Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN FIELD TRIP

“MENGANALISIS MANAJEMEN SUMBER DAYA DI CV.


KINIKO, KABUPATEN TANAH DATAR, SUMATERA
BARAT, PABRIK COKLAT CHOKATO, PAYAKUMBUH,
SUMATERA BARAT, DAN PERKEBUNAN KOPI LASI
SELARAS ALAM, KABUPATEN AGAM, SUMATERA
BARAT”

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Ir. FARIDA HANUM HAMZAH, M.Si
ANGGA PRAMANA, SP., MSc

DISUSUN OLEH:
1. JHON CRYSTIO SAGALA (1806114438)
2. SEPTY KHAIRANY (1806111626)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan ridha-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan
kenikmatan yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Menganalisis Manajemen Sumber Daya Di CV. Kiniko Kabupaten
Tanah Datar Sumatera barat, Pabrik Coklat Chokato Payakumbuh Sumatera Barat,
dan Perkebunan Kopi Lasi Selaras Alam Kabupaten Agam Sumatera Barat”
dengan baik dan benar. Shalawat teriring salam selalu tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa kemandirian dan kemampuan yang penulis
dapatkan merupakan campur tangan berbagai pihak.Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian
dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.Penulis menyadari
masih ada beberapa kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu
penulis terbuka akan setiap kritik dan saran yang membangun.

Pekanbaru, 18 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanaman kopi
2.2 Tanaman kakao
2.3 Manajemen Sumber Daya

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
3.2 Metode Penelitian
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 perkebunan kopi lasi
4.2 cv. Kiniko
4.3 pabrik coklat chokato
BAB V : SIMPULAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu,
SDM harus baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi, sebagai
salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumber daya
manusia (MSDM). Manajemen sumber daya manusia yang sering juga disebut
dengan manajemen personalia atau didefinisikan secara berbeda. Manajemen
personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
tujuan organisasi, dan masyarakat. Dengan kata lain, aktifitas yang dilakukan
merangsang, mengembangkan, memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi di
dalam organisasi.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis mendefinisikan SDM dengan
keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas dan progam yang
bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan
dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektifitas
organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan.
Aktivitas berarti melakukan berbagai kegiatan, misalnya melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan pengorganisasian, pengawasan pengarah, analisis
jabatan, rekrutmen, seleksi, orientasi, memotivasi, dan lain-lain. Menentukan
berbagai posisi sebagai arah tindakan seperti lebih mengutamakan sumber dari
dalam untuk mengisi jabatan yang kosong, memberikan kesempatan pada setiap
orang untuk mengisi jabatan dan lain-lain, dan progam seperti melakukan
progamprogam pelatihan dalam aspek metode yang dilakukan, orang yang terlibat,
dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, hal ini perlu dilakukan penelitian tentang
“Menganalisis Management Sumber Daya Di CV. Kiniko Kabupaten Tanah Datar
Sumatera barat, Pabrik Coklat Chokato Payakumbuh Sumatera Barat, dan
Perkebunan Kopi Lasi Selaras Alam Kabupaten Agam Sumatera Barat. Dengan
dilakukanya penelitian tersebut dapat Membuka wawasan khususnya dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Hasil laporan ini dapat menjadi
podoman bagi penelitian lain yang berkaitan dengan Cv. Kiniko, Pabrik Coklat
Chokato dan Perkebunan Kopi Lasi Selaras Alam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemeliharan terhadap pohon kopi yang ada di perkebunan kopi lasi
selaras alam?
2. Bagaimana cara perkebunan kopi lasi selaras alam dalam membangun
perekonomian warga di sekitar perkebunan?
3. Bagaimana sistem perusahaan cv. kiniko dalam perekrutan tenaga kerja ?
4. Bagaimana cara perusahaan cv. Kiniko dalam membangun perekonomian warga di
sekitar perusahaan?
5. Bagaimana cara pemeliharaan terhadap pohon coklat yang ada di pabrik coklat
chokato?
6. Bagaimana cara pabrik coklat chokato dalam membangun perekonomian warga di
sekitar pabrik?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui cara pemeliharaan dan pengendalian hama pohon kopi yang ada
di perkebunan kopi seleras alam.
2. Untuk mengetahui cara perkebunan kopi selaras alam dalam membangun ekonomi
warga sekitar perkebunan.
3. Untuk mengetahui sistem yang di terapkan oleh cv.kiniko dalam merekrut tenaga
kerja.
4. Untuk mengetahui cara perusahaan cv. Kiniko dalam membangun perekonomian
warga di sekitar perusahaan.
5. Untuk mengetahui cara pemeliharaan pohon coklat di pabrik coklat chokato.
6. Untuk mengetahui cara pabrik coklat chokato dalam membangun perekonomian
warga di sekitar pabrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kopi
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.Konsumsi kopi dunia
mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% kopi robusta.Kopi berasal
dari Afrika yaitu daerah pegunungan Ethiopia.Namun, kopi sendiri baru dikenal
oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah
asalnya yaitu Yaman di bagian selatan Arab melalui para pedagang Arab (Rahardjo,
2012).
Di Indonesia kopi dibawa oleh Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
Tanaman kopi di Indonesia mulai diproduksi di pulau Jawa dan hanya sekedar
mencoba tetapi hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC cukup
menguntungkan sebagai komoditi perdagangan maka VOC menyebarkannya ke
berbagai daerah agar para penduduk menanamnya (Najiyanti dan Danarti, 2004).
Penyebaran kopi mula-mula ke berbagai wilayah cukup lambat, karena
minuman kopi pada waktu itu hanya dikenal sebagai minuman berkhasiat
menyegarkan badan yang terbuat dari biji kopi menjadi kopi bubuk yang diseduh
dengan air panas. Namun semenjak ditemukan cara pengolahan buah kopi yang
lebih baik, ternyata kopi menjadi minuman disamping berkhasiat juga mempunyai
aroma yang khas dan rasanya nikmat, akirnya kopipun menjadi terkenal sehingga
tersebar diberbagai negara (Najiyanti dan Danarti, 1997).
Kopi terkenal dengan kandungan kafeinnya yang tinggi.Kafein merupakan zat
perangsang saraf yang sangat penting, kafein terdapat dibagian biji kopi.
Kandungan kafein kopi arabika 1,2% sedangkan untuk kopi robusta 2,2%
(Nuryani, 2010)
Tanaman kopi terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah dan biji yang tumbuh
tegak, bercabang dan biladibiarkan dapat tumbuh mencapai tinggi 12 m serta
memiliki daun berbentuk bulat telur dengan ujung yang agak meruncing. Buah kopi
berbentuk bulat seperti kelerengdengan diameter sekitar 1 cm yang merupakan
bagian utama dari pohon ini, karena bagian inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan
minuman.Saat masih muda, kulit kopi berwarna hijau kemudian menjadi kuning
dan setelah masak berwarna merah. Biji kopi merupakan bagian dalam dari buah
kopi yang berwarna coklat kehijauan. Lapisan luar biji kopi berupa kuliat ari yang
sangat tipis dan bagian dalam berupa endospermae yang membentuk belahan tepat
dibagian tengah buah, sehingga buah tampak terbelah sama besar (Panggabean,
2011).

2.2 Tanaman Kakao

Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) termasuk tanaman tahunan yang


tergolong dalam kelompok tanaman caulofloris, yaitu tanaman yang berbunga dan
berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada garis besarnya dapat dibagi atas
dua bagian, yaitu bagian vegetatif yang meliputi akar, batang, daun dan bagian
generatif yang meliputi bunga dan buah (Lukito dkk, 2010).
Habitat asli tanaman kakao adalah hutan tropis dengan naungan pohon-pohon
yang tinggi, curah hujan tinggi, suhu sepanjang tahun relatif sama, serta
kelembaban tinggi yang relatif tetap. Dalam habitat seperti itu, tanaman kakao akan
tumbuh tinggi tetapi bunga dan buahnya sedikit. Jika dibudidayakan di kebun,
tinggi tanaman umur tiga tahun mencapai 1,8 – 3,0 meter dan pada umur 12 tahun
dapat mencapai 4,50 – 7,0 meter. Tinggi tanaman tersebut beragam, dipengaruhi
oleh intensitas naungan serta faktor-faktor tumbuh yang tersedia. Tanaman kakao
bersifat dimorfisme, artinya mempunyai dua bentuk tunas vegetatif. ( Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010 ).
Karateristik tanaman kakao diantaranya meliputi batang, cabang, daun, bunga,
buah, biji, dan akar. Warna batang coklat tua kehitaman, alur pada kulit batang
utama teratur dan rapi, sedangkan alur pada cabang kurang tegas. Permukaan
batang utama kasar, alurnya berwarna agak keputihan. Bentuk daun ujungnya
runcing, ada penyempitan pada pangkalnya (bottle neck) warna daun hijau tua
tegas, sedangkan daun muda merah. (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
2005).

2.3 Manajemen Sumber Daya


Manajemen sumber daya atau MSD adalah suatu bidang ilmu telah merespon
perkembangan atau perubahan nilai ataus tenah, tenaga, teknologi dan modal.
Konsep sumber daya yaitu:
a) Sumberdaya tidak statis tapi berkembang dan berhubungan dengan keinginan
manusia dan tindakannya.
b) Sumberdaya itu tidak hanya obje yang bersifat “tangible” tetapi juga bisa bersifat
“intangible’ seperti hubungan anta manusia, kemampuan dan lain-lain.
c) Sumberdaya harus memiliki nilai bagi manusia seperti lingkungan.
d) Adanya perbedaan sistem nilai, aspirasi dan teknologi menyebabkan pandangan
terhadap sumber daya beraneka ragam.
Pendekatan sumber daya ada empat yaitu pendekatan ekologis, etnologis,
ekonomis dan teknologi.
2.3.1 Pendekatan ekologis
Strategi pendekatan ekologuis sebagai berikut:
1. Penentuan zona kominitas berdasarkan persediaan ekosistem misalnya hutan,
perairan dan lain-lain.
2. Identifikasi proses alami yang mengarah pada stabilitas dan menentukan faktor-
faktor pembatas seperti ketinggian, kemiringan, keasaman, air dala lain-lain.
3. Analisis data persediaan untuk evaluasi komponen ekosistem.
4. Penentuan penggunaan fungsional seperti area rekreasi, area intensif dan lain-lain.
2.3.2 Pendekatan etnologis
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya
pada kebudayaan zaman sekarang, telaahnya pun terpusat pada perilaku manusia
sebagaimaana yang dapat disaksikan langsung, dialami, serta disaksikan dengan
pendukung kebudayaan. Ada empat aspek dalam pendekatan etnologis yaitu:
struktur, kebijakan, hukum dan konsistensi budaya, harus tercermin dalam
perusahaan
2.3.4 Pendekatan ekonomis
Dasar utama dari pendekatan ekonomis ini adalah
1. Sumberdaya langka
2. Pemakaian sumberdaya harus memilih, dan mengoptimalkan Pemakaian
3. Mendapatkan sumberdaya akan meninggalkan sumberdaya yang lain
4. Alokasi sumberdaya yang bebas sehingga kompetitif
5. Manfaat sumberdaya dapat dikuantitatifkan dengan dinasial
6. Pemakaian sumber daya tidak memiliki efek eksternal pada lingkungan fisik dan
situasi ekonomi
2.3.5 Pendekatan teknologi
Pemakaian teknologi untuk memproduksi sebanyak mungkin, seefisien
mungkin malalui pembaharuan alat atau instroduksi dan organisasi produksi.
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengontrolan terhadap sumberdaya manusia dalam organisasi
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.Sumber daya manusia sebagai
salah satu sumberdaya yang ada dalam organisasi memegang peran penting dalam
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Berhasil atau tidaknya tergantung pada
kemampuan sumberdaya manusia dalam menjalankan tugas dan fungsinya.Dengan
berpijak pada pendekatan sistem, manajemen sumberdaya manusia merupakan
bagian dari sebuah sistem yang lebih besar yaitu organisasi.Dalam prakteknya
model manajemen sumber daya manusia merupakan sebuah sistem terbuka yang
terbentuk dari bagian-bagian yang saling terikat (Samsuni, 2017).
Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat
berperan dalam mencapai tujuan.Efisien dan efektifitas suatu organisasi sangat
tergantung pada baik buruknya pengembangan sumber daya manusia dalam
organisasi tersebut.Menginat sumber daya menusia merupakan salah satu faktor
yang vital dalam organisasi.Maka dari itu manusia dituntut dapat menunjukan
kinerja yang sebaik-baiknya (Martono, Amin Wahyudi Dan Rahayu Triastity,
2018).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Di CV. Kiniko Kabupaten Tanah Datar Sumatera
barat, Pabrik Coklat Chokato Payakumbuh Sumatera Barat, dan Perkebunan Kopi
Lasi Selaras Alam Kabupaten Agam Sumatera Barat. Waktu penelitian
dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 29 dan 30 November 2019.

3.2 Metode Penelitian


Penelitian ini dilakukan Di CV. Kiniko Kabupaten Tanah Datar Sumatera
barat, Pabrik Coklat Chokato Payakumbuh Sumatera Barat, dan Perkebunan Kopi
Lasi Selaras Alam Kabupaten Agam Sumatera Barat dengan cara mengumpulkan
data yang dibutukan untuk penelitian. Pengumpulan data ini dilakukan memalui
wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara yaitu proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan si penjawab atau informal dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Untuk metode observasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan
melakukan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
Sedangkan metode dokumentasi adalah salah satu pengumpulan data
kualitatif dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan penelitian. Metode dokumentasi dipakai ketika data yang dibutuhkan tidak
didapatkan sewaktu observasi dan wawancara
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perkebunan Kopi Lasi


Keberhasilan perusahaan atau komunitas dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan merupakan wujud dari keberhasilan manajemen dalam menjalankan
organisasi perusahaan atau komunitas. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, harus
memiliki faktor-faktor yang turut menunjang keberhasilan tersebut antara lain
modal, tanah, alat produksi, kewiraswastaan, sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka mencapai
tujuannya adalah pengawasan kerja.
Tugas manajer adalah mengelola sumber daya fisik dan sumber daya konseptual.
Sumber daya fisik adalah sumber daya yang tersetruktur dan didapat ketika sudah
tersedia. Sumber daya konseptual adalah sumberdaya yang berbentuk abstrak dan
berupa ide-ide. Sumber daya fisik meliputi sumber daya manusia, sumber daya
bahan baku, sumber daya mesin, sumber daya modal. Dan konseptual adalah
informasi.
Pada saat kopi siap panen atau siap petik, sumber daya manusia atau bisa disebut
di perkebunan ini adalah buruh harian lepas didapatkan dari daerah sekitar seperti
ibu-ibu. Sistem yang di gunakan dalam pekerjaan ini adalah sistem pemberdayaan.
Dengan gaji perhari yaitu Rp. 100,000,- per orang, jam kerja dari jam 08.00-17.00
dikarenakan ibu-ibu tersebut rumahnya berada di sekitar perkebunan.
Selain dari buruh petik, di perkebunan ini juga terdapat anggota pekerja tetap
yang beranggotakan 8 orang dengan rata-rata umur pekerja tersebut tidak mampu
bekerja dalam waktu yang lama dan beban yang berat. Komunitas selaras alam ini
bukan hanya sebagai pengumpul biji kopi atau penghasil biji kopi saja, tetapi
komunitas ini juga memberikan pengetahuan seperti dilakukannya penyuluhan bagi
tenaga kerja atau pun petani sekitar perkebunan. Selain penyuluhan, komunitas
selaras alam juga mengajarkan tentang pemasaran dan pendidikan.
Ada beberapa kegiatan dalam pemeliharaan tanaman kopi, yaitu sebagai berikut:
1. Pemangkasan
Pemangkasan tanaman kopi di mulai pada saat tanaman kopi berumur 8 bulan.
Pada saat umur 1 tahun tujuan pemangkasan itu agar pohon tidak tinggi dan buah
kopi yang terdapat di ranting-ranting tidak terhalang pertumbuhan nya dan hasil bii
kopi nya bisa maksimal.
2. Pembersihan dan pengendalian hama
Pembersihan dilakukan agar tanaman kopi bersih dari gulma atau lumut yang
menempel di tanaman kopi. Selain gulma dan lumut, hama lain yang sering
menyerang tanaman kopi adalah serangga. Pembasmian serangga biasanya dengan
memanfaatkan tanaman beracun sebagai peracun organic dan juga bisa
memanfaatkan air kapur.
3. Pembuatan lubang
Pembuatan parit lubang di area tanam tanaman kopi berguna untuk membuat
pupuk organic dari daun-daun kopi yang berguguran.
4. Pemberian tanaman pelindung
Tujuan pemberian tanaman pelindung yaitu agar sinar matahari tidak langsung
mengenai tanaman kopi. Tanaman pelindung yang biasa di gunakan yaitu tanaman
yang berukuran tinggi atau besar. Tanaman pelindung ininjuga berpengaruh
terhadap hasil dan petumbuhan tanaman kopi.
5. Pemberian pupuk
Pada umur tanaman kopi 3 bulan, pemupukan pertama digunakan pupuk
organic dan pemupukan selanjutnya terkadang menggunakan pupuk kimia.
Pemberian pupuk dilakukan dengan mengukur jarak batang tengah ke ujung daun
yang paling jauh. Pupuk diberikan di sekitar are yang sudah di ukur. Penyerapan
pupuk semakin besar jika tanaman semakin besar pula.

4.2 CV. Kiniko


Usaha kiniko sudah cukup lama berdiri di Kabupaten Tanah Datar. Sejak tahun
1981, Almarhum Drs. Abdul Azis Idris. Pembuatan nama kiniko berasal dari bahasa
jepang yaitu kiniko berarti cahaya. Maksud didirikan usaha ini adalah untuk
menyerap tenaga kerja, mencerdasakan masyarakat, meningkatkan pendapatn dan
mencegah pengangguran. Visi dari usaha kiniko ini adalah untuk menjadi
perusahaan nomor satu di tanah datar dan misi nya adalah menjadi pemimpin
industry nomor satu dan memasarkan produk ke seluruh sumatera barat.
Karyawan yang ada di cv. Kiniko ini di rekrut dengan sistem datang langsung
ke perusahaan, tetapi ada beberapa bagian pekerjaan seperti bagian manajemen dan
HID yang butuh penfilteran pada perekrutan karyawan. Karyawan yang di
prioritaskan adalah masyarakat yang ada di sekitar perusahaan.
Jam kerja yang di terapkan di cv. Kiniko ini adalah dari jam 08.00-16.00, lewat
dari jam 4 sore dihitung lembur bagi karyawan. Pelatihan bagi tenaga kerja belum
dilaksanakan atau dilakukan. Setiap pekerja yang ada di cv. Kiniko terlatih secara
otodidak tanpa ada mengikuti pelatihan.

4.3 Pabrik Coklat Chokato


Chokato merupakan pabrik pengolahan kakao fermentasi menjadi aneka
produk. Seperti bubuk coklat murni, bubuk 3in1 ,permen coklat, lemak coklat,
masker/lulur coklat. Berdiri pada tahun 2012, tepatnya di kelurahan kapalo
koto,kota payakumbuh. sumbar.
Pabrik pengolahan biji kako ini mempunyai perkebunan kako sendiri yang
terletak di belakang pabrik. Pemeliharaan tanaman kako di pabrik ini adalah dengan
pemangkasan, jika ranting-ranting yang tumbuh semakin panjang, pemangkasan
ranting berfungsi agar ranting-rating tersebut tidak mengganggu pertumbuhan buah
secara maksimal dan dengan pemberian pupuk dan penyiraman yang rutin.
Penentuan masak atau tidak nya buah tanaman kako adalah dengan melihat dari
segi warna kuliat luar buah tanaman kako. Jika warna kulitnya berwarna lebih
menjadi merah tua, maka buah tersebut siap di panen. Pemanenan dilakukan dengan
menggunakan gunting besar.

Karyawan yang berada di pabrik chokato ini adalah masyarakat sekitar, dan
yang lebih dominan merupakan ibu-ibu. Ada juga gabungan dari beberapa
organisasi di daerah sekitar. Mereka di berikan pelatihan pemasaran dan
sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil fild trip yang telah dilakukan dapat di simipulkan sebagai berikut:
1. Cara pemeliharaan tanaman kopi yang ada di perkebunan lasi adalah
pemangkasan, pembersihan dan pengendalian hama, pembuatan lubang, pemberian
tanaman pelindung dan pemberian pupuk.
2. Pemanfaatan masyarakat sekitar sebagai anggota pekerja tetap atau pun hanya
buruh petik harian leps merupakan salah satu cara perkebunan kopi lasi selaras alam
dalam membangun perekonomian di sekitar nya.
3. Perekrutan karyawan di cv. Kiniko dengan melakukan sistem datang ke
perusahaan. Pada bagian pekerjaan tertentu ada pemfilteran dalam perekrutan
karyawan seperti pada bagian manajemen dan HID.
4. Cv. Kiniko memprioritaskan masyarakat sekitar menjadi karyawan di sana. Itu
sesuai dengan tujuan didirikan nya cv. Kiniko yaitu untuk menyerap tenaga kerja,
mencerdasakan masyarakat, meningkatkan pendapatan dan mencegah
pengangguran.
5. Pemeliharaan tanaman kako di pabrik ini adalah dengan pemangkasan, jika
ranting-ranting yang tumbuh semakin panjang, pemangkasan ranting berfungsi agar
ranting-rating tersebut tidak mengganggu pertumbuhan buah secara maksimal dan
dengan pemberian pupuk dan penyiraman yang rutin.
6. Cara pabrik chokato dalam membangun perekonomian masyarakat sekitar
adalah dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dan juga melakukan kerja
sama dengan petani-petani kako di sekitar pabrik agar menjual hasil panen buah
kakao ke pabrik chokato.

5.2 Saran
1. Sebaiknya pada waktu wawancara, pertanyaan yang diajukan lebih banyak lagi
dan mendalam agar informasi yang diperoleh lebih lengkap sehingga akan
memudahkan dalam menganbil keputusan.
2. Pada waktu melakukan kunjungan pabrik, sebaiknya dilakukan dengan serius
dan sungguh-sungguh agar tujuan dari kunjungan ini dapat tercapai.
1.
DAFTAR PUSTAKA

Nuryani, Fitri. 2010. Budidaya Tanaman Kopi di Provinsi Lampung. PT


Mediyatama Sarana Perkasa: Jakarta.
Najiyati dan Danarti. 1990. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penerbar
swadaya. Jakarta
Najiyati dan Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, edisi
revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: AgroMedia Pustaka.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI). 2015. http://iccri.net/ (diakses
desember 2019)
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Penebar Swadaya: Jakarta.
Samsuni. 2017. “Manajemen sumber daya manusia”, Jurnal Ilmiah Keislaman
Dan Kemasyarakatan, 17(1), Hal. 113.

Anda mungkin juga menyukai