Anda di halaman 1dari 4

HASIL PENELITIAN KOPI PUNIK

Disusun oleh :

1. Sri Wahyuni ( 18.01.031.


2. Lily Mardianti ( 18.01.031.062 )
3. Helmiah Anggraini ( 18.01.031.045 )
4. Tri Rizky ( 18.01.031.
5. Rudi Bahriansyah ( 18.01.031.
6. Yeni Oktarina ( 18.01.031.113 )
7. Ade Irman ( 15.01.031.002 )
8. Angga ( 18.01.031.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
PRODI MANAJEMEN ANGKATAN 2018
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum….

Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, shalawat serta salam tak
lupa pula kita panjatkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Puji syukur kita haturkan atas nikmat, rahmat, serta karunianya sehingga kami dapat
menyelsaikan laporan pemelitian kami tentang kopi punik.

Laporan ini semoga bermanfaat bagi kita semua, serta dapat memberikan motivasi kepada
masyarakat yang berada didataran tinggi. Serta dapat memahami bagaimana cara memilih
ataupun mengelola kopi dengan baik dan benar dan dapat memasarkannya sampai melakukan
ekspor-import.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang,
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Sumbawa 22 Oktober 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Awal mula terbentuknya kelompok tani kopi didesa punik atau biasa yang disebut
dengan kopi punik yaitu pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2013-2014 masyarakat
punik masih melakukan teknik SOP atau pemetikan biasa dengan mengambil biji kopi
yang masih hijau. Pada tahun 2015 masyarakat mulai memetik biji kopi yang merah saja,
diantara 100% masyarakat punik yang melakukan pemetikan biji merah hanya 4% saja.
Namun dengan berjalannya waktu dan pola fikir masyarakat yang sudah mengetahui
tentang bagaimana kopi yang bagus mulai memberikan motivasi kepada masyarakat
awam, yang dimana kopi yang dipetik hanya biji yang sudah merah atau biasa disebut
oleh masyarakat punik yaitu biji cerry.

Biji cerry yang baju dipetik jangan dibiarkan lebih dari 24 jam, karena itu dapat
membuat cita rasa dari kopi tersebut berubah. Apabila biji cerry dibiarkan 24 jam maka
akan menghasilkan rasa yang sudah permentasi. Ada 2 jenis kopi yang terdapat didesa
punik ke.batulanteh yaitu kopi Robica dan Robusca.Yang dimana jelas terdapat
perbedaan aroma pada kedua kopi tersebut. Robica, dimana aroma kopi ini kendrung ke
kacang atau crimer, sedangkang Robusca cendrung ke aroma asam atau kecut.

Dalam perawatannya kopi punik, masyarakat sama sekali tidak menggunakan pupuk
sekalipun pupuk organik. Terdapat 2 kali pemangkasan pada perawatan kopi punik, yaitu
pemangkasan pada awal musim hujan dan pemangkasan pada akhir panen. Yang dimana
melakukan pemangkasan dapat membuat kopi terssebut menghasilkan buah yang lebih
banyak.

Dalam proses pengelolahan kopi punik terdapat 5 prose mentah yaitu naturan, fullwash,
semiwash, hany, dan wine. Yang dimana pada prose natural kopi terlebih dahulu
dilakukan perambangan, apabila kopi yang terambang atau yang terangkat kepermukaan
air maka akan dipisahkan dengan kopi yang tenggelam, karena kopi yang terambang itu
pertanda bahwa kopi kurang bagus atau ada kecatatan pada kopi. Setelah itu kopi akan
dijemur tanpa pengupasan. Fullwash yang dimana kopi akan dilakukan perambangan atau
sama dengan proses yang natural tadi, hanya saja kopi fullwash dikupas dalam keadaan
basah dan warna kopinya yaitu berwarna putih, setelah itu kopi akan dijemur. Akan tetapi
sebelum melakukan penjemuran kopi dalam proses fullwash ini dicuci selama 2 kali atau
lebih sampai lender pada biji kopi benar-benar hilang.
Sebelum dilakukannya penggilingan kopi terlebih dahulu melalui proses sortir yang
dimana kopi terlebih dahulu dipisahkan antara yang kecil,rusak,dan yang bijinya besar.
Setelah itu kopi akan melalui proses sangria yang dimana proses ini dapat memakan
waktu 20-30 menit tergantung dengan jenis kematangan kopi. Kopi yang sudah disangrai
akan didiamkan beberapa menit sampai kopi benar-benar dingin, lalu akan dilakukan
pengemasan pada kopi yang sudah disangrai tadi. Akan tetapi ada juga kopi yang digiling
dan dikemas dalam 2 jenis pengemasan kopi bubuk. Yaitu ada yang 25gr dan ada yang
100gr.

Untuk pemasaran kopi punik ini cukup luar biasa, dikarenakan kopi punik ini sudah
melakukan transaksi secara ekspor-import. Yaitu kopi punik ini sudah dipasarkan hamper
keseluruh Indonesia dan sudah melakukan ekspor-import dengan Negara tetangga yaitu
Malaysia dan hongkong.
Omset yang dihasilkan dalam melakukan bisnis kopi punik ini cukup terbilang besar,
dikarenakan perbulan pengeluaran kurang lebih 3 juta/bulan, sedangkan untuk
pemasukan bisa 20-30 juta/bulan. Kendala yang dialami pada masa covid19 ini hanya
pada pengiriman keluar kota yang terlambat, ada juga kendala dalam pengemasannya
yaitu kemasan yang digunakan untuk mengemas kopi bubuk, yang dimana disumbawa ini
baru saja terdapat tempat memproduksi kemasan plastic seperti yang diinginkan. Karena
sebelum adanya tempat produksi kemasan tersebut pemilik bisnis ini biasanya melakukan
pemesanan dimataram.

B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana cara merawat kopi punik ?
b) Adakalah perubahan yang terjadi pada masa covid19 ?
c) Bagaimana proses pengolahan kopi punik ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana masyarakat punik
melakukan perawatan terhadap kopi punik serta bagaimana prose mulai dari pemetikan
sampai dengan pengemasan yang dilakukan oleh kelompok tani desa punik dalam
memasarkan kopi punik. Dan kita dapat mengetahui kendala apa saja yang dirasakan para
petani kopi punik dalam masa pandemic covid19 seperti saat ini.

D. Manfaat

Manfaat pembuatan makalah ini adalah digunakan untuk bahan pengajaran atau sebagai
motivasi dibidang pendidikan ataupun dibidang penelitian

Anda mungkin juga menyukai