Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL SKRIPSI

IDENTIFIKASI PENGARUH KEBERADAAN HOTEL DAN CAFÉ TERHADAP


PRODUKTIVITAS PRODUK OLAHAN KOPI DI WILAYAH PERKOTAAN RUTENG
KABUPATEN MANGGARAI

OLEH

FULGENTIUS ANDHIKA NADAT 1724045

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

1
DAFTAR ISI
METODE PENGERJAAN......................................................................................................................3
CARA SURVEY.....................................................................................................................................4
METODE MENGOLAH DATA.............................................................................................................5
A. Aplikasi SW Maps.......................................................................................................................5
B. ArcGis.......................................................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran strategis bagi perekonomian Indonesia
adalah kopi. Selain sebagai penyumbang devisa negara, perkebunan kopi berperan juga sebagai penyedia
lapangan kerja, memelihara kelestarian lingkungan, serta sumber bahan baku bagi industry makanan dan
minuman. Komoditas ini diperkirakan menjadi salah satu sumber pendapatan utama tidak kurang dari
1,84 juta petani kopi yang sebagian besar mendiami kawasan perdesaan di wilayah-wilayah terpencil
(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2014).

Sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia , tentu masih banyak masalah
yang harus dibenahi agar komoditas kopi dapat dimaksimalkan perannya sebagai salah satu komoditas
unggulan bagi perekonomian masyarakat. Salah satu masalah yang harus diselesaikan adalah bagaiamana
cara penjualan produk kopi yang efektif. Apakah ketika komoditas kopi dibawa ke pabrik, hasil produksi
kopi yang dibawa akan cukup untuk produksi suatu pabrik memenuhi volume penjualannya. Masalah
lain yang sering dihadapi petani kopi juga adalah kurangnya alternative untuk penjualan hasil panen kopi
mereka, karena pada umumnya alternative yang dimiliki para petani hanya menjual kopi ke para
pengepul.

Perkebunan kopi dapat menjadi salah satu sektor penting penunjang perekonomian. Kabupaten
Manggarai sebagai salah satu kabupaten penghasil kopi diprovinsi NTT seharusnya dapat lebih
memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan produktivitas produk hasil pengolahan kopi
yang dihasilkan. Kabupaten Manggarai di provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu
kabupaten dengan hasil perkebunan kopi yang besar. Berdasarkan data dari Kabupaten Manggarai dalam
angka tahun 2021 kabupaten Manggarai menhghasilkan 2,5 ton kopi dari areal perkebunan seluas 7510 ha
yang terdapat di wilayahnya.

Produksi kopi yang besar dengan rasa kopi yang memiliki cita rasa unik tersebut membuat nama
kopi flores (Kopi Manggarai) dikenal sampai ke luar negeri. Meski populer di luar negeri, kopi Flores
malah tenggelam di negeri sendiri. Dari total 7.269 ton produksi kopi Flores pada 2015, sebanyak 70
persen di antaranya masih dipasarkan kalangan tengkulak ke luar daerah. Di daerah tujuan, seperti
Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat, kopi Flores tidak dikenal. Kopi tersebut malah
kehilangan identitas karena dijual dengan merek lain yang lebih laris di pasar-pasar lokal itu.

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa cara penjualan produk Kopi Manggarai masih belum
dilakukan dengan baik. Sektor perdagangan dan jasa belum dilihat sebagai sektor yang dapat
dimanfaatkan untuk penjualan produk kopi sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
ke arah lebih baik. Selama ini hampir tidak ada kerjasama antara hotel dan kafe yang ada dengan petani
atau pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kopi manggarai agar dapat menignkatkan
kesehjateraan petani. Beberapa hotel dan café yang ada di wilayah perkotaan Ruteng belum dilihat
sebagai tempat penjualan produk kopi lokal yang potensial agar dapat meningkatkan produktivitas produk

3
Kopi Manggarai, yang dapat dilihat dari minimnya prooduk kopi manggarai yang dijual bahkan
cenderung lebih banyak menjual produk kopi dari luar Manggarai.

Kopi di Indonesia menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan yang di ekspor ke luar
negeri, karena kualitas dan citarasa kopi dari Indonesia yang sudah diakui oleh dunia. Salah satu provinsi
dengan produksi kopi terbesar di Indonesia yaitu provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Barat menjadi
daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung.

4
BAB II
METODE PENGERJAAN

Salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran strategis bagi perekonomian Indonesia
adalah kopi. Selain sebagai penyumbang devisa negara, perkebunan kopi berperan juga sebagai penyedia
lapangan kerja, memelihara kelestarian lingkungan, serta sumber bahan baku bagi industry makanan dan
minuman. Komoditas ini diperkirakan menjadi salah satu sumber pendapatan utama tidak kurang dari
1,84 juta petani kopi yang sebagian besar mendiami kawasan perdesaan di wilayah-wilayah terpencil
(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2014).

Sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia , tentu masih banyak masalah
yang harus dibenahi agar komoditas kopi dapat dimaksimalkan perannya sebagai salah satu komoditas
unggulan bagi perekonomian masyarakat. Salah satu masalah yang harus diselesaikan adalah bagaiamana
cara penjualan produk kopi yang efektif. Apakah ketika komoditas kopi dibawa ke pabrik, hasil produksi
kopi yang dibawa akan cukup untuk produksi suatu pabrik memenuhi volume penjualannya. Masalah
lain yang sering dihadapi petani kopi juga adalah kurangnya alternative untuk penjualan hasil panen kopi
mereka, karena pada umumnya alternative yang dimiliki para petani hanya menjual kopi ke para
pengepul.

Perkebunan kopi dapat menjadi salah satu sektor penting penunjang perekonomian. Kabupaten
Manggarai sebagai salah satu kabupaten penghasil kopi diprovinsi NTT seharusnya dapat lebih
memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan meningkatkan produktivitas produk hasil pengolahan kopi
yang dihasilkan. Kabupaten Manggarai di provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu
kabupaten dengan hasil perkebunan kopi yang besar. Berdasarkan data dari Kabupaten Manggarai dalam
angka tahun 2021 kabupaten Manggarai menhghasilkan 2,5 ton kopi dari areal perkebunan seluas 7510 ha
yang terdapat di wilayahnya.

Produksi kopi yang besar dengan rasa kopi yang memiliki cita rasa unik tersebut membuat nama
kopi flores (Kopi Manggarai) dikenal sampai ke luar negeri. Meski populer di luar negeri, kopi Flores
malah tenggelam di negeri sendiri. Dari total 7.269 ton produksi kopi Flores pada 2015, sebanyak 70
persen di antaranya masih dipasarkan kalangan tengkulak ke luar daerah. Di daerah tujuan, seperti
Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat, kopi Flores tidak dikenal. Kopi tersebut malah
kehilangan identitas karena dijual dengan merek lain yang lebih laris di pasar-pasar lokal itu.

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa cara penjualan produk Kopi Manggarai masih belum
dilakukan dengan baik. Sektor perdagangan dan jasa belum dilihat sebagai sektor yang dapat
dimanfaatkan untuk penjualan produk kopi sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
ke arah lebih baik. Selama ini hampir tidak ada kerjasama antara hotel dan kafe yang ada dengan petani
atau pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kopi manggarai agar dapat menignkatkan
kesehjateraan petani. Beberapa hotel dan café yang ada di wilayah perkotaan Ruteng belum dilihat
sebagai tempat penjualan produk kopi lokal yang potensial agar dapat meningkatkan produktivitas produk

5
Kopi Manggarai, yang dapat dilihat dari minimnya prooduk kopi manggarai yang dijual bahkan
cenderung lebih banyak menjual produk kopi dari luar Manggarai.

CARA SURVEY
Survey lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi seperti masalah lingkungan
perkebunan, pemukiman penduduk, keberadaan sarana dan infrastruktur (secara khusus untuk sektor
industry dan perdagangan jasa), perencanaan pembangunan, kelembagaan dan aktifitas ekonomi
penduduk yang terkait dengan sektor kopi manggarai. Data dan informasi ini sangat berguna dalam
mengidentifikasi kondisi, potensi dan permasalahan maupun isu perencanaan yang terkait dengan
sumberdaya kopi Manggarai. Upaya ini dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian,
perencanaan, dan penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya kopi di Perkotaan Ruteng Kabupaten
Manggarai dengan melibatkan berbagai stakeholders.

Kegiatan pemetaan potensi sumberdaya kopi Kabupaten Manggarai diawali dengan pengumpulan
data sekunder dan dilengkapi dengan survai data primer. Materi yang digunakan antara lain :

 Peta Wilayah Geografis Kabupaten Manggarai dan Kecamatan Langke Rembong (Perkotaan
Ruteng) sebagai lokasi penelitian.
 Citra wilayah Kabbupaten Manggarai yang akan digunakan untuk interpretasi kemudian
dijadikan sebagai peta melalui aplikasi ArcMap.
 Dokumen statistik tentang kondisi geografis Kabupaten Manggarai.
 Data Perkebunan, industri, dan perdagangan jasa yang terkait dengan kopi diperoleh melalui
pengambilan data dari instansi serta pengamatan langsung di lapangan.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menerapkan metode pengumpulan dengan cara studi
literatur, Survei Instansi dan Observasi Lapangan. Kegiatan mengumpulkan data pustaka dengan
membaca dan mencatat untuk diolah menjadi bahan penelitian merupakan bagian dari Studi Literatur.
Survei Instansi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber dari instansi-instansi yang terkait dengan
kondisi ataupun kebijakan wilayah studi. Instansi yang dimaksud adalah, Kantor Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Manggarai, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan
(Bappedalitbang) Kabupaten Manggarai, Kantor Pemerintahan Kabupaten Manggarai, dan instansi terkait
lainnya.

Kemudian langkah berikut yang dilakukan adalah observasi langsung di lapangan, dilakukan
dengan mengamati langsung objek dilapangan. serta melakukan pengambilan dokumentasi untuk
mendukung kegiatan penelitian. Untuk mendukung proses pengerjaan pemetaan potensi dan masalah,
observasi pertama yang dilakukan adalah menemukan dan mendatangi secara langsung lokasi-lokasi yang
berkaitan dengan sektor industry dan perdagangan kopi, seperti hotel, kafe, dan pabrik produksi produk
kopi. Lokasi-lokasi yang telah ditemukan kemudian diberi tanda titik lokasi menggunakan teknologi GPS
(Global Positioning System) pada aplikasi penduung yang telah disiapkan seperti aplikasi SW Maps.

Langkah berikut yang dilakukan adalah wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
keadaan masyarakat sekitar. Pada wawancara ini diambil beberapa sampel atau contoh misalnya

6
masyarakat sekitar dan pemilik cafe. Proses wawancara iini dapat dilakukan secara bersamaan dengan
proses pemberian titik lokasi agar efisien dalam penggunaan waktu.

Setelah menyelesaikan proses-proses diatas, selanjutnya adalah proses mengumpulkan data-data


hasil survey yang telah didapatkan. Data-data ini dikumpulkan untuk kemudian dirapikan dan diurutkan
agar memudahkan proses pengerjaan selanjutnya. Data-data ini juga perlu dicek kembali untuk dapat
melihat kelengkapan data apakah sudah lengkap dan sesuai dengan kebutuhan. Proses pengumpulan dan
pengecekan ini perlu diperhatikan secara khusus supaya saat terdapat kekurangan data dapat segera
dilakukan survey kembali.

7
BAB III
METODE MENGOLAH DATA

Pemetaan Potensi dan Permasalahan menggunakan GPS untuk dapat melakukan Identifikasi potensi dan
Permasalahan menggunakan GIS.

Sebagai langkah awal untuk melakukan pemetaan potensi dan permasalahan terkait sektor produk
kopi yang ada di Perkotaan Ruteng, Kabupaten Manggarai, perlu diketahui titik-titik lokasi dimana café
dan hotel berada juga lokasi-lokasi yang menjadi tempat produksi komoditas kopi, Untuk dapat
mengetahui titik-titik tersebut dapat digunakan aplikasi android GPS SW Maps dan juga aplikasi
Pemetaan ArcGis.

A. Aplikasi SW Maps
SW Maps adalah aplikasi GIS untuk smartphone dan tablet yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, mempresentasikan/menampilkan, dan berbagi informasi geografis (Manual SW
Maps, Softwel (P),Ltd). SW Maps saat ini dapat diinstal dan berjalan pada perangkat Android.
SW Maps nantinya akan digunakan untuk memperoleh informasi terkait lokasi dimana
komoditas dan produk kopi manggarai dapat ditemukan mulai dari perkebunan, pabrik, sampai
dengan hotel dan café.
Berikut akan dijelaskan langkah langkah mengunakan SW Maps untuk membantu memberi titik
dan informasi yang dibutuhkan,
1. Instalasi Aplikasi

Untuk pengguna android dapat melakukan instalasi dari Google PlayStore. Hampir
semua tipe android saat ini mendukung penggunaan aplikasi SW Maps. Fitur GPS Location saat
ini sudah merupakan hal standar yang harus ada pada setiap perangkat smartphone. Setelah
selesai melakukan download dan instalasi, maka shortcut aplikasi SW Maps akan muncul di
smartphone. Sebagai langkah awal, kita harus memiliki koneksi internet untuk melakukan
registrasi aplikasi.

8
2. Mempersiapkan Peta Dasar

Peta dasar yang dimaksud adalah peta yang menjadi background pada “Project” surveyor
pada SW Maps yang dijadikan acuan untuk mengidentifikasi Posisi Pengguna, Lokasi dan Objek.
Peta Dasar (Basemap) pada SW Maps bisa menggunakan layanan dari Google Maps dan Open
Street Map.

9
Seperti terlihat pada gambar diatas Aplikasi SW Maps akan langsung terkoneksi dengan
google maps. Untuk memastikan lokasi dari surveyor tekan pada tombol Show my device
(diberikan lingkaran merah pada gambar).

3. Menyiapkan Projects

Pada Aplikasi SW Maps seluruh layer dan data yang terekam tersimpan ke dalam satu
database Project. Project dapat dibuat atau dibuka menggunakan fitur “Projects” di Sidebar,
selain itu bisa menggunakan fitur “Menu” atau “Navigation Drawer”. SW Maps akan
menyarankan pengguna untuk membuat project baru (Create New Project) ketika anda pertama
kali membuka aplikasi ini setelah proses instalasi selesai. “Projects” yang terakhir kali digunakan
akan terbuka setiap aplikasi ini dijalankan.

10
Membuat Projects dengan jalankan aplikasi SW Maps, pilih “Projects” pada Navigation
Drawer (Gambar Kiri). Kemudian “Create New Project” beri nama sesuai nama lokasi yang
diinginkan (Gambar Tengah). Kemumdian aplikasi SW Maps akan menyarankan untuk membuat
draw feature secara otomatis , lalu tekan tombol yes (Gambar Kanan).

4. Menggunakan Fitur Point (Titik) dan Pengambilan Foto Objek

Tahap selanjutnya adalah melakukan penitikan lokasi lokasi yang ingin diberi tanda pada
aplikasi SW Maps dan melakukan perekaman foto. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

 Tekan tombol layer seperti pada gambar dibawah

11
 Tekan tombol add new layer, lalu tekan pilihan draw new feature

12
 Beri nama layer sesuai yang diinginkan kemudian pada pilihan geometry type
gunakan tipe point lalu pilih geometry symbol yang diinginkan kemuadian tekan
tombol add.

 Setelah semua layer yang dibuat ditambahkan maka akan muncul tampilan
seperti ini.

13
 Kemudian ketika ingin memberi tanda pada titik lokasi yang diinginkan, tekan
tombol edit features pada bagian kanan bawah antarmuka aplikasi SW Maps
(Angka 1). Kemudian akan muncul beberapa pilihan , tekan pada tombol pilihan
layer sesuai dengan layer yang diinginkan (Angka 2), lalu tekan pada tombol
pilihan add point (angka 3), maka tombol add point akan aktif dan menjadi
berwarana hijau seperti pada gambar. Kemudian tinggal usap pada layar untuk
menetukan titik yang ingin diberikan tanda geometri, tanda akan muncul secara
otomatis (Angka 4).

14
 Untuk memberikan tambahan nama dan foto pada tanda (gambar kiri) yang
sudah dibuat, tekan atau usap pada tanda tersebut, kemudian akan muncul menu
seperti pada gambar. Berikan nama pada kolom remark (Angka 1), lalu tekan
tanda centang (Angka 2). Untuk menambahkan foto tekan pada tombol foto
(Angka 3), kemudian sesudah mengambil foto tekan tombol simpan (angka 4).

15
5. Menyimpan data survey
Bila seluruh tahapan 1 sampai tahap 4 sudah selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah
menyimpan data hasil survey. Pada prinsipnya data-data hasil survey telah tersimpan di
media penyimpanan handphone di folder SW Maps, namun untuk merapihkan data-
datanya, perlu dilakukan proses Eksport data ke dalam satu file hasil kompresi (*.zip)
dengan penamaan file “NamaProjects_shapefiles.zip”. Proses ini dilakukan agar
memudahkan penggunaan data untuk apliaksi ArcGis. Untuk mengekspor data gunakan
fitur “Menu” di sudut kiri atas layar (Angka 1), kemudian pilih “Eksport” (Angka 2),
kemudian tap “Export to Shapefiles” (Angka 3), lalu berikan nama file dan beri tanda
centang pada semua pilihan-pilihan yang ada dan tekan tombol eksport (Angka 4)
tunggu sampai mucul notifikasi proses sudah selesai.

16
17
B. ArcGis

1. Buka ARCMAP > Klik Layers > properties

2. Pilih Coordinate System > Pilih WGS 1984 UTM Zone 49S > apply > Ok

3. Klik Add Data > Masukan Data > Masukan Citra yang sudah disiapkan > Lalu Add

18
4. Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini

5. Masukkan file shapefile hasil eksppor dari aplikasi SW Maps, dengan cara menggunakan
fitur add data.

19
6. Kemudian titik yang sudah diberi tanda akan muncul pada citra seperti di bawah ini

7. Agar titik yang sudah dimasukkan terlihat lebih jelas , ukuran dan warna symbol dapat
diubah dengan cara mengklik symbol yang telah muncul pada table of content seperti
pada gambar di bawah (Angka 1).

20
8. Kemudian akan muncul kolom symbol selector, pilih symbol yang ingin digunakan
(Angka 1), lalu pilih warna yang ingin dipakai (Angka 2), lalu klik ok (Angka 3).

9. Jika semua symbol telah diubah jenis dan warnanya maka akan menjadi seperti ini.

21
10. Untuk mengecek nama yang telah diberikan pada titik-titik yang sudah ada klik kanan
pada shapefile kemudian pilih open attribute table.

11. Ketika semua titik sudah dimasukkan pada aplikasi Arcmap, langkah selanjutnya adalah
membuat layout peta, menggunakan menu layout view (Lingkaran merah pada gambar).

22
23
12. Sesuaikan peta dengan layout peta, lalu masukkan keterangan judul peta, lokasi, skala,
arah mata angin.

24
BAB IV
CHECKLIST DATA, DESAIN SUREY, & WAWANCARA

Desain Survey
Desain Survey adalah suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan
informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan caramewawancarai sejumlah kecil dari populasi
tersebut. Survei dapat digunakandalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun
eksperimental.Desain survey bertujuan untuk memberkan arahan dan mempermudah dalam proses survey
di lapangan untuk mencari data.

Dalam pengumpulan data perlu dilakukan pengumpulan data daninformasi baik yang
dikeumpulkan berupa data primer maupun data sekunder.Data dan informasi primer yang didapatkan
melalui observasi dan wawancara.Sedangkan data sekunder yang didapat dari datadata sekunder yang
didapat dari berbagai dinas/instansi terkait.

25
Bentuk Data Tahun Data Jenis Survey Teknik
No Jenis Data Sumber Data/ Instansi Surveyor Ket.
P T U F G K W 2018 2019 2020 2021 2022 P S Survey
1 Fisik Dasar
a. Batas Administrasi
b. Curah hujan
BAPPEDA Kabupaten
c. Hidrologi
Manggarai / Instansi Terkait
d. Jenis tanah
e. Jenis batuan
f. Kelerengan
2 Hotel dan Café
Jenis produk olahan kopi yang disajikan
Jenis produk olahan kopi yang dijual
Jumlah pengunjung harian
Jenis produk kopi yang paling banyak
diminati
Harga Produk olahan yang dijual
Distributor produk olahan kopi yang
dijual
Jenis kopi yang disajikan

26
Harga Produk olahan yang dijual
Distributor produk olahan kopi yang
dijual
Jenis kopi yang disajikan
Komoditas Kopi
a. Tanaman Kopi

- Jumlah tenaga kerja

- Luas tanah
- Lokasi
- Harga satuan
- Jumlah produksi
- Biaya produksi
- Keuntungan produksi
- kepemilikan lahan
- Jenis perawatan Kantor Dinas Pertanian,
- Pasar (daya dukung) Kehutanan, dan Perkebunan
- Distribusi penjualan Kabupaten Manggarai
- Perusahaan hulu & hilir
- Potensi dan masalah
- Upaya penanganan dan pengembangan
Jenis Komoditas Kopi

- Hasil produksi per jenis


komoditas/tahun

- Luas lahan pertanian perkecamatan /


komoditas
- Lokasi persebaran hasil produksi
perjenis komoditas perkecamatan
- Intensitas panen pertahun perluas lahan

27
Kegiatan Ekonomi
- Pengelolaan bahan baku
- Produksi
- Pengemasan dan Label
- Pemasaran

Keterangan :
P = Peta
T = Tabel
U = Uraian
F = Foto
G = Grafik
K = Kuisioner
W = Wawancara

28
Checklist Survey
Pada awal tahap perencanaan untuk setiap pekerjaan(survey) yang baru, terdapat banyak faktor
dari berbagai jenis yang harus dipertimbangkan. Beberapa faktor tersebut dapat dengan mudah diperoleh,
sedangkan beberapa faktor lain diperoleh dengan suatu keharusan melakukan studi yang mendalam.
Untuk menghindari ketidaklengkapan data, maka sebaiknya dibuat suatu checklist yang berisi seluruh
kelengkapan data yang dibutuhkan.

29
Bentuk Data Tahun Data Jenis Survei Sumber Data/ Teknik Waktu
No Jenis Data Surveyor Ket.
P T U F G K W 2018 2019 2020 2021 2022 P S Instansi Survei Survey

1 Fisik Dasar

a. Batas Administrasi
BAPPEDA
b. Curah hujan
Kabupaten
c. Hidrologi
Manggarai / Instansi
d. Jenis tanah
Terkait
e. Jenis batuan
f. Kelerengan
2 Hotel dan Café
Jenis produk olahan kopi yang disajikan
Jenis produk olahan kopi yang dijual
Jumlah pengunjung harian
Jenis produk kopi yang paling banyak
diminati
Harga Produk olahan yang dijual
Distributor produk olahan kopi yang
dijual
Jenis kopi yang disajikan

30
Komoditas Kopi
a. Tanaman Kopi
- Jumlah tenaga kerja
- Luas tanah
- Lokasi
- Harga satuan
- Jumlah produksi
- Biaya produksi
- Keuntungan produksi
Kantor Dinas
- kepemilikan lahan
Pertanian,
- Jenis perawatan
Kehutanan, dan
- Pasar (daya dukung)
Perkebunan
- Distribusi penjualan
Kabupaten
- Perusahaan hulu & hilir
Manggarai
- Potensi dan masalah
- Upaya penanganan dan pengembangan
Jenis Komoditas Kopi

- Hasil produksi per jenis komoditas/tahun


- Luas lahan pertanian perkecamatan /
komoditas
- Lokasi persebaran hasil produksi perjenis
komoditas perkecamatan
- Intensitas panen pertahun perluas lahan

31
Kegiatan Ekonomi
- Pengelolaan bahan baku
- Produksi
- Pengemasan dan Label
- Pemasaran
Keterangan :
P = Peta

T = Tabel

U = Uraian
F = Foto
G = Grafik
K = Kuisioner

W = Wawancara

32

Anda mungkin juga menyukai