Anda di halaman 1dari 35

SUBSISTEM USAHATANI /

PRODUKSI
PRIMER AGRIBISNIS
Pendahuluan
Sub sistem ini lebih membahas pada
kegiatan on-farm (budidaya)

Subsistem Input
Subsistem Subsistem Subsistem
dan Sarana
Produksi Budidaya Pemasaran
Pengolahan

Subsistem Lembaga Penunjang:


Lembaga Penelitian, Bank, Pemerintah,
Koperasi, Lembaga Pelatihan, dsb
Pengertian Usahatani/
Produksi Primer
Usahatani adalah sebagai perangkat
prosedur dan kegiatan yang terjadi
dalam penciptaan produk agribisnis
(produk usaha pertanian, perikanan,
peternakan, kehutanan, dan perkebunan)
Pengertian Usahatani/
Produksi Primer
Usahatani dapat diartikan sebagai hasil
proses kegiatan budidaya yang menghasilkan
produk dasar (raw material) agribisnis,
baik yang siap untuk dikonsumsi ataupun
harus diolah terlebih dahulu agar dapat
dikonsumsi
Menurut Mosher (1968)
Usahatani merupakan suatu tempat atau
sebagian dari permukaan bumi dimana
pertanian diselenggarakan seorang petani
tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap,
atau manajer yang digaji himpunan dari sumber
- sumber alam yang terdapat pada tempat itu
yang diperlukan untuk produksi pertanian
seperti tanah dan air, sinar matahari, dan bangunan
- bangunan yang didirikan di atas tanah tersebut
Menurut Kadarsan (1992)

Usahatani merupakan suatu tempat


dimana seseorang atau sekumpulan
orang berusaha mengelola unsur -
unsur produksi seperti alam, tenaga
kerja, modal dan keterampilan
dengan tujuan berproduksi untuk
menghasilkan sesuatu di lapangan
pertanian
Strip of Grass Alley Cropping

Live Fence Multistrata System


Sifat Produksi / Karakteristik
Produk Pertanian
1. Tergantung alam
2. Bersifat musiman
3. Produksi terpencar dan terkonsentrasi
pada daerah tertentu
4. Mempunyai sifat mudah rusak
(perishable)
5. Menempati ruang yang besar tapi
nilainya rendah (bulky)
6. Beragam (variability)
7. Voluminous
Faktor Produksi dalam
Usahatani (1)
1.Tanah atau media untuk lahan usaha

Tanah merupakan modal usahatani yang bersifat


tetap dan memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat-sifat Tanah/ Lahan Pertanian
sebagai Faktor Produksi
a. Relatif langka dibandingkan dengan unsur
- unsur pokok usahatani lainnya,
b. Distribusi penguasaannya di masyarakat
tidak merata
c. Luas relatif tetap atau dianggap tetap,
d. Tidak dapat dipindah-pindahkan
e. Dapat dipindahtangankan atau
diperjualbelikan
Sumber kepemilikan tanah dapat di
peroleh dari:
a. Dibeli, adanya bukti kepemilikan
yaitu sertifikat yang dikeluarkan
oleh negara.
b. Disewa, sebaiknya dibuat oleh
pejabat yang berwenang agar
manakala terjadi hal yang tidak
diinginkan dapat diselesaikan
secara hukum.
Sumber Lain Pengelolaan
Lahan Pertanian
1. Sakap, diatur dalam UU no 2 tahun 1960 tentang
perjanjian bagi hasil
2. Pemberian oleh negara; tanah milik negara yang
diberikan kepada seseorang yang mengikuti
program pemerintah atau berjasa kepada negara.
3. Warisan, tanah yang karena hukum agama
dibagikan kepada ahli warisnya
4. Wakaf, tanah yang diberikan atas seseorang atau
badan kepada pihak lainnya untuk kegiatan sosial.
5. Membuka lahan sendiri; adanya hak ulayat pada
perladangan berpindah
Faktor Produksi dalam
Usahatani (2)

2. Tenaga Kerja;
seluruh penduduk dalam usia kerja (usia 15
tahun atau lebih) yang potensial dapat
memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan
jenis tenaga kerja dapat dapat dibedakan atas
tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak, dan
tenaga kerja mesin.
Sumber tenaga kerja: dalam keluarga dan luar keluarga
Tenaga kerja luar keluarga dapat diperoleh dengan cara:

a. Upahan; upah untuk pria akan berbeda dengan


wanita. Pembayaran upah dapat dilakukan secara
harian atau mingguan, maupun setelah selesai
pekerjaan
b. Sambatan; tenaga kerja luar keluarga dengan sistem
tolong menolong di antara para petani dan
umumnya tidak berdasarkan pertimbangan ekonomi.
c. Arisan tenaga kerja; setiap peserta arisan akan
mengembalikan dalam bentuk tenaga kerja
kepada anggota lainnya
Faktor Produksi dalam
Usahatani (3)

3.Modal;
Barang atau uang yang secara bersama-sama
dengan tanah dan tenaga kerja menghasilkan
barang-barang baru yaitu dalam hal ini adalah hasil
(output) pertanian (Mubyarto, 1986).
MODAL
Ahmad (1997) mengatakan modal adalah
produk atau kekayaan yang digunakan
untuk memproduksi hasil selanjutnya

Hernanto (1991) modal adalah barang atau


uang yang secara bersama-sama dengan
tanah, tenaga kerja dan manajemen
menghasilkan barang-barang baru yaitu
produksi pertanian.
Berdasarkan sifatnya modal dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Modal tetap; modal yang tidak habis pada
satu periode produksi yang memerlukan
pemeliharaan agar dapat berdaya guna
dalam jangka waktu yang lama dan
mengalami penyusutan pada setiap waktu.
2. Modal tidak tetap/ bergerak: modal yang
dianggap habis atau dianggap habis dalam
satu periode proses produksi seperti pupuk,
bibit, dan pestisida
Sumber Pembentukan Modal :

1. Modal sendiri; petani bebas untuk


menggunakannya
2. Pinjaman atau kredit; berasal dari bank atau
pelepas uang lainnya
3. Hadiah warisan; penggunaannya tergantung
pada si pemberi
4. Dari usaha lainnya; petani memiliki usaha dari
luar usahatani yang cukup besar
5. Kontrak sewa; diatur menurut jangka waktu
tertentu sampai si peminjam dapat mengembali
kan
4. Manajemen dalam Subsistem
Usahatani

Kegiatan produksi tidak lepas dari manajemen


produksi, yaitu bagaimana mengelola input
dan sarana produksi untuk digunakan dalam
proses produksi yang akhirnya menghasilkan
produksi primer
Pemanfaatan fungsi-fungsi manajemen sangat
penting dalam subsistem produksi primer,
yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian,
serta evaluasi semua diupayakan untuk
mendukung kegiatan produksi.
Perencanaan, meliputi:

1. Perencanaan Pra-Produksi: Pemilihan


Komoditas, Lokasi, Skala Usaha,
2. Perencanaan Input dan Sarana Produksi
3. Perencanaan Pola Produksi,
4. Perencanaan Pembiayaan,
Pengorganisasian

Kecil dan Besarnya


Organisasi
Pengelolaan Agribisnis
tergantung dari
Skala Usaha
Pelaksanaan
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam budidaya
produk agribisnis : komoditas
adalah mahluk hidup, pada
masa awal pertumbuhan
Harus memahami sangat rentan terhadap
teknis pengelolaan penyakit, risiko kematian, dan
komoditas unit bisnis
adanya ketidakpastian usaha.
karena setiap komoditas
memiliki ciri khas
masing-masing
Pengawasan dan Evaluasi
Kegiatan Produksi
Pengawasan dalam usaha produksi di bidang
agribisnis meliputi pengawasan dalam hal
anggaran, proses produksi, input dan sarana
produksi, jadwal kegiatan, dan sebagainya
Evaluasi terhadap kegiatan produksi dapat
dilakukan secara rutin atau berkala, mulai
saat perencanaan sampai akhir usaha
tersebut berlangsung, sehingga jika terjadi
penyimpangan dari rencana dapat
diantisipasi dengan cepat dan kerugian pun
dapat segera diminimalisasi.
Faktor Produksi dalam
Usahatani (5)
5. Lingkungan Usahatani; lingkungan fisik,
ekonomi, sosial, dan lingkungan -
lingkungan di luar usahatani. Semua
lingkungan tersebut langsung atau tidak
langsung akan mempengaruhi kepada
petani atau pelaku agribisnis lainnya
dalam mengelola usaha agribisnis skala
kecil.
Faktor Produksi dalam
Usahatani (6)
6. Petani; setiap orang yang melakukan
usaha untuk memenuhi sebagian atau
seluruh kebutuhan kehidupannya di
bidang pertanian dalam arti luas yang
meliputi usaha pertanian, peternakan,
perikanan (termasuk penangkapan ikan),
dan pemungutan hasil hutan.
Dilihat dari tujuan usahatani, maka
petani dibedakan menjadi dua:
a. Petani subsisten;
Menjaga keamanan keluarga yang maksimal, produk
usahatani yang dihasilkan bermacam-macam bahan
makanan, status lahan yang diusahakan milik sendiri
atau keluarga,

sumber tenaga kerja utama adalah keluarga dan


gotong royong, investasi mengutamakan dalam tenaga
kerja, hasil usahatani digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga , pendapatan umumnya relatif
stabil, dan sangat tergantung kepada kendala alam
b. Petani komersial;
memaksimumkan keuntungan dengan
memanfaatkan kendala yang terbatas,
spesialisasi pada produk untuk dijual, status
lahan yang diusahakan berstatus bebas,
sumber tenaga kerja utama adalah tenaga
sewa, investasi terutama pada bangunan,
alat-alat pertanian, dan pemakaian input usaha
tani yang terus meningkat.
Faktor Produksi dalam
Usahatani (7)
7. Komoditi;
Dapat berupa tanaman, ternak, atau ikan
baik secara sendiri maupun campuran dan
mempunyai kebutuhan dasar yang wajib
untuk dipenuhi
AGROPASTORAL
Agricultural components Pastoral Components

Mutually beneficial relationships between


plants and livestock.
AGROFISHERIES
Agricultural Components Fisheries Components
One example is Mina Padi, which is raising
fish in the rice fields together with rice.
Kegiatan onfarm
Kegiatan onfarm /
budidaya buah naga
Kegiatan Budidaya/On Farm
Peternakan SAPI POTONG
Kegiatan onfarm /
Budidaya Ikan KOI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai