Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMBANGAN OBAT

TRADISIONAL
(TEH DAUN SIRSAK)

Oleh :

Az-sajdah Mujahadah 204840104


Cardina Noveni 204840105
Delvie Arinda 204840106
Tiara Syariani rizki Putri 204840135

Dosen pengampu : Eva Dewi R Purba, M.Kes

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


FARMASI POLTEKKES KEMENKES
PANGKALPINANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Laporan Pengembangan Obat Tradisional “Teh Daun Sirsak” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Eva
Dewi R Purba, M.Kes pada mata kuliah Pengembangan Obat Tradisional. Penyusunan
laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak terutama Allah SWT.
Kami ucapkan terima kasih bagi mereka yang telah memberikan bantuan dan pengarahan
dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Eva Dewi R Purba, M.Kes selaku dosen
pengampuh mata kuliah Pengembangan Obat Tradisional yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami menyadari bahwa apa yang tertuang di dalam laporan ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penulisan, segi redaksional maupun segi pengkajian dan pemilihan
bahan literatur sebagai landasan teori. Keadaan tersebut disebabkan adanya keterbatasan
dalam diri kami sendiri. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun yang pasti akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pangkalpinang, 02 November 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) berasal dari bahasa Belanda, yakni zuurzak
berarti kantong asam. Daun sirsak banyak digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati
berbagai penyakit, antara lain : penyakit asma di Andes Peru, diabetes dan kejang di
Amozania Peru (Zuhud, 2011). Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain
steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid berfungsi
sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan
pengatur tumbuh (Robinson, 1995). Masyarakat Indonesia menggunakan daun sirsak sebagai
obat herbal untuk mengobati penyakit kanker, yaitu dengan cara meminum air rebusan daun
sirsak segar. Air rebusan daun sirsak segar dapat menimbulkan efek panas seperti pada
kemoterapi, namun air rebusan daun sirsak ini hanya membunuh sel-sel yang abnormal
(kanker) dan membiarkan sel-sel normal tetap tumbuh. Hal ini berbeda dengan efek yang
ditimbulkan pada pengobatan kemoterapi, dimana pengobatan kemoterapi ini tidak saja
membunuh sel-sel abnormal (kanker) tetapi sel-sel yang normalpun ikut mati (Leny, 2006).
Meskipun air rebusan daun sirsak segar telah lama digunakan sebagai obat herbal
untuk penyakit kanker, namun bentuk teh daun sirsak belum banyak digunakan oleh
masyarakat. Karena itu perlu dilakukan kajian tentang analisis antioksidan dalam teh daun
sirsak, untuk menggali potensi daun sirsak sebagai minuman fungsional yang dapat
difungsikan antara lain sebagai obat herbal untuk penyakit kanker.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pemberian bahan pembuatan Teh Daun Sirsak?
2. Apa determinasi tumbuhan dalam pembuatan Teh Daun Sirsak?
3. Apa kandungan tanaman dalam pembuatan Teh Daun Sirsak?
4. Apa manfaat tanaman dalam pembuatan Teh Daun Sirsak?
5. Apa pengertian, organoleptis, makroskopis, mikroskopis dan fitokimia Daun Sirsak.
6. Apa saja analisa sifat fisik sediaan yang meliputi ph, aroma, warna, tekstur,
homogenitas, dan daya lekat?
7. Apa saja khasiat dan kegunaan Teh Daun Sirsak?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pemberian bahan pembuatan Teh Daun Sirsak.
2. Untuk mengetahui determinasi tumbuhan dalam pembuatan Teh Daun Sirsak.
3. Untuk mengetahui kandungan tanaman dalam pembuatan Teh Daun Sirsak.
4. Untuk mengetahui manfaat tanaman dalam pembuatan Teh Daun Sirsak.
5. Untuk mengetahui pengertian, organoleptis, makroskopis, mikroskopis dan fitokimia
Daun Sirsak
6. Untuk mengetahui analisa sifat fisik sediaan yang meliputi ph, aroma, warna, tekstur,
homogenitas, dan daya lekat?
7. Untuk mengetahui khasiat dan kegunaan Teh Daun Sirsak.
PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL
“FORMULASI TEH DAUN SIRSAK”

Alat dan Bahan

1. Alat
 Pisau
 talenan

2. Bahan
 Daun Sirsak
 Kantung teh

Cara Kerja

1. Daun sirsak dicuci bersih


2. Sortasi basah
3. Pengeringan dibawah sinar matahari selama beberapa hari
4. Sortasi kering
5. Di rajang
6. Di blender
7. Timbang teh daun sirsak 1 gr
8. Masukkan kedalam kantong teh
9. Press bag atasan kantong teh dengan sealer
10. Masukkan ke kemasan luar
BAB II
ISI

I. Pemerian Bahan

Daun Daun sirsak berbentuk bulat panjang dengan ujung lancip pendek
sirsak memiliki panjang 8-16 cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, daun
bagian atas mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian
bawah daun, berbentuk lateraf saraf dan berbau tajam

II. Determinasi Tumbuhan


 Taksonomi
Tanaman Sirsak
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub Divisio : Magnoliidae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata Linn.

 Deskripsi tanaman
Tanaman sirsak termasuk tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan
berbuah sepanjang tahun, apabila air tanah mencukupi selama
pertumbuhannya. Di Indonesia tanaman sirsak menyebar dan tumbuh baik
mulai dari daratan rendah beriklim kering sampai daerah basah dengan
ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.Sirsak merupakan jenis
tanaman yang paling mudah tumbuh di antara jenis-jenis sirsak yang
lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap.
Tanaman sirsak tumbuh sangat baik pada keadaan iklim bersuhu
22-28 ºC, dengan kelembapan atau RH 60-80 % dan curah hujan berkisar
antara 1500-2500 mm pertahun.Tanaman sirsak berbentuk perdu atau
pohon kecil dengan tinggi mencapai 3-10 meter dan berdiameter 10-30 cm.
Daun sirsak berbentuk bulat panjang dengan ujung lancip pendek memiliki
panjang 8-16 cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, daun bagian atas
mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah daun, berbentuk
lateraf saraf dan berbau tajam.

III. Kandungan Tanaman


a Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung senyawa asetogenin, minyak esensial,
retikulin, loreksimin, koklaurin, annomurin, dan higenamin.
Dalam daun, biji, kulit batang, buah, dan akar sirsak mengandung
banyak senyawa kimia yang aktif secara biologi yang disebut Annonaceous
acetogenin. Annonaceous acetogenin pada sirsak meliputi annokatalin,
annoheksosin, annomonisin, lakton, alkaloid, tanin, kumarin, flavonoid,
saponin terpenoid pentasiklik, dan lain-lain (Taylor, 2002).

IV. Manfaat Tanaman


a. Daun Sirsak
Daun sirsak bermanfaat menghambat sel kanker dengan menginduksi
apoptosis, antidiare, analgetik, antidisentri, antiasma, anthelmitik, dilatasi
pembuluh darah, menstimulasi pencernaan dan mengurangi depresi.
Kandungan antioksidan tinggi yang dimiliki daun sirsak mampu mencegah
dan menurunkan kadar kolesterol, mengobati sariawan, mengobati asam
urat., mengobati Jerawat dan dapat mengobati darah tinggi (McLaughlin,
2008). Selain itu daun dan biji tanaman Annona muricata L. dapat berguna
sebagai obat insektisida, larvasida, penolak serangga (Tenrirawe dan
Pabbage, 2007).

V. Makroskopik, Mikroskopik,fitokimia

Nama Bahan Makroskopik Mikroskopik Fitokimia


Daun Sirsak Hasil pemeriksaan Hasil pemeriksaan Kandungan fitokimia
makroskopik mikroskopik terhadap yang terdapat dalam
menunjukkan bahwa daun sirsak. Dari hasil daun sirsak adanya
daun sirsak memiliki uji diperoleh adanya: senyawa golongan
bentuk lanset, Parenkim bernoktah, alkaloid, flavonoid,
ukuran 12,4 cm x 4,5 Epidermis atas, saponin, tanin,
cm, warna hijau Jaringan palisade, steroid/Triterpenoida
muda-tua, Pembuluh kayu dengan
karakteristik penebalan tangga,
permukaan tulang Stomata tipe
daun menyirip. anomositik, Rambut
penutup, Serabut

VI. ANALISA SIFAT FISIK SEDIAAN YANG MELIPUTI pH, AROMA,


WARNA, TEKSTUR, HOMOGENITAS, DAN DAYA LEKAT
pH Aroma Warna Tekstur Homogenitas Daya Lekat
- Khas daun Hijau kasar homogen -
sirsak kecoklatan

VII. Kegunaan Teh Daun Sirsak


Daun sirsak bermanfaat menghambat sel kanker dengan menginduksi
apoptosis, antidiare, analgetik, antidisentri, antiasma, anthelmitik, dilatasi
pembuluh darah, menstimulasi pencernaan dan mengurangi depresi.
Kandungan antioksidan tinggi yang dimiliki daun sirsak mampu mencegah dan
menurunkan kadar kolesterol, mengobati sariawan, mengobati asam urat.,
mengobati Jerawat dan dapat mengobati darah tinggi (McLaughlin, 2008).
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan lilin aromatherapy yaitu daun sirsak
dan kantong teh.
Daun sirsak bermanfaat menghambat sel kanker dengan menginduksi apoptosis,
antidiare, analgetik, antidisentri, antiasma, anthelmitik, dilatasi pembuluh darah, menstimulasi
pencernaan dan mengurangi depresi. Kandungan antioksidan tinggi yang dimiliki daun sirsak
mampu mencegah dan menurunkan kadar kolesterol, mengobati sariawan, mengobati asam
urat., mengobati Jerawat dan dapat mengobati darah tinggi (McLaughlin, 2008). Selain itu
daun dan biji tanaman Annona muricata L. dapat berguna sebagai obat insektisida, larvasida,
penolak serangga (Tenrirawe dan Pabbage, 2007).

1.2 Saran
Setelah membaca laporan ini diharapkan pembaca bisa lebih memahami dan
menambah wawasan yang lebih luas tentang Pembuatan Obat Tradisional yaitu Teh Daun
Sirsak.
Daftar Pustaka
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI).1979. Farmakope Indonesia
Edisi III.Jakarta: Depkes RI.
• Delvi Adri dan Wikanastri Hersoelistyorini. 2013. ktivitas Antioksidan dan Sifat
Organoleptik Teh Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) .Berdasarkan Variasi Lama
Pengeringan. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 07 Tahun 2013, Semarang.
• Christica Ilsanna Surbakti. 2019. Uji Mutu Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata
Linn.) Yang Di Ekstraksi Secara Maserasi Dengan Pelarut Etanol 70% , Vol. 1 No.1
• anonim. 2020. CHAPTER2, http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/507/4/CHAPTER
%202.pdf diakses 2 oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai