Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG REMPAH DAN OBATAN

Novia Septiani Sinaga 1813010158

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PAMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tanaman
Rempah Dan Obatan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak/ibu dosen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 07 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1. Deskripsi Kejibeling
2. Klasifikasi Kejibeling
3. Morfologi Kejibeling
4. Manfaat Kejibeling
5. Defenisi Kepayang
6. Klasifikasi kepayang
7. Syarat Tumbuhan Kepayang
8. Manfaat kepayang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II PEBAHASAN
2.1 Budidaya Kejibeling
1. Budidaya Kepayang
2. Pasca Panen Kejibeling
3. Pasca Panen Kepayang
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1. Deskripsi Keji Beling


Tanaman Keji Beling merupakan herba berbatang basah, semak dengan tinggi 1-2
m. Batang beruas, bentuk bulat, berbulu kasar, percabangan monopodial, berwarna hijau.
Memiliki daun tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong dengan tepian bergerigi kasar, ujung
meruncing, pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, menyirip
dan berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir dan muncul di ketiak daun pelindung.
Akar tunggang, berwarna coklat muda (Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI,
2000).

Menurut Permadi (2008 : 31) nama latin dari tanaman Keji Beling adalah
Strobilanthes crispus BI. Keji Beli memiliki nama daerah Picah Beling, Enyoh Kelo serta
Ngokilo. Keji Beling merupakan tanaman yang memiliki potensi dikembangkan menjadi
tanaman obat herbal (alami) sebagai obat alternatif. Tanaman ini biasa hidup di hutan, pinggir
sungai, ladang maupun halaman rumah yang dijadikan apotek hidup. Tanaman Keji Beling
bisa untuk mengobati kencing manis, batu ginjal, dan penyakit saluran kemih lainnya.
Ukuran daunnya ± 9 – 15 cm, bentuk daunnya bulat telur, daunnya bergerigi, bertangkai
pendek, terdapat bulu – bulu, bentuk bunga kecil menggerombol dengan warna putih hampir
mirip bunga melati. Tanaman Keji Beling merupakan tanaman monopodial. Monopodial
adalah
tanaman dengan ciri adanya titik tumbuh di ujung batang, pertumbuhannya lurus ke atas pada
satu batang (Palupi : 2016, 11). Bagian tanaman Keji Beling yang dijadikan untuk obat
adalah bagian daunnya. Daun tanaman Keji Beling dapat langsung direbus setelah dipetik
maupun dikeringkan terlebih dahulu.
2. Klasifikasi tanaman keji beling
sebagai berikut (Preethi dan Suseem, 2014):
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae

Marga : Strobilanthes

Spesies : Strobilanthes crispus Bl.

3. Morfologi Tumbuhan
Tanaman keji beling tumbuh tegak dengan tinggi 0,5 m sampai 1 m. Daun
berhadapan, bertangkai pendek, helai daun berbentuk lanset melonjong atau hampir jorong,
pinggir daun bergerigi, panjang helai daun 9 cm sampai 18 cm, lebar helai daun 3 cm sampai
8 cm, kedua permukaannya kasar. Perbungaan tersusun dalam bulir padat, gagang bunga
lebih panjang dari kelopak, kelopaktertutup dengan rambut-rambut pendek, mahkota
berbentuk corong, terbagi 5, panjang 1,5 cm sampai 2 cm, berambut, berwarna kuning,
benang sari 4. Buah
berbentuk gelondong, mengandung 2 sampai 4 biji (Prawirosujanto, 2013).

4. Manfaat Kejibeling
Menurut (Lela, 2012), tanaman Kejibeling mengandung beberapa zat gizi yang berkhasiat
dalam mengobati beberapa penyakit, seperti batu ginjal, diabetes mellitus, maag dan sebagai
laksatif (mengatasi sembelit). Na, K, Ca termasuk dalam golongan senyawa-senyawa
mineral. Mineral dalam ilmu kimia makanan ialah zat anorganik yang terdapat dalam bahan
makanan serta merupakan senyawa gizi esensial bagi tubuh.

5. Deskripsi kepayang
Tanaman kepayang atau Pangium edule Reinw merupakan tanaman pohon yang
tumbuh liar di sekitar daerah aliran sungai. Tanaman ini termasuk suku Achariaceae ( dulu
dimasukkan dalam suku Flacourtiaceae). Orang Sunda menyebut tanaman ini sebagai picung,
pucung atau kepayang sedangkan di Toraja disebut Panarassan dan di Minangkabau disebut
Simaung (Misriadi, 2015). Kepayang memiliki kandungan kimia yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Kandungan asam sianida pada kepayang cukup tinggi baik pada
batang, daun, dan buahnya. Daging biji kepayang mengandung saponin flavonoid, dan
polifenol.

6. Klasifikasi kepayang adalah :


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Cislales
Suku : Flacoutiaceae
Genus : Pangium
Spesies : Pangium edule Reinw. (Pratidina,2008)

7. Syarat Tumbuh
Kepayang termasuk kelompok pohon besar , tinggi pohon dapat mencapai 25 meter
(Yohar,2012). pohon kepayang dapat mencapai umur 100 tahun, tumbuh dengan baik pada
ketinggian tempat 10-1000 mdpl, baik pada tanah berbatu, tanah liat, yanah aluvial, podsolik,
bahkan tanah yang miskin unsurhara. Meskipun pohon kepayang umumnya tumbuh pada
ketinggian 350 mdpl dan membutuhkan lingkungan yang cukup air, tanaman ini juga ternyata
dapat tumbuh didaerah lebih tinggi beriklim kering dan jarang
terkena banjir (Partomihardjo dan rugayah,1989).
Heriyanto dan Subiandono (2008) cit Prabakti (2017) menyatakan suhu udara pada
habitat kepayang berkisar antara 24-30˚C. Kelembapan udara berkisar 50-80%(musim
kemarau), pada musim hujan berkisar antara 70-100%. Pada keadaan yang terbuka didaerah
hutan tropik basah, kelembapan cenderung ting walaupun pada musim kemarau. Curah hujan
dikawasan ini berkisar antara 2.544– 3.478 mm per tahun. Pohon kepayang banyak
ditemukan ditepi sungai dan tanahberlereng dan penyebarannya cenderung mengelompok dan
banyak tumbuh padalahan dengan kemiringan cukup curam dengan pH antara 5,5-6,5.
8. Manfaat kepayang
Pemanfaatan buah kepayang terutama pada biji telah dikenal luas hampir seluruh
masyarakat Indonesia, adapun manfaat dari biji kepayang adalah sebagai bahan dasar
pembuatan minyak kepayang, rempah atau bumbu dalam masakan, bahkan biji kepayang
yang masih muda pun dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi hama (insektisida) pada
tanaman. Manfaat kepayang tidak hanya pemanfaatan pada buahnya saja namun pohon dari
kepayang sendiri memiliki manfaat ekologi untuk mengurangi kerentanan terhadap erosi dan
longsor dikarenakan perakaran yang dalam dan kuat untuk mengikat tanah (Heyne K. 2015)

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana kita dapat mengetahui berapa lama masa dormansi dari kepayang?
 Penyakit apa saja yang dapat di obatin dengan mengunakan kejibeling?
 Dimana didapat tanaman kejibeling dan kepayang?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Budidaya Tanaman


Pengembangan agroindustri tanaman obat di Indonesia memiliki prospekyang baik.
Indonesia memiliki lebih dari 9.609 spesies tanaman yang memilikikhasiat sebagai obat
( Wasito, 2008). Menurut Syukur dan Hernani (2003), sekitar26% telah dibudidayakan, dan
sisanya 74% tumbuhan liar di hutan-hutan. Dariyang telah dibudidayakan, lebih dari 940
jenis digunakan sebagai obat tradisional. Faktor yang mendukung pengembangan Industri
Kecil Obat Tradisional(IKOT) adalah besarnya potensi kekayaan sumber daya alam
Indonesia
sebagai bahan baku obat tradisional (Simplisia) yang dapat diformulasikan menjadi obat
tradisional. Dalam rangka pelestarian tanaman obat di Indonesia dan demi menghasilkan obat
tradisional yang aman, maka semua tanaman obat harusdiproduksi secara alami dan terbebas
bahan kimia berbahaya alias ramah lingkungan. Sistem budidaya ini disebut dengan budidaya
organik.Adaempat prinsip dasar dalam budidaya secara organik yaitu : 1. tidak menggunakan 
pestisida kimia, 2. tidak menggunakan pupuk kimia, 3. beberapa spesies gulmadari golongan
polong-polongan tetap dibiarkan tmbuh, dan 4 .tidak membajaktanah yang akan ditanami
sebab pembajakan tanah akan merusak aerasi udara, air,dan nutrisi di dalam tanah yang
diperlukan bagi tanaman obat ( Martha TilaarInnovation Centre, 2002).Salah satu budidaya
tanaman yang sedang berkembangadalah budidaya dengan sistem hidroponik

1. Budidaya kepayang
Ada beberapa metode perlakuan pematahan dormansi yang disebabkan oleh kulit biji
yang keras salah satu metode yang dapat digunakan adalah skarifikasi kimiawi. Tujuan
skarifikasi kimia adalah perlakuan pematahan dormansi benih dengan metode merendam
benih dalam larutan kimiawi seperti KNO3, H2SO4 dan HCl untuk menjadikan kulit benih
lunak (permeable) sehingga mudah dimasuki air pada proses imbibisi. Larutan kimia yang
akan
digunakan untuk pematahan dormansi benih yaitu kalium nitrat. Larutan kimia kalium nitrat
(KNO3) merupakan salah satu senyawa yang memiliki potensi untuk mematahkan dormansi
suatu benih Kartasapoetra(2003) dalam Situmorang,(2015) Schmidt (2002) dalam
Purnaningsih (2017) melaporkan bahwa kalium nitrat merupakan senyawa kimia yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap persentase perkecambahan dan vigor benih)
Karakteristik larutan KNO3 yang relatif ekonomis, aman dan mudah digunakan sehingga
menjadi alasan penggunaan KNO3 pada penelitian pematahan dormansi benih.Situmorang,
(2015).

2. Pasca panen keji beli


Panen Teknik Hipotonik Agar hasil panen tanaman obat dapat dimanfaatkan secara
optimal untukmenyembuhkan berbagai penyakit, maka harus diperhatikan waktu panen
yangsesuai. Pemanenan sebaiknya dilakukan sebelum pukul 10 pagi atau menjelangmagrib
guna menghindari penguapan zat-zat metabolit tanaman yang bergunauntuk pengobatan. Cara
panen sangat menentukan kualitas bahan (simplisia) yangdihasilkan. Contoh pada tanaman
sirsak, sambiloto, kumis kucing, sembung, jati belanda, tempuyung, dan nimba, bagian yang
dipanen adalah daun yang segar dan berwarna cerah dan terletak pada pertengahan batang.
Pada tanaman rosella, tapakdara, soka, teratai, mawar, dan melati, bagian yang dipanen
adalah bunga mekarsempurna, segar, dan warna belum berubah. Pada tanaman kunyit,
kencur, jahe,temu mangga, temu ireng, lengkuas, bagian yang dipanen adalah rimpang
yangsudah tua ditandai dengan bagian atas tanaman sudah mengering. Pada tanamanmahkota
dewa, delima, dan lengkeng, bagian tanaman yang dipanen adalah kulit buah dari buah
yang segar, tidak berkeriput, dan tidak lembek ( Lestari,2008).

Pascapanen merupakan kelanjutan dari proses panen pada tanaman obat.Tujuannya


antara lain agar hasil panen berkualitas baik, tidak mudah rusak, sertalebih mudah disimpan
untuk dilakukan proses selanjutnya. Proses pascapanenmeliputi : 1. penyortiran bahan
tanaman obat dari kotoran-kotoran, 2. pencucian,harus dilakukan sesingkat mungkin supaya
zat yang berguna untuk obat tidaktercuci, 3. perajangan untuk bahan tanaman obat yang
dipanen rimpangnya, 4. pengeringan, bila bahan berasal dari daun dan bunga, maka dilayukan
di bawah.

Cara panen tanaman hidroponiok disesuaikan dengan jenis tanamantersebut.


Mengenai Masa panen pun sebenarnya tergantung pertumbuhan tanamansemakin subur
tanaman maka semakin cepat dia bisa dipanen. Kondisi nutrisisangat berperan dalam
penentuan masa panen tanaman tersebut.

Pasca panen kepayang

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kejibeling mengandung zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium, asam
silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polilenoi. Kalium berfungsi melancarkan air seni
serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih. Natrium berfungsi
meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah.
Pemanfaatan buah kepayang terutama pada biji telah dikenal luas hampir seluruh
masyarakat Indonesia, adapun manfaat dari biji kepayang adalah sebagai bahan dasar
pembuatan minyak kepayang, rempah atau bumbu dalam masakan, bahkan biji kepayang
yang masih muda pun dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi hama

Saran
Dapat Megetahui tentang tanaman rempah dan obatan dengan membuat makalah ini
dengan sendirinya. Disini banyak nyang saya ketahui mulai dari syarat pertumbuhan,
klasifikasi, budidaya, pasca panen, dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI, 2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. pp. 1,9-12, 17
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid ke-3. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. hlm 881-883.
Lela, N. (2012). Manfaat Keji Beling. http://herbal-obat.blogspot.co.id/2013/03/manfaat-keji-
beling-dan-segala-khasiat.html. (21 Agustus 2016
Misriadi, 2015. Pohon Kepayang Tanaman Konservasi Bernilai Ekonomi Tinggi.Bulitin.
KPHP Limau (Unit VII atau Unit VII Hulu Sarolangun Jambi.
Permadi, A., 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Pertama ed. jakarta: Pustaka Bunda
(Grup Puspa Swara), Anggota IKAPI.
Preethi F. & Suseem SR., 2014. A Comprehensive Study on an Endemic Indian
Genus - Strobilanthes. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical
Research, 6(3), pp. 459-466.
Sunarto Prawirosujanto. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Materia medika
Indonesia Jilid I. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. p.
90-94

Anda mungkin juga menyukai