Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Penulis juga
berterima kasih kepada dosen pembimbing karena berkat dorongan dosen
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengendalian
Tikus di Kapal.
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................... 2
C. TUJUAN.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. KESIMPULAN..................................................................................... 6
B. SARAN................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan vektor di atas kapal dapat memengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat pelabuhan pada khususnya dan masyarakat lain yang berada
diluar pelabuhan pada suatu wilayah tersebut, karena vektor dapat
menularkan penyakit kepada manusia.
Vektor lain yang sering dijumpai di atas kapal adalah pinjal tikus yang
merupakan perantara penularan penyakit pes. Berdasarkan data KKP
Kelas I Batam terjadi peningkatan keberadaan vektor, tahun 2008
terdapat 21 kapal yang di fumigasi, tahun 2009 terdapat 43 kapal yang di
fumigasi dan 2010 terdapat 55 kapal yang di fumigasi di pelabuhan
Sekupang Batam. Indeks pinjal pada pelabuhan Tembilahan sebesar 0,2.
Indikator indeks pinjal menurut Depkes RI (2007), harus kurang dari 1.
Wabah Pes sering muncul secara sporadis seperti pada tahun 1994 di
India dengan jumlah kasus 1400 orang dan 50 kematian case fatality rate
(CFR=3,57%). Kasus ini sempat meresahkan dunia Internasional
sehingga setiap negara melakukan pengawasan ketat terhadap kapal yang
datang dari India atau kapal yang menyinggahi Pelabuhan Pelabuhan di
India (Depkes RI, 2000). Selama tahun 2001-2006 wabah pes muncul
kembali setiap tahun di beberapa negara seperti Zambia, India, Vietnam,
Algeria, Kongo dengan jumlah kasus 2793 dan kematian 233 orang (CFR
= 8,34 %). Di Indonesia menurut (Depkes RI, 2008), bahwa hasil
pemeriksaan specimen Pes pada manusia tahun 2002-2007 masih
ditemukan positif sebanyak 71 orang dari 665 orang yang diperiksa.
1
Untuk mewaspadai penyebaran masuknya vektor penular penyakit
lewat pelabuhan, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.356/Menkes/Per/IV/2008 telah ditetapkan bahwa KKP sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dan ujung tombak Departemen Kesehatan RI
yang berwenang mencegah dan mengendalikan vektor penular penyakit
yang masuk dan keluar pelabuhan dengan melakukan upaya pemutusan
mata rantai penularan penyakit secara profesional sesuai standar dan
persyaratan yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2009).
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yaitu bagaimana cara pengendalian tikus di
kapal
C. Tujuan
Untuk mengetahuai cara pengendalian tikus di kapal
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut WHO (2005), vektor adalah serangga atau hewan lain yang biasanya
membawa kuman penyakit yang merupakan suatu risiko bagi kesehatan
masyarakat.
Tikus adalah binatang pengerat yang merugikan manusia karena
menghabiskan/merusak makanan, tanam-tanaman, barang-barang dan lain-lain
harta benda. Kehidupan tikus disebut juga Commersial, yaitu makan, tinggal
dari dekat kehidupan manusia.
Selanjutnya pengendalian tikus dapat dilakukan dengan perbaikan sanitasi
lingkungan yaitu menciptakan lingkungan yang tidak favourable untuk kehidupan
tikus pelaksanaannya dapat ditempuh dengan cara:
a) Menyimpan semua makanan atau bahan makanan dengan rapi ditempat yang
kedap tikus.
b) Menampung sampah dan sisa makanan ditempat sampah yang terbuat dari
bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan, bertutup rapi dan terpelihara
dengan baik.
c) Tempat sampah tersebut hendaknya diletakkan di atas pondasi beton atau
semen, rak atau tonggak.
d) Sampah harus selalu diangkut secara rutin minimal sekali sehari.
e) Meningkatkan sanitasi tempat penyimpanan barang/alat sehingga tidak
dapat dipergunakan tikus untuk berlindung atau bersarang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberadaan vektor di atas kapal dapat memengaruhi kondisi
kesehatan masyarakat pelabuhan pada khususnya dan masyarakat lain
yang berada diluar pelabuhan pada suatu wilayah tersebut, karena vektor
dapat menularkan penyakit kepada manusia.
B. Saran
Adapun saran dari penulis bahwa kapal harus bersih dan dilakukan
pemberantasan tikus setiap hari sehingga tidak mengganggu para
penumpang.
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.google.com/search?q=latar+belakang+pengendalian+tikus&o
q=latar+belakang+pengendalian+tikus&aqs=chrome..69i57.12240j0j8&so
urceid=chrome&espv=210&es_sm=93&ie=UTF-
8#q=pengertian+tikus+di+kapal
- http://keslingfkmunhas.blogspot.com/2009/05/kantor-kesehatan-
pelabuhan-kkp-nama.html
- https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5
&cad=rja&uact=8&ved=0CEUQFjAE&url=http%3A%2F%2Fbapelkescik
arang.or.id%2Fbapelkescikarang%2Fimages%2Fstories%2Fpelatihanmak
anan%2F10%2520pengendalian%2520serangga%2520dan%2520tikus.ppt
&ei=vjE6U9zWCsT3rQfzpYG4BA&usg=AFQjCNEwVOU3xzgm7zG3je
B_XI9NQ2E4yA&bvm=bv.63934634,d.bmk