Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MENGIDENTIFIKASI TANAMAN LENGKUAS

(Alpinia Galang, L)

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANDITA FRANSISKA MUSA

NIM : 2120201020

KELAS : A FARMASI

FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2020
1. TAKSONOMI TANAMAN LENGKUAS
Lengkuas atau laos (Alpinia Galang, L) termasuk dalam family Zingiberaceae. Ada dua jenis
lengkuas, yaitu lengkuas putih dan merah yang bisa digunakan sebagai bumbu penyedap dan obat.
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman lengkuas diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilan biji)
Divisi : Magniliophyta ( Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)
Subkelas : Commelinidae
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia Galanga L. Swartz.

Gambar 2.1 Rimpang lengkuas putih (Alpinia Galanga)


Sumber : Dalimartha, setiawan 2009

Rimpang lengkuas di beberapa daerah disebut dengan laja (Sunda) atau Langkueh (minang).
Tanaman ini asli Asia Tenggara Dan Indonesia, serta dibudidayaakan di Malaysia. Laos, Dan Thailand.
Tanaman yang masa panennya dilakukan pada umur 7 tahun ini, membutuhkan cahaya matahari penuh
untuk pertumbuhannya (Azwar,2010)
2. Morfologi dan Deskripsi Tanaman Lengkuas
Tanaman lengkuas memiliki batang semu yang tingginya dapat menjadi 2 meter dengan daun yang
cukup rimbun dan panjang. Biasanya tumbuh dengan merumput dan juga sangat rapat, selain itu batang
tumbuh dengan tegak yang tersusun dari beberapa pelepah-pelepah daun yang membentuk batang
semu, berwarna hijau muda hingga tua. Batang muda ini akan keluar dengan bentuk tunas baru dari
pangkal bawah hingga pangkal atas. Daun tanaman ini berwarna hijau bertangkai pendek yang tersusun
dengan selang-seling serta buah berbentuk bulat dan keras, selagi masih muda berwarna hijau dan
setelah tua berwarna merah kehitaman. (Fauzi, 2009).
Pemerian lengkuas bau aromatik, rasa pedas. Secara makroskopik potongan lengkuas, panjang 4 – 6
cm, tebal 1-2 cm, kadang-kadang bercabang, ujung bengkok, warna permukaan coklat kemerahan,
parut daun jelas. Bekas patahan berserat pendek, berbutir-butir kasar, warna coklat. Secara mikroskopik
epidermis teridiri dari 1 lapis sel kecil agak pipih, dinding berwarna kuning kecoklatan, kutikula jelas.
Korteks parenkimatik, jaringan korteks bagian luar terdiri dari beberapa lapis sel dinding tipis berwarna
kuning kecoklatan; jaringan korteks bagian dalam terdiri dari sel parenkim besar, dinding sel tipis, tidak
berwarna, kadang-kadang bernoktah halus. Berisi butir pati. Pada parenkim tersebar idioblas berisi
minyak dan zat samak, warna coklat muda atau coklat tua yang dengan penambahan besi (III) Klorida
LP warna berubah menjadi kehitaman. Butir pati tunggal, bentuk lonjong atau bulat telur, lamella tidak
jelas, panjang butir 8µm sampai 60µm, umumnya 25µm sampai 50 µm. (DepKes RI, 1978).
Lengkuas digunakan sebagai salah satu bumbu masak yang telah digunakan selama bertahun-tahun
dan tidak pernah menimbulkan masalah. Bagian dari tanaman lengkuas yang sering digunakan sebagai
obat adalah rhizome atau rimpangnya. Rimpang lengkuas secara tradisional sering dipergunakan
sebagai obat penyakit perut, kudis, dan menghilangkan bau mulut. (Atjung, 1990)
3. Khasiat
Rimpang lengkuas mudah diperoleh di Indonesia dan manjur sebagai obat gosok untuk penyakit
jamur kulit (panu) sebelum obat-obatan modern berkembang seperti sekarang. Rimpang lengkuas juga
digunakan sebagai salah satu bumbu masak selama bertahun-tahun dan tidak pernah menimbulkan
masalah. Manfaat rimpang lengkuas telah dipelajari oleh para ilmuwan sejak dulu. Rimpang lengkuas
memiliki berbagai khasiat diantara sebagai anti jamur dan anti bakteri. Penelitian yuharmen dkk.(2002)
menunjukan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan mikrobia oleh minyak atsiri dan fraksi
methanol rimpang lengkuas pada beberapa spesies bakteri dan jamur. Penelitian sundari dan winarno
(2000) menunjukan bahwa infus ekstrak etanol rimpang lengkuas yang berisi minyak atsiri dapat
menghambat pertumbuhan beberapa spesies jamur pathogen, yakni: Tricophyton, Mycrosporum,
Gypseum, dan Epidermo floccasum. Namun penelitian dan penggunaan ekstrak rimpang lengkuas
untuk menghambat pertumbuhan jamur filamenthus agaknya belum pernah dilakukan. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antifungi ekstrak rimpang lengkuas terhadap jamur
filamenthus fusarium moniliforme dan Aspegillus spp. Yang mampu memproduksi mikotoksin.
4. Uraian ketepatan waktu penggunaan :
Lengkuas yang secara rutin dikonsumsi dengan racikan khusus dapat menjaga stamina dan kesehatan
tubuh. Anda dapat meminumnya sebanyak 3 kali sehari untuk merasakan khasiatnya.
5. ketepatan cara penggunaan :
Biasanya, lengkuas dibuat dalam bentuk minuman teh dan jamu. Dengan cara yang sederhana, Anda
bisa merasakan manfaat lengkuas. Cara buatnya pun cukup mudah.
6. Ketepatan bahan penggunaan dan tujuan pengobatan
Untuk membuat teh, sediakan akar lengkuas segar, kupas dan iris. Siapkan 400 ml air. Madu.
Caranya, tambahkan air dan lengkuas dalam panci. Didihkan. Kecilkan api dan biarkan mendidih
selama 30 menit. Saring lengkuas dari teh. Tambahkan madu
7. Ketepatan ramuan
Sedangkan untuk membuat jamu lengkuas, cukup siapkan 3 limau, Air ½ liter, 2 batang serai, 4 akar
lengkuas, 6 sendok makan madu, 2 daun peppermint cincang halus, 2 sendok teh kunyit bubuk, q tetes
minyak peppermint.
8. kombinasi efek kandungan kimia
Lengkuas terbukti memiliki kemampuan untuk mencegah kanker lambung, leukemia, melanoma,
kanker pankreas, kanker usus besar, kanker payudara, kanker hati (hati), dan kolangiokarsinoma
(kanker saluran empedu).
9. Efek sinergisme
Hasil percobaan menunjukkan bahwa semua ekstrak air bahan yang diuji dapat menghambat 100%
perkecambahan konidia Colletotrichum sp. Ekstrak air bawang putih baik secara tunggal maupun
campurannya dapat menghambat pertumbuhan koloni Colletotrichum sp. lebih baik daripada ekstrak air
rimpang lengkuas dan daun sirih. Pada stolon stroberi, ekstrak air bawang putih 15 % dapat
menghambat perkembangan penyakit antraknosa sampai 72,60 %. Pencampuran ekstrak tidak
menunjukkan efek sinergisme dalam menghambat perkembangan penyakit antraknosa. Kata kunci:
Stroberi, Colletotrichum spp., antraknosa, fungisida nabati,ekstrak air, bawang putih, daun sirih,
lengkuas
10. Efek komplementer
Kombinasi ekstrak etanol lengkuas dan kunyit memiliki efek gastroprotektif, namun tidak lebih baik
dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya

Daftar Pustaka
Agoes,Azwar.2010TanamanObatIndonesi BukuJakarta;SalembaMedika

Fauzi,A.2009.AnekaTanamanObatDanKhasiatnya.Yogyakarta:MedPress

Sundari, D. dan M.W. Winarno. 2000. Informasi Tumbuhan Obat Sebagai Obat Anti Jamur,
Jakarta : Puslitbang-Balitbangkes Depkes RI

Marista safitri A, 14 mei 2019 “Lengkuas: Informasi Manfaat Dan Cara Kerja”

Anda mungkin juga menyukai