Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
d. Morfologi Tanaman
Batang temu lawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh
merumpun. Tanaman ini berbatang semu dan habitusnya dapat mencapai
ketinggian 2 2,5 meter. Tiap rumpun tanaman terdiri atas beberapa
tanaman (anakan), dan tiap tanaman memiliki 2 9 helai daun.
Daun tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar.
Lamina daun dan seluruh ibu tulang daun bergaris hitam. Panjang daun
sekitar 50 55 cm, lebarnya + 18 cm, dan tiap helai daun melekat pada
tangkai daun yang posisinya saling menutupi secara teratur. Daun
berbentuk lanset memanjang berwana hijau tua dengan garis garis
coklat. Habitus tanaman dapat mencapai lebar 30 90 cm, dengan jumlah
anakan perumpun antara 3 9 anak.
Bunga tanaman temu lawak dapat berbunga terus-menerus
sepanjang tahun secara bergantian yang keluar dari rimpangnya (tipe
erantha), atau dari samping batang semunya setelah tanaman cukup
dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga kuning
tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Panjang tangkai bunga + 3
cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1,5 cm. Dalam satu
ketiak terdapat 3-4 bunga.
Rimpang induk temulawak bentuknya bulat seperti telur, dan
berukuran besar, sedangkan rimpang cabang terdapat pada bagian
samping yang bentuknya memanjang. Tiap tanaman memiliki rimpang
cabang antara 3 4 buah. Warna rimpang cabang umumnya lebih muda
dari pada rimpang induk. Warna kulit rimpang sewaktu masih muda
maupun tua adalah kuning-kotor. Atau coklat kemerahan. Warna daging
rimpang adalah kuning atau oranye tua, dengan cita rasanya amat pahit,
atau coklat kemerahan berbau tajam, serta keharumannya sedang.
Rimpang terbentuk dalam tanah pada kedalaman + 16 cm. Tiap rumpun
tanaman temu lawak umumnya memiliki enam buah rimpang tua dan
lima buah rimpang muda.
Sistem perakaran tanaman temu lawak termasuk akar serabut.
Akar-akarnya melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akar
sekitar 25 cm dan letaknya tidak beraturan.
d. Kandungan tanaman
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid , mineral minyak
atsiri serta minyak lemak. Tepung merupakan kandungan utama,
jumlahnya bervariasi antara 48 54 % tergantung dari ketinggian tempat
tumbuhnya, makin tinggi tempat tumbuhnya makin rendah kadar
tepungnya. Selain tepung , temulawak juga mengandung zat gizi antara
lain karbohidrat, protein dan lemak serta serat kasar mineral seperti
kalium ( K ), natrium ( Na), magnesium (Mg ), zat besi (Fe), mangan
(Mn ) dan Kadmium ( Cd). Komponen utama kandungan zat yang
terdapat dalam rimpang temulawak adalah zat kuning yang disebut
kurkumin dan juga protein ,pati, serta zat zat minyak atsiri.Minyak
atsiri temulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, xanthorrizol,
tumerol dan sineal. Kandungan kurkumin berkisar antara 1,6% 2,22%
dihitung berdasarkan berat kering. Berkat kandungan dan zat zat
minyak atsiri tadi, diduga penyebab berkhasiatnya temulawak.
e. Efek Farmakologis
Sifatnya rasa sedikit pahit, anti sembelit, acnevulgaris, anti-
inflamasi dan anti hepatotoksik, laktagoga, kolagoga, tonikum, diuretik,
fungstatik dan bakteriostatik. Kandungan adas hitam juga membantu
mengeluarkan angin, dan mendorong pengeluaran air seni.
Adas
Foeniculum vulgare Mill
NAMA DAERAH
Hades; adase; Fenkel; Fennel; Denggu-denggu; Papaato;
Alas; Landi; Adhas; Cedas; Adeh; Manih; Wala wunga;
Kumpasi; Paapang; Rempasu.
DESKRIPSI TANAMAN
Terna, tinggi 0,5-3 meter, batang beralur, tumbuh tegak.
daun berbagi menyirip, berseludang dengan warna putih.
Perbungaan berbentuk payung dengan 6-40 gagang
bunga, mahkota bunga berwarna kuning. Buah berusukrusuk
sangat nyata,
panjang 4-6
milimeter, warna hijau
pada waktu muda dan keabu-abuan setelah tua.
HABITAT
Tumbuh secara liar di daerah Tosari dan dibudidayakan
di pegunungan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada
ketinggian 900 1.300 dpl.
KHASIAT/KEGUNAAN
Anti inflamasi , karminatif , diuretik , anti mikroba.
Buah
RESEP/CARA PENGOLAHAN
Sembelit:
Adas 3 butir; Daun muda jambu biji 3 lembar; Kulit ba-
tang pulosari 1/2 jari; air 2 cangkir; Ramuan direbus
hingga mendidih sampai diperoleh cairan 1 cangkir ke-
mudian disaring, Bayi umur 3 bulan: sehari minum 5-7
kali, tiap kali 1 sendok teh; Bayi umur 6 bulan: sehari
minum 3 kali, tiap kali 1 sendok makan; Anak umur 3
tahun: sehari minum 3 kali, tiap kali 2 sendok makan;
Remaja: sehari minum 1 kali, tiap kali 1 cangkir.
Batuk:
Adas 3 butir; Gula batu secukupnya; Air secukupnya;
Daun sagamanis 7 lembar; Kulit batang pulosari 1 jari;
Bawang merah 1 buah, Campuran ditambah air sedikit,
lalu ditumbuk halus, kemudian dibungkus dengan daun
pisang selanjutnya dikukus 15 menit, lalu diperas dengan
kain bersih, Diminum sekaligus sebelum tidur.
Sakit perut:
Adas 5 butir; Ketumbar 11 biji; Merica bolong 11 biji;
Daun poo segar 20 lembar; Air 2 cangkir; Kunyit 1/2 jari;
Lempuyang wangi dibakar 1 biji; Temu kunci dibakar 3
biji; Temu kunci segar 3 biji; Kayu ules 1 biji, Campuran
ditumbuk, kemudian dididihkan sampai memperoleh 1
cangkir, lalu disaring dengan kain bersih, Diminum sehari
2 kali.
Lidah Buaya
Aloe vera Linn
NAMA DAERAH/NEGARA
Ilat boyo; Letah buaya; Jadam Lidah buaya (Indonesia),
Crocodiles tongues (Inggris); Jadam (Malaysia), Salvila
(Spanyol), Lu hui (Cina);
DESKRIPSI TANAMAN
Tumbuhan liar di tempat yang berhawa panas atau di-
tanam orang di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman
hias. Daunnya agak
runcing
berbentuk taji, tebal,
bagian atasnya.
HABITAT
Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas.
KANDUNGAN KIMIA
Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin,
aloesin, Betabarboloin; Damar.
KHASIAT/KEGUNAAN
Anti inflamasi; Laksatif; Stomakik; Ekspektoran.
RESEP/CARA PENGOLAHAN
. DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)
Khasiat : antiradang, menguatkan lambung.
Dosis : 10-15 gram kering atau 90-100 gram segar daun yang telah dikupas kulitnya,
direbus,
diminum.
Serai
Andropogon nardus Linn
NAMA DAERAH
Sereh; Sereh seri; Sorani
DESKRIPSI TANAMAN
Semak tahunan, batang tidak berkayu, putih kotor. Daun
tunggal, bentuk lanseet, berpelepah, pangkal pelepah
memeluk batang, warna hijau. Perbungaan bentuk malai,
karangan bunga berseludang, warna bunga kuning keputihan.
Buah
bulat panjang, pipih,
warna putih kekuningan.
HABITAT
Tumbuh liar di tepi sungai atau tempat ynag cukup air,
cukup sinar matahari pada dataran rendah 900 m dpl.
KANDUNGAN KIMIAWI
Minyak atsiri (geraniol, sitronelal, dan eugenolmetileter)
Khasiat: Antiinflamasi; Diaforetik; Stomakik; Emenagog;
Analgesik.
RESEP/CARA PENGOLAHAN
Khasiat : untuk nyeri lambung, perut kebung, mual, dmn muntah.
Dosis : 5-15 gram direbus, airnya diminum.