FARMAKOGNOSI 1
TANAMAN DAUN SAGA
Abrus Precatorius Linn
2021
1. Daun Saga (Abrus Precatorius Linn)
2. Taksonomi Tanaman
Divisi = Spermatophyta
Kelas = Dicotyledonae
Bangsa = Resales
Suku = Leguminosae
Marga = Abrus
3. Morfologi Tanaman
Tanaman saga berupa tanaman perdu memanjat dan membelit pada akar atau tanaman
lain. Pokok batangnya kecil, berkayu, tinggi mencapai 2-5 m. Daunnya merupakan daun
majemuk menyirip yang tumbuh berseling, panjang 4-11 cm. Anak daun 17-18 pasang,
bertangkai pendek, bentuknya jorong melebar atau bundar telur, panjang 5-20 mm, lebar
3-8 mm, ujung dan pangkalnya tumpul agak membundar, warnanya hijau sampai hijau
pucat, permukaan atas licin, permukaan bawah berambut tipis, tulang daun menonjol
ungu muda, tumbuh berkumpul dalam tanaman yang keluar dari ketiak daun. Buahnya
polong berwarna hijau kuning, berbentuk pipih persegi empat memanjang, panjang 2-5
cm, lebar 1,2-1,4 cm, bila masak menjadi kering berwarna hitam dan pecah sendiri.
Polong berisi 3-6 butir biji dengan bentuk bulat lonjong, panjang 5-6 mm keras,
warnanya merah mengkilap, bercak hitam di sekitar hilum yang berwarna putih. Bijinya
sering disebut kacang patern oster biasanya dibuat manik-manik, kalung dan hiasan lain
4. Khasiat Tanaman
Daun saga mempunyai khasiat untuk mengobati sariawan obat batuk dan anti radang
dan Dalimarta (1996), akar, batang dan daun dari daun saga ini bersifat manis dan netral
berguna untuk menurunkan panas, anti radang, serta melancarkan pengeluaran nanah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih (2006) menyebutkan bahwa ekstrak
etanol daun saga mempunyai kandungan kimia, yaitu flavonoid dan saponin yang
aktivitas antibakterinya lebih baik dari pada bakteri gram positif (S.aureus) dari pada
gram negative (E. coli). Berdasarkan Anonim (1993) yang menyebutkan bahwa setiap
jaringan atau alat tubuh dapat diinfeksi oleh bakteri S.aureus dan menyebabkan
timbulnya penyakit dengan tanda-tanda khas yaitu peradangan dan pembentukan abses.
Sedangkan sariawan merupakan salah satu bentuk peradangan yang terjadi didalam
mulut, sehingga saga dapat menjadi alternative pada pengobatan sariawan. Ekstrak etanol
tumbuhan saga terbukti memliki khasiat antibakteri dan anti fungsi (Shourie dkk.2013).
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, J. R., (1994). Inventaris tanaman obat Indonesia III, Badan Penelitian dan
Syamsuhidayat dan Hutapea, J. R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, 305-306,
Wahyuningsih I., 2006, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Saga Terhadap