Anda di halaman 1dari 3

Air Laut Buatan (Artificial Sea Water)

Abisha Joses Amarda Siahaan*


230210180056

Abstrak
Air Laut Buatan (Artificial Sea Water) merupakan salah satu solusi dalam
permasalahan akuakultur kelautan. Air laut buatan ini dapat menjadi media
pengganti dalam usaha kultur ikan laut, invertebrata laut seperti anemone, gurita,
dan bintang laut. Penelitian menyebutkan bahwa air laut buatan dapat memiliki
nutrient-nutrien yang lebih banyak daripada air laut alami. Maka dari itu, perlu
adanya pembelajaran mengenai pembuatan air laut buatan yang baik agar dapat
digunakan dengan baik tanpa adanya kendala dari kandungan kimiawi di dalamnya.
Kata kunci : Air laut buatan, oseanografi kimia.
*Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran.

Abstract
Artificial Sea Water (Air Laut Buatan) is a solution for the ocean aquaculture’s
problem. This artificial sea water could be a changer media for culture of saltwater
fish, saltwater invertebrates like anemones, octopus, and seastar. Research said
that artificial sea water has more nutrients than the natural sea water. Because of
it, there must be a study to learn the making of a good artificial sea water for usage
without problem from the chemical in it.
Keywords : Artificial sea water, chemical oceanography.
*Student in Marine Science of Fisheries and Marine Sciences Faculty Padjadjaran
University.

PENDAHULUAN
Bagi penggemar aquascape air laut Air laut buatan ini dapat menjadi
atau yang biasa dikenal dengan media pengganti dalam usaha kultur
sebutan marinescape, air laut ikan laut, invertebrata laut seperti
merupakan bahan yang paling anemone, gurita, dan bintang laut
mendasar untuk dimiliki. Jika hobiis (Kelley & Goldizen, 1971). Percobaan
tersebut bertempat tinggal jauh dari serupa pertama kali dilakukan oleh
laut, akan sulit bagi mereka untuk Goose pada tahun 1854. Ia melakukan
mendapatkannya. Maka dari itu, pencampuran air tawar dengan bahan
banyak peneliti bereksperimen untuk kimia seadanya. Hal tersebut
mendapatkan penggantinya. Air Laut dilakukan karena ia kehabisan air laut
Buatan (Artificial Sea Water) untuk akuarium air laut miliknya.
merupakan salah satu solusi dalam Penelitian menyebutkan bahwa air laut
permasalahan akuakultur kelautan. buatan dapat memiliki nutrient-nutrien
yang lebih banyak daripada air laut Persiapan air tawar dilakukan minimal
alami. Namun nutrient yang memiliki sehari sebelum percobaan dilakukan.
konsentrasi yang lebih tinggi juga Air yang disiapkan adalah air sumur
yang diendapkan selama minimal 24
dapat membawa dampak buruk bagi
jam. Air tawar yang diambil hanya
beberapa macam biota yang memiliki bagian permukaannya saja untuk
kemampuan beradaptasi yang rendah meminimalisir terambilnya endapan-
(Keller dkk, 1987 dalam Berges, endapan yang tidak terlihat. Air tawar
Franklin, & Harrison, 2001). yang sudah dipisahkan, kemudian
diambil sebanyak 2 takaran 500ml
Ihsan dkk (2019) juga menyebutkan untuk dijadikan bahan percobaan. Air
ini akan dicampurkan dengan garam
bahwa air laut buatan sebaiknya
laut buatan “Monster Laut” (disingkat
berbahan dasar air sumur yang telah ML). Garam buatan tersebut
diendapkan selama kurang lebih 24 ditimbang sebanyak 2 takaran 42,00
jam. Air sumur dinilai lebih baik gram.
karena berbeda dengan air ledeng yang
memiliki kandungan kaporit. Air Tiap percampuran antara air tawar dan
sumur yang telah diendapkan tersebut ML ditempatkan pada 2 buah beaker
glass 500ml yang berbeda. Tiap
kemudian dicampurkan dengan 7
beaker glass diberikan perlakuan yang
bahan kimia lainnya. Ketujuh bahan berbeda. Beaker glass yang pertama
kimia tersebut adalah natrium klorida diberi perlakuan dengan cara di aduk
(NaCl), magnesium sulfat (MgSO4), dengan spatula atau batang pengaduk
kalium klorida (KCl), natrium menggunakan tangan. Beaker glass
bromide (NaBr), natrium bifosfat yang kedua diberi perlakuan dengan
cara diaduk menggunakan magnetic
(KH2PO4), kalium iodide (KI), dan
stirrer dengan kecepatan pengadukan
kalsium klorida (CaCl2). Ketujuh 1000 cc. Kedua pengadukan dilakukan
bahan tersebut sudah ditakar dengan selama 10 menit. Saat pengadukan
baik dalam suatu produk bernama telah selesai, tiap hasil perlakuan akan
“Monster Laut” yang berisi garam laut diukur tingkat salinitasnya dengan
buatan beserta zat-zat umum lainnya refractometer. Pengamatan yang
yang ada di dalam air laut alami. dilakukan bertujuan untuk mencari
cara terbaik dalam membuat air laut
buatan (artificial sea water).
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada hari
Setelah pengamatan dilakukan,
Selasa, tanggal 1 Oktober 2019.
didapatkan hasil yang berbeda pada
Pelaksanaan penelitian ini bertempat
kedua perlakuan. Perlakuan pertama
di laboratorium Biokimia Fakultas
menghasilkan adukan yang tidak
Perikanan dan Ilmu Kelautan
terlalu baik karena masih terdapat
Universitas Padjadjaran. Penelitian ini
banyak garam-garam buatan yang
berlangsung pada pukul 13.00-14.30.
tidak terlarut. Hal ini terjadi karena
Metodologi
adukan yang dilakukan oleh tangan
manusia tidak konstan dan bentuk lebih merata. Sisa-sisa garam yang ada
putarannya tidak sama. Kecepatan di dasar beaker glass menunjukkan
pengadukan tangan manusia tidak bahwa zat-zat yang dibutuhkan dalam
konstan dan dapat berubah sewaktu- air laut buatan belum terpenuhi. Hal
waktu. Oleh karena itu, adukan yang ini didukung oleh lebih tingginya
diberikan tidak akan menghasilkan tingkat salinitas campuran kedua
kelarutan yang baik. Tingkat salinitas (adukan magnetic stirrer) daripada
campuran pertama adalah 32 o/oo. campuran kedua (adukan tangan).

Berbeda dengan perlakuan pertama, DAFTAR PUSTAKA


hasil perlakuan kedua memperlihatkan Berges, J. A., Franklin, D. J., &
hanya sedikit sisa-sisa garam yang Harrison, P. J. (2001). Evolution
belum terlarut. Hal ini terjadi karena of an artificial seawater medium:
adukan tersebut dilakukan oleh sebuah Improvements in enriched
mesin yang memang khusus dibuat seawater, artificial water over the
untuk mengaduk. Mesin tersebut last two decades. Journal of
memiliki adukan yang konstan dan Phycology, 37(6), 1138–1145.
bentuk putaran yang sama. Kecepatan https://doi.org/10.1046/j.1529-
pengadukan magnetic stirrer dapat 8817.2001.01052.x
diatur sehingga akan konstan selama Ihsan, Y. N., Mulyani, Y., & Faisal, I.
jangka waktu yang telah ditentukan. (2019). Panduan Praktikum
Tingkat salinitas campuran kedua Oseanografi Kimia. Jatinangor,
adalah 33 o/oo. Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu
KESIMPULAN Kelautan Universitas
Percobaan yang telah dilakukan Padjadjaran.
menunjukkan bahwa kedua perlakuan Kelley, W. E., & Goldizen, V. C.
menghasilkan air laut buatan dengan (1971). Artificial sea water
salinitas yang hampir sama dengan air solution and composition for
laut alami. Namun, air laut buatan making the same. United States
yang lebih baik adalah air laut yang Patent, 2(12), 0–5.
diaduk menggunakan mesin magnetic https://doi.org/10.1074/JBC.274.
stirrer karena akan tercampur dengan 42.30033.(51)

Anda mungkin juga menyukai