Menurut Suratiyah, 2006 modal dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, kegunaan, waktu dan
fungsinya yaitu sebagai berikut :
- Sifat
Selain atas dasar sifatnya yaitu yang menghemat lahan (land saving capital) dan menghemat
tenaga kerja (labour saving capital) ada juga yang justru menyerap tenaga kerja lebih banyak
sebagai misalnya jika menggunakan teknologi kimiawi, biologis dan panca usahatani tetapi ada
pula yang justru akan mempertinggi efesiensi yaitu misalnya mencangkul dan membajak jika
menggunakan traktor akan lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia
dan atau hewan.
- Kegunaan
Atas dasar kegunaannya maka modal dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu modal aktif dan
modal pasif. Modal aktif adalah modal yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
meningkatkan produksi misalnya pupuk dan bibit unggul sedangkan yang tidak langsung yaitu
misalnya terasiring. Modal pasif adalah modal yang digunakan hanya untuk sekedar
mempertahankan produk misalnya penggunaan bungkus, karung, kantong plastik dan gudang
- Fungsi
Atas dasar fungsinya maka modal dapat dibagi menjadi dua golongan lagi yaitu modal tetap
(fixed assets) dan modal tidak tetap atau modal lancar (current assets). Modal tetap adalah modal
yang dapat dipergunakan dalam berulang kali proses produksi. modal tetap ada yang bergerak
atau mudah dipimndahkan dan adapula yang hidup maupun mati misalnya cangkul, sabit ataupun
ternak. Sedangkan yang tidak dapat dipindahkan pun juga ada yang hidup dan mati yaitu
bangunan dan tanaman keras. Modal tidak tetap adalah modal yang hanya dapat dipergunakan
dalam satu kali proses produksi saja misalnya pupuk dan bibit unggul untuk tanaman semusim.
a. Modal Tetap
1. Lahan usaha yang dimiliki.
Sebagai faktor produksi sebenarnya lahan tidak termasuk ke dalam modal, tetapi dalam
penghitungan biaya maka biaya lahan dimasukkan ke dalam biaya modal karena lahan
merupakan barang modal (aset tetap yang dimiliki perusahaan).
Lahan sebagai barang modal tidak perlu di depresiasi. Lahan pada umumnya tidak turun
kegunaannya, kecuali apabila mengalami kerusakan, longsor, erosi dan bencana alam
lainnya. Dalam keadaan biasa nilai lahan akan selalu meningkat sehingga tidak
sedangkan ternak kerja untuk dipekerjakan dan dimanfaatkan tenaganya. Untuk ternak
kerja walaupun dipelihara untuk dimanfaatkan tenaganya tetapi pada akhirnya setelah
tidak produktif lagi akan menjadi ternak potong.
4. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan dalam perusahaan peternakan merupakan barang modal tetap yang
digunakan untuk memperlancar pekerjaan dengan tujuan memperoleh hasil yang tinggi
dan biaya pokok yang rendah. Tujuan ini hanya akan dicapai bila mesin tersebut
digunakan secara penuh, terus menerus dalam jangka waktu sepanjang mungkin. Dalam
analisis jangka pendek, biaya mesin dan peralatan yang tahan lama ini tidak dibebankan
dalam satu tahun analisis tapi menyebar sepanjang umur ekonomis nya berupa depresiasi
(penyusutan).
b. Modal Tidak tetap
Modal tidak tetap adalah modal yang dalam proses produksi habis pakai dan pada tiap
pengulangan produksi harus disediakan kembali. Pada umumnya yang digolongkan ke
dalam modal tidak tetap adalah tanaman berumur semusim, alat-alat kecil yang lekas
rusak, dana eksplotasi, pakan ternak dan termasuk pula diantaranya adalah modal
operasional.
Dalam setiap perusahaan ada penerimaan dan pengeluaran. Dalam jangka pendek
keadaan yang paling baik adalah apabila penerimaan dapat menutupi pengeluaran atas
modal tidak tetap. Penerimaan dan pengeluaran tersebut harus terjadi berturut-turut dalam
suatu cash flow yang baik.
Soekartawi. 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press.
Sujarwo. 2012. Modul Praktikum Pengantar Ekonomi Pertanian
SUMBERDAYA DALAM SEKTOR PERTANIAN. Malang : Universitas Brawijaya
Tim Penyusun . 2014. Modul Pengantar Usahatani Modal dan Peralatan dalam Usahatani.
Malang : Universitas Brawijaya