Metode manta tow biasanya digunakan untuk melihat kondisi terumbu karang, yang biasanya untuk
melihat kerusakan yang diakibatkan oleh badai, bleaching, daerah bekas bom dan predasi yang
disebabkan oleh Acanthaster plancii/ bulu seribu (COTs)
Dalam pengamatan manta tow digunakan 6 parameter yaitu karang keras (Hard coral), karang lunak
(Soft coral), karang mati (Dead coral), pasir (Sand), rumput lau (Makroalgae) dan lainnya (Other)
dengan pengisian data untuk penutupan karang sebaiknya menggunakan persentase.
Metode Line Intercept Transect (LIT) biasa juga dikenal dengan nama metode transek garis
(Indonesia). Metode Transek garis (LIT) merupakan metode dasar untuk menggambarkan
struktur komunitas karang dalam bentuk persentase karang. Metode transek garis (LIT) ini
juga biasa dikombinasikan dengan metode kuadran. Metde transek garis (LIT) dilakukan
dengan mengamati atau mengukur parameter substrat yang berada pada garis atau
meteran dengan ukuran tertentu.
1. Hard Coral (HC)
Had coral pun dibagi lagi menjadi :
o Acropora branching (ACB)
o Acropora digitate (ACD)
o Acropora encrusting (ACE)
o Acropora submassive (ACS)
o Acropora tabulate (ACT)
o Branching coral (BC)
o Coral encrusting (CE)
o Foliose coral (FC)
o Massive coral (MC)
o Millephora (ME)
o Mushroom coral (CMR)
o Submassive coral (CS)
o Heliopora (CHL)
o Tubipora (CTU)
2. Dead Coral (DC)
Karang mati atau Dead coral (DC) itu terbagi lagi, yaitu:
o Dead coral (DC)
o Dead coral with algae (DCA)
3. Algae
Kategori pengamatan untuk alga sebagai berikut:
Algae assemblege (AA)
Coralina algae (CA)
Halimeda (HA)
Macro algae (MA)
Turf algae (TA)
4. Other Biota
Other biota memiliki kategori tersendiri yaitu:
o Soft coral (SC)
o Sponge (SP)
o Zoantid (ZO)
o Others (OT)
o Ascidian (ASC)
o Crinoid (CRI)
o Gorgonian (GO)
5. Abiotic
Adapun kategori dari abiotic yaitu:
o Concrete (CO)
o Rock (RCK)
o Ruble (RB)
o Sand (SD)
o Silt (SI)
o Water (WA)
Percent Cover (%) = Total Panjang Intersep per genus / total panjang transek x 100
H’ = - ∑ ni / N x log ni / N
IM = KM /KM+KH
Dimana; IM = Indeks Kematian
KM = Persentase tutupan Karang mati
KH = Persentase tutupan Karang hidup
QUADRAT METHODS
Quadrat Methods atau yang lebih dikenal dengan metode transek kuadrat merupakan metode untuk
mengevaluasi distribusi, variasi dan kepadatan komunitas bentik dalam suatu daera perairan. Pada
survey karang, pengamatan biasanya melimputi kondisi biologi, pertumbuhan, tingkat kematian dan
rekruitmen karang di suatu lokasi yang ditandai secara permanen.
Pengamatan didukung dengan dengan pengambilan underwater photo sesuai dengan ukuran kuadrat
yang ditetapkan sebelumnya. Pengamatan laju sedimentasi juga sangat diperlukan untuk mendukung
data tentang laju pertumbuhan dan tingkat kematian karang yang diamati.
Sumber:
Johan O. 2003. Paper; Metode Survei Terumbu Karang Indonesia.Training Course; Karakteristik
Biologi Karang. PSK-UI dan Yayasan TERANGI.
Karya Ilmiah; Monitoring Karang dengan cara Manta Tow
Paper: Penutupan Pelaksanaan Monitoring Terumbu Karang dengan Metode Manta Tow.
SUkmara A., Audrie J., Siahainenia dan Christovel R. 2001. Panduan Pemantauan Terumbu
Karang berbasis Masyarakat dengan Metode Manta Tow. Proyek Pesisir-CRMP Indonesia.
Jakarta-Indonesia.