Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Penulis juga
berterima kasih kepada dosen pembimbing karena berkat dorongan dosen
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengendalian
Tikus di Kapal.

Penulis juga sadar mungkin makalah ini masih memiliki berbagai


kekurangan, baik dari segi isi, susunan maupun pemakaian bahasa. Kritik dan
saran dari berbagai pihak kami terima dengan senang hati untuk perbaikan
makalah ini.Mohon maaf atas segala penulisan dan segala kekurangannya, atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Makassar, April 2014

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................... 2
C. TUJUAN.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3

A. PENGENDALIAN TIKUS DI KAPAL............................................... 3

BAB III PENUTUP........................................................................................ 6

A. KESIMPULAN..................................................................................... 6
B. SARAN................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan vektor di atas kapal dapat memengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat pelabuhan pada khususnya dan masyarakat lain yang berada
diluar pelabuhan pada suatu wilayah tersebut, karena vektor dapat
menularkan penyakit kepada manusia.

Vektor lain yang sering dijumpai di atas kapal adalah pinjal tikus yang
merupakan perantara penularan penyakit pes. Berdasarkan data KKP
Kelas I Batam terjadi peningkatan keberadaan vektor, tahun 2008
terdapat 21 kapal yang di fumigasi, tahun 2009 terdapat 43 kapal yang di
fumigasi dan 2010 terdapat 55 kapal yang di fumigasi di pelabuhan
Sekupang Batam. Indeks pinjal pada pelabuhan Tembilahan sebesar 0,2.
Indikator indeks pinjal menurut Depkes RI (2007), harus kurang dari 1.
Wabah Pes sering muncul secara sporadis seperti pada tahun 1994 di
India dengan jumlah kasus 1400 orang dan 50 kematian case fatality rate
(CFR=3,57%). Kasus ini sempat meresahkan dunia Internasional
sehingga setiap negara melakukan pengawasan ketat terhadap kapal yang
datang dari India atau kapal yang menyinggahi Pelabuhan Pelabuhan di
India (Depkes RI, 2000). Selama tahun 2001-2006 wabah pes muncul
kembali setiap tahun di beberapa negara seperti Zambia, India, Vietnam,
Algeria, Kongo dengan jumlah kasus 2793 dan kematian 233 orang (CFR
= 8,34 %). Di Indonesia menurut (Depkes RI, 2008), bahwa hasil
pemeriksaan specimen Pes pada manusia tahun 2002-2007 masih
ditemukan positif sebanyak 71 orang dari 665 orang yang diperiksa.

1
Untuk mewaspadai penyebaran masuknya vektor penular penyakit
lewat pelabuhan, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.356/Menkes/Per/IV/2008 telah ditetapkan bahwa KKP sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dan ujung tombak Departemen Kesehatan RI
yang berwenang mencegah dan mengendalikan vektor penular penyakit
yang masuk dan keluar pelabuhan dengan melakukan upaya pemutusan
mata rantai penularan penyakit secara profesional sesuai standar dan
persyaratan yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2009).

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yaitu bagaimana cara pengendalian tikus di
kapal

C. Tujuan
Untuk mengetahuai cara pengendalian tikus di kapal

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pengendalian Tikus di Kapal

Menurut WHO (2005), vektor adalah serangga atau hewan lain yang biasanya
membawa kuman penyakit yang merupakan suatu risiko bagi kesehatan
masyarakat.
Tikus adalah binatang pengerat yang merugikan manusia karena
menghabiskan/merusak makanan, tanam-tanaman, barang-barang dan lain-lain
harta benda. Kehidupan tikus disebut juga Commersial, yaitu makan, tinggal
dari dekat kehidupan manusia.
Selanjutnya pengendalian tikus dapat dilakukan dengan perbaikan sanitasi
lingkungan yaitu menciptakan lingkungan yang tidak favourable untuk kehidupan
tikus pelaksanaannya dapat ditempuh dengan cara:
a) Menyimpan semua makanan atau bahan makanan dengan rapi ditempat yang
kedap tikus.
b) Menampung sampah dan sisa makanan ditempat sampah yang terbuat dari
bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan, bertutup rapi dan terpelihara
dengan baik.
c) Tempat sampah tersebut hendaknya diletakkan di atas pondasi beton atau
semen, rak atau tonggak.
d) Sampah harus selalu diangkut secara rutin minimal sekali sehari.
e) Meningkatkan sanitasi tempat penyimpanan barang/alat sehingga tidak
dapat dipergunakan tikus untuk berlindung atau bersarang.

Pemasangan perangkap (trapping) perlu diupayakan secara rutin. Macam


perangkap tikus yang beredar di pasaran adalah jenis snap/guillotine trap dan
cage trap. Jenis cage trap digunakan untuk mendapatkan tikus hidup, guna diteliti
pinjalnya. Biasanya perangkap diletakkan di tempat jalan tikus atau di tepi
bangunan. Pemasangan perangkap lebih efektif digunakan setelah dilakukan
poisoning, dimana tikus yang tidak mati karena poisoning dapat ditangkap dengan
perangkap.
Menurut Depkes RI (2007a), pengendalian tikus di kapal dilakukan dengan
mengamati dan mengawasi terhadap pemasangan rat guard, pemasangan lampu
pada malam hari yang menerangi seluruh tangga, usaha menghindari kapal
tender/bergandengan serta posisi tangga kapal harus ditinggikan 60 cm dari
dermaga.
Selanjutnya teknik pengendalian tikus di atas kapal adalah:
1) Cara Mekanik
a. Pemasangan perangkap pada tempat-tempat yang diperkirakan tempat
bersarangnya tikus.
b. Penggunaan lem tikus.
c. Penangkapan langsung (sulit dilakukan).
2) Cara Biologis
a. Dengan memelihara binatang pemangsa (predator) seperti kucing.
3) Cara peracunan (Poisoning)
a. Pemberitahuan kepada pihak kapal tentang akan diadakan peracunan, bahaya
terhadap manusia dan cara-cara pengamanannya.
b. Menentukan tempat-tempat pemasangan racun dan diberi tanda/penomoran.
c. Racun yang telah dicampur dengan makanan antractaf diletakkan di atas
piring kertas.
4) Fumigasi
a. Fumigasi kapal dilakukan berdasarkan hasil pemeriksana adanya tanda-tanda
kehidupan tikus dan atas permintaan pihak kapal (nakhoda/pemilik).
b. Dilakukan apabila dalam pemeriksaan dijumpai adanya tanda-tanda
kehidupan tikus.
c. Kegunaannya adalah untuk melakukan hapus tikus/serangga diatas kapal
sebagai syarat untuk mendapatkan dokumen kesehatan Internasional (Surat
Keterangan Bebas Pengawasan Sanitasi Kapal).
d. Bila fumigasi dilakukan, harus ditentukan fumigan yang dipakai (HCN,
CH3Br atau CO2).
Sedangkan pemeriksaan tanda-tanda kehidupan tikus di atas kapal adalah :
1) Pemeriksaan terhadap kapal dilakukan sekali enam bulan dan disesuaikan
dengan masa berlakunya dokumen Sertifikat Sanitasi Kapal. Pemeriksaan tikus di
kapal di lakukan dengan melihat tanda-tanda kehidupan tikus.
2) Tanda-tanda kehidupan tikus di atas kapal :
a. Dropping (kotoran tikus), tersebar halus dan berbentuk kumparan (spindle
shape), kotoran baru (lembek, hitam gelap dan mengkilap) sedang kotoran
lama (keras, abu-abu hitam).
b. Runways, tikus suka mempergunakan jalan yang sama untuk keluar dari
sarangnya mencari makan dan sebagainya, karena badan tikus (bulunya)
kotor dan berlemak maka akan terdapat bulu menempel pada jalan tikus.
c. Tracks atau bekas tapak kaki, dapat dilihat jelas pada tempat-tempat lantai
yang berdebu halus.
d. Bekas gigitan (gnawing), tikus menggigit untuk tiga keperluan yakni : untuk
membuat jalan (lobang) menembus tempat makanan, untuk
mengunyah/menggigit makanan dan sebagai binatang pengerat ia harus
selalu menggigit-gigit agar gigi seri tetap pendek, selain bahan-bahan yang
empuk kadang-kadang metal seperti pipa leding dan lain-lain digigit pula.
e. Tikus hidup, jika pada waktu pemeriksaan kapal ditemukan tikus dalam
keadaan hidup. Sedangkan tikus mati, jika pada waktu pemeriksaan
ditemukan tikus mati akibat peracunan atau terinfeksi pes. Apabila terlihat
satu ekor tikus sewaktu pemeriksaan berarti diperkirakan ada 20 ekor di
tempat/kapal itu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberadaan vektor di atas kapal dapat memengaruhi kondisi
kesehatan masyarakat pelabuhan pada khususnya dan masyarakat lain
yang berada diluar pelabuhan pada suatu wilayah tersebut, karena vektor
dapat menularkan penyakit kepada manusia.

Tikus adalah binatang pengerat yang merugikan manusia karena


menghabiskan/merusak makanan, tanam-tanaman, barang-barang dan lain-
lain harta benda. Kehidupan tikus disebut juga Commersial, yaitu
makan, tinggal dari dekat kehidupan manusia.
Pengendalian tikus di kapal dilakukan dengan mengamati dan
mengawasi terhadap pemasangan rat guard, pemasangan lampu pada
malam hari yang menerangi seluruh tangga, usaha menghindari kapal
tender/bergandengan serta posisi tangga kapal harus ditinggikan 60 cm
dari dermaga.

B. Saran
Adapun saran dari penulis bahwa kapal harus bersih dan dilakukan
pemberantasan tikus setiap hari sehingga tidak mengganggu para
penumpang.
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.google.com/search?q=latar+belakang+pengendalian+tikus&o
q=latar+belakang+pengendalian+tikus&aqs=chrome..69i57.12240j0j8&so
urceid=chrome&espv=210&es_sm=93&ie=UTF-
8#q=pengertian+tikus+di+kapal
- http://keslingfkmunhas.blogspot.com/2009/05/kantor-kesehatan-
pelabuhan-kkp-nama.html
- https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5
&cad=rja&uact=8&ved=0CEUQFjAE&url=http%3A%2F%2Fbapelkescik
arang.or.id%2Fbapelkescikarang%2Fimages%2Fstories%2Fpelatihanmak
anan%2F10%2520pengendalian%2520serangga%2520dan%2520tikus.ppt
&ei=vjE6U9zWCsT3rQfzpYG4BA&usg=AFQjCNEwVOU3xzgm7zG3je
B_XI9NQ2E4yA&bvm=bv.63934634,d.bmk

Anda mungkin juga menyukai