Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan usahatani
saja tetapi juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan atau pengadaan sarana
produksi, penanganan pasca panen, pengolahan, serta pemasaran. Dalam
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut suatu perusahaan harus memiliki modal.

Menurut Gilarso (1993), mengemukakan bahwa modal merupakan sarana


atau bekal untuk melaksanakan usaha. Secara ekonomi modal adalah barang-barang
yang bernilai ekonomi yang digunakan untuk menghasilkan tambahan kekayaan
ataupun untuk meningkatkan produksi. Modal dalam usahatani bersamaan dengan
faktor produksi lainya akan menghasilkan produk. Modal ini semakin berperan
dengan berkembangnya usahatani tersebut. Pada usahatani sederhana peran modal
yang diperlukan kecil, namun semakin maju usahatani modal yang diperlukan
semakin besar. Dalam perusahaan modal tersebut adalah seluruh kekayaan yang
digunakan dalam usaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian modal ?
2. Apa sifat-sifat modal ?
3. Apa saja Unsur-unsur modal dalam usahatani ?
4. Apa saja Macam-macam modal dalam usahatani ?
5. Apa Peranan modal dalam usahatani ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian modal
2. Untuk mengetahui sifat-sifat modal
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur modal dalam usahatani
4. Untuk mengetahui Macam-macam modal dalam usahatani
5. Untuk mengetahui Peranan modal dalam usahatani

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal

Secara ekonomi modal adalah barang-barang yang bernilai ekonomi yang


digunakan untuk menghasilkan tambahan kekayaan ataupun untuk meningkatkan
produksi. Dalam perusahaan modal tersebut adalah seluruh kekayaan yang
digunakan dalam usaha.Modal digunakan untuk menghasilkan barang-barang
konsumsi atau barang-barang modal.

Modal merupakan sebagian hasil produksi yang disisihkan untuk


dipergunakan dalam produksi selanjutnya. Modal adalah suatu faktor diantara tiga
faktor yang dipadukan sebagai faktor produksi usaha. Dalam suatu usaha tani, yang
disebut modal adalah seluruh kekayaan perusahaan yang dipergunakan dalam
perusahaan tersebut, dan menghasilkan pendapatan pada pemiliknya.
Modal sebagai faktor produksi mempunyai pengertian bahwa modal
tersebut merupakan sub sistem produksi, sebab apabila modal ini tidak ada, maka
akan mengganggu proses produksi yang perusahaan.
Modal menurut fungsinya dapat dibedakan menjadi 2 bagian :

• Modal tetap (Fixed Capital)

Adalah modal yang tidak habis dalam satu kali proses produksi atau dapat
dipakai berkali-kali dalam proses produksi.Modal tetap bukan berarti tidak pernah
habis.

• Modal Tidak Tetap (Modal Lancar/Usaha)

Adalah Modal yang habis satu kali proses produksi. Jadi setiap kali proses
produksi modal variabel perlu disediakan atau ditambahkan modal variabel ini.
Dalam usaha tani contohnya : bibit, pupuk ,obat ,pemberantas hama, penyakit, dll.

2
B. Sifat-sifat Modal

Beberapa sifat yang dimiliki modal sekaligus merupakan sebab


meningkatnya perhatian terhadap modal.

1. Modal mempunyai sifat produktif yaitu meningkatkan kapasitas produksi. 2 hal


yang dapat dijual belikan dalam pasar modal pada saat tertentu “stock” dan jasa
atau service. Modal yang produktif adalah dapat memberikan pendapapatan
minimum sebanyak biayanya.

2. Modal mempunyai sifat prospektif, yaitu modal dapat mempertahankan atau


meningkatkan produksi dalam waktu yang akan dating. Sifat ini terwujud apabila
sebagian daripada pendapatan yang diterima hari ini dapat disisihkan. Masalah
pokok dari usahatani kecil ialah bagaimana menyisihkan sebagian daripada
pendapatannya yang hanya cukup bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.

3. Pertumbuhan modal berhubungan erat dengan factor produksi kerja, karena


modal digunakan bersama-sama dengan kerja.

4. Modal dapat meningkatkan pemakaian tenaga kerja misalnya di daerah yang


tanah pertaniannya terbatas. Dengan menambahkan modal dapat mengintensifkan
pengusahanya sehingga tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani meningkat.
Hal ini sekaligus meningkatkan produksi dan pendapatan, ini berarti pula upah kerja
dapat ditingkatkan dengan penambahan modal. Selanjutanya modal dapat pula
menghemat tenaga kerja. Hal ini misalnya dengan mengggunakan mesin-mesin,
jumlah tenaga kerja bias dikurangi.

C. Unsur-Unsur Modal dalam Usahatani


1. Berdasarkan Sifat Substitusinya
- Land saving capital, jika dengan modal tersebut dapat menghemat
penggunaan lahan, tanpa menambah luas lahan, produksi dapat
ditingkatkan. Misalnya dengan intensifikasi, penggunaan bibit unggul,
pupuk, dan pestisida.

3
- Labor saving capital, jika dengan modal tersebut dapat menghemat
penggunaan tenaga kerja. Misalnya penggunaan traktor untuk membajak
lahan, penggunaan trasher untuk penggabahan, Rice Milling Unit untuk
memproses padi menjadi beras.
2. Berdasarkan Sifat Tenaga Kerjanya
- Modal yang dapat menghemat tenaga kerja dengan menggunakan
teknologi mekanis.
- Modal yang dapat mempertinggi penggunaan tenaga kerja dengan
menggunakan teknologi teknis, biologis, dan panca usahatani.
3. Berdasarkan Kegunaannya
- Modal aktif, yaitu modal langsung maupun tidak langsung dapat
meningkatkan produksi. Contohnya adalah pupuk, terasering, dan lain-
lain.
- Modal pasif, yaitu modal untuk mempertahankan produk usahatani seperti
bungkus, karung, kantong plastik, gudang untuk menyimpan, dan lain-lain.
4. Berdasarkan Waktunya
- Modal produktif, yaitu modal yang langsung meningkatkan produksi.
Contohnya adalah pupuk dan bibit unggul.
- Modal prospektif, yaitu modal yang meningkatkan produksi dalam jangka
lama. Contohnya adalah investasi dan terasering.
5. Berdasarkan Fungsinya
- Modal tetap, yaitu modal yang digunakan dalam beberapa kali proses
produksi. Modal tetap terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Modal tetap yang dapat bergerak atau mudah dipindahkan baik hidup
maupun mati. Contohnya adalah cangkul, sabit, traktor, dan lain-lain.
b. Modal tetap tidak bergerak baik hidup maupun mati. Contohnya adalah
lahan, rumah, dan lain-lain.
- Modal tidak tetap, yaitu modal yang hanya dipergunakan dalam sekali
produksi. Contohnya adalah pupuk, pestisida, benih, dan lain-lain.

4
6. Berdasarkan Jenis Modal Usahatani
- Modal sendiri adalah modal yang dikeluarkan petani itu sendiri yang
berasal dari tabungan atau sisa dari hasil usahatani sebelumnya.
- Modal pinjaman adalah modal yang didapat petani diluar pendapatan
petani. Pinjaman usahatni yaitu berupa kredit formal, kredit non formal
dan kemitrausahaan (Marunung, 1998).
Kredit formal dapat dibedakan menjadi kredit program dan kredit
non program (kredit komersial). Kredit program umumnya bersifat
sektoral untuk menbcapai sasaran yang diinginkan. Contoh kelembagaan
kredit formal adalah bank, koperasi, dan pegadaian. Kelembagaan kredit
informal pada umumnya tidak memerlukan persyaratan yang rumit
seperti agunan dan persyaratan lain. Hubungan antara peminjam dengan
pihak yang meminjamkan hanya didasarkan sikap yang saling
mempercayai satu sama lain. Contoh sumber kredit non formal,
seseorang mempunyai kenalan pedagang, pelepas uang, dan lain-lain. Di
dalam pasar kredit pedesaan terjadi segmentasi pasar, karena kedua
kredit menjadi sumber modal masyarakat pedesaan tersebut masing-
masing mempunyai karakteristik yang khas.

D. Macam-macam Modal UsahaTani

1. Tanah

Tanah sebagai modal di dalam usahatani di Indonesia dan di Negara


berkembang lainnya berperan sangat besar.Hal ini Karena modal di luar tanah yang
dipunyai petani sangat terbatas(kecil sekali).Sebab- petani-petani belum punya
modal berupa mesin-mesin atau alat-alat yang mahal harganya. Begitu juga petani
belum mempunyai bangunan-bangunan yang memerlukan biaya yang besar.

Bangunan-bangunan yang dimiliki petani biasanya sederhana. Dengan


demikian mdoal tanah dapat berperan 70-90% dari modal seluruhnya.

5
Hal ini berbeda dengan struktur permodalan petani di Negara-negara maju.
Perbedaan struktur modal yang dimiliki di Negara maju & Negara berkembang
dapat dilihat dari bentuk pemilikan modal di Jepang (Negara maju) dan Filipina
(Negara berkembang) seperti di bawah ini

Tanah dibandingkan dengan modal lainnya mempunyai kedudukan yang


khusus, karena berbeda dengan jenis modal lainnya. Perbedaan tersebut ialah :

a. Tanah sebagai modal tidak perlu diperhitungkan penyusustannya.

Tanah pada umumnya tidak turun kegunaannya maupun harganya.


Hanya Karena bencana alam seperti tanah longsor,banjir, atau tanah tertimbun
dan lainnya yang mengakibatkan hancur & tak dapat dimanfaatkannya tanah.
Dalam keadaan biasa tanah akan semakin naik harganya. Oleh karena itu
pertumbuhan penduduk, perbaikan lalu lintas dan juga karena oleh pemiliknya
selalu diusahakan perbaikannya, agar produksi dari tanah tersebut terus
meningkat., Pekerjaan-pekerjaan perbaikan yang menambah kegunaan tanah,
memerlukan tenaga/biaya, jika pekerjaan itu dilakukan sendiri oleh petani ini
dianggap sebagai pengeluaran, sebab jika ia bekerja di tempat lain akan
memberikan pendapatan kepadanya. Namun jika pekerjaan itu orang lain yang
mengerjakannya ia harus membayarnya. Usaha yang demikian harus
dianggapmnya sebagai investasi (penanaman modal). Modal sedemikian
disebut “amelionasi” dan dicatat sebagai modal tetap. Terhadap modal
amelionasi harus diadakan penyusutan.
b. Hukum bunga tanah pada umumnya berbeda dengan hokum bunga modal
lainnya.
Bunga tanah dipengaruhi oleh produktivitas tanah. Makin intensif
pngusahaan semakin tinggi pula bunganya.

Mengenai perlunya dihitung bunga tanah ini ad beberapa pendapat :

Menurut Vink keuntungan dari tanah sediri yang berupa bunga tanah
dari usahatani keluarga sudah terselip dalam pendapatan petani. Atau bunga
tanah dari usahatani keluarga tak kelihatan

Menurut Devrieg bunga tanah baru dimunculkan dalam perhitungan


ekonomi, jika hendak membandingkan penghasilan dari seorang petani yang
mengusahakan tanahnya sendiri dengan petani yang mengerjakan tanah

6
sewaan. Menurutnya bunga tanah daripda usahatani Indonesia belum dapat
dihitung. Dalam perusahaan pertanian atau usahatani komersial dimana tata
kehidupan ekonomi pemilik dan pelaksana sudah terpisah dan tata kehidupan
ekonomi daripada perusahaan. Disini imbalan jasa dari tanah (bunga tanah)
sudah ditentukan lebih dahulu, meskipun perusahaan itu belum mendatangkan
produk atau penghasilan. Bunga tanah dianggap sebagai pengeluaran atau
biaya perusahaan walapun tanah/modal tidak dianggap sebagai
keuntungan/pendapatan bagi perusahaan.

Sehubungan dengan keadaan diatas, kapan perlunya bunga tanah


dihitung tergantung daripada tujuan analisa atau usaha tersebut, dan juga pada
tingkat kemajuan usahatani. Keadaan ini sbb :

- Analisa terhadap usahatani yang masih rendah tingkatnya seperti yang kita
kenal di pedalaman Irian Jaya, Kalimantan, dan sebaginya belum memerlukan
perhitungan bunga tanah. Begitu juga analisa terhadap usahatani yang masih
berpindah-pindah.

- Analisa terhadap usahatani yang dilaksanakan di atas tanah sendiri atau tanah
yang diperoleh tanpa pembayaran belum memerlukan perhitungan tentang
tingginya bunga tanah.

- Analisa terhadap usahatani yang diusahakan di atasa tanah sendiri atau tanah
pihak lain tanpa pembayaran, jika ingin membandingkan keuntungan hasilnya
dengan usahatani atasa tanah orang lain tanpa yang memrlukan imbalan,
memerlukan perhitungan atas bunga tanah. Tingginya bunga tanah
dipersamakan dengan sewa atau imbalan dari tanah usahatani yang
diperbandingkan.

- Analisa untuk mengetahui tinggi rentabilitas suatu usahatani harus


memasukkan bunga tanah dalam analisanya.

7
2. Bangunan

Bangunan yang termasuk modal usahatani ialah bangunan yang termasuk


bahagian usahatani tersebut. Bangunan ini didirikan dan digunakan untuk
kelancaran usahatani. Bangunan ini berupa gudang, lumbung, kandang ternak, dll.

Rumah petani jika terletak didalam usahatani dan erat sekali hubungannya
dengan usahatani diperhitungkan sebagai modal usahatani. Tetapi jika rumah itu
terletak diluar usahatani dan kegiatan-kegiatan usahatani tidak banyak terkait
padanya maka rumah tidak termasuk modal.

Jalan-jalan juga sangat diperlukan bagi usahatani, jika dapat melancarkan


pengangkutan bahan bahan, saprodi ataupun hasil.Pada perusahaan pertanian
infestasi untuk jalan ini cukup besar. Bangunan-bangunan yang juga sering pada
usahatani adalah kandang ternak,pagar,serta pembangunan lainnya.

3. Alat-alat dan Mesin-mesin Pertanian

Macam dan jumlah alat-alat pertanian yang digunakan oleh petani


dipengaruhi oleh iklim,keadaan tanah,jenis cabang usaha yang diusahakan dan
tingkat kemajuan serta besarnya usahatani.Pada usahatani yang sederhana seperti
usahatani keluarga yang banyak di Indonesia alat-alat yang digunakan sederhana
pula.Biasanya berupa cangkul, parang, sabit, bajak, garu, dll.

Tetapi pada usahatani yang besar & maju mereka menggunakan traktor,
mesin panenan, mesin pemungut hasil, dll. Mesin dan alat-alat mekanik akan
memperlancar pekerjaan, dan membantu mengerjakan sesuatu yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa alat-alat mekanik.

Alat-alat dan mesin-mesin ini juga termasuk modal tetap dan harus
diperhitungkan penyusutannya tiap tahun.

4. Tanaman dan Ternak

Tanaman baik yang berumur pendek, maupun yang berumur panjang,


adanya dalam tanah mengeluarkan biaya-biaya karenya harus dianggap sebagai

8
penanaman modal. Tanaman yang berumur pendek yang menghasilkan dalam
waktu setahun atau kurang, oleh karenanya seluruh pengeluaran untuk
menanamnya harus disisihkan seluruhnya dari pendapatan yang diperoleh dari satu
kali panen tanaman tersebut.

Sedangkan tanaman berumur panjang, dari nilai penanamannya,


pemeliharaan sampai tanaman tersebut panen memakan waktu 4-6 tahun tergantung
jenis tanamannya. Selama waktu tesebut biaya-biaya harus dikeluarkan. Sesudah
tanaman diambil, dimulailah depresiasi yang lamanya ditentukan oleh lamnya
tanaman tersebut menghasilkan.

Ternak sebagai modal dapat berfungsi sebagai alat membantu tenaga kerj
manusia, dan pula sebagai cabang usahatani. Apabila pada akhir tahun pembukuan
jumlha ternak bertambah maka modal usahatani tersebut dikatakan bertambah.
Ternak-ternak yang dijual kurang dari satu tahun depresiasi tidak dilakukan, tetapi
biaya-biaya sebagai penyusutan, ternak yang dipelihara bertahun-tahun biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk pemeliharaan harus di perhitungkan sebagai modal yang
ditanamkan.

5. Sarana Produksi (bahan Perlengkapan)

Sarana produksi terdiri dari :

Bibit, pupuk, Obat pemberantas Hama dan penyakit, serta sarana produksi
lainnya termasuk pada biaya tidak tetap. Penggunaan sarana produksi ini pada
usahatani hanya untuk sekali produksi. Jadi untuk sarana produksi tidak diadakan
penyusustan. Biaya-biaya yang dikeluarkan merupakan biaya eksploitasi atau biaya
pengusahaan.

6. Uang Tunai

Uang Tunai yang diperhitungkan adalah uang tunai yang betul-betul


diperuntukkan bagi usahatani. Hal ini perlu ditegaskan mengingat usahatani di
Indonesia, pembatasn antara uang tunai untuk usahatani dengan uang tunai untuk
kebutuhan hidup petani dan keluarganya sulit untuk dibedakan.

9
Uang tunai merupakan alat untuk membeli semua perlengakapan produksi
yang diperlukan. Fungsi uang tunai adalah untuk membiayai semua peralatan dan
perlengkapan yang berasal dari luar usahatani.

Pada usahatani yang maju lebih banyak memerlukan uang tunai daripada
usahatani yang tradisional.Seringkali juga uang tunai yang dipunyai petani tidak
mencukupi untuk biaya usahanya. Untuk itu petani terpaksa meminjam dari luar
usahatani. Untuk itu petani pun harus membayar bunga pinjamnnya. Jadi dalam
pemkaian uang tunai yang diperhitu

D. Peran modal dalam usahatani

Modal dalam usahatani bersamaan dengan factor produksi lainnya akan


menghasilkan produk. Modal ini semakin berperan dengan berkembangnya
usahatani tersebut. Pada usahatani sederhana peran modal kecil saja. Namun
semakin maju usahatani modal yang diperlukan semakin besar.

Peran modal dalam usahatani ialah :

1. Modal itu dapat digunakan penghemat tanah.

Produkstivitas tanah dapat ditingkatkan dengan memasukkan modalyang lebih


banyak ke dalamnya. Misalnya dengan penggunaan pupuk dan bibit unggul dapat
meningkatkan produksi persatuan luasnya.

2. Modal dapat menghemat Tenaga (Labor Saving)

Dengan penambahan modal berupa penambahan alat-alat mekanis dapat


menghemat tenaga. Ini berarti dengan bantuan alat produksi yang lebih tinggi dapat
dicapai dengan tenaga yang lebih sedikit.

3. Modal dapat menghemat waktu

Dengan penambahan berupa mesin-mesin,waktu pengolahan tanah,panenan atau


pengolahan hasil dapat lebih ditingkatkan.Demikian pula dengan pemakaian bibit
unggul, lama penguasaan dapat lebih pendek.

10
4. Modal dapat menghemat biaya

Dengan penambahan modal usahatani dapat diintensifkan pengusahaannya. Usaha


tani yang diusahakan secara intensif biaya produksinya akan tinggi dan pendapatan
juga akan bertambah.Pertambahan pendapatan biasanya lebihn tinggi /besar
dibandingkan pertambahan biaya. Ini berarti biaya perkesatuan hasil lebih rendah.
Dengan pemakaian modal yang tepat,efisien dan menghemat biaya.

5. Modal dapat memperbaiki kualitas produksi

Dengan pemakaian bibit yang lebih baik,alat-alat yang baik, Hal ini masing-masing
atau secara bersamaan dapat menigkatkan hasil produksi.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Modal merupakan sebagian hasil produksi yang disisihkan untuk


dipergunakan dalam produksi selanjutnya. Modal adalah suatu faktor diantara tiga
faktor yang dipadukan sebagai faktor produksi usaha. Dalam suatu usaha tani, yang
disebut modal adalah seluruh kekayaan perusahaan yang dipergunakan dalam
perusahaan tersebut, dan menghasilkan pendapatan pada pemiliknya.

Peran modal dalam usahatani ialah :dapat digunakan penghemat tanah,


menghemat Tenaga (Labor Saving), menghemat waktu, menghemat biaya, dan
memperbaiki kualitas produksi.

B. Saran
Dalam usahatani hendaknya memaksimalkan terlebih dahulu modal yang
dimiliki untuk melakukan usahatani, agar modal yang berupa faktor-faktor produksi
membuat proses pertanian lebih efektif dan efesien.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://agrimaniax.blogspot.com/2010/06/modal-usahatani.html

Rodjak, Abdul. 2006. Manajemen Usahatani. Bandung : Pustaka Giratuna

http://www.academia.edu./8440539/modal_dalam_usahatani

13

Anda mungkin juga menyukai