Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

OBSERVASI DAN WAWANCARA BIJI KOPI


Dosen Pengampu : Nurjannatul Hasanah, S.E.,M.M

NAMA : FIRMANSYAH
NPM : 2140302030

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan Mata Kuliah “Pengantar
Kewirausahaan”.

Tak ada gading yang retak karena saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun
penyusunannya. Saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai
masukan maupun saran yang bersifat membangun dan diharapkan mampu berguna bagi seluruh
pembaca.

Tarakan, 12 Oktober 2022

Firmansyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4


1.2 Tujuan Observasi dan Wawancara.......................................................................5
1.3 Manfaat................................................................................................................5
1.4 Waktu dan Tempat Observasi dan Wawancara...................................................5

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................6

BAB III HASIL OBSERVASI, WAWANCARA DAN PEMBAHASAN....................7

3.1 Hasil dan Pembahasan..........................................................................................7

BAB IV PENUTUP............................................................................................................8

4.1 Kesimpulan...........................................................................................................8
4.2 Saran....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

LAMPIRAN.......................................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kabupaten Malinau merupakan salah satu daerah hail pemekaran wilayah Kabupaten
Bulungan yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara, dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Timur di Provinsi Kalimantan Timur,
yang dituangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175.

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber
devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga
merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di
Indonesia.

Kabupaten Malinau mempunyai komoditi unggulan yang berada di subsektor perkebunan.


Hal tersebut menunjukkan bahwa subsektor perkebunan berperanan penting dalam
perekonomian di Kabupaten Malinau. Peranan tersebut semakin penting karena perkebunan
merupakan subsektor yang berbasis sumberdaya alam yang tidak tergantung pada komponen
impor, sehingga mampu menghadapi situasi krisis ekonomi. Menurut BPS Kabupaten Malinau
(2015) Kecamatan Malinau utara merupakan satu diantara daerah sentra subsektor perkebuan
yaitu produksi tanaman kopi di Kabupaten Malinau. Berikut tabel produksi tanaman kopi di
Kabupaten Malinau dari tahun 2014 – 2017:

Tabel 1. Produksi tanaman kopi di Kabupaten Malinau dari tahun 2016-2019

N0 Tahun Produksi (TON)


1 2015 25.0
2 2016 24.0
3 2017 24.0
4 2018 15.0
5 2019 15.0
Berdasarkan tabel 1 pada tahun 2015 dengan jumlah produksi kopi di kabupaten
malinau sebesar 25,0 ton, sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 mengalami penurunan dengan
jumlah produksi tanaman kopi di kabupaten malinau sebesar 24,0 ton yang di budidayakan
masyarakat. Pada tahun 2018 dan 2019 juga mengalami penurunan yang sebelumnya pada
tahun 2017 dan 2016 dengan jumlah produksi kopi 15,0 ton.

Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah yang telah
masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun. Untuk mendapatkan hasil
yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh. Kopi robusta
memerlukan waktu 8 – 11 bulan sejak dari kuncup sampai matang, sedangkan kopi arabika 6 –
8 bulan.

1.2 Tujuan Observasi dan Wawancara

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Kewirausahaan


2. Untuk menggali informasi tentang Kewirausahaan Pada pengelolaan biji kopi di
Kabupaten Bangli
3. Untuk menghindari kesalahan dalam mengambil langkah atau tindakan dalam
menyusun laporan

1.3 Manfaat Observasi

1. Bagi pembaca, hasil observasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu contoh dalam
memperoleh hasil dalam menjalankan wirausaha
2. Peneliti dapat menemukan hal yang di luar persepsi subjek penelitian, ditemukan
gambaran yang lebih komprehensif
3. Data yang jelas, ada kesan pribadi, dan merasakan situasi sosial yang diteliti

4. Hasil observasi dan wawancara ini diharapakan menjadi motivasi bagi para
pemuda jika ingin menjadi seorang wirausahawan

1.4 Waktu dan Tempat


1. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2022
BAB II
KAJIAN TEORI

Kopi merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang sangat penting dalam
perdagangan dunia. Komoditas ini telah lama menemani dan menghiasi sejarah peradaban
manusia, melintasi waktu dan batas negara. Sejak keberadaanya ditemukan secara tidak
sengaja, kopi memberikan pengaruh kepada berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Keberadaan kopi memberi warna pada kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi
masyarakat. Dinegara berkembang, industri pengolahan kopi menjadi sumber penghidupan
bagi jutaan orang. Selain itu, kopi juga merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi
setelah air mineral. Kita bisa menemukan kopi hampir di seluruh belahan bumi.

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling disukai oleh semua orang di
dunia. Minum kopi bisa menyegarkan tubuh, karena mengandung sekitar 110-150 mg
kafein per cangkir. Kafein adalah senyawa alami dalam biji kopi, yang dapat
merangsang sistem saraf pusat, relaksasi otot polos, dan merangsang diuresis. Namun,
kafein tidak baik untuk kesehatan khususnya bagi peminum kopi yang sensitif terhadap
bahan ini. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kegunaan dari kopi sebagai minuman
yang menyegarkan dan memiliki efek yang baik pada kesehatan, penting untuk
melakukan penelitian tentang pra-perkecambahan biji kopi. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan efek metode pra-perkecambahan untuk mengubah kandungan dari
karbohidrat, protein, lemak, polifenol dan antioksidan biji kopi robusta dan arabika.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pra-perkecambahan memberikan


pengaruh tidak nyata terhadap kandungan karbohidrat biji kopi robusta dan arabika.
Kandungan karbohidrat tertinggi kopi robusta dan arabika terdapat pada perlakuan 1 hari yaitu
sebesar 2,5% untuk kopi robusta dan 2,3% untuk kopi arabika. Umumnya, metode pra-
perkecambahan biji kopi menyebabkan penurunan kandungan protein dalam biji kopi
robusta dan arabika. Kandungan total polifenol meningkat selama proses pra-
perkecambahan pada kopi robusta dan arabika yaitu masing-masing sebesar 0,3% dan
1,48%, dengan kandungan polifenol tertinggi pada perlakuan 2 hari (0,14 untuk kopi
robusta sedangkan pada kopi arabika pada perlakuan 4 hari sebesar (0,18%).

BAB III

HASIL OBSERVASI, WAWANCARA DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Komposisi kimia biji kopi terdiri atas air, karbohidrat dan serat, protein dan asam
amino, lipid, mineral, asam organik, Senyawa- senyawa lain yang umumnya juga ditemukan
dalam biji kopi diantaranya asam klorogenat, kafein, trigonelina, serat larut air dan senyawa-
senyawa turunan lipid yang diduga kuat merupakan senyawa bioaktif serta mempengaruhi
citarasa pada biji kopi terutama saat penyaringan. Senyawa fenolik yang lain seperti antosianin
dan lignin juga ditemukan meski dalam jumlah sedikit. Teofilin dan theobromine juga berhasil
didentifikasi terutama pada biji kopi beras yang belum disangrai.

Metode pengelolaan biji kopi ada empat cara, diantaranya pengolahan basah-giling
kering (full wash-dry hulling),pengolahan basah-giling basah (full wash-wet hulling),
pengolahan semi basah (semi-wet processing atau pulp natural process) dan pengolahan kering
(dryprocessing)

Grafik produksi tanaman kopi


30

25

20

15

10

0
2015 2016 2017 2018 2019

Grafik produksi tanaman kopi


Grafik 1. Produksi tanaman kopi di Kabupaten Malinau dari tahun 2016-2019. Sumber : BPS
(2019)

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Komposisi kimia biji kopi terdiri atas air, karbohidrat dan serat, protein dan asam
amino, lipid, mineral, asam organik, Senyawa- senyawa lain yang umumnya juga ditemukan
dalam biji kopi diantaranya asam klorogenat, kafein, trigonelina, serat larut air dan senyawa-
senyawa turunan lipid yang diduga kuat merupakan senyawa bioaktif serta mempengaruhi
citarasa pada biji kopi terutama saat penyaringan. Senyawa fenolik yang lain seperti antosianin
dan lignin juga ditemukan meski dalam jumlah sedikit. Teofilin dan theobromine juga berhasil
didentifikasi terutama pada biji kopi beras yang belum disangrai.

Metode pengelolaan biji kopi ada empat cara, diantaranya pengolahan basah-giling
kering (full wash-dry hulling),pengolahan basah-giling basah (full wash-wet hulling),
pengolahan semi basah (semi-wet processing atau pulp natural process) dan pengolahan kering
(dryprocessing)

4.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang ingin disampaikan adalah Diharapkan
untuk peneliti selanjutnya data produksi kopi yang digunakan lebih banyak sehingga hasil
akurasi yang didapat lebih tinggi, selain itu dapat menggunakan metode lain untuk melakukan
perhitungan akurasi.
DAFTAR PUSTAKA

Najiyati, Sri dan Danarti. 2004. Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca

Panen. Penebar Swadaya. Jakarta. 25/12/2018. Pukul 01.58 WITA.

Prastowo, B., et al., 2010, Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Nitro PDF, Hal 1.

Diakses 29/12/2018. Pukul 20.12 WITA.

Rahardjo. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan

Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta. Diakses 24/12/2018. Pukul 23.58

WITA.

Rahardjo, Pudji, (2013), Kopi; Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika

dan Robusta, cetakan 2, Penerbit: Penebar Swadaya, Jakarta. Diakses

29/12/2018. Pukul 01.02 WITA.

Rukmana.2014. Untung Selangit Dari Agribisnis Kopi. Lily Publisher. Yogyakarta.

Diakses 29/12/2018. Pukul 20.33 WITA


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai