Disusun oleh
Nama : Fawwaz Rahmatullah
NPM : 235001526010
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Kapita Selekta ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta di jurusan Pertanian Universitas
Nasional Jakarta. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. YENISBAR,
M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Kapita Selekta Tanaman Obat/Fitofarmaka
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Dalam penyusunan
makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan, baik dalam penyusunan
maupun dalam tutur bahasa. Namun, saya tetap mengharapkan semoga
makalah ini dapat memberi manfaat pada semua yang berkepentingan tidak
hanya bagi penulis namun bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun senantiasa saya harapkan sebagai landasan penyusunan
makalah selanjutnya. Semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat untuk
kita semua.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.
Menjelaskan jenis-jenis tanamant disekitar rumah tinggal yang bisa
dimanfaatkan atau dijadikan sebagai tanaman obat
BAB II
2.1. Aglaonema
2.3 Jagung
Kingdom : Plantae
Kelas : Tracheophytes
Sub-kelas : Angiosperms
Bangsa : Eudicots
Suku : Rosids
Order : Malpighiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Acalypha
Species : A. wilkesiana
Tanaman genus Acalypha sebagian besar tersebar di daerah Asia dan
Afrika (Ahmed et al., 2012). Acalypha merupakan genus terbesar keempat
dari suku Euphorbiaceae dapat ditemukan di semua bagian daerah tropis
(Saha dan Ahmed, 2011). Menurut The Plant list (diakses pada 2 Mei 2020)
saat ini ditemukan 1.304 nama tanaman dalam genus Acalypha, di antaranya
477 spesies yang diterima, 793 sinonim dan 34 belum dapat diterima.
Penggunaan secara tradisional beberapa tanaman genus Acalypha digunakan
di negara India sebagai penyakit kulit (Mohan et al., 2012), di Malaysia
digunakan sebagai diuretik, laksatif dan antipiretik (Wiart et al., 2004),
Bangladesh bagian daun, akar dan biji sebagai diare (Das et al., 2005) dan
Indonesia seperti di Sumatera, Jawa dan Sulawesi (Sagun et al., 2010).
Tanaman ini banyak menyebar di daerah Hindia Timur dan Pasifik,
merupakan tanaman tropis yang sering ditanam sebagai tanaman hias dan
tanaman pagar. Ekstrak daunnya juga sudah dijadikan salep untuk mengatasi
masalah jamur pada kulit. Selain itu, tunas muda tanpa bunganya dapat
dimasak sebagai sayuran. Tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis,
dengan sinar matahari penuh (6 jam atau lebih), kadar air tanah sedang, tanah
lembap, memiliki drainase yang baik, suhu 16 °C. Akar tunggang berwarna
cokelat. Batang tegak berkayu, bulat halus, ranting berambut, cabang
simpodial.
Daun tunggal berseling, lonjong, tepi bergerigi, ujung meruncing,
berbintik, tulang menyirip, warna hijau krim atau merah, berambut, bentuk
ada yang mendatar ada yang melengkung. Bunga majemuk, bentuk bulir,
berkelamin dua, kelopak bentuk mangkok, kecil, warna hijau, biasa
tersembunyi di balik daun. Buah kotak beruang tiga, berambut, merah.
Biji berbentuk ginjal, hitam.
Budidayanya dengan perbanyakan secara generatif (biji) maupun vegetatif
(stek batang). Akalifa merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Hasil stek
batang sebaiknya ditanam di pot yang lebarnya 2 kali lipat dari panjang akar
yang terbentuk. Kandungan kimia dalam tanaman ini meliputi Saponin,
flavonoid, tanin, polifenol, alkaloid, korilagin, asam galat, monoterpen,
seskuiterpen, steroid, flobatanin, geranin, phytate, terpenoid. Berkhasiat
untuk antidiabetes, antibakteri, obat diare, infeksi saluran cerna, infeksi jamur
di kulit, pegal linu, menurunkan demam, hipertensi, mengobati batuk darah,
sariawan, rematik, radang, dan pembengkakan.
BAB III
REVIEW JURNAL
3.2. Kelapa
Golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak sabut
kelapa gading kuning adalah tanin, fenol dan flavonoid. Pemberian variasi
konsentrasi ekstrak sabut kelapa gading kuning dapat mempengaruhi
diameter zona hambat, dimana semakin tinggi ekstrak sabut kelapa maka
semakin besar juga zona hambat yang dihasilkan. Ekstrak sabut kelapa
gading kuning memiliki daya hambat tertinggi terhadap bakteri A. hydrophila
3.3 Jagung
Hasil skrining fitokimia tanaman jagung (Zea mays L.) ekstrak daun
mengandung senyawa saponin dan flavonoid; ekstrak daun pembungkus
hanya mengandung senyawa alkaloid; ekstrak batang mengandung senyawa
alkaloid dan saponin; sedangkan ekstrak rambut mengandung senyawa
alkaloid dan flavonoid. Aktivitas antioksidan dari tanaman jagung yang
paling tinggi terdapat pada ekstrak daun kemudian ekstrak batang, ekstrak
daun pembungkus dan ekstrak rambut.
Akbar, A. 2021. Penggunaan dan Nilai Ekonomi dari Tanaman Aglaonema sp. di
Kalangan Pedagang Tanaman Hias Sekitar Cengkareng dan Pulo Gadung.
Jurnal Bios Logos Vol. 11 No.2,
Jurnal Agronema
Jurnal Kelapa
Jurnal Jagung
Jurnal Pandan Wangi
Jurnal Acalypa wikesiana