Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

DAN DENDOGRAM HASIL PENGAMATAN

KULIAH LAPANGAN SISTEMATIKA TUMBUHAN

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KEBUN RAYA BOGOR, 07 MEI 2015

Disusun oleh :

Kelompok 1

Michael Fajar (111409500000)

Suherman (111409500000)

Aina Nadila (11140950000042)

Qurrota A’yun Wahyuni (11140950000065)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


2015

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang kaya dengan


keanekaragaman hayati, mulai dari jenis tumbuhan tingkat rendah sampai tingkat
tinggi. Tumbuhan yang terdapat di wilayah Nusantara memiliki daya guna dan
nilai yang sangat tinggi, baik dalam segi ekonomi, industri, lingkungan dan
potensial sebagai obat-obatan tradisional. Beberapa tanaman yang memiliki daya
guna dan nilai ekonomi yaitu tumbuhan famili Arecaceae atau palem-paleman,
sedangkan tanaman yang berguna untuk obat-obatan adalah tumbuhan jarak-
jarakan atau famili Euphorbiaceae.
Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap
keanekaragaman tumbuhan angiospermae, gymnospermae, liken, lumut
diperlukan pengamatan sebanyak-banyaknya mengenai jenis-jenis tumbuhan
tersebut. Terkadang praktikum di laboratorium sangat dibatasi oleh ketersediaan
preparat. Oleh sebab itu perlu dilakukan praktikum lapangan di suatu tempat yang
mengoleksi berbagai jenis tumbuhan. Salah satu tempat tersebut adalah Kebun
Raya.
Palem merupakan salah satu kelompok tumbuhan tinggi yang termasuk
dalam kelas tumbuhan berkeping satu (monocotyledoneae). Kelompok tumbuhan
ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias, karena penampilannya yang indah
dan menarik serta pemeliharaannya yang mudah. Didunia diperkirakan terdapat
2800 jenis palem yang terdiri atas 200 marga. Dari jumlah tersebut 576 jenis
diantaranya (46 marga) merupakan palem asli Indonesia. Kebun raya bogor
merupakan salah satu Kebun Raya didunia yang memiliki koleksi palem yang
cukup lengkap. Saat ini palem yang sudah dikoleksi berjumlah 1215 spesimen,
yang terdiri atas 286 jenis (92 marga). (Anonimus, 2014)
Tujuan pada pengamatan lapangan ini adalah untuk mengetahui dan
mengamati berbagai jenis koleksi tumbuhan, serta mendata dan mengidentifikasi
beberapa famili tumbuhan yang terdapat di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.
Analisis cluster merupakan suatu analisis statistik multivariate yang bertujuan
untuk mengetahui struktur data dengan menempatkan kesamaan objek observasi kedalam
satu kelompok data sehingga dapat dibedakan antara kelompok satu dengan kelompok
lain atau dengan cara memisahkan kasus/objek kedalam beberapa kelompok yang
mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain. Analisis cluste
kemudian di visualisasikan kedalam bentuk dendogram. Garis vertikal (Y) menunjukkan
cluster yang digabung bersama. Posisi garis pada skala X menunjukkan jarak (distance)
dimana cluster digabung.
METODOLOGI

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat tulis, kamera,
kertas koran, plastik sampel, label, dan buku identifikasi.

Prosedur Kerja

Kegiatan eksplorasi dilakukan di lokasi-lokasi yang telah ditentukan.


Masing-masing kelompok memilih daerah pengamatan yang ada di Kebun Raya
Bogor. Data flora dikumpulkan dengan cara dilakukan pencatatan dan
pengambilan sampel guna pembuatan herbarium. Kemudian dicatat : diameter
batang, warna daun, warna kulit batang, warna bunga dan buah. Koleksi
tumbuhan yang diambil diutamakan yang tidak banyak ditemukan disekitar atau
ciri khas dari daerah tersebut dan spesimen yang belum diketahui jenisnya. Setiap
jenis flora yang ditemukan diidentifikasi lebih lanjut melalui berbagai sumber
buku, jurnal dan literatur.
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Arenga hastata (Becc) Whitemore (Arec)


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Arenga
Merupakan tumbuhan monoceus atau berumah satu bentuk semak
berjumbai. Tinggi batang dapat mencapai 2 m, diameter 1,5 cm.
Internodes 4-8 cm, daun dalam mahkota 5-9. Tipe susunan daun
imparipinnate, dasar daun bentuk ligulate, ujung daun atas praemorse
sedangkan ujung bawah obtingular. (Mogea, 2004)
Perbungaan jantan kadang-kadang menembus pelepah daun,
tunggal, ramping, panjang sampai 30 cm. Tangkai perbungaan terbungkus
oleh daun gagang, ramping, panjang mencapai 25 cm; jumlah rakila 1,
merunduk. Buah bulat, diameter sampai 1 cm. (Witono, 2004)
Sebagai tumbuhan dari famili Arecaceae, Arenga hastata
bermanfaat sebagai kerajinan tangan seperti tikar, penangkap ikan, dan
sumpit, juga dapat dijadikan tanaman hias dipekarangan rumah atau sisi-
sisi jalan.
Persebaran : Borneo (endemik) terutama di Sabah, Sarawak,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
b. Orania sylvicola (Griff) H.E. Moore (Arec)
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Palmae
Genus : Orania
Orania sylvicola dengan nama lokal ‘Iwul’ adalah salah satu
tanaman beracun. O. sylvicola ditemukan di Malaysia dan Indonesia
terutama di Ulu Kesial (Kelantan), Melaka, Pahang, Pulau Pangkor,
Cameron Highland, Perlis, Fraser Hill dan Jawa. (Sukari, 2013).
Tinggi pohon dapat mencapai 15 meter dengan diameter 15 cm.
Internode 8 cm, daun sekitar 15 di mahkota, tangkai daun mencapai 1 m.
Tipe susunan daun spiral. Pelepah kuat, bagian bawah daun berwarna hijau
gelap. Buah bulat, diameter 4.5-5 cm, hijau kusam saat muda dan hijau
kekuningan bila matang. (Sukari, 2013)
Sebagian besar dari spesies tumbuhan famili Arecaceae memiliki
kegunaan pada bagian kayu, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bangungan. Selain itu juga bermanfaat sebagai kerajinan tangan yang
menghasilkan beberapa barang kebutuhan rumah tangga seperti tikar,
penangkap ikan (lukah), sumpit, ambung, bakul dan sebagainya. (Susanti,
2014)
c. Bridelia tomentosa (Euph).
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Angiospermae
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Bridelia
Tinggi pohon dapat mencapai 8 m, dan diameter batang 15-30 cm.
Ukuran daun 3-9 cm x 2-6 cm dan petiole 3-6 mm. Bentuk daun
cordiform, ujung daun bentuk acuminate sedangkan dasar daun berbentuk
attenuate, tipe susunan daun alternate, tipe margin entire dan bentuk basis
petiolate. Merupakan tumbuhan monoceus atau dioceus.
Secara tradisional rebusan daun dan kulit Bridelia tomentosa
bermanfaat dalam melawan cholic dan menurunkan demam. Senyawa
kimia yang teridentifikasi yaitu 24-Methyl-lanosta-9(11), 25-dien-3-one
dan 24,24-dimethyl-lanosta-9(11)-25-dien-3-one. Selain itu, akar dari
Bridelia tomentosa juga kaya akan senyawa terpenoid. (Ngueyem, T.A., et
al, 2009)
(Ngueyem, T.A., et al, 2009)
Kayunya yang kuat dan tahan lama juga dapat digunakan untuk
membuat bangunan rumah, dan jembatan.
d. Aporosa sp. (Euph)
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Aporosa
Spesies: Aporosa sp.
Pohon berukuran sedang, tinggi pohon dapat mencapai 5 m.
Termasuk kedalam tanaman dioceus atau berumah dua. Tipe susunan daun
alternate, tangkai daun reniform, tipe margin entire, serrate atau crenate.
Daun simetris dengan ukuran + 5 cm. Bentuk ujung daun coudate dan
dasar daun berbentuk attenuate. Buah bulat, kadang pecah seperti
membelah dua.
Aporosa sp dapat digunakan sebagai zat warna yang memunculkan
warna hitam pada kain batik, bagian yang digunakan adalah kayu
kerasnya. Selain itu, batang kayunya dapat digunakan sebagai kayu bakar
ketika sudah kering dan juga obat sakit perut. (Rahayu et al, 2006)
e. Dendogram
Hasil pengamatan sserta analisis statistika menunjukkan, dua
kelompok besar dari kingdom plantae. Dua kelompok tersebut adalah
Pteridophyta (Pkau-pakuan) dan Spermathophyta (Tumbuhan berbiji dan
berpembuluh). Total dari hasil pengamatan yaitu didapatkan sebanyak 18
spesies tumbuhan, yang mana empat spesies merupakan kelompok
tumbuhan berbiji.
Dua spesies dari famili Arecaceae memiliki kemiripan yang sangat
jauh, dengan persentase kemiripan hanya sebesar + 20 %. Orania
sylvicola merupakan palem-paleman pohon yang dapat tumbuh hingga
lebih dari 20 m dengan bentuk daun sejajar seperti daun kelapa, sedangkan
Arenga hastata merupakan palem semak dengan bentuk daun yang khas
berbentuk segitiga. Selain itu, bentuk daun, jenis pertulangan daun, dan
ciri morfologi lainnya juga menunjukkan gambaran yang sangat berbeda.
Dua spesies dari famili Euphorbiaceae yaitu Bridelia tomentosa
dan Aporosa sp memiliki kemiripan yang cukup dekat dengan persentase
kemiripan sebesar 80%. Kemiripan dilihat dari kesamaan morfologi
berupa bentuk pohon, tipe daun, jenis pertulangan daun dan ciri-ciri
lainnya.
Lima spesies dari divisi Pteridophyta memiliki kesamaan kurang
lebih 70%. Berdasarkan kesamaan bentuk daunnya, dua spesies paku
lainnya dipisah kembali menurut tempat hidupnya dengan persentase
kemiripan mencapai 85%. Sedangkan Asplenium nidus dan Selaginella
merupakan satu kelompok tetapi dengan tingkat kemiripan yang rendah,
sekitar 50%.
KESIMPULAN

• Balai Penelitian Kebun Raya Bogor menyimpan berbagai koleksi jenis


tumbuhan, tidak hanya tumbuhan yang ada di Indonesia tetapi juga koleksi
tumbuhan yang ada di dunia. Meliputi jenis tumbuhan air, lichen, lumut,
paku-pakuan dan berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi.

• Famili yang kelompok 1 amati antara lain Arecaceae dan Euphorbiaceae,


serta berbagai macam paku-pakuan.

• Tumbuhan yang terdapat di wilayah Nusantara memiliki daya guna dan


nilai yang sangat tinggi, baik dalam segi ekonomi, industri, lingkungan
dan potensial sebagai obat-obatan tradisional. Tanaman yang memiliki
daya guna dan nilai ekonomi yaitu tumbuhan famili Arecaceae atau palem-
paleman, sedangkan tanaman yang berguna untuk obat-obatan adalah
tumbuhan jarak-jarakan atau famili Euphorbiaceae

• Dendogram adalah diagram yang menggambarkan silsilah suatu golongan


makhluk hidup. Dendogram merupakan visualisasi cluster. Garis vertikal
(Y) menunjukkan cluster yanng digabung bersama. Posisi garis pada skala
X menunjukkan jarak (distance) dimana cluster digabung.
LAMPIRAN

UPGMA
Selaginella doederleinii
Asplenium nidus
Orthioptheris sp
Davalllia denticulata
Pyrrosia sp
Neprolepis cordifolia
Phymatodes nigrescens
Nephrolepis hirsutula
Nephrolepis biserrata
Aporosa sp
Bridelia tomentosa
Orania sylvicola
Arenga Hastata
-0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1

Pearson Coefficient

Gambar 1. Dendogram
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2014. http://krbogor.lipi.go.id/id/koleksi-tanaman-palem-


kebun-raya-bogor.html# (diakses pada 10 Juni 2015, pukul 14:41 WIB)

Mogea, Johanis P. 2004. FOUR NEW SPECIES OF ARENGA


(PALMAE) FROM INDONESIA. [Jurnal] REINWARDTIA Vol 12, Part 2, pp :
181-189.

Ngueyem, T.A., G. Brusotti, G. Caccialanza, P. Vita Finzi. 2009. The


genus Bridelia : A phytochemical and enthnopharmacological review. [Jurnal].
Journal of Ethnopharmacology 124 (2009) 339-349. Department of
Pharmaceutical Chemistry and Organic Chemistry, University of Pavia. Italia.

Rahayu, Mulyati., Siti Susiarti, Y. Purwanto. 2007. KAJIAN


PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN NON KAYU OLEH
MASYARAKAT LOKAL DI KAWASAN KONSSERVASI PT WIRA KARYA
SAKTI, SUNGAI TAPA- JAMBI. [Jurnal]. Biodiversiti Volume 8, Nomor 1 : 73-
78. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bogor.

Sukari, Solihah., dan Ikram M. Said. 2013. PHENOLIC COMPOUNDS


FROM THE FRUITS OF ORANIA SYLVICOLA. [Jurnal]. The Malaysian Journal
of Analytical Sciences, Vol 17 No 2 (2013): 276-280. School of Chemical
Sciences and Food Technology, Faculty of Science and Technology, University
Kebangsaan Malaysia.

Susanti, Sinta. 2014. POTENSI TUMBUHAN BERGUNA DI CAGAR


ALAM DUNGUS IWUL BOGOR, JAWA BARAT. [Skripsi]. Departemen
Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan. Institut
Pertanian Bogor.

Witono, Joko Ridho. 2005. Keanekaragaman Palem (Palmae) di Gunung


Lumut, Kalimantan Tengah. [Jurnal]. BIODIVERSITAS Volume 6, Nomor 1,
Halaman 22-30. Pusat Konservasi Tumbuhan- Kebun Raya Bogor, LIPI. Bogor.
http://www.nationaalherbarium.nl/ThaiEuph/ThAspecies/ThAporosa.htm.
Diakses pada hari Rabu, 19/05/2015

Anda mungkin juga menyukai