NAMA : FIRMANSYAH
NPM : 2140302030
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan Mata Kuliah “Pengantar
Kewirausahaan”.
Tak ada gading yang retak karena saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun
penyusunannya. Saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai
masukan maupun saran yang bersifat membangun dan diharapkan mampu berguna bagi seluruh
pembaca.
Firmansyah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB IV PENUTUP............................................................................................................8
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................8
4.2 Saran....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
LAMPIRAN.......................................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
Kabupaten Malinau merupakan salah satu daerah hail pemekaran wilayah Kabupaten
Bulungan yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara, dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Timur di Provinsi Kalimantan Timur,
yang dituangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175.
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber
devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga
merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di
Indonesia.
Pemanenan buah kopi yang umum dilakukan dengan cara memetik buah yang telah
masak pada tanaman kopi adalah berusia mulai sekitar 2,5 – 3 tahun. Untuk mendapatkan hasil
yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh. Kopi robusta
memerlukan waktu 8 – 11 bulan sejak dari kuncup sampai matang, sedangkan kopi arabika 6 –
8 bulan.
1. Bagi pembaca, hasil observasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu contoh dalam
memperoleh hasil dalam menjalankan wirausaha
2. Peneliti dapat menemukan hal yang di luar persepsi subjek penelitian, ditemukan
gambaran yang lebih komprehensif
3. Data yang jelas, ada kesan pribadi, dan merasakan situasi sosial yang diteliti
4. Hasil observasi dan wawancara ini diharapakan menjadi motivasi bagi para
pemuda jika ingin menjadi seorang wirausahawan
Kopi merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang sangat penting dalam
perdagangan dunia. Komoditas ini telah lama menemani dan menghiasi sejarah peradaban
manusia, melintasi waktu dan batas negara. Sejak keberadaanya ditemukan secara tidak
sengaja, kopi memberikan pengaruh kepada berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Keberadaan kopi memberi warna pada kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi
masyarakat. Dinegara berkembang, industri pengolahan kopi menjadi sumber penghidupan
bagi jutaan orang. Selain itu, kopi juga merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi
setelah air mineral. Kita bisa menemukan kopi hampir di seluruh belahan bumi.
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling disukai oleh semua orang di
dunia. Minum kopi bisa menyegarkan tubuh, karena mengandung sekitar 110-150 mg
kafein per cangkir. Kafein adalah senyawa alami dalam biji kopi, yang dapat
merangsang sistem saraf pusat, relaksasi otot polos, dan merangsang diuresis. Namun,
kafein tidak baik untuk kesehatan khususnya bagi peminum kopi yang sensitif terhadap
bahan ini. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kegunaan dari kopi sebagai minuman
yang menyegarkan dan memiliki efek yang baik pada kesehatan, penting untuk
melakukan penelitian tentang pra-perkecambahan biji kopi. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan efek metode pra-perkecambahan untuk mengubah kandungan dari
karbohidrat, protein, lemak, polifenol dan antioksidan biji kopi robusta dan arabika.
BAB III
Komposisi kimia biji kopi terdiri atas air, karbohidrat dan serat, protein dan asam
amino, lipid, mineral, asam organik, Senyawa- senyawa lain yang umumnya juga ditemukan
dalam biji kopi diantaranya asam klorogenat, kafein, trigonelina, serat larut air dan senyawa-
senyawa turunan lipid yang diduga kuat merupakan senyawa bioaktif serta mempengaruhi
citarasa pada biji kopi terutama saat penyaringan. Senyawa fenolik yang lain seperti antosianin
dan lignin juga ditemukan meski dalam jumlah sedikit. Teofilin dan theobromine juga berhasil
didentifikasi terutama pada biji kopi beras yang belum disangrai.
Metode pengelolaan biji kopi ada empat cara, diantaranya pengolahan basah-giling
kering (full wash-dry hulling),pengolahan basah-giling basah (full wash-wet hulling),
pengolahan semi basah (semi-wet processing atau pulp natural process) dan pengolahan kering
(dryprocessing)
25
20
15
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Komposisi kimia biji kopi terdiri atas air, karbohidrat dan serat, protein dan asam
amino, lipid, mineral, asam organik, Senyawa- senyawa lain yang umumnya juga ditemukan
dalam biji kopi diantaranya asam klorogenat, kafein, trigonelina, serat larut air dan senyawa-
senyawa turunan lipid yang diduga kuat merupakan senyawa bioaktif serta mempengaruhi
citarasa pada biji kopi terutama saat penyaringan. Senyawa fenolik yang lain seperti antosianin
dan lignin juga ditemukan meski dalam jumlah sedikit. Teofilin dan theobromine juga berhasil
didentifikasi terutama pada biji kopi beras yang belum disangrai.
Metode pengelolaan biji kopi ada empat cara, diantaranya pengolahan basah-giling
kering (full wash-dry hulling),pengolahan basah-giling basah (full wash-wet hulling),
pengolahan semi basah (semi-wet processing atau pulp natural process) dan pengolahan kering
(dryprocessing)
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang ingin disampaikan adalah Diharapkan
untuk peneliti selanjutnya data produksi kopi yang digunakan lebih banyak sehingga hasil
akurasi yang didapat lebih tinggi, selain itu dapat menggunakan metode lain untuk melakukan
perhitungan akurasi.
DAFTAR PUSTAKA
Najiyati, Sri dan Danarti. 2004. Budidaya Tanaman Kopi dan Penanganan Pasca
Prastowo, B., et al., 2010, Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Nitro PDF, Hal 1.
WITA.
Rahardjo, Pudji, (2013), Kopi; Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika