Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN TINGKAT TINGGI

FAMILI ANACARDIACEAE, ANNONACEAE, MELIACEAE


DAN RUTACEAE

DISUSUN OLEH
NAMA : NURUL DWIYANTI
STAMBUK : G40119023
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : MUH. MUSTAIN

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

MEI, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya Taksonomi tumbuhan adalah sebuah ilmu yang mengkhususkan


diri dalam kegiatan identifikasi tumbuhan serta penempatan dan pemberian
nama bagi tumbuhan-tumbuhan baru. Kegiatan ini sangat dipengaruhi dari
keadaan morfologi dan anatomi dari tumbuhan yang dimaksud. Karena,
Klasifikasi Tumbuhan adalah proses penempatan tumbuhan ke dalam
tingkatannya masing-masing berdasarkan persamaan ciri-ciri yang tampak, baik
dari sisi morfologi ataupun dari segi anatominya (Balai Penelitian Tanah, 2008).

Biositematika Tumbuhan Tmerupakan salah satu cabang ilmu yang kini telah
berdiri sendiri. Menurut morfologi tumbuhan kini berkembang dengan pesat
hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan dalam. Morfologi luar berguna
untuk mencandra atau mendeskripsi tumbuhan secara visual. Dengan
mempelajari morfologi tumbuhan, keragaman tumbuhan yang sangat besar
dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk (Tjitrosoepomo, 2003).

Tumbuhan dikelompokkan menjadi beberapa golongan dari beberapa aspek,


diantaranya dikelompokkan kedalam tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan
tingkat rendah. Dimana tumbuhan tingkat tinggi ini dibagi lagi menjadi
Pteridophyta ( tumbuhan paku/penghasil spora), Gymnospermae ( tumbuhan
biji terbuka), dan angiospermae ( tumbuhan biji tertutup ). Sedangkan contoh
dari tumbuhan tingkat rendah adalah alga dan fungi. Untuk mengetahui
karakteristik dari masing-masing pengelompokan tersebut, maka perlu
diadakannya suatu pengamatan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi
agar dapat mengetahui termasuk kelompom jenis tumbuhan apa yang
diidentifikasi tersebut (Harborne, 1999).

Berdasarkan uraian di atas, hal yang melatarbelakangi praktikum ini adalah


kurangnya pengetahuan mengenai perbedaan secara morfologi dari famili
Anacardiaceae, Annonaceae, Meliaceae dan Rutaceae, serta jenis-jenis
tumbuhan yang termasuk dalam keempat famili tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui morfologi dan


perbedaan dari keempat famili ini yakni Anacardiaceae, Annonaceae,
Meliaceae dan Rutaceae, serta jenis-jenis tumbuhan yang termasuk dalam
keempat famili tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mangga (Mangifera indica) dalah anggota dari famili Anacardiaceae. Mangga


merupakan pohon yang sepanjang tahun terus memiliki daun hijau dan dapat tumbuh
hingga 10-45 m. Tanaman ini berbentuk kubah dengan dedaunan lebat, dan biasanya
memiliki percabangan berat yang berasal dari batang yang kokoh. Daunnya tersusun
secara spiral di percabangan dengan panjang helai daun sekitar 25 cm dan lebar 8 cm.
terkadang daunnya memiliki warna merah dan lebih tipis ketika masih muda dan
mengeluarkan aroma ketika diremas. Bunga kecil berwarna putih kemerahan atau
hijau kekuningan dan tumbuh di ujung percabangan dengan jumlah sekitar 3.000.
Buah tanaman mangga memiliki biji besar dan memiliki banyak variasi dalam bentuk
dan ukuran. Daging buahnya tebal dan berwarna kuning, memiliki satu biji dan kulit
kekuningan ketika matang (Shah et al., 2010).

Menurut Shah et al (2010), klasifikasi mangga sebagai berikut.


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.

Srikaya (Annona squamosa) termasuk ke dalam famili Annonaceae yang merupakan


pohon buah-buahan kecil yang tumbuh di tanah berbatu, kering dan terkena cahaya
matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari Hindia Barat ini akan berbuah
setelah berumur 3-5 dan bisa ditemukan sampai ketinggian 800 m dpl (Yuliarti,
2010).
Perdu atau pohon dengan kulit batang tipis berwarna keabu-abuan, bagian dalamnya
kuning muda. Daun tunggal, bertangkai, kaku, letaknya berseling, berbentuk lonjong
hingga jorong menyempit. Bunga bergerombol pendek menyamping dengan panjang
sekitar 2,5 cm, kuning kehijauan, tumbuh pada ujung tangkai atau ketiak daun
(Hidayat dan Napitupulu, 2015).

Menurut Sunarjono (2005), klasifikasi srikaya sebagai berikut.


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L.

Duku (Lansium parasiticum) merupakan salah satu tanaman dari famili Meliaceae
(Heyne, 1987). Duku umumnya memiliki pohon tidak beralur atau batang tidak
berlekuk, tinggi mencapai 20 m, daun majemuk bertangkai dengan 5-7 anak daun,
pangkal dan ujung anak daun runcing, daun berwarna hijau tua dengan permukaan
atas dan bawah berbulu halus dan kurang lebat. Bunga mengantung di batang dan
cabang yang besar. Buah berbentuk bulat telur, tandan buah panjang, padat berisi 15-
25 butir buah pertandan dan berukuran besar. Kulit buah berwarna hijau dan matang
berwarna kuning (Lim, 2012).

Menurut Steenis (2005), klasifikasi duku sebagai berikut.


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Ranales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) adalah tanaman yang berasal dari Asia dan tumbuh
subur pada daerah yang beriklim tropis. Jeruk nipis merupakan salah satu tanaman
yang berasal dari famili Rutaceae dengan genus Citrus. Jeruk nipis memiliki tinggi
sekitar 150-350 cm dan buah yang yang berkulit tipis serta bunga berwarna putih
(Rukmana, 2003).

Daun jeruk nipis berukuran kecil dengan lebar 3-5 cm. Warna daun pada permukaan
bawah umumnya hijau muda, pada permukaan atas berwarna hijau tua. Ibu tulang
daun menonjol dengan cabang tulang daun yang menyirip dan tipis. Bunga jeruk nipis
tunggal atau terletak dalam kelompok, memiliki lima mahkota bunga. Beberapa
tanaman mempunyai empat mahkota, tetapi jarang dijumpai. Bunga berdiameter 2,5
cm dan berwarna putih kekuningan dengan pinggiran ungu terang. Adapun morfologi
dari kulit jeruk nipis memiliki ciri-ciri berwarna hijau, kuning, atau hijau kekuningan.
Semakin tua, warna kulit jeruk nipis semakin hijau. Jeruk nipis memiliki kulit buah
yang tebal sehingga tidak dapat dikupas menggunakan tangan (Latief, 2014).

Menurut Steenis (2003), klasifikasi jeruk nipis sebagai berikut.


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia Swingle
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 03 Mei 2021 pukul 21.30 WITA
sampai selesai di rumah masing-masing via Zoom Meeting.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu gunting dan pisau. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis, mangga (Mangifera indica),
srikaya (Annona squamosa), duku (Lansium parasiticum) dan jeruk nipis
(Citrus aurantifolia).

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu dicari tumbuhan
mangga (Mangifera indica), srikaya (Annona squamosa), duku (Lansium
parasiticum) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Bagian yang diambil yaitu
bagian yang merepresentasikan tumbuhan tersebut, yakni batang, daun dan
organ reproduksinya seperti bunga, buah atau biji. Kemudian setiap tumbuhan
diamati morfologinya dan digambar.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

4.1.1 Famili Anacardiaceae (Mangga (Mangifera indica L.))

Mangga (Mangifera indica L.) termasuk ke dalam famili Anacardiaceae.


Habitus berupa pohon, memiliki daun dengan posisi (position) tersebar,
tipe (type) daun tunggal, berbentuk (shape) jorong, pertulangan daun
(venation) menyirip dan tidak memiliki daun penumpu (stipule). Pada
bunga majemuknya (inflorenscence) letaknya di ujung tangkai
(terminalis) dengan bentuk (type) aktinomorf. Bunganya merupakan
bunga biseksual dengan helaian kelopak bunga (sepals) 4, helaian
mahkota (petals) 4-5, benang sari (stamens) 5-10, ovarium (ovary)
bersifat inferior, memiliki biji (semen) 1.

4.1.2 Famili Annonaceae (Srikaya (Annona squamosa L.))

Srikaya (Annona squamosa L.) termasuk ke dalam famili Annonaceae.


Habitus berupa pohon, memiliki daun dengan posisi (position)
berseling, tipe (type) daun tungal, berbentuk (shape) oval, pertulangan
daun (venation) menyirip dan tidak memiliki daun penumpu (stipule).
Pada bunga majemuknya (inflorenscence) terletak di ketiak daun
(axillaris) dengan bentuk (type) aktinomorf. Bunganya merupakan
bunga biseksual dengan helaian kelopak bunga (sepals) 1, helaian
mahkota (petals) 3, benang sari (stamens) banyak, ovarium (ovary)
berada di dalam (inferior) dan memiliki biji (semen) banyak.
4.1.3 Famili Meliaceae (Duku (Lansium parasiticum L.))

Duku (Lansium parasiticum L.) termasuk ke dalam famili Meliaceae.


Habitus berupa pohon, memiliki daun dengan posisi (position)
berhadapan, tipe (type) daun tunggal, berbentuk (shape) oval,
pertulangan daun (venation) menyirip dan tidak memiliki daun penumpu
(stipule). Pada bunga majemuknya (inflorenscence) terletak di ketiak
daun (axillaris) dengan bentuk (type) aktinomorf. Bunganya merupakan
bunga uniseksual dengan helaian kelopak bunga (sepals) 3-4, helaian
mahkota (petals) 3-4, tidak terdapat benang sari (stamens), ovarium
(ovary) bersifat inferior dan memiliki biji (semen) 4-8.

4.1.4 Famili Rutaceae (Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle))

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) termasuk ke dalam famili


Rutaceae. Habitus berupa pohon, memiliki daun dengan posisi
(position) berseling, tipe (type) daun majemuk, berbentuk (shape) oval,
pertulangan daun (venation) menyirip dan tidak memiliki daun penumpu
(stipule). Pada bunga majemuknya (inflorenscence) letaknya di ketiak
daun (axillaris) dengan bentuk (type) aktinomorf. Bunganya merupakan
bunga biseksual dengan helaian kelopak bunga (sepals) 4-5, helaian
mahkota (petals) 3, benang sari (stamens) 8-10, ovarium (ovary) berada
di dalam (inferior) dan memiliki biji (semen) .
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu famili Anacardiaceae merupakan


tumbuhan dengan ciri habitus pohon dan buah tunggal berupa drupa, contohnya
adalah mangga (Mangifera indica L.). Famili Annonaceae merupakan
tumbuhan dengan ciri habitus pohon dan perbungaannya Hemicyclic (dari
kelopak dan mahkota berbentuk lingkaran sedangkan bennag sari dan putik
berbentuk spiral), contohnya adalah srikaya (Annona squamosa L.). Famili
Meliaceae merupakan tumbuhan dengan ciri habitus pohon atau semak, buah
berdaging dan biji memiliki pembungkus di lapisan luar, contohnya adalah
duku (Lansium parasiticum L.). Famili Rutaceae merupakan tumbuhan dengan
ciri batang berduri panjang tetapi tidak rapat, kulit buah memiliki 3 lapisan dan
lapisa dalamnya bersekat membentuk ruang yang terdapat gelembung-
gelembung air, contohnya adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.).

5.2 Saran

Saran yang diberikan pada praktikum ini yaitu praktikan harus lebih
memperhatikan saat asisten menjelaskan. Praktikan juga harus lebih teliti dalam
mengamati morfologi tumbuhan yang digunakan pada praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Balai Penelitian Tanah. (2008). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman,
Air, dan Pupuk. Bogor: Balai Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian
Harborne.(1999).Phytochemical Dictionary Second Edition. Francis: University
Francis.
Hidayat, S., dan Napitupulu, R. M. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Penebar
Swadaya Group.

Latief, H. A. (2014). Obat Tradisional. Jakarta: Salemba Medika.

Lim, T. K. (2012), Edible Medicinal and Non-Medicinal Plant. London, New York:
Springer Dordrecht Heidelberg.

Prapti, U. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rukmana, R. (2003). Jeruk Nipis: Prospek Agribisnis, Budidaya dan Pasca Panen.
Yogyakarta: Kanisius.

Shah, K. A., Patel, M. B., Patel, R. J., and Parmar, P. K. (2010). Mangifera indica
(Mango). Pharmacognosy Review. 4(7): 42-48.

Steenis, C. G. G. J. (2005). Flora. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Steenis, C. G. G. J. (2013). Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT. Pradnya


Paramita.

Sunarjono, H. (2005). Sirsak dan Srikaya: Budi Daya Untuk Menghasilkan Buah
Prima. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tjitrosoepomo, Gembong. (2003). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press

Yuliarti, N. (2010). Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta: Lily
Publisher.
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : NURUL DWIYANTI


STAMBUK : G40119023
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : MUH. MUSTAIN

No Hari/Tanggal Koreksi Paraf

Anda mungkin juga menyukai