TUGAS 4
PEMBUATAN KAPSUL EKSTRAK KENCUR DAN
KESERAGAMAN BOBOT KAPSUL
(Kaempferia galanga)
KELOMPOK : 7
KELAS: D
DOSEN PEMBIMBING:
Siti Rofida, M.Farm., Apt.
Amaliyah Dina A., M.Farm., Apt.
PENDAHULUAN
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain sesuai. Kapsul keras biasanya terbuat
dari gelatin yang terdiri dari cangkang kapsul bagian badan dan bagian tutup
kapsul. Kedua bagian tutup kapsul ini akan saling menutupi bila dipertemukan
dan bagian tutupnya akan menyelubungi bagian badan kapsul.
1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas maka, tujuan dari praktikum ini adalah
mahasiswa mampu melakukan pembuatan kapsul ekstrak kencur dengan jumlah
senyawa marker yang ditentukan dalam kapsul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) (Preetha, 2016)
Gambar 2.2
Gambar Rantai Kimia Ethyl Cinnamate (Kumar, 2014)
Gambar 2.3
Gambar Rantai Kimia Ethyl-p-methoxycinnamate (Kumar, 2014)
2.1.5 Manfaat Kaempferia galanga L.
Kencur (Kaempferia galanga L.) banyak digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan
minuman, rempah, serta bahan campuran saus, rokok pada industri rokok
kretek. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan,
infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit
perut (Pujiharti, 2012).
Kencur juga juga memiliki bermacam-macam kegunaan lain, diantaranya
sebagai antibakteri, antifungi, analgesik, anti-inflamasi, antioksidan, antivirus,
antihipertensi, antikarsinogenik, antinosiseptif, antituberkulosis dan larvasida.
Minyak atsiri rimpang kencur juga digunakan sebagai bahan parfum, obat-
obatan, dan untuk aromaterapi inhalan dan pijat untuk mengurangi kecemasan,
stres, dan depresi (Kumar, 2014).
2.2 Kapsul
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan
macam obat atau lebih dan atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam
cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung
pada formulasinya, kapsul dari gelatin bisa merupakan kapsul lunak dan bisa
merupakan kapsul keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran
adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam
pengobatan.
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga
terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi
dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), kecuali ukuran
cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran nomor 00 dalah ukuran terbesar yang
diberikan kepada pasien. Ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk
memanjang (dikenal sebagai ukuran OE), yang memberikan kapasitas isi lebih besar
tanpa peningkatan diameter. Kapsul gelatin keras terdiri atas dua bagian, bagian tutup
dan induk. Umumnya, ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk, untuk
memberikan penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya
diletakkan sepenuhnya, yang mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi,
selama transportasi dan penanganan (Farmakope Indonesia Edisi V, 2014).
Proses pengolahan kapsul dimulai dari penimbangan bahan baku yang diluluskan
oleh bagian Quality assurance. Ada dua metode pengolahan kapsul, yaitu
pencampuran langsung serbuk menggunakan mixer atau melalui proses granulasi
basah. Pada metode granulasi basah, dilakukan proses granulasi seperti pada
pembuatan tablet, kemudian granul yang dihasilkan dicampur dengan bahan lainnya.
Setelah itu dilakukan proses pengisian dengan menggunakan Filling Capsule
Machine. Setelah proses pengisian, tahap selanjutnya adalah polishing kapsul yang
berguna untuk menghilangkan serbuk yang lengket pada permukaan cangkang kapsul
sehingga kapsul tampak lebih bersih dan mengkilap.
120 mg 10 % 20 %
2.4.1 Avicel
Sinonim : Avicel PH; Cellets; Celex; cellulose gel; hellulosum
microcristallinum; Celphere; Ceolus KG; crystalline cellulose; E460; Emcocel;
Ethispheres; Fibrocel; MCC Sanaq; Pharmacel; Tabulose; Vivapur.
Rumus Kimia : (C6H10O5)
Fungsi : Adsorbent; suspending agent; capsule diluent; tablet disintegrant.
Avicel digunakan secara luas dalam farmasi, umumnya sebagai binder/diluent
pada tablet oral dan formula kapsul dimana ini digunakan baik dalam granulasi basah
dan proses kempa langsung. Pada penambahannya sebagai binder/diluent, avicel juga
memiliki fungsi sebagai lubrikan dan disintegran yang berguna dalam tabletasi.
pH : 5,0-7,5
Densitas : 1,512-1,668 g/cm3
Titik lebur : 260-270oC
Distribusi partikel : 20-200 μm
Kelarutan : mudah larut dalam 5% w/v larutan NaOH, praktis tidak larut
dalam air, asam terlarut, dan sebagian besar pelarut organik.
Kompatibilitas : avicel inkompatibel dengan agen oksidator kuat.
(Rowe et al., 2009).
BAB III
PROSEDUR KERJA
120 mg 10 % 20 %
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
BAB VI
5.1.Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2009. Peraturan
dan Kimia dalam Makanan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia.
Presindo.
Anonim, 2007, USP 32: United States Pharmacopeia Convention, United States
Rowe, R.C. et Al. (2009). Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, The
Pharmaceutical Press, London.
Gendrowati, F., 2014, TOGA: Tanaman Obat Keluarga, Padi, Jakarta.
Gandjar, Ibnu Gholib. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.