OLEH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bekicot merupakan hewan lunak (moluska) dari kelas Gastropoda yang
berarti berjalan dengan perut. Memang, bekicot menggunakan bagian bawah
tubuhnya (perut) untuk berjalan. Berbeda dengan jenis keong air yang berinsang,
bekicot menggunakan paru-paru untuk bernapas, sehingga bekicot dimasukkan ke
dalam ordo Pulmonata. Secara rinci bekicot dikelompokkan ke dalam famili
Achatinidae. Dari famili ini ada dua jenis bekicot yang terdapat di Indonesia
yaitu Achatina fulica dan Achatina variegata. Perbedaan kedua jenis bekicot
tersebut dapat dilihat secara mudah dari bentuk cangkang dan pola garis
cangkang. Achatina fulica bercangkang lebih ramping (runcing) dan pola garis
pada cangkangnya tidak terlalu nyata (halus). Sedangkan Achatina
variegata berpenampilan lebih bulat (gemuk) dan pola garis cangkangnya lebih
tegas berwarna cokelat lenggak-lenggok.
Bekicot bergerak menggunakan kaki yang melebar yang terdapat di bawah
badan. Gerakan ini berupa kontraksi berurutan yang dilakukan oleh otot tubuh.
Pada bagian bawah kaki terdapat kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir pada
saat berjalan. Berkat lendir tersebut bekicot dapat berjalan di atas pisau cukur yang
tajam tanpa menderita luka pada tubuhnya. Namun lendir tersebut menjadi
bumerang baginya karena di sepanjang tempat yang ia lewati akan terlihat bekas
lendir yang mengering berwarna putih mengkilat yang bisa menjadi pertanda bagi
musuhnya. Pada tanah yang basah dan lembap lendir tidak akan keluar.
B. Tujuan
1. Mengamati proses pergerakan bikicot
2. Mengamati jarak kecepatan bekicot saat berjalan
3. Menghitung lamanya waktu bekicot berjalan
C. Manfaat
1. Mengetahui system kerja otot pada bekicot
2. Mengetahui proses berjalannya bekicoot
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Filum molusca memiliki jenis-jenis tertentu, ada yang tidak memiliki atau
mempunyai cangkang sama sekali (mollusca telanjang). Pada dasarnya sistem organ
yang dimiliki oleh hewan mollusca ini seperti sistem pencernaan, peredaran darah,
pernapasan, saraf, otot dan organ reproduksi, tapi pada bagian dalam tubuhnya
terdapat organ-organ dalam yang dapatdikatakan lengkap. Pada organ-organ dalam
tersebut dibungkus oleh mantel yang terbuat dari suatu jaringan khusus dan pada
umumnya dilengkapi dengan kele snjar-kelenjar yang dapat (Rusyana,2011).
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Bekicot (Achatina fulica)
2. Tipex
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang bobot bekicot (Achatina fulica)
3. Mengukur panjang cangkang bekicot (Achatina fulica)
4. Memberi kode pada cangkang bekicot (Achatina fulica)
5. Menuju lokasi pengamatan
6. Meletakkan bekicot(Achatina fulica) sesuai urutan kode pada cangkangnya.
7. Memulai pengamatan pada pukul 16:00 WITA dengan mencatat waktu awal
pengamatan bekicot (Achatina fulica) sampai pada pukul 17:30 WITA
8. Mengamati dan mengukur jarak perpindahan bekicot (Achatina fulica) setiap
15 menit sekali.
9. Pengamatan di lakukan selama 5 kali pengukuran.
10. Mencatat hasil pengamatan.
11. Mengulangi poin 7 sampai 9, hingga pada pukul 17:30 WITA.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan aktivitas gerak bekicot (Achatina fulica) pada lahan
dominan Tanah
Jam pengamatan Jarak perpindahan (cm)
VA VB VC VD VE
16.00 0 0 0 0 0
16.15 4 35 19 10 5
16.30 2 72 54 33 31
16.45 1 6 23 53 67
17.00 16 0 70 1 80
17.15 21 34 66 0 83
17.30 19 55 35 0 40
80 80 83
70 72 70
67 66
60
54 53 55 VA
50
45
40
35 34 35 VB
30 33
31
23 21
VC
20 19 16 19
10 10 VD
5
4 2 6
0 0 1 1
0 0 0 VE
16 00 16,15 16 30 16,45 17 00 17,15 17 30
waktu
Tabel 2. Pengamatan aktivitas gerak bekicot (Achatina fulica) pada lahan
rumput
Jam pengamatan Jarak perpindahan (cm)
VF VG VH VI VJ
16.00 0 0 0 0 0
16.15 31 17 12 6 20
16.30 73 12 54 34 40
16.45 77 25 45 66 46
17.00 86 22 72 73 32
17.15 102 53 112 95 12
17.30 92 63 61 78 9
32
300 78
0
46 112
250 73
40 66 61 VJ
200
72 VI
34 53 63
150 54 45 VH
100 20 25 22 102 92
VG
12 77 86
6 73 VF
50 12
17
31
0 0
16 00 16,15 16 30 16,45 17 00 17,15 17 30
waktu
Tabel 3. Pengamatan rata-rata perpindahan bekicot (Achatina fulica) pada
dua perlakuan per satuan waktu.
Waktu Perlakuan dan rata-rata jarak perpindahan (cm)
pengamatan Lahan tanah ∑ M.T Lahan berumput ∑ M.T
16.00 0 0
16.15 14,6 17,2
16.30 38,4 42,6
38,36 gr 30,86 gr
16.45 30 51,6
17.00 33,4 57
17.15 40,8 74,8
17.30 29,8 60,6
Grafik 4.3. rata-rata perpindahan bekicot (Achatina fulica) pada dua perlakuan
per satuan waktu.
140
Rata-rata jarak perpindahan (cm)
120 74.8
100
57 60.6
80 42.6 51.6
60 38,36 gr
Berumput
40 40.8 Tanah
38.4
17.2 30 33.4 29.8
20
14.4 30,86 gr
0 0
16 00 16,15 16 30 16,45 17 00 17,15 17 30
Waktu
B. PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bekicot (Achantina fulica) mempunyai tubuh yang lunak, dengan
kondisi seperti itu memungkinkan tubuhnya untuk berubah bentuk yang tidak
tetap. Hal ini disebabkan adanya otot-otot pada tubuhnya. Sebagai
konsenkuesinya, bagian tubunhya khususnya kepa-la sulitdiamati. Kepala
tersebut menjadi satu dengan kaki (podos) dan perut (gaster), dan bisa diamati
dengan jelas ketika Bekicot (Achantina fulica) melakukan aktivitas
pergerakan. Bagian kepalanya dapat dibedakan dengan jelas. Ditunjukkan
dengan bagian yang membulat dan muncul 2 pasang tentakel. Sepasang
tentakel yang berukuran panjang dan sepasang lagi yang berukuran pendek.
Jika diamati, ternyata kedua pasang tentakel itu bisa dipanjang pendekkan.
Menurut Hadmadi (1984) tentakel tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda, tentakel pendek difungsikan sebagai alat peraba sedangkan tentakel
panjang difungsikan sebagai indra penglihatan, pada tentakel ini titik mata
untuk membedakan terang dan gelap. Dan dibagian mulut ini juga terdapat
mulut. Mulut tersebut terdapat dibagian bawah tengah yang terdapat lidah
parut dan gigi rahang.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebaiknya praktikum ini
dilakukan ditempat yang lebih luas sehingga kelompok praktikan yang
berbeda tidak saling bertabrakan dan mengganggu masing-masing kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Isnaningsih, 2008. Siput Telanjang (Slug) Sebagai Hama Tanaman Budidaya. Fauna
Indonesia. Vol 8(2):1-10.
Safrida, 2014 Pengenalan Struktur Morfologi Dan Anatomi Keong Tutut (Bellamya
Javanica V.D Bush 1844) Sebagai Penunjang Praktikum Materi Invertebrata
Sma Kurikulum 2013. Seminar Nasional Basic Science VI F-MIPA UNPATTI.
Terence, P.T., et all. 2013. Snails and Their Trails: the multiple functions of trail-
following in gastropods. Biological Reviews. Vol 88: 683-700.