Anda di halaman 1dari 3

Ocean Data View (Grid 3010)

Abisha Joses Amarda Siahaan (230210180056)


abisha18001@mail.unpad.ac.id

Gambar 1. Tingkat salinitas grid 3010

Gambar 2. Temperatur pada grid 3010


Data yang digunakan pada pengoperasian software Ocean Data View kali ini
diunduh dari National Oceanographic Data Center (NODC) pada situsnya yaitu
https://www.nodc.noaa.gov/. NODC sendiri merupakan suatu lembaga negara
Amerika Serikat yang mengurus segala data-data yang berkaitan dengan laut (Levitus,
Gelfeld, Boyer, & Johnson, 1994). Data yang dipakai memiliki rentang waktu selama
tahun 2000 sampai tahun 2010. Data ini merupakan data pada kordinat 105.4o LS, 6.4o
BT sampai 106.4o LS 9.4 BT. Daerah tersebut merupakan perbatasan selat Sunda dan
laut lepas samudra Hindia. Selain itu, data diambil pada kedalaman 0-1000 meter. Peta
pengambilan data dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Peta pengambilan data


Pengolahan data yang dilakukan menunjukkan data salinitas pada rentang
33,25-34,75o/oo. Pada grafik menunjukkan bahwa daerah haloklin terdapat pada
kedalaman 0-300 meter. Sedangkan pada kedalaman >300 meter memiliki salinitas
yang stabil yaitu 34,75 o/oo. Menurut Giyanto, Mumby, Dhewani, Abrar, & Iswari
(2017) salinitas pada kisaran ini merupakan salinitas yang baik untuk ekosistem di laut.
Suhu yang ditunjukkan oleh grafik berkisar antara 0-35oC. Daerah termoklin
terjadi pada kedalaman sekitar 0-160 meter. Kedalaman 160-830 meter memiliki suhu
yang stabil berkisar pada 10oC. Namun pada kedalaman 830-1000 meter mengalami
kenaikan suhu menjadi 20-45oC. Menurut Permana dkk. (2016) laut yang memiliki
suhu tinggi pada kedalaman 1000 meter atau lebih dapat berarti bahwa adanya aktivitas
gunung api ataupun produksi mineral di dasar laut.
Grafik yang ditunjukkan oleh perangkat lunak tersebut menunjukkan hasil yang
normal. Daerah di sekitar selat sunda yang merupakan perbatasan antara laut Jawa dan
samudra Hindia mengalami percampuran massa air (Amri, Priatna, & Suprapto, 2014).
Percampuran inilah yang membuat kualitas air pada selat Sunda termasuk baik.

DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., Priatna, A., & Suprapto. (2014). Oceanographycal Characteristic and
Phytoplankton Abundance in Sunda Strait in East Monsoon. Bawal, 6(1), 11–20.
Giyanto, Mumby, P., Dhewani, N., Abrar, M., & Iswari, M. Y. (2017). Indeks
Kesehatan Terumbu Karang Indonesia (Suharsono, ed.). Jakarta Utara: PT.
Media Sains Nasional.
Levitus, S., Gelfeld, R. D., Boyer, T., & Johnson, D. (1994). Results of the NODC
and IOC oceanographic data archaeology and rescue projects: report 1. U.S.
DEPARTMENT OF COMMERCE, (19).
Permana, H., McConachy, T., Priadi, B., Parr, J., N.D., H., S., B., … Sultan. (2016).
Gunungapi Dan Kegiatan Hidrotermal Bawahlaut Di Perairan Sulawesi Utara:
Mineralisasi Dan Implikasi Tektonik. Jurnal Geologi Kelautan, 6(2), 69–79.
https://doi.org/10.32693/jgk.6.2.2008.151

Anda mungkin juga menyukai