Anda di halaman 1dari 3

Vaksin:

Pengertian:

Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila diberikan
kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap mikroorganisma tersebut,
sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit. Bahan dasar membuat
vaksin tentu memerlukan mikroorganisma, baik virus maupun bakteri. Menumbuhkan
mikroorganisma memerlukan media tumbuh yang disimpan pada suhu tertentu.Mikroorganisma
yang tumbuh kemudian akan dipanen, diinaktivasi, dimurnikan, diformulasi dan kemudian dikemas.

Cacar Air (Varicella)

Varisela (cacar air, chicken pox) merupakan eksantema vesikular yang sangat menular akibat
infeksi akut primer eksogen dari virus varisela zoster (VVZ) pada individu yang rentan, yang
mengenai kulit dan mukosa, dengan manifestasi klinis berupa gejala konstitusi, kelainan
kulit polimorfikterutama di sentral tubuh. Pada anak-anak varisela biasanya bersifat swasirna,
tetapi pada dewasa biasanya lebih berat.

Vaksin Varivax (Vaksin Varicella)

Vaksin Varivax merupakan salah satu sediaan serbuk injeksi yang mengandung Virus Varicela, obat
ini diproduksi oleh Merck Sharp dan Dohme. Vaksin Varivax diindikasikan sebagai vaksinasi (proses
dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit) terhadap varisela
(cacar air) pada pasien dengan usia ≥12 bulan.

Vaksin virus Varicella-zoster bekerja dengan meningkatkan kekebalan terhadap varicella dengan
menginduksi respons imun yang dimediasi sel dan humoral terhadap Virus Varicella-zoster (VZV).
Vaksin ini juga memberikan perlindungan yang kuat terhadap herpes zoster (cacar ular atau cacar
air) dan neuralgia (gangguan rasa sakit yang disebabkan oleh masalah pada sinyal saraf di sistem
saraf) pasca herpes herpes zoster terkait (PHN) pada pasien yang lebih tua (≥50 tahun) dengan
memunculkan respons kekebalan terhadap Virus Varicella-zoster (VZV).

Vaksin Varivax termasuk golongan Obat Keras, disuntikan melalui Intravena/Intamuskular/Subkutan


(langsung melalui pembuluh darah), maka dari itu penggunaan obat ini Harus Dilakukan Oleh Tenaga
Medis Profesional dan Resep Dokter.

Keterangan Vaksin Varivax

 Golongan: Obat Keras.

 Kelas Terapi: Vaksin, Antisera dan Imunologi.

 Kandungan: Virus Varicela 1350 pfu/dosis.

 Bentuk: Serbuk Injeksi.

 Satuan Penjualan: Dus.

 Kemasan: Dus, 1 Vial 1 dosis + 1 PreFielld Syringe Pelarut 0.7 mL.

 Farmasi: Merck Sharp dan Dohme.

Kegunaan Vaksin Varivax


Vaksin Varivax diindikasikan sebagai vaksinasi terhadap varisela (cacar air) pada pasien dengan usia
≥12 bulan.

Dosis & Cara Penggunaan Vaksin Varivax

Dosis dan Cara Penggunaan Vaksin Tetanus, harus dilakukan dengan Tenaga Medis Profesional dan
Resep Dokter:

1. Intramuskular, Subkutan (IM/SC)

o Dewasa: 0.5 mL untuk 2 dosis melalui injeksi subkutan (melalui kulit) atau
intramuskular (melalui otot), dosis diberikan Terpisah 4-8 minggu.

o Anak usia 9 bulan - 12 tahun (atau 1-12 tahun, berdasarkan produk yang digunakan):
0.5 mL untuk 2 dosis melalui injeksi subkutan (melalui kulit) atau intramuskular
(melalui otot), dosis 2 diberikan setelah interval minimal 3 bulan (atau 6 bulan
berdasarkan rekomendasi nasional),

o Anak usia ≥13 tahun: Sama dengan dosis orang dewasa.

2. Subkutan
Pencegahan herpes zoster, Pencegahan herpes zoster terkait postherpetic neuralgia

o Dewasa: Setiap 0. 65 mL mengandung VZV Oka / Merck strain hidup yang


dilemahkan ≥19.400 PFU

o Dewasa usia ≥50 tahun: 0.65 mL untuk 1 dosis.

Efek Samping Vaksin Varivax

 Gangguan darah dan sistem limfatik: Limfadenopati.

 Gangguan telinga dan labirin: Otitis.

 Gangguan mata: Konjungtivitis.

 Gangguan pencernaan: Nyeri perut, anoreksia (gangguan nafsu makan), sembelit, diare,
mual, muntah.

 Reaksi tempat injeksi (ritema, memar, hematoma, pembengkakan).

 Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Kekakuan leher, artralgia, mialgia.

 Gangguan sistem saraf: Sakit kepala.

 Sistem reproduksi dan gangguan payudara: Herpes labialis.

 Gangguan pernapasan, toraks, dan mediastinum: Batuk, rinitis, penyakit saluran pernapasan,
faringitis.

 Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam seperti varisela, dermatitis kontak, pruritus.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Vaksin varivaxpada pasien yang memiliki indikasi:

 Terapi imunosupresif.
 Tuberkulosis (TB) aktif yang tidak diobati

 Demam > 38.5 ° C.

 Wanita hamil.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Vaksin varivax:

 Pengurangan respons imun atau risiko infeksi menyeluruh ketika digunakan bersamaan
dengan imunosupresan (Kortikosteroid).

 Pengobatan bersamaan dengan salisilat (Aspirin) dapat menyebabkan sindrom Reye


(pembengkakan pada organ hati dan otak).

Anda mungkin juga menyukai