EKONOMI PERTANIAN
Faktor produksi dalam usahatani atau merupakan unsur-unsur pokok dalam usahatani
adalah merupakan faktor-faktor utama yang diperlukan dalam usahatani. Faktor-faktor produksi
merupakan input dalam proses produksi pertanian. Proses produksi pertanian adalah proses yang
mengkombinasikan faktor-faktor produksi pertanian untuk menghasilkan produksi pertanian (output ).
Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga
kerja menghasilkan barang-barang baru, yaitu hasil pertanian. Modal petani berupa barang di luar tanah
adalah ternak dan kandang, cangkul, bajak dan alat pertanian lainnya, pupuk, bibit, hasil panen yang belum
dijual, tanaman yang masih di sawah dan lainnya.
Faktor produksi modal merupakan faktor produksi utama dalam proses produksi, karena input ini dapat
mempengaruhi pengadaan input produksi yang lain. Dengan kata lain, modal merupakan unsur produksi
yang paling penting karena tanpa modal kegiatan produksi tidak akan berjalan.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi
asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki
oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan
keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
1. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki
keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang
keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan
sopir.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan
dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain..
04 FAKTOR PRODUKSI MANAJEMEN
Kemampuan manajerial dan style manajerial oleh petani akan diwarnai oleh beberapa hal salah satunya
adalah tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan ini akan berafiliasi dengan pola pikir dan kualitas
sumberdaya manusia (SDM).
Petani memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengelola usahataninya tergantung pada faktor-faktor
produksi yang dikuasai. Petani yang memiliki lahan luas membutuhkan sarana produksi pertanian lebih
banyak dibandingkan petani dengan lahan sempit.
04 KEBIJAKAN HARGA
kebijakan harga dan pendapatan (price and income policy). Harga dilihat dari sisi kebijakan
bertujuan untuk mengadakan stabilisasi harga, sedangkan segi pendapatannya bertujuan agar pendapatan
petani tidak terlalu berfluktuasi dari musim ke musim dan dari tahun ke tahun. Kebijakan harga dapat
mengandung pemberian suatu penyangga (support) untuk hasil-hasil pertanian supaya tdak merugikan
petani atau langsung sejumlah subsidi tertentu bagi petani
Menjaga kestabilan harga dan pendapatan petani, perlu campur tangan pemerintah yaitu :
5. membatasi atau menetukan kuota tingkat produksi yang dapat dilakukan oleh produsen (pengaturan pola tanam),
6. melakukan pembelianpembelian produk yang akan distabilkan harganya di pasar bebas,
7. memberikan pengarahan atau bantuan kepada petani apabila harga pasar lebih rendah dari pada harga yang dianggap
sesuai oleh pemerintah.
04 KEBIJAKAN Non HARGA
Kebijakan non harga dapat disepandankan dengan kebijakan untuk membangkitkan sektor riil
pertanian berupa peningkatan kapasitas produksi melalui ekstensifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi.
1. Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur transportasi
Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi pertanian, yaitu: irigasi perdesaan,
Pembangunan infrastruktur yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, meliputi:
penyediaan air minum, sanitasi perdesaan
2. Intensifikasi Pertanian
Pengolahan tanah yang baik
Pengairan/irigasi yang teratur
Pemilihan bibit unggul
Pemupukan
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
3. Ekstensifikasi Pertanian
Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan hutan baru
Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan lahan kering
Perluasan lahan pertanian dengan pembukaan Lahan gambut
4. Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian dengan pergantian jenis tanaman
Diversifikasi pertanian dengan sistem tumpang sari
Diversifikasi pertanian dengan menggunakan lahan pertanian yang berbasis hutan (Agroforestry)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH