurkan, karakteristik kopi ini juga dikenal
dengan sensasi manis juga cita rasa kacang-kacangan dan herbal di dalamnya. Keunikan ini
yang bisa jadi tidak bisa kamu nikmati pada kopi-kopi lainnya. Nggak heran kalau jenis
Flores Bajawa ini bisa menembus pasar internasional karena keunggulan tersebut, kan?

Kopi Papua Wamena


Ketajaman aroma dengan cita rasa yang ringan merupakan ciri khas dari kopi nusantara dari
bagian timur Indonesia ini. Mirip kopi Bali yang memiliki rasa floral, kopi Papua Wamena
juga dilengkapi dengan nuansa harum coklat dan herbal. Aftertaste ‘smokey’ setelah
meminumnya pun menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri. Teksturnya yang lembut dan
tidak berampas juga sangat ramah di mulut
Ketinggian dan lokasi penanaman
Benih cabai besar dan keriting sudah banyak yang diproduksi di dalam negeri dengan lokasi
penakarannya mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Oleh karena itu, benih-benih
tersebut dapat dengan mudak beradaptasi disemua ketinggian. Hanya saja, tingginya lokasi
penanaman, fase vegetative tanaman cabai akan lama. Demikian juga waktu yang diperlukan
dari pembuahan hingga buah masak akan semakin lama dan berbanding lurus dengan
semakin meningkatnya ketinggian tempat penenanaman. Oleh karena itu, kultivar cabai yang
di tanam di dataran tinggi memiliki umur panen lebih lama dibandingkan dengan kultiva
yang di tanam di dataran rendah.
Penanaman Cabai Merah Untuk penanaman cabai merah ada beberapa tahapan seperti tahap
penyiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, pada saat
pemeliharaan tanaman harus dilakukan penyiraman, pengajiran dilakukan dengan
memberikan kayu sebagai penyangga cabai, kemudian penyiangan gulma.
1. Penyiapan media tanam Menyiapkan untuk media tanam cabai merah, kemudian mengisi
polibag ukuran 8x9 cm dan polibag 5 kg dengan tanah tersebut.
2. Persemaian benih Bibit cabai merah direndam menggunakan air hangat selama 1 jam agar
dapat melihat benih yang baik dan yang kurang baik. Benih yang baik adalah benih yang
tidak terapung. Kemudian disemaikan ke dalam polibag ukuran 8x9 cm yang telah berisi
tanah, penyemaian dilakukan hingga muncul 2-3 pasang daun untuk kemudian dapat di
pindahkan ke dalam media tanah.
3. Penanaman cabai merah Membuat lubang tanam pada media tanam polibag sedalam 5-7
cm. bibit yang telah disemai dan memiliki 2-3 pasang daun dam memiliki daun yang bagus
dan berukuran seragam di pindahkan dengan cara membasahi polibag semai hingga tanahnya
benar-benar basah dan mudah dilepaskan dari polibag semai, kemudian masukan ke media
tanam 1 bibit disetiap polibag.
4. Pemberian pupuk organik cair Pemberian pupuk dilakukan sebanyak 1 hari sekali pada
tanaman cabai dengan konsentrasi yang berbeda pada setiap tanaman dengan volume 200 ml,
pada pemberian atau penyiraman pupuk organik cair dilakukan selama 1x dalam seminggu.

Pasar
Secara konvensional pasar adalah tempat berlangsungnya transaksi jual beli komoditi
(barang dan jasa) antara penjual dan pembeli yang merupakan pelaku utama pasar. Penjual
dan pembeli menjadi penentu harga secara benar sesuai dengan kekuatan tawar menawar
mereka masing-masing. Pihak-pihak lainnya seperti pemerintah mempunyai peran yang
tidak hanya sebagai provider yang memfasilitasi transaksi yang efesien dan efektif sehingga
berlangsung aman, transparan lancar, dan terkendali (Patrianisyah, Devi, 2005).

Pemasaran merupakan kebutuhan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mengembangkan dan mendapatkan laba yang optimal. Banyak yang mengira
pemasaran hanya sekedar melakukan suatu penjualan atau periklanan, namun penjualan dan
periklanan hanya lah puncak dari pemasaran. Pemasaran harus dipahami dalam pengertian
lama “ katakana dan jual”. Dalam pengertian baru yaitu memuasakn kebutuhan pelanggan
(Susanto, 2004). William (2005) mendefinisikan bahwa pemasaran dalam pengertian umum
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, sedangkan menjual adalah
ilmu yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi sekarang dan mengatur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar
target mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa
dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran berperan sebagai
penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan pola jawaban industri (dalam
hal ini termasuk industri di bidang pertanian) yang bersangkutan (Kotler, 1992).
Penyampaian barang di negara Indonesia diartikan sama dengan “Marketing” atau pemasaran
yaitu semua kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa barang dari produsen ke
konsumen. . Fungsi ini bertujuan untuk mengubah produk berdasarkan bentuk (form), waktu
(time), tempat (place) atau kepemilikan (possesion).titik produsen adalah asal dari produk itu
dijual pertama oleh produsen atau petani. Tujuan dari suatu pemasaran adalah meyampaikan
produk ke konsumen akhir sebagai transaksi akhir.
Definisi pemasaran terbagi dua, yakni pemasran secara sosial dan definisi pemasaran
secara manejarial. Definisi pemasaran secara sosial merupakan suatu proses sosial yang
didalamnya individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan ,menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
pemasaran secara menajarial adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu maupun organisasi. Menurut Swastha
(2003), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dengan adanya pertukaran, berbagai
kelompok sosial seperti individu-individu, kelompok kecil, organisasi dan kelompok
masyarakat lainnya dapat terpenuhi kebutuhannya. Pemasaran dapat dikatakan produktif bila
menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses menciptakan barang dan jasa lebih berguna. Ada
empat jenis kegunaan yang dilakukan dalam pemasaran.
Pemeliharaan tanaman
a. Penyiraman Penyiraman biasanya dilakukan setiap hari pada pagi hari agar tanah tidak
terlalu kekeringan atau terlalu lembab.
b. Pengajiran Dilakukan denga memberikan kayu sebagai tiang penyangga cabai. Pengajiran
berfungsi untuk menopang tanaman agar dapat berdiri tegak.
c. Penyiangan gulma Penyiangan gulma dilakukan dengan cara mencabut gulma-gulma yang
tumbuh disekitar media tanam tanaman cabai yang dapat mengganggu tanaman.
d. Pemanenan Pemanenan dilakukan saat buah telah banyak yang berwarna merah, waktu
panen dilakukan pada pagi hari.

Penanaman kopi Untuk penanaman cabai merah ada beberapa tahapan seperti tahap
penyiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, pada saat
pemeliharaan tanaman harus dilakukan penyiraman, pengajiran dilakukan dengan
memberikan kayu sebagai penyangga cabai, kemudian penyiangan gulma.
1. Penyiapan media tanam Menyiapkan untuk media tanam cabai merah, kemudian mengisi
polibag ukuran 8x9 cm dan polibag 5 kg dengan tanah tersebut.
2. Persemaian benih Bibit cabai merah direndam menggunakan air hangat selama 1 jam agar
dapat melihat benih yang baik dan yang kurang baik. Benih yang baik adalah benih yang
tidak terapung. Kemudian disemaikan ke dalam polibag ukuran 8x9 cm yang telah berisi
tanah, penyemaian dilakukan hingga muncul 2-3 pasang daun untuk kemudian dapat di
pindahkan ke dalam media tanah.
3. Penanaman cabai merah Membuat lubang tanam pada media tanam polibag sedalam 5-7
cm. bibit yang telah disemai dan memiliki 2-3 pasang daun dam memiliki daun yang bagus
dan berukuran seragam di pindahkan dengan cara membasahi polibag semai hingga tanahnya
benar-benar basah dan mudah dilepaskan dari polibag semai, kemudian masukan ke media
tanam 1 bibit disetiap polibag.
4. Pemberian pupuk organik cair Pemberian pupuk dilakukan sebanyak 1 hari sekali pada
tanaman cabai dengan konsentrasi yang berbeda pada setiap tanaman dengan volume 200 ml,
pada pemberian atau penyiraman pupuk organik cair dilakukan selama 1x dalam seminggu.

Tanaman kopi yang telah ditanam membutuhkan pemeliharaan yang baik agar
dapat mengurangi resiko terserang hama dan penyakit. Pemeliharaan tanaman meliputi
penyiraman tanaman terutama pada masa pertumbuhan, penyulaman tanaman, pemberantasan
gulma, pemangkasan ujung tunas batang, pembuangan daun sakit, pemupukan, dan
penyemprotan debu dan kotoran pada tanaman dengan air.
kopi yang sudah ditanam dalam polybag selama 2,5-4 bulan biasanya sudah
berbuah dan siap dipanen. Pemetikan dilakukan setiap dua minggu sekali. Umumnya
pemanenan cabai rawit dilakukan di pagi hari, dan tidak dianjurkan melakukan pemetikan
dalam keadaan basah, misalnya pada waktu hujan atau terlalu pagi, hal ini akan menyebabkan
buah cabai cepat membusuk. Jika pemeliharaannya baik, cabai rawit dapat terus berbuah
sampai berusia diatas 2 tahun Pada tanaman cabai panenpertama dapat dilakuakan mulai 9
minggu setelah tanam. Panen berikutnya setiap5-7 hari sekali.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman kopi Menggunakan Metode Forward
Chaining Berbasis Android
Perkembangan teknologi informasi khususnya peranan kecerdasan buatan
(ArtificialIntelengence) pada aktifitas manusia saatini, memiliki pengaruh sangat besar
dikarenakan banyak sekali kemudahan yang didapat dalam menerapkan teknologi kecerdasan
buatan. Salahsatunya adalah dengan menerapkan sistem pakar. Dengan menerapkan sistem
pakar, sebuah program akan memodelkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah seperti
layaknya seorang pakar sehingga didapatkan efisiensi dan efektifita dalam mendapatkan
sebuah solusi dari permasalahan yan gada. Selain perkembangan teknologi informasi
dibidang kecerdasan buatan (Artificial Integence) yang sedang berkembang pesat, dibidang
teknologi informasi lainpun mengalami hal yang sama seperti dibidang teknologi smartphone
mobile. Bagian penunjang untuk melengkapi sistem pakar yang akan dibangun supaya lebih
cepat dan dapat digunakan dimanapun serta kapanpun, maka perlu didukung dengan
teknologi smartphone mobile (Android).
Cabai merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman buah yang dapat digolongkan
sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana ia digunakan. Sebagai bumbu, buah
cabai yang pedas sangat popular di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Cabai
mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Peningkatan
hasil cabai tentu tidak terlepas dari produktifitas yang baik, peningkatan akan menurun jika
banyak tanaman cabai yang terserang penyakit.
Selama ini untuk mengetahui penyakit tanaman cabai masyarakat atau orang awam
hanya melihat secara lansung penyakitnya tanpa mengetahui terlebih dahulu gejala-gejala
yang di alami ini ditakutkan jika terjadi kesahalan saat pemberian pupuk atau obat
pengendaliannya akan berdampak pada hasil panen.
Pada saat ini untuk mengetahui jenis penyakit pada tanaman cabai masyarakat hanya
bisa melakukan dengan cara melihat lansung penyakit yang di derita atau dengan cara
bertanya kepada petani cabai lain tanpa mengetahui secara pasti gejala-gejala yang di alami
oleh tanaman cabai tersebut secara akurat. Ini di takutkan jika terjadi kesalahan dalam
pengendaliannya tentu akan berdampak pada kualitas buah cabai tersebut.
Dalam membangun sistem pakar, hal yang pertama kali dilakukan adalah menentukan
struktur basis pengetahuan. Basis pengetahuan merupakan kumpulan- kumpulan fakta.
Adapun data yang ada didalam basis pengetahuan berasal dari Bapak H.Mashadi, M.P selaku
pakar tanaman cabai. Pendekatan basis pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini
adalah penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning) karena dalam kasus ini memiliki
langkah-langkah untuk pencapaian solusi. Beberapa struktur basis pengetahuan pada sistem
pakar ini adalah sebagai berikut :
1. Basis pengetahuan gejala penyakit.
2. Basis pengetahuan penyakit.
3. Basis pengetahuan forward chaining.
Dalam kasus ini seorang user (pengguna) dapat mengetahui jenis penyakit,
pencegahan serta pengobatannya pada tanaman cabai dengan cara menginputkan gejala-
gejala yang diderita kedalam sistem sehingga sistem pakar dengan metode forward chaining
akan mencocokkan gejala- gejala yang diinputkan dengan jenis penyakit yang berada pada
basis pengetahuan dan juga sistem akan memberikan jenis penyakit tersebut. Pada basis
pengetahuan berisikan tentang jenis penyakit, gejala- gejala, cara pengendaliannya dan
analisa forward chaining dalam menentukan penyakit.

3.2 Analisa Forward Chaining


Dalam Forward Chaining pencarian dimulai dengan fakta yang diketahui dan
mengambil fakta baru menggunakan aturan yang telah diketahui pada sisi Jika. Karena
diketahui A dan B benar, sistem pakar mulai dengan mengambil fakta baru menggunakan
aturan yang memiliki A dan B pada sisi Jika. Dengan menggunakan R4, sistem pakar
mengambil fakta baru C dan menambahkannya ke dalam assertion base sebagai benar.
Sekarang R1 fire (karena A dan C benar) dan nyatakan E sebagai benar dalam assertion base
sebagai benar. Karena B dan E keduanya benar (berada dalam assertion base), R3 fire dan
menetapkan F sebagai benar dalam assertion base. Sekarang R5 fire (karena F berada dalam
sisi Jika), yang menetapkan G sebagai benar, jadi hasilnya adalah G.
Contoh gejala yang dialami atau dipilih oleh user :
1. Muncul bercak pada buah yang agak mengkilap.
2. Warna ulit buah seperti jerami padi.
3. Seluruh buah keriput dan mongering.
Penyakit yang diderita Busuk Buah Antraknosa(Collectrotichum gloeospoiroides)
ontoh gejala yang dialami atau dipilih oleh user :
1. Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat.
2. Daun menguning dan menjalar ke ranting.
3. Daun mengalami kelayuan.
Penyakit yang diderita Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum. Sp)

3.2 Sistem Pakar Analisa Penyakit Pada Tanaman kopi Menggunakan Metode Backward
Chaining
Petani adalah tidak mengenal musim [1]. Artinya, tanaman cabai dapat ditanam kapan
pun tanpa tergantung musim. Cabai juga mampu tumbuh di rendengan maupun labuhan,
itulah sebabnya cabai dapat ditemukan kapan pun di pasar atau di swalayan. Penanaman
cabai pada musim hujan mengandung resiko. Penyebabnya adalah tanaman cabai tidak tahan
terhadap hujan lebat yang terus menerus. Selain itu, genangan air pada daerah penanaman
bisa mengakibatkan kerontokan daun dan terserang penyakit akar. Pukulan air hujan juga bisa
menyebabkan bunga dan bakal 3 buah berguguran. Sementara itu, kelembapan udara yang
tinggi meningkatkan penyebaran dan perkembangan hama serta penyakit tanaman.
Sebagaimana tanaman sayuran yang lainnya, tanaman cabai merah dalam proses
budidayanya sering kali mengalami gangguan berupa penyakit yang dapat membuat tanaman
rusak dan mati. dalam mengatasi penyakit di perlukan langkah preventif yaitu dengan
memberikan penanganan khusus berupa pengobatan dan terapi yang benar terhadap tanaman
yang terjangkit penyakit, kurangnya pemahaman dalam menanggulangi penyakit cabai merah
sering kali menjadi kerugian tersendiri bagi petani Hal inilah yang mendorong perancangan
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman cabai merah, dengan tujuan untuk
memudahkan penanggulangan penyakit pada tanaman cabai merah dengan menggunakan
sebuah aplikasi sistem pakar.
Sistem pakar ini dibuat berdasarkan hasil analisis dari system pakar yang telah ada
yang dibuat oleh Topik Purwanto dan Dini Destiani dengan judul “Pengembangan Sistem
Pakar Diagnosis Penyakit Cabai” yang menjadi sumber rujukan dalam pembuatan system
pakar diagnose penyakit cabai. Sistem pakar ini dibuat dengan metode ESDLC berupa form-
form berisi data penyakit cabai, gejala, penganggulangan dan hasil diagnosa yang berbasis
desktop.
Dengan menggunakan sistem pakar dapat dijadikan sebagai alternative dalam
mendiagnosis penyakit pada tanaman cabai merah, dalam hal ini aplikasi dapat membantu
dalam memberikan infomasi kepada masyarakat mengenai diagnosis penyakit pada tanaman
cabai merah. Aplikasi ini berbasis website sehingga user bisa mengakses dimana saja selama
ada jaringan internet.
Ada dua bagian penting dari sistem pakar yaitu lingkungan pengembangan dan
lingkungan konsultasi. lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar
untuk membangun komponenkomponennya dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam
knowledge base. Sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk
konsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasehat dari system pakar
layaknya berkonsultasi layaknya dengan seorang pakar.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan kesimpulan sebagai berikut :
1. Tujuan utama penulis dalam pembuatan aplikasi ini yaitu untuk mempermudah petani
cabai dalam mengetahui gejala yang muncul pada setiap penyakit tanaman cabai
2. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen cabai dan mampu
memberikan pengetahuan tentang gejala-gejala, penyakit dan bagaimana cara
pengendaliannya kepada para petani atau masyarakat.
Aplikasi sistem pakar ini dapat memudahkan petani khususnya yang tidak paham dengan
bagaimana cara mendiagnosa dan penanganan penyakit pada saat budidaya tanaman cabai

4.2 Saran
Sistem pakar ini masih dapat dikembangkan dengan Algoritma lain yang lebih bagus, karena
backward chaining ini masih terdapat kesalahan ketika sebuah sistem tidak dapat menemukan
solusi yang dicari.
DAFTAR PUSTAKA

Agtian Muhammad Ricky Tanshidiq, Anggit Dwi Hartanto, Donni Prabowo.


2017.“Penerapan metode forward Chaining pada aplikasi system pakar diagnose penyakit
pada tanaman bunga kamboja (Adenium)”. Vol.18 No.2.

Al-Hafiz, N. W., & Haswan, F. (2005). Fuzzy Logic Untuk Menghitung Tingkat Kesuburan
Tanah Terhadap Tanaman Cabe. Jurnal Saintikom UNIKS, 1(2), 71-87.

H, Febri. (2016). Sistem Pakar Dalam Menganalisa Penyakit Pada Ikan Lele. Jurnal
Saintikom UNIKS, 1(2), 165-180.

Ian Muhlisin. 2015. “Sistem pakar identifikasi penyakit dan hama tumbuhan The dengan
metode Forward Chaining berbasis Android”. Vol. 3 No 1

Krismiaji, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Anda mungkin juga menyukai