Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Daerah merupakan suatu usaha yang sistematik


dari berbagai pelaku, baik umum, pemerintah, swasta, maupun
kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk
menghadapi saling ketergantungan dan keterkaitan aspek fisik, sosial
ekonomi dan aspek lingkungan lainnya sehingga peluang baru untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah dapat ditangkap
secara berkelanjutan.
Kabupaten Lampung Barat masuk menjadi salah satu dari empat
Kabupaten di Provinsi Lampung sebagai kategori daerah tertinggal
sehingga memerlukan upaya terencana untuk mengubah Lampung
Barat yang memiliki berbagai permasalahan sosial ekonomi dan
keterbatasan fisik, menjadi daerah yang maju dengan komunitas yang
kualitas hidupnya sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan
masyarakat Indonesia lainnya. Upaya tersebut dapat difokuskan pada
upaya keterpaduan pembangunan ekonomi dan sosial dengan cara
memaksimalkan potensi komoditas sesuai dengan keunggulan daerah
dan menggunakan strategi-strategi yang berpusat pada pengembangan
sumber daya manusia.
Sebanyak 71,55% penduduk Lampung Barat bermukim di wilayah
pedesaan dan memiliki mata pencaharian utama sebagai petani.
Subsektor perkebunan mendominasi aktivitas pertanian di Lampung
Barat dengan komoditas unggulan adalah kopi robusta. Produksi kopi
robusta Lampung Barat adalah yang terbesar di Propinsi Lampung,
karenanya kopi robusta menjadi komoditas unggulan yang terus
dikembangkan oleh pemerintah kabupaten. Sub-sektor perkebunan di
Kabupaten Lampung Barat memiliki peranan yang sangat penting
dalam perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi
subsektor perkebunan terhadap pembentukan Produk Domestik

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Kopi


1
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Barat pada sektor
pertanian memiliki kontribusi terbesar yaitu sebesar 23,48%.
Berdasarkan data statistik Dinas Perkebunan 2014 luas areal
tanaman perkebunan di Kabupaten Lampung Barat mencapai 65.195
Ha dengan komoditas utama yaitu kopi robusta yang memiliki luas areal
sebesar 53.601 Ha, diikuti lada 7.683 Ha, kakao 1.231 Ha dan kayu
manis 806 Ha. Komoditas kopi robusta menjadi produk unggulan di
Kabupaten Lampung Barat. Produksi kopi robusta Lampung Barat
sebesar 42.746 Ton dengan produktifitas rata-rata sebesar
852,9Kg/Ha/Tahun.
Produktivitas kopi robusta di Lampung Barat masih termasuk
kategori rendah dibanding dengan kondisi optimalnya yang dapat
mencapai 3.500 Kg/Ha/Tahun. Selain itu mutu produk juga perlu
ditingkatkan sehingga dapat memberi nilai tambah bagi petani. Industri
pengolahan kopi saat ini mulai berkembang di tingkat masyarakat tetapi
penerapan Good Manufacturing Practices perlu mendapat perhatian
dan pendampingan dari pemerintah sehingga mampu menciptakan
mutu dan cita rasa yang dapat bersaing di pasar nasional.
Kontribusi PDRB Lampung Barat persektor

Dalam struktur PDRB Kabupaten Lampung Barat terlihat andil


setiap sektor terhadap pertumbuhan ekonomi Struktur ekonomi

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


2
Lampung Barat didominasi tiga sektor yaitu pertanian, perdagangan
serta jasa-jasa. Untuk itu perlu distimulasi agar sektor lain lebih
berkembang salah satu yang menjanjikan adalah industri makanan
khususnya industri Olahan Kopi. Pada tahun 2014 besaran investasi
Olahan Kopimencapai 2 Miliar lebih, dengan nilai produksi mencapai
500 juta perbulan dan serapan tenaga kerja langsung 200 orang lebih.
Walaupun industri Olahan Kopimemiliki potensi yang demikian besar
tidak terlepas dari permasalahan seperti permodalan, pengunaan
teknologi yang masih rendah, pemasaran, akses informasi pasar dan
sebagainya.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat
mengajukan adanya revitalisasi sentra IKM olahan kopi di Kabupaten
Lampung Barat yang berbasis komoditas kopi sebagai upaya untuk
mendorong kemajuan ekonomi.
1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dengan Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi
di Kabupaten Lampung Barat adalah;

1. Meningkatnya kemampuan sentra IKM Olahan Kopi dalam aktivitas


produksi, yang berimbas pada peningkatan daya saing produk yang
ditandai bertambahnya omzet penjualan dan meningkatnya
keuntungan usaha serta penambahan tenaga kerja bagi industri
Olahan Kopi
2. Terwujudnya pembangunan Industri Kecil dan Mengah dalam rangka
peningkatan daya saing dan nilai tambah ekonomi menuju
tercapainya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan
wilayah.
3. Merangsang tumbuh kembangnya sentra IKM guna perkuatan
UMKM, mempertahankan mutu produksi, dan memperbaiki rantai
perdagangan menuju tercapainya peningkatan kesejahteraan
masyarakat Lampung Barat.

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


3
4. Terwujudnya integritas pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaku-pelaku usaha (wirausahawan) di sektor UMKM dan usaha
lainnya pendukung lainnya.
6. Terwujudnya sinkronisasi program dan kegiatan antara pusat dan
daerah dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional

BAB II

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


4
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 Karakteristik Wilayah


Kabupaten Lampung Barat memiliki tipe ekosistem dataran
menengah dan tinggi (sub montana) yang menyebar hampir di semua
wilayah. Adanya ekosistem tersebut menyebabkan Kabupaten Lampung
Barat menjadi kaya akan keanekaragaman hayati yang mendukung
ketersediaan plasmanutfah, salah satunya yang sudah dibudidayakan
adalah dari famili rubiaceae yaitu jenis kopi robusta (Coffea robusta)
yang cocok tumbuh di ekosistem sub montana.

Memperhatikan kondisi karakteristik wilayah tersebut, Kabupaten


Lampung Barat memiliki peranan strategis bagi Provinsi Lampung, yaitu:
1) Sebagai Paru-paru bagi Provinsi Lampung, yang ditandai dengan
adanya Kawasan Hutan baik berupa hutan negara, maupun hutan
adat. Hasil penelitian Watala tahun 2011, menunjukan bahwa
potensi cadangan carbon yang berada di Kawasan Hutan Lindung
Register 45 B Bukit Rigis mencapai 37.728,65 ton/ha.
2) Sebagai daerah tangkapan air (catchment area). Kabupaten
Lampung Barat merupakan daerah hulu di Provinsi Lampung,
khususnya bagi DAS Tulang Bawang dan Way Semangka,
sehingga kondisi catchment area ini memberikan pengaruh bagi
kinerja kedua DAS tersebut.
3) Sebagai sentra produksi kopi robusta dantanaman hortikultura
khususnya sayuran dataran tinggi terbesar di Provinsi Lampung.

2.2. Kawasan Strategis

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


5
Berdasarkan RTRW Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010-2030,
Secara keseluruhan terdapat 4 rencana Kawasan Strategis untuk
Kabupaten Lampung Barat yaitu :
1. Kawasan Agropolitan; mempunyai nilai strategis ekonomi dan
merupakan kawasan strategis kabupaten
2. Kawasan Kebun Raya Liwa; mempunyai nilai strategis lingkungan dan
merupakan kawasan strategis provinsi
3. Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan; mempunyai nilai
strategis lingkungan dan merupakan kawasan strategis provinsi
4. Kawasan PLTP Suoh; mempunyai nilai strategis
pendayagunaansumber daya alam dan teknologi tinggi yang
merupakan kawasan strategis kabupaten.

2.3. Demografi
Jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Barat mengalami
peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan
masyarakat.Hal ini mendorong optimisme pembangunan daerah yang
didukung oleh ketersediaan sumberdaya manusia secara kuantitatif.
Komposisi penduduk berdasarkan umur menunjukkan bahwa
golongan angkatan kerja berpotensi sebagai penggerak pembangunan
daerah. Kondisi ini menuntut pengembangan kualitas agar potensi
penduduk dapat memberikan kontribusi yang tinggi bagi pembangunan.
Konsekuensinya, harus dilaksanakan program-program terpadu dan
berkelanjutan melalui peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan
masyarakat, agar dapat mendorong percepatan ketersediaan
sumberdaya manusia pembangunan yang berkualitas dan berdaya
saing.

Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Barat

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


6
Jumlah Penduduk
No Tahun Jumlah (Jiwa)
Laki-laki Perempuan
1. 2010 148.923 132.724 281.647
2. 2011 148.908 134.293 283.201
3. 2012 163.583 148.172 311.755
Sumber: Data Agregat Kependudukan, Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kab. Lampung Barat

2.4 Potensi Daerah


Dalam rangka peningkatan kualitas manusia secara berkelanjutan
maka dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya alam yang
ada di daerah dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada era otonomi saat ini
menjadikan daerah secara kreatif berupaya melakukan peningkatan
dalam pengelolaan potensi wilayahnya yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan memberikan nilai tambah pada
pendapatan daerah. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu
daerah yang terus menerus berupaya mengoptimalkan potensi yang ada
dalam rangka menarik peluang investasi. Potensi unggulan Kabupaten
Lampung Barat sangat beragam berupa sumber daya pertanian,
perikanan, kehutanan, pariwisata, industri rumah tangga dan sumber
daya mineral yang sangat mendukung dalam menciptakan dan
meningkatkan kehidupan masyarakat yang maju dan sejahtera.
Beberapa potensi yang bisa dijadikan komoditas unggulan dalam
rangka mendukung pembangunan di Kabupaten Lampung Barat
sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Perkebunan
Subsektor perkebunan merupakan penyumbang terbesar terhadap
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Lampung Barat mencapai 23,48%. Beberapa komoditas perkebunan
yang banyak diusahakan masyarakat Lampung Barat yaitu kopi robusta,
lada, dan kakao secara rinci terlihat pada tabel berikut ini.

Luas areal Tanaman Perkebunan


Kabupaten Lampung Barat

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


7
Luas Areal (Ha)
N
Komoditi Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
o
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Kopi Robusta 53.319,50 53.360,5 53.357,5 53.375,1 53.409,5 48.099 42.746
2 Lada 7.704,40 7.893,1 7.800,1 7.938,3 7.918,8 3.495 3.501
3 Kakao 1.017,30 1.113,1 1.124,1 1.097,5 1.117,0 673 705,5
4 Kayu Manis 913,60 948,5 944,5 948,5 934,8 1.045 821,1
5 Kelapa Dalam 502,80 502,8 502,8 518,2 524,0 609 617,8
6 Cengkeh 380,50 446,0 448,2 471,0 449,5 57 58,6
7 Aren 205,80 230,8 274,7 286,7 299,5 245 252
8 Kemiri 63,4 63,2 62,7 76,6 78,5 97,6 107,6
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat
Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Kabupaten Lampung Barat
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
(ton/ha)Produktiitas

(ton/ha)Produktiitas
(ton/ha)Produktiitas

(ton/ha)Produktiitas

(ton/ha)Produktiitas
(ton)Produksi

(ton)Produksi

(ton)Produksi

(ton)Produksi

(ton)Produksi
No Komoditi

Kopi
1 23.991,6 0,486 42.181,9 0,852 55.581,8 1,120 24.901,3 0,501 57.336,5 1,151
Robusta
2 Lada 2.260,8 0,429 3.244,7 0,599 3.331,7 0,615 2.813,1 0,507 3.660,2 0,638
3 Kakao 413,1 0,875 615,0 1,033 424,5 0,720 496,0 0,712 768,9 1,056
Kayu
4 713,3 1,333 1.036,8 1,752 1.106,0 1,754 889,5 1,393 1.029,6 1,572
Manis
Kelapa
5 448,8 1,170 584,9 1,503 567,2 1,500 587,9 1,498 603,8 1,496
Dalam
6 Cengkeh 43,1 0,230 37,3 0,197 37,6 0,194 26,7 0,128 54,2 0,205
7 Aren 120,9 1,097 155,3 1,327 191,4 1,367 189,8 1,266 231,7 1,328
8 Kemiri 78,3 2,079 96,5 2,333 100,3 2,317 128,2 2,289 134,9 2,287

Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat

Berdasarkan tabel tersebut di atas, produksi kopi robusta merupakan


komoditas terbesar yang terus mengalami peningkatan pada tahun 2012
sebesar 1.115,0 kg/ha/th. Berbagai upaya yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam meningkatkan produksi
kopi robusta antara lain melalui pembinaan petani/kelompok tani oleh
tenaga penyuluh lapangan, pembinaan pengendalian hama dan penyakit
tanaman serta perawatan tanaman. Untuk meningkatkan pendapatan
petani kopi, maka diupayakan adanya penganekaragaman (diversifikasi)

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


8
usaha tani dengan komoditas pisang, kakao, lada, cengkih, maupun
kayu-kayuan (tanaman pelindung) maupun penganekaragaman produksi
turunannya.

Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian

Peran koperasi saat ini bukan lagi sebagai “soko guru”


perekonomian rakyat, namun merupakan “pilar ekonomi bangsa”. Oleh
karena itu maju dan kuatnya koperasi akan berpengaruh terhadap
peningkatan perekonomian daerah ini. Koperasi sebagai lembaga yang
mengutamakan asas kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong,
diharapkan mampu mengupayakan distribusi pendapatan secara adil
dan merata serta menjadi penggerak kemakmuran rakyat khususnya
golongan ekonomi lemah.
Jumlah koperasi di Kabupaten Lampung Barat sebanyak 131
koperasi dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah Koperasi di Kabupaten Lampung Barat

NO JENIS KOPERASI JUMLAH


1Koperasi Unit Desa (KUD) 14
2Koperasi Pertanian 21
3Koperasi Perkebunan 3
4Koperasi Perikanan 2
5Koperasi Peternakan 1
6Koperasi Kehutanan 1
7Koperasi Pondok Pesantren 15
8Koperasi Pegawai Negeri 11
9Koperasi Serba Usaha 16
10Koperasi Kerajinan Rakyat 4
11Koperasi Pedagang Pasar 3
12Koperasi TNI/POLRI 2
13Koperasi Karyawan 3
14Koperasi Veteran 2
15Koperasi Pemuda 2
16Koperasi Wanita 4
17Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi lainnya 22
Jumlah 131
Sumber : Dinas Koperindag dan Pasar 2015

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


9
Sektor industri khususnya industri kecil dan menengah secara nyata
telah terbukti memberikan andil yang cukup tinggi bagi perekonomian
daerah. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sub sektor ini terhadap produk
domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Barat yang
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Industri Olahan Kopi cukup banyak dan tersebar dan membentuk


sentra dibeberapa kecamatan di Lampung Barat, hal ini disebabkan Kopi
mata pencaharaian utama masyarakat Lampung Barat.

BAB III

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


10
USULAN KEGIATAN

3.1 Ruang Lingkup Kegiatan

Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di Kabupaten Lampung Barat


merupakan kegiatan bantuan berupa penambahan fasilitas yang
diberikan kepada sentra IKM untuk menunjang aktivitas produksi dalam
rangka meningkatkan daya saing produk. Adapun sentra Olahan
Kopiyang akan direvitalisasi sebanyak 1 (satu) sentra Olahan Kopi.

3.2 Lokasi Kegiatan

RENCANA REVITALISASI SENTRA IKM

Komoditi Sentra : Kopi Luwak


Jenis Kegiatan : Rumah Kemasan (Lanjutan) Sentra Kopi Luwak
Kelurahan : Way Mengaku
Kecamatan : Balik Bukit

3.3 Faktor Pendukung

Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di Kabupaten Lampung Barat


tidak terlepas dari peran stake holder yang terdiri dari pelaku Usaha
dan Pemerintah. Beberapa faktor pendukung dimungkinkannya
Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di Kabupaten Lampung Barat di
Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut:

A. Sektor Bisnis

1. Berkembangnya UMKM yang bergerak disektor industri kecil


dan menengah terutama industri yang berbasis agro, dan alat-
lat mesin pertanian yang mendukung tumbuhnya sektor UMKM
lainnya.
2. Terbentuknya Himpunan beberapa Pengusaha UMKM di
Lampung Barat.

B. Sektor pemerintah

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


11
1. Pengembangan kawasan agropolitan berbasis komoditi kopi di
Kecamatan Way Tenong dan sekitarnya, sebagai kawasan
strategis yang tertuang dalam dokumen RTRW Lampung Barat
2010-2030 (Perda Kabupaten Lampung Barat No 1 tahun 2012)
2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan bagi UMKM
Lampung Barat melalui sumber dana APBD dan APBN
3. Berapa Produk UMKM Lampung Barat telah mendapat
Sertifikasi dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

3.4 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di Kabupaten


Lampung Barat direncanakan akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran
2017.

3.5 Anggaran Kegiatan

Untuk mewujudkan Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di Kabupaten


Lampung Barat tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat dalam

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


12
hal ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Adapun Rencana
anggaran biaya untuk sebagai berikut :

SATUAN
NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH
HARGA
Mesin dan Pendukung
A. Operasional Rumah Kemasan 1.500.000.000
Sentra IKM
Pengadaan Mesin Offset digital
1 1 unit 1.200.000.000 1.200.000.000
Printing
2 Pengadaan lemari etalase produk 2 unit 20.000.000 40.000.000

3 Pengadaan Kursi Tamu 1 unit 10.000.000 10.000.000

4 Pengadaan Bahan Baku 1 ls 50.000.000 50.000.000


Pengadaan mesin sablon
5 1 unit 200.000.000 200.000.000
otomatis
B Perlengkapan Rumah Produksi 500.000.000
Mesin Steam Pembersih
1 10 unit 7.500.000 75.000.000
Kandang Luwak
Pembangunan Gudang untuk
2 1 unit 210.000.000 210.000.000
Bahan Baku (6 x 8 m2)
Mesin Roasting kopi kapasitas 50
3 2 unit 65.000.000 130.000.000
kg
4 Mesin Sealer Perekat kemasan 10 unit 5.000.000 50.000.000
5 Mesin Roasting Test 1 unit 35.000.000 35.000.000
JUMLAH 2.000.000.000

3.6 Keberlanjutan Program

Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di Kabupaten Lampung


Barat merupakan upaya pemerintah dalam rangka percepatan
peningkatan ekonomi masyarakat melalui penambahan fasilitas yang
diberikan kepada pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan produksi,
produktivitas dan mutu atau menambah tumbuh kembangnya usaha.
Pemerintah Daerah akan memberikan dukungan infrastruktur maupun
suprastruktur dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang mendukung
kelancaran pelaksanaan program.

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


13
BAB IV
PENUTUP

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


14
Demikian usulan kegiatan Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi di
Kabupaten Lampung Barat ini disusun sebagai upaya peningkatan ekonomi
daerah dan kesejahteraan masyarakat Lampung Barat. Kerja sama antara
pemerintah sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan program ini.
Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi yang diberikan kepada pelaku usaha
akan sangat mendukung upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Kami
sangat mengharapkan adanya dukungan pendanaan dari Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia di Kabupaten Lampung Barat.

Proposal DAK Reguler Revitalisasi Sentra IKM Olahan Kopi


15

Anda mungkin juga menyukai