D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NPM : 218220076
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi yang
berbasis web dengan menggunakan metode Forward Chaining
2. Untuk mengetahui aplikasi sistem pakar yang dapat membantu petani untuk
mendiagnosa tanaman kopi serta cara penanggulangannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam
famili Rubiaceae dan genus Coffea. Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang
sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi
yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya
merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit
okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga
relatif mudah rebah.
Kopi hanya dapat menghasilkan dengan baik apabila ditanam pada tanah yang sesuai, yaitu
tanah dengan kedalaman efektif yang cukup dalam (> 100 cm), gembur, berdrainase baik,
serta cukup tersedia air, unsur hara terutama kalium (K), harus cukup tersedia bahan organik.
Ada berbagai manfaat minum kopi untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui, terutama jika
Anda termasuk salah satu penggemar dari minuman ini. Berikut masing-masing penjelasan
mengenai manfaat kopi untuk kesehatan tubuh.
Manfaat kopi bagi tubuh yang pertama adalah menjaga kesehatan otak. Kafein di dalam kopi
memberikan berbagai efek positif terhadap otak, di antaranya membantu konsentrasi,
meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, hingga menurunkan risiko depresi.
Mengonsumsi kopi secara rutin dapat membantu mengurangi penurunan fungsi otak. Bahkan
minuman ini juga bermanfaat untuk menurunkan risiko demensia dan alzheimer.
Hal yang penting untuk diingat juga, apabila Anda telah mengidap diabetes, kopi adalah salah
satu minuman yang perlu dikurangi. Ini karena kafein berisiko memengaruhi kadar gula
darah.
Ada berbagai penyakit yang dapat menyerang organ hati, seperti hepatitis, sirosis hati,
perlemakan hati, hingga kanker hati. Rutin mengonsumsi dua hingga tiga cangkir kopi
sehari dapat membantu Anda menurunkan risiko terserang penyakit tersebut.
Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya yaitu membantu mengurangi risiko penyakit
parkinson. Penyakit parkinson adalah gangguan pada sistem saraf yang dapat mengganggu
kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan dan keseimbangan.
Mengonsumsi kopi 1-2 cangkir per hari diketahui berkhasiat dalam menjaga kesehatan
jantung. Mengutip dari situs Harvard School of Public Health, orang yang mengonsumsi
empat cangkir kopi atau lebih per hari berpotensi menurunkan risiko stroke daripada orang
yang tidak minum kopi sama sekali.
Kandungan kafein dalam kopi diketahui juga mampu mempercepat metabolisme dan
membantu proses pembakaran lemak pada tubuh. Inilah yang menjadi alasan mengapa
mengonsumsi kopi dapat menjaga berat badan ideal.
Manfaat kopi untuk kesehatan yang tak disangka-sangka adalah dapat menurunkan risiko
kanker. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kopi dapat mengurangi risiko kanker
hati. Hal ini karena kandungan kafein dalam kopi dapat mengganggu perkembangan kanker,
mulai dari permulaan sel hingga kematiannya.
American Cancer Society juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa penelitian yang
membuktikan bahwa kandungan antioksidan yang tinggi pada kopi berpotensi menurunkan
risiko kanker, seperti kanker prostat, hati, endometrium, mulut, dan tenggorokan.
2.4 Pemasaran
Pemasaran merupakan kebutuhan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mengembangkan dan mendapatkan laba yang optimal. Banyak yang mengira
pemasaran hanya sekedar melakukan suatu penjualan atau periklanan, namun penjualan dan
periklanan hanya lah puncak dari pemasaran. Pemasaran harus dipahami dalam pengertian
lama “ katakana dan jual”. Dalam pengertian baru yaitu memuasakn kebutuhan pelanggan
(Susanto, 2004). William (2005) mendefinisikan bahwa pemasaran dalam pengertian umum
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, sedangkan menjual adalah
ilmu yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi sekarang dan mengatur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar
target mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa
dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran berperan sebagai
penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan pola jawaban industri (dalam
hal ini termasuk industri di bidang pertanian) yang bersangkutan (Kotler, 1992).
Penyampaian barang di negara Indonesia diartikan sama dengan “Marketing” atau pemasaran
yaitu semua kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa barang dari produsen ke
konsumen. . Fungsi ini bertujuan untuk mengubah produk berdasarkan bentuk (form), waktu
(time), tempat (place) atau kepemilikan (possesion).titik produsen adalah asal dari produk itu
dijual pertama oleh produsen atau petani. Tujuan dari suatu pemasaran adalah meyampaikan
produk ke konsumen akhir sebagai transaksi akhir.
Definisi pemasaran terbagi dua, yakni pemasran secara sosial dan definisi pemasaran
secara manejarial. Definisi pemasaran secara sosial merupakan suatu proses sosial yang
didalamnya individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan ,menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
pemasaran secara menajarial adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu maupun organisasi. Menurut Swastha
(2003), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dengan adanya pertukaran, berbagai
kelompok sosial seperti individu-individu, kelompok kecil, organisasi dan kelompok
masyarakat lainnya dapat terpenuhi kebutuhannya. Pemasaran dapat dikatakan produktif bila
menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses menciptakan barang dan jasa lebih berguna. Ada
empat jenis kegunaan yang dilakukan dalam pemasaran.
Kegunaan bentuk (form utilty), yakni apabila suatu barang memiliki persyaratan yang
dibutuhkan untuk menjadi berguna.
1. Kegunaan tempat (place utility), yaitu kegunaan yang ditimbulkan ketika hasil produksi
disuatu tempat yang mensyaratkan menginginkan barang tersebut.
2. Kegunaan waktu (time utility) dilakukan dalam pemasaran ketika produk tersedia pada ssat
yang diinginkan.
3. Kegunaan milik (prosession utility) dilakukan ketika barang ditransfer atau ditempatkan
atas kontrol dari seseorang yang diinginkan.
Dalam hubungannya dengan kajian ini, maka pemasaran pertanian dapat didefinisikan
sebagai kegitan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari
barang-barang hasil pertanian atau kebutuhan untuk usaha pertanian dari produsen ke
konsumen termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan
bentuk dari barang yang dimaksudkan untuk lebih memudahkan penyalurannya dan
memberikan kepuasan yang lebih tinggi ke konsumen.
2.5 Pemasaran
Proses penyaluran produk dari produsen ke konsumen mengikutsertakan berbagai
pihak mulai dari produsen sendiri, lembaga-lembaga perantara samapai konsumen akhir.
Saluran pemasaran ini sangat penting bagi produsen, sebeab produsen tidak akan sanggup
menyalurkan hasil produksiny sampai ke tangan konsumen. Aliran produk dari petani hingga
sampai ke konsumen dalam proses pemasaran hasil pertanian akan menciptakan suatu
rangkaian yang disebut saluran pemasaran. Diantara produsen dan konsumen ada jarak yang
bisa diisi oleh berbagai perantara yang lebih dikenal sebagai trade chanel of distribution yang
melakukan berbagai fungsi. Adanya jarak tersebut diharapkan fungsi badan perantara dapat
menyalurkan barang dari produsen ke konsumen melalui aktivitas atau kegiatan yang dikenal
sebagai perantara.
Saluran pemasaran yang terbentuk berbeda-beda sesuai komoditinya. Saluran
pemasaran didefinisikan sebagai seperangkat organisasi yang saling bergantung yang terlibat
dalam proses penyediaan produk atau layanan sehingga dapat digunakan atau dikonsumsi
(Kotler,2005). Suatu perusahaan dapat mendistribusikan barangnya dapat menggunakan salah
satu atau lebih dari cara penyaluran. Bagi perusahaan yang baru berdiri memilih saluran
pemasaran merupakan pekerjaan yang tidak mudah karena baru mengenal pasar, sedangkan
bagi perusaahan yang sudah lama dan sudah berjalan dengan saluran pemasaran tertentu,
masih tetap harus waspada dan mengawasi aparat-aparat distribusinya. Saluran pemasaran
melaksanakan pekerjaan pemindahan barang dan jasa layanan dari mereka yang
membutuhkan atau menginginkan.
Pengertian saluran pemasaran merupakan setiap produsen akan berupaya
meningkatakan suatu rangkaian pemasaran yang akan dapat sempurna menolong sasaran
perusahaan. Menurut Walters (1999) saluran pemasaran adalah sekelompok pedagang dan
agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pindahan fisik dan nama dari suatu produk
untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Saluran pemasaran ditinjau sebagai satu kelompok atau satu tim operasi, maka marjin
dapat dinyatakan sebagai suatu pembayaran yang diberikan kepada mereka atas jasa-jasanya.
Margin merupakan suatu imbalan atau harga atas suatu hasil kerja. Apabila ditinjau sebagai
pembayaran atas jasa-jasa, margin menjadi suatu elemen yang penting dalam strategi
pemasaran. Konsep marjin sebagai suatu pembayaran pada penyalur mempunyai dasar logis
dalam konsep tentang nilai tambah. Marjin pemasaran umumnya dianalisis pada komoditas
yang sama, jumlah yang sama dan pada pola pasar persaingan sempurna.
Kopi Lampung
Berbeda dengan Aceh Gayo yang lebih terkenal dengan jenis kopi Arabikanya, kopi
Lampung justru sangat mengunggulkan kopi jenis Robusta. Karakteristik yang sangat terasa
dari kopi nusantara asal Lampung teksturnya yang halus, namun rasanya yang cukup kuat.
Metode dry processing yang digunakan dalam pengolahan biji kopi Lampung ini pun
diyakini sebagai asal mula cita rasa dan karakteristik yang kuat di dalamnya.
Kopi Toraja
Memiliki nama lain Celebes Kalossi, kopi asal daerah Sulawesi ini memiliki aroma yang
sangat khas juga harum. Yang membuatnya cukup disukai adalah tingkat keasaman yang
rendah. Keunikan dari karakteristik kopi Toraja terdapat pada kecenderungan
rasa floral dan fruity yang dihasilkan. Selain itu, rasa kopinya yang kuat dan sedikit kecut
meninggalkan aftertaste yang unik di lidah.
Kopi Jawa
Produksi biji kopi Jawa umumnya dilakukan dengan metode wet processing sehingga cita
rasanya mungkin sedikit berbeda dan tidak sekuat biji kopi yang dihasilkan di Sumatera atau
Sulawesi. Meskipun begitu, jenis kopi Arabika ini sangat dinikmati karena rasanya yang
dinilai ‘seimbang’. Tingkat keasaman yang medium dan kekentalan yang nggak terlalu pekat
menjadi serta semilir aroma rempah yang dihasilkan, membuat ciri khas sendiri saat
menenggaknya.
Pasar
Secara konvensional pasar adalah tempat berlangsungnya transaksi jual beli komoditi
(barang dan jasa) antara penjual dan pembeli yang merupakan pelaku utama pasar. Penjual
dan pembeli menjadi penentu harga secara benar sesuai dengan kekuatan tawar menawar
mereka masing-masing. Pihak-pihak lainnya seperti pemerintah mempunyai peran yang
tidak hanya sebagai provider yang memfasilitasi transaksi yang efesien dan efektif sehingga
berlangsung aman, transparan lancar, dan terkendali (Patrianisyah, Devi, 2005).
Pemasaran merupakan kebutuhan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam
usahanya untuk mengembangkan dan mendapatkan laba yang optimal. Banyak yang mengira
pemasaran hanya sekedar melakukan suatu penjualan atau periklanan, namun penjualan dan
periklanan hanya lah puncak dari pemasaran. Pemasaran harus dipahami dalam pengertian
lama “ katakana dan jual”. Dalam pengertian baru yaitu memuasakn kebutuhan pelanggan
(Susanto, 2004). William (2005) mendefinisikan bahwa pemasaran dalam pengertian umum
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, sedangkan menjual adalah
ilmu yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi sekarang dan mengatur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar
target mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa
dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran berperan sebagai
penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan pola jawaban industri (dalam
hal ini termasuk industri di bidang pertanian) yang bersangkutan (Kotler, 1992).
Penyampaian barang di negara Indonesia diartikan sama dengan “Marketing” atau pemasaran
yaitu semua kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa barang dari produsen ke
konsumen. . Fungsi ini bertujuan untuk mengubah produk berdasarkan bentuk (form), waktu
(time), tempat (place) atau kepemilikan (possesion).titik produsen adalah asal dari produk itu
dijual pertama oleh produsen atau petani. Tujuan dari suatu pemasaran adalah meyampaikan
produk ke konsumen akhir sebagai transaksi akhir.
Definisi pemasaran terbagi dua, yakni pemasran secara sosial dan definisi pemasaran
secara manejarial. Definisi pemasaran secara sosial merupakan suatu proses sosial yang
didalamnya individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan ,menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
pemasaran secara menajarial adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu maupun organisasi. Menurut Swastha
(2003), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dengan adanya pertukaran, berbagai
kelompok sosial seperti individu-individu, kelompok kecil, organisasi dan kelompok
masyarakat lainnya dapat terpenuhi kebutuhannya. Pemasaran dapat dikatakan produktif bila
menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses menciptakan barang dan jasa lebih berguna. Ada
empat jenis kegunaan yang dilakukan dalam pemasaran.
Pemeliharaan tanaman
a. Penyiraman Penyiraman biasanya dilakukan setiap hari pada pagi hari agar tanah tidak
terlalu kekeringan atau terlalu lembab.
b. Pengajiran Dilakukan denga memberikan kayu sebagai tiang penyangga cabai. Pengajiran
berfungsi untuk menopang tanaman agar dapat berdiri tegak.
c. Penyiangan gulma Penyiangan gulma dilakukan dengan cara mencabut gulma-gulma yang
tumbuh disekitar media tanam tanaman cabai yang dapat mengganggu tanaman.
d. Pemanenan Pemanenan dilakukan saat buah telah banyak yang berwarna merah, waktu
panen dilakukan pada pagi hari.
Penanaman kopi Untuk penanaman cabai merah ada beberapa tahapan seperti tahap
penyiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, pada saat
pemeliharaan tanaman harus dilakukan penyiraman, pengajiran dilakukan dengan
memberikan kayu sebagai penyangga cabai, kemudian penyiangan gulma.
1. Penyiapan media tanam Menyiapkan untuk media tanam cabai merah, kemudian mengisi
polibag ukuran 8x9 cm dan polibag 5 kg dengan tanah tersebut.
2. Persemaian benih Bibit cabai merah direndam menggunakan air hangat selama 1 jam agar
dapat melihat benih yang baik dan yang kurang baik. Benih yang baik adalah benih yang
tidak terapung. Kemudian disemaikan ke dalam polibag ukuran 8x9 cm yang telah berisi
tanah, penyemaian dilakukan hingga muncul 2-3 pasang daun untuk kemudian dapat di
pindahkan ke dalam media tanah.
3. Penanaman cabai merah Membuat lubang tanam pada media tanam polibag sedalam 5-7
cm. bibit yang telah disemai dan memiliki 2-3 pasang daun dam memiliki daun yang bagus
dan berukuran seragam di pindahkan dengan cara membasahi polibag semai hingga tanahnya
benar-benar basah dan mudah dilepaskan dari polibag semai, kemudian masukan ke media
tanam 1 bibit disetiap polibag.
4. Pemberian pupuk organik cair Pemberian pupuk dilakukan sebanyak 1 hari sekali pada
tanaman cabai dengan konsentrasi yang berbeda pada setiap tanaman dengan volume 200 ml,
pada pemberian atau penyiraman pupuk organik cair dilakukan selama 1x dalam seminggu.
Tanaman kopi yang telah ditanam membutuhkan pemeliharaan yang baik agar
dapat mengurangi resiko terserang hama dan penyakit. Pemeliharaan tanaman meliputi
penyiraman tanaman terutama pada masa pertumbuhan, penyulaman tanaman, pemberantasan
gulma, pemangkasan ujung tunas batang, pembuangan daun sakit, pemupukan, dan
penyemprotan debu dan kotoran pada tanaman dengan air.
kopi yang sudah ditanam dalam polybag selama 2,5-4 bulan biasanya sudah
berbuah dan siap dipanen. Pemetikan dilakukan setiap dua minggu sekali. Umumnya
pemanenan cabai rawit dilakukan di pagi hari, dan tidak dianjurkan melakukan pemetikan
dalam keadaan basah, misalnya pada waktu hujan atau terlalu pagi, hal ini akan menyebabkan
buah cabai cepat membusuk. Jika pemeliharaannya baik, cabai rawit dapat terus berbuah
sampai berusia diatas 2 tahun Pada tanaman cabai panenpertama dapat dilakuakan mulai 9
minggu setelah tanam. Panen berikutnya setiap5-7 hari sekali.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman kopi Menggunakan Metode Forward
Chaining Berbasis Android
Perkembangan teknologi informasi khususnya peranan kecerdasan buatan
(ArtificialIntelengence) pada aktifitas manusia saatini, memiliki pengaruh sangat besar
dikarenakan banyak sekali kemudahan yang didapat dalam menerapkan teknologi kecerdasan
buatan. Salahsatunya adalah dengan menerapkan sistem pakar. Dengan menerapkan sistem
pakar, sebuah program akan memodelkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah seperti
layaknya seorang pakar sehingga didapatkan efisiensi dan efektifita dalam mendapatkan
sebuah solusi dari permasalahan yan gada. Selain perkembangan teknologi informasi
dibidang kecerdasan buatan (Artificial Integence) yang sedang berkembang pesat, dibidang
teknologi informasi lainpun mengalami hal yang sama seperti dibidang teknologi smartphone
mobile. Bagian penunjang untuk melengkapi sistem pakar yang akan dibangun supaya lebih
cepat dan dapat digunakan dimanapun serta kapanpun, maka perlu didukung dengan
teknologi smartphone mobile (Android).
Cabai merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman buah yang dapat digolongkan
sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana ia digunakan. Sebagai bumbu, buah
cabai yang pedas sangat popular di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Cabai
mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Peningkatan
hasil cabai tentu tidak terlepas dari produktifitas yang baik, peningkatan akan menurun jika
banyak tanaman cabai yang terserang penyakit.
Selama ini untuk mengetahui penyakit tanaman cabai masyarakat atau orang awam
hanya melihat secara lansung penyakitnya tanpa mengetahui terlebih dahulu gejala-gejala
yang di alami ini ditakutkan jika terjadi kesahalan saat pemberian pupuk atau obat
pengendaliannya akan berdampak pada hasil panen.
Pada saat ini untuk mengetahui jenis penyakit pada tanaman cabai masyarakat hanya
bisa melakukan dengan cara melihat lansung penyakit yang di derita atau dengan cara
bertanya kepada petani cabai lain tanpa mengetahui secara pasti gejala-gejala yang di alami
oleh tanaman cabai tersebut secara akurat. Ini di takutkan jika terjadi kesalahan dalam
pengendaliannya tentu akan berdampak pada kualitas buah cabai tersebut.
Dalam membangun sistem pakar, hal yang pertama kali dilakukan adalah menentukan
struktur basis pengetahuan. Basis pengetahuan merupakan kumpulan- kumpulan fakta.
Adapun data yang ada didalam basis pengetahuan berasal dari Bapak H.Mashadi, M.P selaku
pakar tanaman cabai. Pendekatan basis pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini
adalah penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning) karena dalam kasus ini memiliki
langkah-langkah untuk pencapaian solusi. Beberapa struktur basis pengetahuan pada sistem
pakar ini adalah sebagai berikut :
1. Basis pengetahuan gejala penyakit.
2. Basis pengetahuan penyakit.
3. Basis pengetahuan forward chaining.
Dalam kasus ini seorang user (pengguna) dapat mengetahui jenis penyakit,
pencegahan serta pengobatannya pada tanaman cabai dengan cara menginputkan gejala-
gejala yang diderita kedalam sistem sehingga sistem pakar dengan metode forward chaining
akan mencocokkan gejala- gejala yang diinputkan dengan jenis penyakit yang berada pada
basis pengetahuan dan juga sistem akan memberikan jenis penyakit tersebut. Pada basis
pengetahuan berisikan tentang jenis penyakit, gejala- gejala, cara pengendaliannya dan
analisa forward chaining dalam menentukan penyakit.
3.2 Sistem Pakar Analisa Penyakit Pada Tanaman kopi Menggunakan Metode Backward
Chaining
Petani adalah tidak mengenal musim [1]. Artinya, tanaman cabai dapat ditanam kapan
pun tanpa tergantung musim. Cabai juga mampu tumbuh di rendengan maupun labuhan,
itulah sebabnya cabai dapat ditemukan kapan pun di pasar atau di swalayan. Penanaman
cabai pada musim hujan mengandung resiko. Penyebabnya adalah tanaman cabai tidak tahan
terhadap hujan lebat yang terus menerus. Selain itu, genangan air pada daerah penanaman
bisa mengakibatkan kerontokan daun dan terserang penyakit akar. Pukulan air hujan juga bisa
menyebabkan bunga dan bakal 3 buah berguguran. Sementara itu, kelembapan udara yang
tinggi meningkatkan penyebaran dan perkembangan hama serta penyakit tanaman.
Sebagaimana tanaman sayuran yang lainnya, tanaman cabai merah dalam proses
budidayanya sering kali mengalami gangguan berupa penyakit yang dapat membuat tanaman
rusak dan mati. dalam mengatasi penyakit di perlukan langkah preventif yaitu dengan
memberikan penanganan khusus berupa pengobatan dan terapi yang benar terhadap tanaman
yang terjangkit penyakit, kurangnya pemahaman dalam menanggulangi penyakit cabai merah
sering kali menjadi kerugian tersendiri bagi petani Hal inilah yang mendorong perancangan
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman cabai merah, dengan tujuan untuk
memudahkan penanggulangan penyakit pada tanaman cabai merah dengan menggunakan
sebuah aplikasi sistem pakar.
Sistem pakar ini dibuat berdasarkan hasil analisis dari system pakar yang telah ada
yang dibuat oleh Topik Purwanto dan Dini Destiani dengan judul “Pengembangan Sistem
Pakar Diagnosis Penyakit Cabai” yang menjadi sumber rujukan dalam pembuatan system
pakar diagnose penyakit cabai. Sistem pakar ini dibuat dengan metode ESDLC berupa form-
form berisi data penyakit cabai, gejala, penganggulangan dan hasil diagnosa yang berbasis
desktop.
Dengan menggunakan sistem pakar dapat dijadikan sebagai alternative dalam
mendiagnosis penyakit pada tanaman cabai merah, dalam hal ini aplikasi dapat membantu
dalam memberikan infomasi kepada masyarakat mengenai diagnosis penyakit pada tanaman
cabai merah. Aplikasi ini berbasis website sehingga user bisa mengakses dimana saja selama
ada jaringan internet.
Ada dua bagian penting dari sistem pakar yaitu lingkungan pengembangan dan
lingkungan konsultasi. lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar
untuk membangun komponenkomponennya dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam
knowledge base. Sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk
konsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasehat dari system pakar
layaknya berkonsultasi layaknya dengan seorang pakar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan kesimpulan sebagai berikut :
1. Tujuan utama penulis dalam pembuatan aplikasi ini yaitu untuk mempermudah petani
cabai dalam mengetahui gejala yang muncul pada setiap penyakit tanaman cabai
2. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen cabai dan mampu
memberikan pengetahuan tentang gejala-gejala, penyakit dan bagaimana cara
pengendaliannya kepada para petani atau masyarakat.
Aplikasi sistem pakar ini dapat memudahkan petani khususnya yang tidak paham dengan
bagaimana cara mendiagnosa dan penanganan penyakit pada saat budidaya tanaman cabai
4.2 Saran
Sistem pakar ini masih dapat dikembangkan dengan Algoritma lain yang lebih bagus, karena
backward chaining ini masih terdapat kesalahan ketika sebuah sistem tidak dapat menemukan
solusi yang dicari.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafiz, N. W., & Haswan, F. (2005). Fuzzy Logic Untuk Menghitung Tingkat Kesuburan
Tanah Terhadap Tanaman Cabe. Jurnal Saintikom UNIKS, 1(2), 71-87.
H, Febri. (2016). Sistem Pakar Dalam Menganalisa Penyakit Pada Ikan Lele. Jurnal
Saintikom UNIKS, 1(2), 165-180.
Ian Muhlisin. 2015. “Sistem pakar identifikasi penyakit dan hama tumbuhan The dengan
metode Forward Chaining berbasis Android”. Vol. 3 No 1