Anda di halaman 1dari 16

PERCOBAAN I

UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH

I. Tujuan
Mempelajari sifat unsur alkali tanah

II. Landasan Teori


Pada sistem periodik logam golongan II A di mulai dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba
dan Ra disebut juga sebagai logam-logam alkali tanah. Ca atau kalsium yaitu
berwarna putih keperakan dan merupakan logam yang lunak diproduksi dengan
elektrolisis garam kalsium klorida dan kalsium karbonat leleh. Kalsium hidroksida
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2, Kalsium hidroksida dapat
berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih. Kalsium hidroksida dihasilkan
melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan
dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2)
dengan larutan natrium hidroksida (NaOH).Kalsium hidroksida juga disebut kapu
tohor atau kapur mati. Kalium karbonat (K2CO3) merupakan garam putih, yang
dapat larut dalam air, namun tidak larut dalam etanol yang membentuk alkali
kuat. Kalium karbonat dihasilkan dari reaksi kalium hidroksida dengan karbon
dioksida. Garam ini digunakan dalam pembuatan sabun dan kaca.Kalsium
karbonat adalah komponen utama mualam dan digunakan pada produksi semen.
Kalsium juga digunakan sebagai struktural tulang dan gizi, ion kalsium juga
memiliki berbagai fungsi biologis seperti transfer aksi hormon, kontraksi otot
komunikasi syaraf dan pembekuan darah.
Strontium lebih lunak dibanding kalsium dan terdekomposisi dalam air
secara cepat. Ia tidak menyerap nitrogen dibawah suhu 380 derajat Celcius.
Elemen ini harus direndam dalam minyak tanah (kerosene) untuk menghindari
oksidasi. Logam strontium yang baru terbelah memiliki warna keperak-perakan,
tapi dapat dengan cepat menjadi kuning jika teroksidasi. Logam ini jika terbelah
secara halus dapat terbakar di udara secara spontan.Stronsium-90, sebuah
radioaktif isotop dari strontium, merupakan produk umum dari ledakan nuklir.
Stronsium-90 memiliki waktu paruh sekitar 28,8 tahun dan meluruh menjadi
Yttrium-90 melalui peluruhan beta. Stronsium-90 ini terutama mematikan karena
memiliki waktu paruh relatif lama, sangat radioaktif dan dapat diserap oleh tubuh,
dimana terakumulasi dalam sistem rangka.
Stronsium adalah logam lunak dengan warna putih keperakan,
permukaannya dioksidasi oleh udara pada suhu kamar dan menjadi oksidanya SrO
dan nitrit nya Sr2N2 pada suhu tinggi. Kimia barium atau Ba tidak terlalu luar
biasa teteapi BaSO4 digunakan sebagai media kontras untuk diagnotik sinar x
perut sebab senyawa ini tidak larut dalam air. Ion Ba2+ sangat beracun dan larut
dalam air yang mengandung ion ini harus ditangani dengan hati-hati. Stronsium
adalah logam lunak dengan warna putih. Ra atau radium terdapat pada bijih
uranium, kandungan nya hanya 10-6 kali kandungan uranium. Radium tidak
digunakan lagi sebagai sumber radiasi (Saito, 2004).
Magnesium dihasilkan dengan beberapa cara. Sumber yang terpenting
adalah batuan dolomite dan air laut yang mengandung 0,13% Mg. Proses yang
paling penting untuk mendapatkan logam adalah elektrolisis leburan campuran
halida dari mana logam yang paling penting kurang elektopositif. Mg ditampung
dan reduksi MgO atau dolomit yang dikalsinasi (MgO.CaO) dan yang terakhir
dipanaskan dengan ferosilikon. Magnesium berwarna putih keabu-abuan dan
mempunyai permukaan pelindung lapisan tipis oksida. Magnesium mudah larut
dalam asam encer. Magnesium digunakan dalam aliasi kontruksi sinar dan untuk
pembuatan reaksi Grignard, dengan interaksinya terhadap alkil atau aril halide
dalam larutan larutan eter. Mg sangat dibutuhkan karena Mg banyak terdapat
pada klorofil. Ion Mg2+ mempunyai kemampuan kepolaran yang tinggi, dan adanya
kecenderungan menetapkan keperilaku non ionik. Magnesium membentuk ikatan-
ikatan dengan karbon secara mudah.
Berellium diperoleh dari reduksi Ca dan Mg pada BeCl3, sangat ringan dan
digunakan sebagai jendelan dalam peralatan sinar x. penyerapan radiasi
elektromagnetik bergantung pada kerapatan electron pada bahan dan Be
mempunyai daya penghentian yang terendah persatuan ketebalan massa dari
seluruh bahan konstruksi. Logamnya atau hidroksinya larut dalam basa kuat
menghasilkanion berillat. Larutan-larutan garam Be adalah asam, sehubungan
dengan hidrolisis. Berrilium membentuk rantai panjang dalam Kristal. Penghirupan
senyawa beryllium dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang serius. Berilium
adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur ini
beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah.
Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai
bahan penguat dalam aloy (Cotton dan Wilkinson, 2009).
Magnesium oksida (MgO), atau magnesia, adalah suatu padatan mineral
putih higroskopis yang terdapat di alam sebagai periklase dan merupakan sumber
bagi magnesium (lihat pula oksida). Senyawa ini memiliki rumus empiris MgO dan
terdiri dari kisi ion Mg2+ dan ion O2− terikat bersama melalui ikatan
ionik.Magnesium oksida pada proses pengukuran densitas menunjukan bahwa
nilai densitasnya meningkat seiring dengan peningkatan suhu sintering. Sintering
adalah pemanasan material atau bahan dengan cara memanaskannya tidak sampai
melampaui titik lelehnya. Peningkatan densitas menunjukan telah terjadinya
proses pemadatan (densifikasi) selama fase kenaikan suuhu dalam proses
sintering, yang memungkinkan terjadiya perubahan struktur dan mikro struktur
dimana partikel-partikel saling mengikat sehingga ukuran butiran menjadi lebih
besar dari menutupi seluruh permukaan. Suhu sintering mempengaruhi sifat fisis
MgO. MgO dikenal sebagai senyawa bahan yang tahan api, yaitu suatu padatan
yang secara fisik serta kimiawi stabil pada suhu tinggi. Hal ini memiliki dua sifat
yang berguna: konduktivitas termal yang tinggi serta konduktivitas listrik yang
rendah (Dahliana et al., 2013).
Kalsium merupakan salah satu unsur alkali tanah yanag reaktif keberadaan
nya melimpah, mudah ditempa dan dibentuk serta satu golongan dengan barium
dan stronsium. Dari keasaman golongan tersebut diharapkan magnet dengan
bahan kalsium dapat disintesis. Kalsium merupakan sebuah elemen kimia yang
memiliki simbol Ca dan nomor atom 20. Kalsium adalah mineral penting yang
paling banyak dibutuhkan oleh manusia. Kalsium bermanfaat untuk membantu
proses pembentukan tulang dan gigi serta diperlukan dalam pembekuan darah,
kontraksi otot, transmisi sinyal pada sel saraf. Kalsium dapat membantu mencegah
terjadinya osteoporosis. Kalsium dapat berperan dalam menurunkan tekanan
darah serta dapat untuk mengurangi resiko terkena penyakit kardiovaskuler pada
wanita post-menopause (Harianto dan Darminto, 2013).
Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom yaitu,
Titik leleh dan titik didih menurun, unsur lebih reaktif, ukuran atom membesar,
densitas meningkat proportional dengan meningkatnya massa atom, kekerasan
menurun. kecenderungan elemen atau senyawa-senyawa alkali tanah membentuk
senyawa kompleks dengan penurunan urea sebagai radius ionik meningkat. Jadi
magnesium (II) membentuk senyawa kompleks dengan 2 molekul urea. Kalsium (II)
membentuk senyawa kompleks dengan menggunakan 1 molekul urea sedangkan
stronsium dan barium asetat tidak bereaksi (Megharbel et al., 2013).
III. Prosedur percobaan
3.1 Alat dan Bahan
A. Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Penjepit tabung
- Pipa penyalur gas
- Corong
- Kaca arloji
- Spatula
- Gelas ukur
- Gelas kimia 400 ml
B. Bahan
- Larutan indikator
- Logam kalsium
- Kalsium oksida
- Magnesium karbonat
- Barium karbonat
- Kertas indikator
- Pita magnesium
- Barium hidroksida
- Kalsium karbonat
3.2 Skema kerja
A. Reaksi dengan air

Logam kalsium

Dimasukkan kedalam air dingin dalam gelas kimia


Diamati reaksi dan diperiksa hasil reaksi

Hasil

B. Sifat asam basa

Magnesium oksida, kalsium oksida

Dimasukkan 0,01 gram kedalam tabung reaksi


Ditambahkan 10 ml air dan dikocok
Ditambahkan 2 tetes larutan indikator universal
Diperiksa PH larutan masing-masing tabung

Hasil

C. Hidrolisis klorida

Klorida hidrat
Dipanaskan klorida hidrat dari Mg, Ca, dan Ba dalam
kamar asam
Diperiksa asam klorida yang terbentuk
Hasil

D. Kestabilan termal karbonat


Garam karbonat
Dipanaskan beberapa menit
Dicatat kecepatan timbulnya gas dan ditingkatkan
kekeruhan air kapur
Hasil
E. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah
MgNO3 ,CaOH , BaNO3

Dimasukkan 2 ml larutan 0,1M dalam tabung reaksi


yang berbeda
Ditambahkan volume yang sama larutan ion
hidroksida 0,1 M dalam masing-masing tabung
Dicatat endapan yang terbentuk
Dilakukan percobaan dengan ion sulfat dan ion
karbonat

Hasil
IV. Hasil dan pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai unsur-unsur alkali tanah yang
meliputi reaksi dengan air, sifat asam basa, hidrolisis klorida, kestabilan thermal
karbonat, dan kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah. Golongan alkali
tanah terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr),
barium (Ba) dan radium (Ra). Anggota pertama, berilium (Be) bersifat mendekati
semi-logam dan anggota terakhir radium (Ra) bersifat radioaktif sehingga sifat-sifat
kimianya tidak banyak diketahui secara mendalam. Unsur alkali tanah memiliki
reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini
mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk
lapisan luar pada oksigen.
Tabel 1. Reaksi dengan air
Perlakuan Hasil
Pita magnesium + H2O Terdapat sedikit gelembung-
gelembung

Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air membentuk logam hidroksida


[Mg(OH)2]. Pada percobaan ini, yang dilakukan pengujian untuk melihat reaksi
antara logam alkali tanah dengan air hanya digunakan logam magnesium, yang
diuji dengan dua perlakuan yang berbeda. Pada perlakuan pertama, logam
magnesium direaksikan dengan air dingin dalam tabung reaksi. Hasil pengamatan
yang diperoleh yaitu pada logam magnesium terdapat gelembung – gelembung gas
yang menempel. Menurut literatur, magnesium bereaksi sangat lambat dengan air
pada suhu kamar dan hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Pada perlakuan kedua yaitu dengan mereaksikansuatu logam magnesium
dengan menggunakan uap air panasdari pembakaran pada bunsen, dimana suatu
logam magnesium yang telah terbungkus dengan suatu kertas saring yang
diletakan pada leher corong yang direndam pada air panas selama kurang lebih 30
menit.Hasil pengamatan ini hanya dilakukan pengujian dengan kertas lakmus
merah, dimana kertas lakmus merah menjadi sedikit biru, untuk pengamatan
kondisi logam Mg sendiri sulit untuk diamati karena logam Mg yang terbungkus
dengan kertas saring, dan setelah dikeluarkan tidak ada hasil yang dapat diamati.
Dari pengujian dengan kertas lakmus dapat diketahui bahwa logam alkali tanah
bersifat basa jika direaksikan dengan air. Serbuk magnesium bereaksi sedikit agak
lambat dengan air pada suhu normal, tetapi lebih akan lebih cepat jika
dibandingkan dengan uap air. Persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan ini
adalah sebagai berikut

Mg(s) + H2O(l) → Mg(OH)2(aq) + H2(g)

Selanjutnya adalah percobaan yang kedua yaitu percobaan mengenai sifat


asam basa yang bertujuan untuk menentukan pH dari suatu senyawa.
Tabel 2. Sifat asam basa
Perlakuan Hasil
MgO + Ca(OH)2 + 10 ml air + Terdapat endapan dibagian atas
indicator fenolftalein (PP) endapan berwarna ungu dan
0
membirukan lakmus merah

Logam alkali tanah bersifat basa jika direaksikan dengan air, unsur
golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. Sifat basa golongan IIA ini berturut-turut dari atas
Be(OH)2 ke bawah Ba(OH)2 makin kuat, karena jari-jari kation dari Be2+ hingga
Ba2+ makin besar, hingga ion OH- makin mudah dilepaskan. Be(OH)2 tergolong
basa amfoter, yaitu ketika direaksikan dengan asam bersifat basa lemah dan waktu
ditambahkan basa 12 kuat sifatnya berubah menjadi asam lemah. Persamaan
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Be(OH)2(s) + 2HCl(aq) → BeCl2(aq) + 2H2O(l)

Be(OH)2(s) + 2NaOH(aq) → Na2Be(OH)4(aq)


Larutan senyawa Mg(OH)2 adalah senyawa yang bersifat basa lemah dan
sukar larut dalam air. Sedangkan Ca, Sr, dan Ba(OH)2 dikelompokkan ke dalam
basa kuat, walaupun Ba(OH)2 merupakan basa terkuat. Pada percobaan ini
praktikan mereaksikan MgO dan Ca(OH)2 dengan air dan ditambahkan dua tetes
indikator untuk menguji tingkat keasaman ataupun kebasaan dari keduanya. Hasil
yang diperoleh dari reaksi antara MgO dan air yaitu pada larutan terdapat endapan
putih, dimana endapan ini terbentuk karena MgO sukar larut dalam air atau
kelarutannya kecil dengan pH yang dihasilkan yaitu 8, ini menunjukan bahwa
larutan bersifat basa.

MgO + H2O → Mg(OH)2

Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2(s)


Dengan cara yang sama, diperoleh hasil pengamatan anatara Ca(OH)2 dengan air
yaitu terbentuk sedikit endapan putih yang berasal dari Ca(OH) 2 yang tidak
melarut semuanya, dan pH yang dihasilkan pada larutan ini yaitu 10.
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH

Ca2+ (aq) + 2H2O(aq) → Ca(OH)2(s) + H2(g)

Reaksi antara MgO dan Ca(OH)2 dengan air menghasilkan endapan putih Mg(OH)2
dan Ca(OH)2 karena memiliki kelarutan didalam air yang kecil atau larutan
tersebut lewat jenuh atau Ksp larutan lebih kecil dari pada hasil kali ion – ionnya
sehingga sukar larut dalam air.
Hidroksida logam alkali tanah lebih cenderung bersifat basa, bila jari-jari
atom itu kecil ia akan kuat menarik elektron. Jika elektron tertarik ke arah atom
logamnya maka ikatan antara atom O dengan H pada O-H akan melemah.
Percobaan selanjutnya adalah hidrolisis klorida antara BaCl 2, MgCl2 dan
CaCl2 yang dipanaskan.
Tabel 3. Hisrolisis klorida
Perlakuan Hasil
BaCL2 + dipanaskan Putih menjadi putih kehitaman

MgCl2 + dipanaskan Terdapat gelembung, warna larutan


lama kelamaan menjadi hijau
kekuningan
CaCl2 + dipanaskan Menguap dan menggumpal menjadi
warna putih
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan cara
memanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida (HCl) yang
dihasilkan. Pada percobaan ini masing-masing klorida hidrat dari magnesium,
kalsium dan barium dipanaskan dalam tabung reaksi pada kamar, tetapi pada
percobaan ini praktikan melakukannya di udara terbuka yaitu di luar
laboratorium, dan dipanaskan mengunakan pembakar bunchen.
MgCl2(s) + 2H2O → Mg(OH)2(aq) + 2HCl(l)

CaCl2(s) + 2H2O → Ca(OH)2(aq) + 2HCl(l)

BaCl2 (s) + 2H2O → Ba(OH)2 + 2 HCl(l)


Dari hasil percobaan ketika MgCl2 dipanaskan, hanya sebagian dari MgCl2
yang meleleh dan ada asap putih yang keluar dari hasil pembakaran pada tabung
reaksi. Gas yang keluar itu merupakan gas asam klorida (HCl). Begitu juga yang
dilakukan pada pembakaran CaCl2 menghasilkan gas HCl, dimana ketika di bakar
semua CaCl2 meleh. Akan tetapi pada pembakaran BaCl2, tidak ada sedikit pun
BaCl2 yang meleleh sehingga tidak diketahui ada atau tidaknya gas HCl yang
terbentuk. Pada percobaan ini, praktikan tidak melakukan pengujian keasaman
dari gas HCl yang terbentuk, sehingga tidak dapat diketahui tingkat keasaman dari
gas yang terbentuk. Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen dengan
cepat membentuk garam halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion
Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan
kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Percobaan selanjutnya adalah kestabilan thermal karbonat. Adapun hasil
yang didapat dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Kestabilan termal karbonat
Perlakuan Hasil
MgCO3, CaCO3, BaCO3, CaCl2 + MgCO3 lebih cepat timbul gas,
dipanaskan. menguap dan menggumpal warna
putih.

Percobaan ini sempat dilakukan, namun dikarenakan jumlah dari masing –


masing garam karbonat yang dipanaskan banyak sehingga reaksinya lama, oleh
karena itu percobaan ini dihentikan. Percobaan ini dilakukan dengan cara
memanaskan garam karbonat dalam tabung reaksi yang dan dihubungkan ke
tabung reaksi lain yang berisi Ca(OH)2 dengan pipa penyalur gas. Menurut literatur
yang didapat reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu terjadi penguraian dari
garam karbonat itu sendiri sebagai berikut :
CaCO3 → CaO(s) + CO2(g)

BaCO3 → BaO(s) + CO2(g)

MgCO3 → MgO(s) + CO2(g)

BaCO3 memiliki kestabilan termal yang lebih besar dari CaCO3 lebih besar dari
MgCO3.
BaCO3 > CaCO3 > MgCO3
Percobaan selanjutnya adalah mengenai suatu kelarutan beberapa senyawa
unsur alkali tanah
Tabel 5. Kelarutan senyawa unsur alkali tanah
Perlakuan Hasil
Mg2+ + ion hidroksida Bening
Ca2+ + ion hidroksida Putih keruh
Ba2+ + ion hidroksia Putih sedikit keruh
Mg2+ + ion karbonat Putih, terdapat endapan
Ca2+ + ion karbonat Putih, terdapat endapan
Ba2+ + ion karbonat Putih , banyak endapan
Pada pecobaan mereaksikan 2 mL Mg2+ 0,1M dengan 2 mL OH- 0,1M
menghasilkan larutan yang keruh dan terbentuk sedikit endapan Reaksi yang
terjadi :
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) Mg(OH)2 (s)

Terbentuknya endapan menandakan larutan terlewat jenuh atau dengan


kata lain kelarutannya kecil sehinga terbentuk endapan. Pada umumnya senyawa
alkali tanah banyak yang sukar larut (mengendap). Apabila nilai Q sp > Kspnya
maka larutan akan mengendap.
Pada percobaan mereaksikan 2 mL Ca2+ 0,1M dengan 2 mL OH- 0,1M
terbentuk sedikit endapan dan larutan keruh. Reaksi persamaannya adalah :

Ca2+(aq) + 2OH-(aq) → Ca(OH)2


Pada percobaan mereaksikan 2 mL Ba 2+ 0,1M dengan 2 mL OH- 0,1M
larutan bening dan terbentuk endapan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Ba2+(aq) + 2OH-(aq) → Ba(OH)2

Berdasarkan literatur seharuanya kecendurangan Mg(OH) 2 sukar larut,


Ca(OH)2 sedikit larut, dan Ba(OH)2 mudah larut. Menurut literatur seharusnya
urutan endapan dan kekeruhan pada pencampuran alkali dengan hidroksida (OH).

Mg2+ > Ca2+ > Ba2+

Pada semua ion alkali tanah yang direaksikan dengan ion karbonat
semuanya menghasilkan larutan yang keruh dan ada endapan yang terbentuk.
Mg2+(aq) + CO32-(aq) → MgCO3(s)

Ca2+(aq) + CO32-(aq) → CaCO3(s)

Ba2+(aq) + CO32-(aq) → BaCO3(s)


Berdasarkan percobaan dan literatur yang ada pada umumnya garam
karbonat alkali tanah sukar larut. Dilihat dari harga Ksp ketiga senyawa karbonat
yang memiliki Ksp terbesar yaitu Mg2+ dalam ion karbonat sehingga kelarutannya
cukup besar juga dan hanya terdapat sedikit endapan.
Dari hasil percobaan didapat senyawa karbonat dari atas kebawah pada
alkali tanah Kspnya semakin kecil, berarti semakin sukar larut. Dengan
kecenderungan MgCO3 sedikit larut, CaCO3 sukar larut dan BaCO3 sangat sukar
larut.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan praktikan dapat disimpulkan
bahwa unsur alkali tanah pada reaksi dengan air sukar untuk larut karena kurang
reaktif. Unsur alkali tanah dominan bersifat basa. Pada kestabilan thermal
karbonat alkali tanah menghasilkan CO2. Kelarutan beberapa unsur alkali tanah
digunakan ion hidroksida dan ion karbonat.
5.2 Saran
Diharapkan pada praktikan selanjutnya untuk meminimalisir kesalahan
perlakuan pada percobaan dengan memahami konsep sebagai dasar praktikum
yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, R.A dan G.Wilkinson.2009.Kimia Anorganik Dasar.Jakarta:UI-Press.

Dahliana, D,. S.Sembiring dan W.Simanjuntak.2013.”Pengaruh Suhu Sintering


Terhadap Karakteristik Fisis Komposit Mg-O-SiO2 Berbasis Silika Sekam
Padi”. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol 1(1):49-52.

Harianto, F dan Darminto.2013.” Sintesis Kalsium Ferit Berbahan Dasar Pasir Besi
dan Batu Kapur dengan Metode Reaksi Padatan”. Jurnal Sains dan Seni.
Vol 1(1):1-4.

Megharbel , S.M.E., A.E.Maghraby dan M.S.Refat.2013.”Infrared Investigations for


the Chemical Reactions of Alkaline Earth Metal Hydrixides with Urea Boiling
Point in Aqueous Media”. International Journal of Innovative Research in
Science, Engineering and Technology. Vol 2(12):7326-7330.

Saito, T.2004. Buku Teks Online Kimia Organik di Terjemahkan oleh Sunandar.
Tokyo : Iwanami Publishing Company.
LAMPIRAN

A. Pertanyaan
1. Jelaskan kaitan antara sifat kelarutan suatu zat dengan energi kisi dan energi
hidrasi?
Jawab :
Suatu senyawa ion larut dalam air jika energi hidrasi lebih besar daripada
energi kisi. Energi kisi semua ion garam sulfat alkali tanah hampir sama besar. Ion
sulfat sangat besar sehingga meskipun ukuran kation semakin besar tidak
memberikan perbedaan energi kisi yang berarti. Perbedaan kelarutan sulfat
tergantung pada energi kisi.
2. Mengapa terdapat perbedaan kecenderungan kelarutan senyawa hidroksida
unsur alkali tanah? Berikan penjelasan!
Jawab :
Karena adanya perbedaan ksp antar senyawa yang digunakan
3. Urutkanlah kelarutan senyawa hidroksida dengan senyawa garam unsur alkali
tanah berdasarkan harga Ksp-nya, mulai dari senyawa yang mudah larut
hingga yang sukar larut!
Jawab :
Urutan kelarutan senyawa hidroksida berdasarkan nilai Ksp-nya yaitu:
Yang sedikit mudah larut Ca dengan nilai Ksp-nya 5,5x10-6
Yang mudah larut Ba dengan nilai Ksp-nya 5,0x10-2
Yang sukar larut Mg dengan nilai Ksp-nya 1,8x10-11
4. Jelaskan bagaimana cara meningkatkan kelarutan suatu zat dalam suatu
pelarut tertentu!
Jawab :
Cara meningkatkan kelarutan suatu zat dalampelarut tertentu, yaitu
1) Pembentukan Kompleks
2) Penambahan Kosovlen
3) Penambahan Surfaktan
5. Bagaimana cara yang paling efektif untuk mengetahui kelarutan suatu zat
dalam pelarut air?
Jawab :
Dengan melihat seberapa banyak zat tersebut terlarut dalam air.
B. Dokumentasi

Larutan Ba2+, Mg2+ dan Ca2+ Pita Mg ditambahkan air

Pemanasan MgCl2 Uji pH

Anda mungkin juga menyukai