Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG MANIHOT UTILISSIMA

Disusun oleh :

1. Salsa Noviananda S.A (1808010119)


2. Ryan Wody P. (1808010149)
3. Puput Indah D.R (1808010158)
4. Sekar Bethari Devi (1808010160)
5. Mila Sari (1808010163)
6. Faiz Aulia Ramadhan (1808010164)
7. Suci Kurnia Utamy (1808010168)
8. Rachma Kus Wihapsari (1808010171)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
kenikmatanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Manihot
Utilisima meskipun banyak kekurangan didalamnya dan juga kami ucapkan terimakasih
pada Bapak ZAINUR RAHMAN HAKIM, M.Farm.,Apt (2160664) selaku dosen mata kuliah
Botani Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan tugas ini.

Kami menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna oleh sebab itu kami berharap adanya
kritik,saran,dan usulan dari bapak demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang
semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.

PURWOKERTO, 5 September 2018


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia ketela pohon menjadi bahan pangan pokok setelah beras dan
jagung. Manfaat ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup
tinggi atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obatan. Kayunya bisa
digunakan sebagai pagar kebun, dan didesa desa sering digunakan sebagai kayu
bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi ketela pohon dijadikan
bahan dasar pada industry makanan dan bahan baku industry pangan.
Pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Diantara kebutuhan yang
lainnya, pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kelangsungan
hidup seseorang dapat terjamin. Indonesia merupakan salah satu Negara
berkembang yang dulu hingga sekarang masih terkenal dengan mata pencarian
penduduknya sebagai petani atau bercocok tanam. Luas lahan pertanian tidak
diragukan lagi, namun dewasa ini Indonesia justru menghadapi masalah serius
dalam situasi pangan dimana yang menjadi kebutuhan pokok semua orang.
Ketela pohon berasal dari benua amerika, tepatnya dari brazil penyebarannya
hampir keseluruh dunia antara lain afrika, madagaskar, india, dan tiongkok.
Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852 dan berkembang di Negara
Negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya.
Kebanyakan tanaman singkong dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan
vegetatif (stek batang). Para petani biasanya menanam tanaman singkong dari
golongan singkong yang tidak beracun untuk kebutuhan pangan. Sedangkan
untuk keperluan industri atau bahan dasar untuk industri biasanya dipilih
golongan umbi beracun. Karena golongan ini mempunyai kadar pati yang lebih
tinggi dan umbinya lebih besar serta tahan terhadap kerusakan misalnya
perubahan warna.
1.2 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui khasiat dan manfaat yang terkandung dalam manihot
utillisima (ketela pohon).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan tanaman ketela pohon

Batang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, tinggi 2-7 m. Batang


dengan tanda bekas daun yang bertonjolan. Umbi akar besar, memanjang, dengan kulit
berwarna cokelat suram. Tangkai daun 5-35 cm, helaian daun sampai dekat pangkal
berbagi menjari 3-9 ( daun yang tertinggi kerap kali bertepi rata ), dengan taju yang
bentuknya berbeda. Daun penumpu kecil, rontok. Bunga dalam tandan yang tidak rapat,
3-5 tandan berkumpul pada ujung batang, pada pangkal batang bunga betina, lebih atas
dengan bunga jantan. Tenda bunga tunggal, panjang 1 cm. Bunga jantan : tenda bunga
berbentuk lonceng, bertaju 5, benang sari 10, berseling panjang dan pendek, tertancap
sekitar penebalan dasar bunga yang kuning dan berlekuk. Bunga betina : tenda bunga
berbagi 5, bakal buah di kelilingi oleh tonjolan penebalan dasar bunga yang kuning,
berbentuk cincin, tangkai putik bersatu, sangat pendek, dengan kepala putik yang lebar
berwarna mentega, dan berlekuk banyak. Buah bentuk bola telur, dengan 6 papan yang
membujur, biji dengan alat tambahan berlekuk pada pangkalnya.

2.2 Organ yang terdapat pada manihot utilisima

 AKAR

Akar ketela pohon berwarna cokelat hingga kehitaman dan menggembung akibat dari
penyimpanan cadangan makanan di akar. Sistem perakaran pada ketela pohon adalah
tunggang (radix primaria). Akar serabut pada ketela pohon hampir sebesar lengan dan
masing – masing tidak menunjukkan percabangan. Akar Ketela pohon merupakan
modifikasi dari akar ketela pohon sendiri sehingga disebut umbi akar.

 BATANG
Batangketela pohon berwarna cokelat keputih – putihan. Batang ketela pohon
merupakan batang jenis mendong (calamust) yang beruas – ruas akibat
pertumbuhan tangkai daun. Bentuk batangnya bulat (teres), sifat
permukaannya licin (laevis), selain itu bentuk permukaan batangnya
memperlihatkan berkas – berkas daun. Arah tumbuh batang ketela pohon
adalah tegak lurus (erectus), percabangan pada ketela pohon adalah
monopodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas. Cabang – cabang batang
termasuk sirung panjang (virgia). Arah tumbuh cabang ketela pohon adalah
type mendatang (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk
sudut  900. Membicarakan pangkal batang ketela pohon termasuk tumbuhan
anual (annuss) yakni tumbuhan yang umurnya pendek. Tinggi tanaman dapat
mencapai 0,5 – 3 meter.
 DAUN
Daun ketela pohon merupakan daun tidak lengkap yang hanya terdapat
helaian (lamina) dan tangkai (petiolus), sehingga type daunnya termasuk daun
bertangkai. Bangun daun ketela pohon adalah bangun bulat (orbicularis). Ujung
daun ketela pohon adalah runcing (acutus), pangkal daunnya rata (truncatus).
Tulang daun ketela pohon adalah menjari. Tepi daunnya rata, ketela pohon
memiliki type toreh berbagi menjari (palmatipartitus). Daging daunnya lunak
(herbaceus). Warna daunnya hijau, permukaan daunnya gundul (glaber), type
daun majemuk beranak daun 5 dan 6. Setiap buku terdapat satu tangkai daun,
letaknya berseling.
 BUNGA
Bunga ketela pohon merupakan bunga majemuk tak terbatas, bungannya simetris,
pelipatan bunganya terlipat ke dalam, daun – daun kelopak terbuka (aperta), dasar
bunganya pendukung benag sari dan putik (androginofor), dasar bunganya seperti
cawan.
Bunga kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecious yang tersusun
sebagai bunga mejemuk, perinatum kelipatan 5 dalam satu atau dua seri dan dapat
mereduksi, ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus
 BUAH
Buah bervariasi, umumnya masak menjadi buah dehisen yang sizokarp (terdiri dari
3 koksi)
 BIJI
Biji terdiri dari 3 koksi dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperm
BAB III

KLASIFIKASI MANIHOT UTILISIMA

3.1 Klasifikasi Manihot Utilisima

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliodsida

Ordo : Malpighiales

Familia : Eupobiaceae

Genus : Manihot

Species : Manihot Utilisima

3.2 Nama lain Manihot Utilisima

Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat untuk tanaman ini. Nama


"ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela"
secara etimologi berasal dari kata "castilla" (dibaca "kastilya"), karena tanaman ini
dibawa oleh orang Portugis dan Castilla (Spanyol).
BAB IV

HABITAT DAN HABITUS

4.1. Habitat  :
            Habitat pohon Singkong banyak ditemukan di daerah subtropis dan tropis yang hidupnya
tersebar dimana – mana. Habitat pohon singkok yang kami ambil adalah di graha dewata-malang
4.2. Habitus :
          Tanaman ketela pohon  merupakan tanaman berkayu, yang memiliki akar yang besar agak
mengembung akibat enyimpan cadangan makanan, berwarna coklat, sistem perakarannya adalah
tunggang. Batangnya berwarna cokelat keputihan, baatangnya jenis mendong yang beruas-ruas
akibat pertumbumbuhan tangkai daun, bentuknya bulat.Dari segi daunnya merupaka daun tidak
lengkap yang hanya terdapa lamina dan petiolus sehingga type daunnya termasuk daun bertangkai.
4.3. Khasiat Manihot Utilisima

a) Rematik
Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian
luar.
b) Sakit kepala

Mengatasi sakit kepala daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk kompres.

c) Luka bernanah
Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu di peras. Airnya
didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap lalu patinya dioleskan
pada bagian yang luka.
d) Diare
Mengatasi diare, tujuh lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga
tersisa 400 cc lalu disaring dan diminum airnya.
e) Cacingan
Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepang cina
direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum sebelum
tidur.
f) Meningkatkan stamina
Singkong diblender dengan menambahkan air secukupnya lalu tambahkan
madu dan diminum.
g) Singkong baik untuk diet.
h) Singkong merupakan sumber vitamin B kompleks
i) Singkong juga memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan ubi, kentang
dan pisang.
j) Singkong mengandung banyak mineral penting bagi tubuh
k) Singkong baik untuk kesehatan pencernaan Anda
PENUTUP
Kesimpulan
kesimpulan yang dapat di ambil dari penulisan ini bahwa Ketela pohon atau
singkok  merupakan tanaman perdu. Ketela pohon berkembang di negara- negara yang terkenal
dengan wilayah pertaniannya seperti halnya di indonesia, ketela pohon merupakan kebutuhan
utama bagi manusia sebagai pangan. pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar
kelangsungan hidup seseorang dapat terjamin.
Perdu yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, tinggi 2-7 m. Batang dengan tanda bekas
daun yang bertonjolan. Umbi akar besar, memanjang, dengan kulit berwarna cokelat suram. Tangkai
daun 5-35 cm, helaian daun sampai dekat pangkal berbagi menjari 3-9 ( daun yang tertinggi kerap
kali bertepi rata ),Ketela pohon banyak  mengandung  potensi yang bermanfaat  bagi manusia, Disini
terdapat khasiat dan manfaat tanaman ketela pohon :
a.    Obat rematik
b.    sakit kepala
c.    sebagai obat demam
d.    mengatai luka berdarah
e.    obat luka karena terkena benda panas
f.     mengatasi diare
Tanaman Singkong
DAFTAR PUSTAKA
Purwono. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya.
www.manfaatsingkong.com
https://argusuim.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai