Anda di halaman 1dari 39

KUMPULAN TUGAS

ILMU USAHA TANI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Ilmu Usaha Tani
Dosen Pengampu: Suyudi, S.P., M.P

SRI MULYANINGSIH
NPM. 185009037
KELAS A

LABORATORIUM AGRIBISNIS FAKULTAS


PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
202I
TUGAS I RESPONSI

1. Apa tujuan dan perlunya mempelajari manajemen usahatani?


Penyelesaian:
Tujuan mempelajari manajemen usaha tani adalah karena gejala yang terjadi di
masyarakat, petani hanya mengetahui secara teknis mengenai produksi yang diperoleh
sedangkan secara ekonomis perlu diketahui reastability dan bancable suatu usaha.
Dengan mempelajari managemen usaha tani, mahasiswa harus bisa menganalisi usaha
tani.

2. a. Apa yang saudara ketahui tentang usahatani?


b. Sebutkan ilmu-ilmu yang mendukung terhadap ilmu usahatani.
Penyelesaian:
a. Menurut Abas Tjakrawilaksana, Ilmu usaha tani adalah setiap organisasi dari alam,
kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan kepada produksi di lapangan
pertanian.
b. Berikut ilmu-ilmu yang mendukung terhadap ilmu usahatani.
1) Ilmu Teknik Pertanian:
a) agronomi, ilmu berIlmu cocok tanam, ilmuilmu pengairan, ilmu peternakan
dan ilmu perikanan.
b) Ilmu tanah, ilmu fisika tanah dan ilmu pemupukan
c) Ilmu hama dan penyakit
2) Ilmu sosial Pertanian
a) Ilmu ekonomi pertanian, ilmu ekonomi produksi, ilmu tataniaga pertanian,
ilmu ekonomi lahan, ilmu koperasi dan ilmu pembiayaan.
b) Ilmu Sosiologi Pedesaan, ilmu kependudukan, community development, dan
ilmu penyuluhan.

3. Jelaskan klasifikasi usahatani yang saudara ketahui!


Penyelesaian:
Klasifikasi usaha tani dapat dilihat dari beberapa pandangan atau kajian yaitu:
a. Klasifikasi berdasarkan bentuk
1) Perseorangan/Farm individual, faktor produksi seperti modal dikeluarkan
secara individual. Usaha perseorangan terdiri dari:
a) Petani pemilik penggarap
b) Petani penyakap
c) Petani penyewa
2) Kolektif, contoh: lahan dari petani dan input dari perusahaan.
3) Komparatif, terdapat perusahaan inti yang menampung hasil dari masyarakat.
Contoh: perkebunan sawit, teh, dan karet.
b. Klasifikasi berdasarkan corak
1) Subsisten: Output atau hasil produksi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
sendiri dan keluarga.
2) Komersial: Output atau hasil diorientasikan untuk dijual agar memperoleh
keuntungan.
c. Klasifikasi berdasarkan pola
1) Khusus, hanya mengusahakan satu komoditas
2) Tidaak khusus, Lahan ditanami apa saja seperti pekarangan
3) Campuran, komoditi yang diusahakan lebih dari satu ( tumpang sari)
d. Klasifikasi berdasarkan tipe
1) Faktor fisik, topografi, kelembaban
2) Faktor ekonomi, modal

4. Dilihat dari status pemilikan lahan ada beberapa petani berdasarkan kepemilikannnya,
Jelaskan!
Penyelesaian: Lahan berdasarkan status kepemilikan
a. Hak milik
b. Hak sewa
c. Hak bagi hasil
d. Gadai
e. Hak pakai secara adat
f. Hak guna usaha

5. Jelaskan usahatani berdasarkan coraknya?


Penyelesaian:
Usaha tani berdasarkan coraknya yaitu dilihat dari pemanfaatan hasil produksinya.
Berdasarkan coraknya usaha tani terbagi menjadi 2:
a. Usaha tani subsisten, yaitu pemanfaatan hasil produksinya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan keluarga.
b. Usaha tani komersil, yaitu pemanfaatan hasil produksinya diorientasikan untuk
memperoleh keuntungan.

6. Jelaskan yng dimaksud dengan “Tri Tunggal Usahatani” !


Penyelesaian:
Tri tunggal usaha tani adalah hubungan timbal balik antara manusia, lahan dan
tumbuhan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan.

7. Jelaskan unsur-unsur pokok usahatani, menurut Abas Tjakrawiralaksana (1983).


Penyelesaian:
Unsur-unsur pokok usaha tani menurut Abas
a. Lahan
Merupakan unsur produksi asli. Lahan merupakan bagian dari permukaan bumi
yang merupakan manifestasi dari pengaruh faktor alam. Faktor alam tersebut yaitu :
1) Iklim
2) Suhu
3) Kelembaban
4) Panjang hari
5) Topografi
6) Bentuk lahan
7) Sifat lahan, Lahan subur, lahan masam, lahan tandus.
b. Tenaga Kerja
Merupakan daya manusia untuk melakukan usaha. Sedangkan usaha adalah ikhtiar
yang dijalankan manusia untuk menghasilkan produksi.
c. Modal
Merupakan unsur turunan. Modal adalah tiap hasil yang digunakan untuk
menghasilkan hasil selanjutnya.
d. Pengelolaan
Adalah unsur produksi yang tidak berwujud, penting sekali keberadaanya dalam
produksi untuk menggerakan unsur-unsur produksi lainnya.

8. Mengapa modal dikatakan sebagai unsur produksi turunan pada usahatani !


Penyelesaian:
Modal dikatakan sebagai unsur produksi turunan pada usaha tani karena merupakan
gabungan dari lahan dan tenaga kerja.

9. Apa yang dimaksud dengan :


a. Agriculture leader dan apa penyebabnya
Agriculture leader adalah perubahan tenaga status dari yang memiliki status
kepemilikan rendah menjadi tinggi ataupun sebaliknya.
b. Modal dan apa fungsinya
Modal adalah tiap-tiap hasil yang digunakan untuk menghasilkan hasil selanjutnya
atau alat penghasil yang dihasilkan. Fungsinya adalah untuk mempercepat
menggandakan hasil.
c. Modal tetap (fixed capital)
Modal tetap adalah modal yang tidak dipengaruhi produksi dan biasanya tidak
habis dalam satu kali produksi.
d. Modal lancar (current capital)
Modal lancar adalah modal yang berpengaruh terhada produksi dan biasanya habis
dalam satu kali produksi.
e. Point c dan d berikan contohnya.
Contoh modal tetap: lahan dan bangunan.
Contoh modal lancar: Bibit/benih, pupuk obat-obatan dan lain sebagainya.

10. Jelaskan apa yang menjadi pokok perbedaan kegiatan dibidang industri dengan
kegiatan dibidang usahatani!
Jawab: Perbedaan Usaha tani dengan industri
No Ciri Usaha tani Industri
Biologis, manusia, ternak,
1 Tenaga Kerja Penggerak Mekanik/mesin
mekanik
Di ruangan dan tidak
2 Proses Produksi Terbuka dan tergantung alam
tergantung alam
3 Pengelolaan Sederhana Mutahir
Cara Pengambilan
4 Cepat dan tepat Jangka panjang
Keputusan
5 Standasrisasi Sulit Mudah
6 Perputaran Modal lama Cepat

11. Mengapa unsur pengelolaan sangat penting didalam proses produksi usahatani.
Penyelesaian:
Unsur pengelolaan sangat penting dalam proses produksi usaha tani karena pengelolaan
sebagai dirigen yang memobilisasikan unsur lahan, tenaga kerja, dan modal.

12. Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani!


Penyelesaian:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani.
a. Faktor lahan
Faktor lahan yang secara langsung mempengaruhi pendapatan usaha tani yaitu
kondisi fisik lahan dan luas lahan yang garap. Faktor lahan yang mempengaruhi
pendapatan petani secara tidak langsung yaitu fragmentasi lahan dan lokasi lahan.
b. Faktor Tenaga Kerja
Faktor tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan usaha tani yaitu produktifitas
dan efisiensi tenaga kerja.
c. Faktor modal
Faktor modal yang mempengaruhi pendapatan usaha tani yaitu ketersdiaan modal.
d. Faktor Pengelolaan
Yang mempengaruhi pendapatan berkaitan dengan operasi, organisasi, pembelian,
dan penjualan serta perencanaan pembiayaan.

13. Apa yang dimaksud dengan:


a. Off farm income
Pendapatan petani adalah pendapatan usaha tani dan dari luar usaha tani.
b. Fixed cost (berikan contohnya)
Merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi dan biasanya tidak habis
dalam satu kali produksi. Contoh : pajak, bangunan, lahan dan lain sebagainya.
c. Variabel cost (berikan contohnya)
Merupakan biaya yang sifatnya berubah dipengaruhi oleh produksi. Contoh: Benih,
pupuk dan lain sebagainya.
d. Marginal cost (berikan contohnya)
Merupakan tambahan biaya yang dimaksudkan untuk menaikan satu satuan
produksi. Contoh: suatu unit produksi dan perluasan pabrik atau unit usaha.
e. Straight line method
Merupakan salah satu metode penghitungan penyusutan dimana setiap periodenya
angka penyusutannya sama.
14. Jelaskan perbedaan antara pendapatan petani, pendapatan keluarga tani dan pedapatan
petani sebagai pengelola.
Penyelesaian:
a Pendapatan petani merupakan pendapatan yang diperoleh petani sebagai tenaga
kerja, keuntungan.
b Pendapatan keluarga tani merupakan pendapatan petani ditambah
pendapatan/upah tenaga kerja petani dan keluarga tani yang dihitung.
c Pendapatan petani sebagai pengelola adalah pendapatan yang diperoleh petani
sebagai pengelola ( management income).

15. Jelaskan dan kegunaan dari analisis di bawah ini :


a. Analisis R/C
Analisi R/C merupakan analisa keberhasilan cabang usaha tani berupa imbangan
penerimaan dan biaya. Digunakan untuk pengujian kelayakan atau keberhasilan
usaha tani.
b. Analisis B/C
Analisis B/C merupakan bentuk pengujian dengan analisa imbangan manfaat
tambahan biaya. Digunakan untuk pengujian penggantian teknologi yang berakibat
penambahan penggunaan biaya.
c. Analisis titik impas (BEP)
Analisis titik impas (BEP) merupakan analisa untuk melihat posisi cabang usaha
tani ketika tidak untung dan tidak rugi.
d. Analisis kepekaan (sensitivity analysis)
Merupakan analisa untuk mengetahui terjadinya perubahan harga input/output.
e. Analisis cost/unit
Merupakan analisa untuk menghitung harga pokok produksi.

16. Apa makna dari hasil analisis dibawah ini :


a R/C = 1,5
Artinya setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan 1,5 satuan
penerimaan.
b. B/C = 2,5
Artinya setiap penambahan biaya satu satuanakan memperoleh tambahan manfaat
2,5 satuan.
c. Cost/unit = Rp1.500,00
Artinya harga untuk satu unit agar usaha tani tidak untung dan tidak rugi adalah
Rp1.500.
d. Biaya produksi.
Merupakan biaya yang digunakan untuk pembelian input, sarana produksi, untuk
digunakan dalam produksi usaha tani.

17. Apa kegunaan titik impas nilai penjualan, volume produksi dan luas lahan?
a. Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba
tertentu/profit planning.
b. Sebagai dasar untuk pengendalian operasi kegiatan yang sedang
berjalan/controlling.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual
d. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan yang ditentukan oleh pimpinan
perusahaan.

18. Hasil penelitian di lapangan usahatani bawang merah di peroleh data sebagai berikut :
Uraian Harga/unit
1. Luas lahan 0,125 ha
2. Tenaga kerja (Rp/HKP) 75,23 HKP 3.500,00
3. Bahan :
a. Bibit (kg) 96,30 1.500,00
b. Urea (kg) 41,60 300,00
c. TSP (kg) 42,60 325,00
d. ZA (kg) 35,40 300,00
e. PPC (lt) 0,67 12.800,00
f. Pupuk alam (kg) 186,00 50,00
g. Pestisida (kg) 0,72 16.000,00
4. Biaya tidak langsung :
a. Penyusutan Rp 7.248,83
b. Pajak lahan Rp 1.742,67
c. P3A Rp 2.613,33
5. Produksi (kg) 1322,20
6. Harga Jual (Rp/kg) 750,00

Pertanyaan:
Asumsi: Jika bunga bank 24 % /tahun (satu musim tanam 3 bulan)
a. Berapa biaya tetap dan biaya variabel yang harus dikeluarkan?
Penyelesaian:
Diketahui: Bunga modal 24%/ tahun dan 6% /satu musim tanam.
1) Biaya Tetap
No Jenis Biaya Nilai (Rp)
1 Penyusutan 7.248,83
2 Pajak lahan 1.742,67
3 P3A 2.613,33
Total Biaya Tetap 11.604,83

2) Biaya Variabel
No Uraian Satuan Unit Harga/Unit (Rp) Harga Total (Rp)
1 Tenaga kerja 75,23HKP 3.500 263.305
2 Bibit 96,30 1.500 144.450
3 Urea 41,60 300 12.480
4 Tsp 42,60 325 13.845
5 Za 35,40 300 10.620
6 PPC 0,67 12.800 8.576
7 Pupuk alam 186,00 50 9.300
8 Pestisida 0,72 16.000 11.520
Total (Rp) 474.096

b. Berapa besar biaya total dan biaya total per hektar.


Penyelesaian:
1) Total Biaya
Total biaya = Biaya tetap + biaya variabel
= Rp11.604.83 + 474.096
= Rp485.700,83

Total biaya x Bunga modal = Rp485.700,83 x 6%


= Rp29.142,05

Biaya Tetap + Bunga = Rp11.604,83 + Rp29.142,05


= Rp40.746,88

Total biaya (setelah ditambah bunga) = Rp485.700,83 + 29.142,05


= Rp514.842,88

2) Biaya total per hektar


Biaya total per 0,125 ha = Rp524.842,88
= =
Biaya Total/ha = 1 x Rp514.842,88/0,125
= Rp4.118.743,04

c. Berapa pendapatan petani?


Penyelesaian:
1) Produksi = 1.322,20kg
2) Penerimaan
Produksi x Harga jual
= 1.322,20kg x Rp750/kg
= Rp991.650
3) Pendapatan
Penerimaan – Biaya total = Rp991.650 - 514.842,88
= Rp476.807,12

d. Hitung biaya pokok produksi?


Biaya pokok produksi
Penyelesaian:
Cost/unit = Biaya total/Produksi = Rp514.842,88/1.322,20
= Rp389,38/kg
e. Berapa titik impas nilai penjualan ?
Penyelesaian:
BEP NP = =

= Rp. 78.059.157

f. Berapa titik impas luas lahan ?


Penyelesaian:
BEP VP = BEP NP/ Harga jual
= Rp78.059.157/ 750 = 104,079kg

g. Berapa titik impas volume produksi ?


Penyelesaian:
BEP LL = BEP VP/ produktivitas

= = 104,079/10.577,6kh/ha
= 0,0098582 ha ( 98,582 m2)

h. Gambarkn titik impas secara grafik pada harga jual Rp 750,00/kg, Rp 1.000,00
/kg, 1.250,00/kg
Penyelesaian:
- Jika HJ Rp. 1000/kg
Penerimaan = Rp. 1000/kg x 1.322,20kg
= Rp. 1.322.200

BEP NP = = =
= Rp. 63.524,668

BEP VP = BEP NP/HJ = Rp. 63.524,668 / Rp. 1000/kg


= 63,525kg

BEP LL = 63,525kg / 10.577,6kg/ha = 0,0060056ha (60,056m2)

- Jika HJ Rp. 1.250,00/kg


Penerimaan = Rp. 1.250,00/kg x 1.322,20kg
= Rp. 1.652,750
BEP NP =

= Rp. 67.344.405.920 / Rp. 1.178.654


= Rp. 57.136,705
BEP VP = BEP NP/HJ
= Rp. 57.136,705 / Rp. 1.250/kg
= 45,709 kg

19. Usahatani sawah akibat adanya supra insus, berdasarkan hasil penelitian di lapangan
diperoleh data sebagai berikut :
Uraian sebelum supra insus sesudah supra insus
Produksi (ton) 2,5 4,5
Harga jual (Rp) 125.000,00 125.000,00
Biaya produksi total (Rp) 201.250,00 256.500,00

Pertanyaan :
a Hitung B/C yang diperoleh dan intepretasikan!
b Hitung nilai R/C sebelum dan sesudah supra insus, intepretasikan!
Penyelesaian :
a B/C =

= = |- 4,52| = 4.52

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui besarnya B/C adalah 4,52. Artinya
setiap penambahan biaya satu satuan akan memperoleh tambahan manfaat 4,52
satuan.

b R/C
1) R/C sebelum supra insus
= = 1,55

2) R/C sesudah supra insus


= = 2,19

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui besarnya R/C adalah 2,19. Artinya
setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan 2,19 satuan
penerimaan.
20. Jelaskan pengertian-pengertian di bawah ini :
a. Margin of savety yaitu batas keselamatan  perbandingan rasio dari selisih
penjualan yang direncanakan dikurangi penjualan pada BBP dibagi dengan
penjualan yang direncanakan dikali 100%.
b. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang harus segera dipenuhi.
c. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban
finansialnya (mengembalikan semua hutang berdasarkan aset yang dimiliki).
d. Rentabilitas adalah kemampuan modal untuk menghasilkan laba.
e. Rentabilitas ekonomi adalah kemampuan untuk memutarkan modal yang telah
digunakan.

21. Sebutkan manfaat pembukuan usahatani dan ada berapa macam pembukuan usahatani
yang saudara ketahui, berikan dengan contoh!
a Manfaat usahatani :
1) Untuk penyusunan neraca laba-rugi dan Balance Sheet.
2) Sebagai sumber data.
3) Sebagai sarana untuk memperoleh kredit.
4) Sebagai alat penggunaan: Financial statement, cash flow.

b Macam-macam pembukuan usahatani


1) Pembukuan tunggal  didalamnya terdapat komponen penerimaan dan
pengeluaran, uraian yang menunjukkan besarnya jumlah /unit serta satuan dan
harga. Pembukuan ini memberikan informasi untuk analisa pendapatan.
Contoh :
Uraian hal Harga satuan Penerimaan Pengeluaran
Tanggal
dan jumlah (Rp) (Rp) (Rp)
Mei 1988 60 butir telur 2000,00 12000,00 -
50 butir telur 15000,00 - 75000,00
Dst.

2) Pembukuan ganda  pembukuan yang kolom penerimaan dan pengeluarannya


terpisah, sehingga jelas dan mudah untuk dianalisis.
Contoh:
Penerimaan
Harga satuan Macam Penerimaan
Tanggal Jumlah
(Rp) Padi Jagung Telur Susu
1 Mei 1988 10 l 1500,00 - - - 15000,00
Dst.
Pengeluaran
Harga satuan Upah Macam Penerimaan
Tanggal Jumlah
(Rp) TK Bibit Pakan Obat
5 Mei 1988 10 kg 750,00 - 7500,00 -
22. Apa yang dimaksud dengan perencanaan usahatani ?
Perencanaa usahatani adalah suatu proses penyusunan program usahatani yang meliputi
beberapa tahapan. Perencanaan merupakan kegiatan awal dalam manajemen, perlu
dilakukan dengan baik agar produksi berjalan baik.

23. Buatkan bagan perencanaan usahatani secara lengkap dan jelas.


Investasi Sumber
Daya.

Tahap I Menyusun,
mengorganisasikan
sumber-sumber
produksi.

Estimasi biaya dan


pendapatan dari
rencana tersebut.
Tahap II Pengorganisasian biaya
dan pendapatan dalam
suatu anggaran.

24. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan diperoleh data usahatani kubis bunga sebagai
berikut :
Uraian Satuan Nilai
Luas lahan ha 0,274
Benih kg 0,167
Pupuk kandang kg 4450
Pupuk buatan kg 481,17
Tenaga kerja hkp 158,13
Pestisida kg 6,45
Produksi kg 7785
Sewa lahan Rp/ha 500.000,00
P3A Rp 19.480,80
Penyusutan alat Rp 45.439,45
Harga jual Rp/kg 400,00
Benih Rp/kg 150.000,00
Pupuk kandang Rp/kg 60,00
Pupuk buatan Rp/kg 600,00
Tenaga kerja Rp/HKP 3.000,00
Pestisida Rp/kg 30.000,00
Bunga bank %/th 12

Data tersebut adalah untuk satu musim tanam (3 bulan)


Pertanyaan :
a Hitung biaya tetap dan biaya variabel, yang harus dikeluarkan petani.
Penyelesaian :
Biaya Tetap

Jenis Biaya Nilai


Sewa lahan (Rp500.000,00 x 0,274) Rp137.000,00
P3A Rp19.480,80
Penyusutan Alat Rp45.439,45
Total Rp201.920,25

Biaya Variabel
Harga/Unit
Uraian Satuan Unit Biaya (Rp)
(Rp)
Benih kg 0,167 150.000,00 25.050,00
Pupuk Kandang kg 4450 60,00 267.000,00
Pupuk Buatan kg 481,17 600,00 288.702,00
Pestisida kg 6,45 30.000,00 193.500,00
TK HKP 158,13 3000,00 474.390,00
Total 1.248.642,00

 Biaya Total sebelum ditambah bunga


= TFC + TVC
= Rp201.920,25 + Rp1.248.642,00
= Rp1.450.562,25

 Biaya Bank
= Bunga x Biaya total sebelum ditambah bunga
= 3% x Rp1.450.562,25
= Rp43.516,87

 Biaya total setelah ditambah bunga BT = BT + bunga


= Rp1.450.562,25 + Rp43.516,87 = Rp201.920,25 + Rp43.516,87
= Rp1.494.079,12 = Rp245.437,12
 Produksi = 7785 kg
 Harga jual = Rp400/kg

 Penerimaan
= Produksi x Harga jual
= 7785 x Rp400
= Rp3.114.000,00

b Berapa pendapatan yang diperoleh petani.


Penyelesaian:
= Penerimaan – Biaya total setelah ditambah bunga
= Rp3.114.000,00 - Rp1.494.079,12
= Rp1.619.920,88
 Biaya Pokok Produksi
= = = Rp191,92/kg
Usahatani tersebut tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian apabila
harga jual produksinya Rp191,92/kg.

c Bila mana usahatani tersebut tidak memperoleh keuntungan ataupun mengelami


kerugian.
Penyelesaian :

BEP NP =

= = = Rp409.744,775

BEP VP = = = Rp1.024,362 kg

Produktivitas = = =

BEP LL = = = 0,3575479 ha

d Berapa margin of savety yang diperoleh petani.


Penyelesaian :
=
= = 40.052

e Berapa persen rentabilitas yang dihasilkan dari usahatani tersebut.


Penyelesaian :
= x 100%
= x 100% = 108,423%

25. Seorang petani padi sawah memiliki lahan 1 ha. Pada musim hujan ditanami padi IR-
64 dan pada musim kemarau ditanamani padi Membramo. Adapun biaya dan sarana
produksi yang dikeluarkan sebagai berikut :
Sawah (MK)
Uraian Sawah (MH) IR-64
Membramo
1. Benih (kg) 20 @ 3000/kg 25 @ 3500/kg
2.Pupuk :
a. Urea (kg) @ 1250/kg 200 250
b. TSP (kg) @ 1200/kg 100 125
c. KCl (kg) @ 1500/kg 50 75
3. Pestisida (Rp) 100.000 150.000
4. Tenaga kerja :
a. Persemaian HKP @ 15.000/HKP 2 2
b. Olah tanah :
20 25
- manusia HKP
4 5
- ternak HKT @ 50.000/HKT
c. Tanam HKW @ 10.000/HKW 10 HKW+ 1 HKP 10 HKW + 1HKP
d. Menyiang HKW 50 55
e. Memberantas (H &P) HKP 5 6
f. Panen HKW 30 35
g. Angkut hasil HKP 10 15
h. Jemur HKP 3 3
5. Penyusutan alat (Rp) 25.000 30.000
6. Sewa lahan (Rp) 2000.000 1.500.000
7. Produksi (kg) kering 4500 @1000/kg 5000 @ 1250/kg

Pertanyaan :
a Hitung biaya total, penerimaan dan pendapatan petani kedua usahatani tersebut.
Penyelesaian :
Sawah musim hujan  IR-64
Biaya Tetap
Jenis Biaya Nilai (Rp)
Penyusutan alat 25.000
Sewa lahan 2.000.000
Total (Rp) 2.025.000

Biaya Variabel
Uraian Satuan Unit Harga/Unit (Rp) Biaya (Rp)
Benih Kg 20 3.000 60.000
Pupuk urea Kg 200 1.250 250.000
Pupuk TSP Kg 100 1.200 120.000
Pupuk KCl Kg 50 1.500 75.000
Pestisida 1 100.000 100.000
TK Persemaian HKP 2 15.000 30.000
TK olah tanah manusia HKP 20 15.000 300.000
TK olah tanah ternak HKT 4 50.000 200.000
TK Tanam HKW 10 HKW 10.000 115.000
1 HKP 15.000
TK Menyiang HKW 50 10.000 500.000
TK Memberantas Hama HKP 5 15.000 75.000
TK Panen HKW 30 10.000 300.000
TK Angkut HKP 10 15.000 150.000
TK Jemur HKP 3 15.000 45.000
Total Biaya Variabel (Rp) (IR-64) 2.320.000

Sawah Musim Kemarau (Membramo)


 Biaya Tetap
Jenis Biaya Nilai (Rp)
Penyusutan alat 30.000
Sewa lahan 1.500.000
Total (Rp) 1.530.000

Biaya Variabel
Harga/Unit Biaya
Uraian Satuan Unit
(Rp) (Rp)
Benih Kg 25 9.500 87.500
Pupuk urea Kg 250 1.250 312.500
Pupuk TSP Kg 125 1.200 150.000
Pupuk KCl Kg 75 1.500 112.500
Pestisida 1 150.000 150.000
TK Persemaian HKP 2 15.000 30.000
TK olah tanah manusia HKP 25 15.000 375.000
TK olah tanah ternak HKT 5 50.000 250.000
10 HKW 10.000
TK Tanam HKW 115.000
1 HKP 15.000
TK Menyiang HKW 55 10.000 550.000
TK Memberantas Hama HKP 6 15.000 90.000
TK Panen HKW 35 10.000 350.000
TK Angkut HKP 15 15.000 225.000
TK Jemur HKP 3 15.000 45.000
Total Biaya Variabel (Rp) (IR-64) 2.842.500

1) Biaya Total
IR 64
Biaya total = TFC + TVC
= Rp2.025.000 + Rp2.320.000
= Rp4.345.000
 Membramo
Biaya total = TFC + TVC
= Rp1.530.000 + Rp2.842.500
= Rp4.372.500
2) Penerimaan
IR 64
Penerimaan = Produksi x Harga jual
Produksi = 4500 kg
= 4500 kg x Rp1000/kg
Harga Jual = Rp1000/kg
= Rp4.500.000
Membramo
Penerimaan = Produksi x Harga jual
Produksi = 5000 kg
= 5000 kg x Rp1250/kg
Harga Jual = Rp1250/kg
= Rp6.250.000

3) Pendapatan
 IR 64 (musim hujan)  Membramo (musim kemarau)
Pendapatan = Penerimaan – Biaya Pendapatan = Penerimaan – Biaya
= Rp4.500.000 – Rp4.345.000 = Rp6.250.000 – Rp4.372.500
= Rp155.000 = Rp1.877.500

b. Berapa biaya produksi per kg dan R/C kedua usahatani tersebut? Intepretasikan!
Penyelesaian :
Biaya produksi per kg
IR 64 (musim hujan) Membramo (musim kemarau)
= = = Rp965,56/kg = = = Rp874,5/kg
R/C
IR 64 (Musim hujan) Membramo (Musim kemarau)
= = 1,03 = = 1,43

26. Seorang petani cabe merah memiliki lahan 0,72 ha. Untuk satu musim tanam biaya
dan sarana produksi yang dikeluarkan sebagai berikut :
Uraian Nilai (Rp)
1. Benih 928.541,00
2. Pupuk :
a. Pupuk kandang 892.833,00
b. Pupuk buatan 78.995,00
3. Pestisida 248.965,00
4. Tenaga kerja 5.419.585,00
5. Mulsa 4.115.507,00
6. Ajir 3.426.835,00
7. Bunga modal variabel 921.675,00
8. Penyusutan alat 259.836,00
9. Pajak lahan 1.642.025,00
10. Bunga modal tetap 114.112,00
11. Produksi (kg) 14.285 @6000/kg
Pertanyaan :
a. Hitung biaya tetap, biaya variabel, penerimaan dan pendapatan petani cabe!
Penyelesaian :
1) Biaya Tetap
Jenis Biaya Nilai (Rp)
Mulsa 4.115.507,00
Ajir 3.426.835,00
Penyusutan alat 259.836,00
Pajak lahan 1.642.025,00
Bungamodal tetap 114.112,00
Total biaya tetap (Rp) 9.558.315,00

2) Biaya Variabel
Uraian Nilai (Rp)
Benih 928.541,00
Pupuk kandang 892.833,00
Pupuk buatan 78.995,00
Pestisida 248.965,00
TK 5.419.585,00
Bunga modal variable 921.675,00
Total (Rp) 8.490.594,00

Total biaya = TFC + TVC


= Rp9.558.315 + Rp8.490.594
= Rp18.048.909

Produksi = 14.285 kg
Harga jual = Rp6000/kg

3) Penerimaan = Produksi x Harga jual


= 14.285 kg x Rp6000/kg
= Rp85.710.000

4) Pendapatan = Penerimaan - Biaya


= Rp85.710.000 – Rp18.048.909
= Rp67.661.091

b. Berapa Unit cost of production dan R-C ratio usahatani tersebut?


Penyelesaian:
1) Unit cost of production
= = = Rp1.263,487/kg
2) R/C
= = = 4,749

c. Berapa Titik Impas Nilai Penjualan, Volume Produksi dan Luas lahan usahatani
tersebut?
Penyelesaian:
1) BEP NP =

= = = Rp10.608.562,710

2) BEP VP = = = Rp1.768,094 kg

3) BEP LL =

= = = 0,0891163 ha = 891,164 m2

d. Jika harga jual naik Rp 6500,00/kg, berapa Titik Impas Nilai Penjualan, Volume
Produksi dan Luas lahan Usahatani tersebut?
Penyelesaian:
Penerimaan = Harga jual x Produksi
= Rp6500/kg x 14.285 kg
= Rp92.852.500

1) BEP NP =

= Rp10.520.310,48

2) BEP VP = = = Rp1.618,509 kg

3) BEP LL =

= = 0,0822669 ha = 822,669 m2
e. Gambarkan kedua titik impas tersebut dalam satu salib sumbu!
Penyelesaian:

f. Intepretasikan pengaruh naiknya harga jual terhadap titik impas!


Penyelesaian:
Perubahan kenaikan harga jual terhadap titik impas akan mempengaruhi miringnya
garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama
walaupun semua biaya adalah tetap, TR akan menggeser ke bawah atau sebaliknya.

27. Usahatani kubis bunga luas lahan 0,75 ha diperoleh data untuk satu musim tanam (3
bulan) sebagai berikut :
A. Bahan-bahan Jumlah Harga/unit (RP)
- bibit 18.000,00 15
- pupuk kandang (kg) 11.250,00 40
- Urea (kg) 225,00 300
- TSP (kg) 150,00 400
- KCl (kg) 150,00 500
- Keranjang (kg) 600,00 400
- Pestisida (liter) 3,75 40.000
- Tenaga kerja (HKP) 157,50 4.000

B. Alat-alat Unit Harga/unit (Rp) Umur Ekonomis (bulan)

- cangkul 2 7.000,00 12
- kored 3 2.000,00 1
- timbangan 1 50.000,00 120
- sabit 5 2.500,00 12
- emrat 1 4.000,00 12
- ember 3 3.000,00 12
- hand sprayer 1 150.000,00 36
- pompa air 1 750.000,00 120
C. lain-lain
- Pajak lahan Rp10 / m 2 / tahun
- Iuran Desa Rp 25.000,00/ha/tahun
- Produksi 15 ton
- Harga jual Rp 800,00/kg
- Bunga bank 24 % / tahun

Diketahui:
- Biaya tetap dan biaya variable
- Luas lahan = 0,75 ha
- Priode produksi = 3 bulan
- Bunga bank = 24%  6%/periode produksi
- Pajak = Rp. 10/ /tahun

= Rp. 2,5/ /per. Produksi


- Iuran = 25.000/ha/tahun = 6.250/ha/periode Produksi
Pertanyaan:
a. Hitung biaya tetap, biaya variabel, serta pendapatan bersih dari usaha tersebut.
Penyelesaian:
 Biaya Tetap

Harga/Unit Total
Jenis Biaya Unit UE (Bulan) Penyusutan(Rp)
(Rp) Nilai (Rp)

Cangkul 2 7.000,00 12 x 3 = 1.750 3.500

Kored 3 2.000,00 1 x 3 = 6.000 18.000

Timbangan 1 50.000,00 120 x 3 = 1.250 1.250

Sabit 5 2.500,00 12 x 3 = 625 3.125

Emrat 1 4.000,00 12 x 3 = 1.000 1.000

Ember 3 3.000,00 12 x 3 = 750 2.250


Hand
1 150.000,00 36 x 3 = 12.500 12.500
Sprayer
Pompa Air 1 750.000,00 120 x 3 = 18.750 18.750

Pajak Lahan 7500 2,5 18.750

Iuran Desa 0,75 6.250 4.687,5

Total Biaya Tetap 83.812,5


 Biaya Variabel
Uraian Satuan Unit Harga/Unit (Rp) Nilai (Rp)

Bibit 18.000 15 270.000


Pupuk Kandang kg 11.250 40 450.000
Urea kg 225 300 67.500
TSP kg 150 400 60.000
KCL kg 600 500 300.000
Keranjang kg 600 400 240.000
Pestisida Liter 3,75 40.000 150.000
Tenaga Kerja HKP 157,50 4.000 630.000
Total Biaya Variabel (Rp) 2.167.500

 Biaya Total = TFC + TVC


= Rp83.812,5 + Rp2.167.500
= Rp2.251.312,5

 Bunga bank = 6% x Rp2.251.312,5


= Rp135.078,75

 Biaya tetap = Rp2.251.312,5 + Rp135.078,75


= Rp2.386.391,25

Total biaya setelah ditambah bunga


= Rp2.386.391,25 + Rp2.167.500
= Rp4.553.891,25

 Produksi 15 ton = 15.000 kg


Harga jual = Rp800/kg
 Penerimaan = Produksi x harga jual
= 15.000 kg x Rp800/kg
= Rp12.000.000
 Pendapatan = Penerimaan – biaya
= Rp12.000.000 – Rp4.553.891,25
= Rp7.446.108,75

b. Pada nilai jual, volume produksi dan luas lahan berapa usahatani tersebut tidak
untung dan tidak rugi (impas)?
Penyelesaian:
 BEP NP =

= Rp2.913.786,63

 BEP VP =

= 3.642,233 kg

 BEP LL = - Produktivitas = = 20.000 kg/ha

= 0,1821117 ha
= 1.821,117

c. Jika harga jual berubah menjadi Rp 650,00/kg hitung nilai titik impasnya!
Penyelesaian:
Penerimaan = Rp650.kg x 15.000 kg
= Rp9.750.000

 BEP NP =

= Rp3.068.554,525

 BEP VP = = = 4.720,853 kg
 BEP LL = =

= 0,2360427 ha
= 2.360.427 m2

d. Hitung batas keselamatan usahatani tersebut pada harga jual Rp 850,00/kg.


Penyelesaian:
 Penerimaan = 15.000 kg x Rp850/kg
= Rp12.750.000

 BEP NP = =

= Rp2.875.170,181

 Margin of savety =

= `

= 3,435

e. Buktikan pada harga jual Rp650,00/kg nilai titik impas tersebut sama dengan nol.
Rekonsiliasi (pembuktian BEP pada HJ Rp. 650/kg)
Penyelesaian:
x 100 % = 6%

x 100% = 22,31% (BEP NP : Rp. 3.068.354,525)

= 22,31% x Rp3.068.544,525 = Rp 628.170,356 -


Pendapatan marginal = Rp2.386.384,169
BT = Rp2.386.391,250 -
0
28. Usahatani kentang per musim (untuk 2 stara luas lahan) diperoleh data sebagai berikut::
Uraian Strata sempit (0,35 ha) Strata luas (1 ha )
1. Bahan (Rp)
a. Benih 344.709,00 1378.837,00
b. Pupuk alam 117.225,00 468.896,00
c. Pupuk buatan 78.184,00 312.736,00
d. Pestisida 223.748,00 894.990,00
2. Upah tenaga kerja (Rp) 181.547,00 726.187,00
3. Biaya tidak langsung (Rp)
a. Pajak lahan 791,00 3.163,00
b. Penyusutan alat 30.528,00 122.110,00
c. Bunga modal sendiri 57.992,00 231.966,00
4. Hasil produksi (ton) 5,21 20,84

Diketahui:
Biaya tetap dan biaya variable
Usahatanu strata sempit (0,35 ha) dan strata luas (1 Ha)
Pertanyaan:
a. Hitung biaya total per hektar untuk kedua strata luas lahan!
Penyelesaian:
 Biaya Tetap
Biaya Strata Sempit (0,35 Ha) Strata Kuas (1 Ha)
Pajak Lahan Rp791,00 Rp3.163,00
Penyusutan alat Rp30.528,00 Rp122.110,00
Total BT Rp31.319,00 Rp125.273,00

 Biaya Variabel
Biaya Variabel Strata Sempit (0,35 Ha) Strata luas (1Ha)
Benih Rp344.709,00 Rp1.378.837,00
Pupuk alam Rp117.225,00 Rp468.896,00
Pupuk buatan Rp78.184,00 Rp321,736,00
Pestisida Rp223.748,00 Rp894.990,00
Tenaga Kerja Rp181.547,00 Rp726.187,00
Total BV Rp945.413,00 Rp. 3.781.646,00

 Total biaya sebelum ditambah bunga


 Strata sempit  Strata Luas
= BT + BV = BT + BV
= Rp31.319,00 + Rp945.413,00 = Rp125.273,00 + Rp3.781.646,00
= Rp976.732,00 = Rp3.906.919,00
 TC setelah ditambah bunga
 Strata sempit  Strata Luas

= Rp976.732,00 + Rp57.992 = Rp3.906.919,00 + Rp231.966


= Rp1.034.724 = Rp4.138.889

 Biaya Tetap total


 Strata sempit  Strata Luas
= Rp31.319 + Rp57.992 = Rp125.273 + Rp231.966
= Rp89.311 = Rp357.239

b. Hitung harga/biaya pokok per unit untuk kedua strata luas lahan tersebut!
Penyelesaian:
C/U
 Strata sempit  Strata Luas

= =
= Rp198,603/kg = Rp198,603/kg

c. Hitung titik impas:


- Input /output
- Volume produksi
- Luas lahan
Untuk kedua strata luas lahan pada harga jual untuk Rp 265,00/kg, Rp295,00/kg
dan Rp 345,00/kg.
Penyelesaian:
BEP
 Penerimaan (HJ = Rp265/kg)
 Strata sempit  Strata Luas
= HJ x produksi = HJ x Produksi
= Rp265/kg x 5.210 kg = Rp265/kg x 20840 kg
= Rp1.380.650 = Rp5.522.606

- BEP NP
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= =
= Rp283.526,984 =

= Rp1.134.092,063

- BEP VP
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =
= 1.069,913 kg = 4.279,593 kg

- BEP LL
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= =

= 0,0718752 ha = 0,2053548 ha
= 718,752 m2 = 2.053,48 m2

 Penerimaan jika HJ-Rp.295/kg


 Strata sempit  Strata Luas

= Rp295/kg x 5210 kg = Rp299/kg x 20.840 kg


= Rp1.536.950 = Rp6.147.800

- BEP NP
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= =

= Rp232.050,643 = Rp928.187,229
- BEP VP
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= 786,612 kg = 3.146,397 kg

- BEP LL
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= 0,0528434 Ha = 0,1509787 Ha

 Penerimaan Jika HJ Rp. 345/kg


 Strata sempit  Strata Luas
= Rp345/kg x 5.210 kg = Rp345/kg x 20.840 kg
= Rp1.797.450 = Rp7.189.800

- BEP NP
 Strata sempit  Strata Luas

= –
= –

= =

= =

= Rp188.409,725 = Rp753.627,026

- BEP VP
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =
= 546,115 kg = 2.184,426 kg

- BEP LL
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= 0,0366872 Ha = 0,1048189 Ha

d. Gambarkan titik impas untuk kedua strata pada harga jual Rp 295,00/kg.
Penyelesaian:

Strata Sempit

Strata Luas
e. Hitung margin of savety (batas keamanan) pada harga jual Rp 295,00/kg untuk kedua
strata luas lahan.
Penyelesaian:
Margin of savety untuk HJ Rp295/kg
 Strata sempit  Strata Luas

= =

= =

= =

= 5,623 = 5,623

f. Hitung R/C untuk kedua strata luas lahan pada harga jual Rp 295,00 /kg.
Penyelesaian:
R/C untuk Hj Rp295/kg
 Strata sempit  Strata Luas

= =
= 1,485 = 1,485

g. Jika strata luas lahan dianggap menggunakan teknologi baru hitung B/C pada saat
harga jual Rp 345,00/kg.
Penyelesaian:
B/C pada HJ Rp345/kg

29. Nilai tambah (value added)


a. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi komponen dalam menghitung nilai
tambah?
Faktor yang mempengaruhi nilai tambah:
- Faktor teknis : Ketersediaan bahan baku, kapasitas produksi, tenaga kerja.
- Faktor ekonomis : Harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan input
lainnya.

b. Jelaskan pengertian nilai koefisien tenaga kerja, faktor konversi dan nilai produk!
- Faktor Konveksi menunjukan banyaknya output yang dapat dihasilkan dari satu
satuan inut bahan baku
- Koefisien tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk
mengolah satu satuan input
- Nilai produk menunjukan nilai output persatuan input
c. Apa perbedaan analisis nilai tambah dengan analisis R/C?
Analisis nlai tambah merupakan analisis agar dapat mengetahui selisih nilai output
pada tahap tertentu dikurangi dengan nilai bahan baku serta korbanan lain yang
digunakan.
Analisis R/C merupakan analisis untuk mengetahui kelayakan suatu usaha.

30. Apa yang ketahui tenteng :


a Profit margin
Profit Margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih
antara penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dibagi dengan
penjualan bersih.

b Turnover of operating Assets


Turnover of operating assets adalah rasio aktivitas (rasio efisiensi) yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dari total asetnya dengan
membandingkan penjualan bersih dengan total aset rata-rata.
TUGAS II. LATIHAN SOAL MATERI 4

1. a) Biaya Tetap
No. Jenis Biaya Nilai (Rp)
1. Sewa Lahan 323,50
2. Penyusutan Alat 12.257,60
Total Biaya 12.581,1

b) Biaya Variabel
Harga Per
No. Uraian Satuan Unit Biaya (Rp)
unit
1. Ikan patin Kg 12 17.000 204.000
2. Bawang merah Kg 0,7 25.000 17.500
3. Bawang putih Kg 0,4 28.000 11.200
4. Lengkuas Kg 0,7 8.000 5.600
5. Ketumbar Kg 0,1 30.000 3.000
6. Jahe Kg 0,1 13.000 1.300
7. Garam Kg 0,3 5.000 1.500
8. Kunyit Kg 0,2 8.000 1.600
9. Penyebab Rasa Kg 0,1 8.000 800
10. Listrik Kwh 0,01 9.638 96,38
11. Bahan Bakar Kg 1 22.000 22.000
12. Minyak Goreng Kg 2 13.500 27.000
13. Kemasan Lembar 40 1.500 60.000
14. Kemiri Kg 0,1 25.000 2.500
15. Gula pasir Kg 1 9.700 9.700
16. Tenaga kerja JKO 4 22.500 90.000
Total Biaya 457.796,38

c) Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel


= Rp 12.581,1 + Rp 457.796,38
= Rp 470.377,48

Biaya Total x Bunga Modal = Rp 470.377,48 x 13,5%

= Rp 63.501,00

Biaya Total setelah ditambahkan bunga = Rp 470.377,48 + Rp 63.501,00


= Rp 533.878,48

2. a) Penerimaan = Produksi x Harga Jual


= 4 Kg x Rp 200.000
= Rp 800.000
b) Pendapatan = Penerimaan – Biaya Total (setelah ditambahkan bunga)
= Rp 800.000 – Rp 533.878,48
= Rp 266.121,52

c) R/C ratio
= 1,5

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai R/C = 1,5, berarti setiap biaya 1 rupiah yang
dikeluarkan akan menghasilkan 1,5 satuan penerimaan. Artinya usahatani ini layak
diusahakan.
TUGAS III. KASUS AGROINDUSTRI TEPUNG AREN

Jawaban:
1. Telaah kasus industri tepung aren, apakah usaha tersebut layak diusahakan?
Diketahui:
Penerimaan =
Biaya =
Penyelesaian:
R/C = = = 1,9
Dengan R/C >1, maka agroindustri tepung aren dapat dikatakan layak untuk diusahakan.

2. Gambarkan grafik titik impasnya! Pada saat bagaimana perusaan tidak untung dan tidak
rugi?

3. Jika harga jual tepung aren turun menjadi Rp7.000/kg apakah usaha tersebut masih
layak diusahakan? Berapa BEP NP dan BEP VP setelah harga jual tepung aren turun?
Diketahui:
Harga jual = Rp7000/kg
Produksi = 1.200 kg
Biaya Tetap =
Biaya Variabel =
Biaya Total =

Penyelesaian:
- Penerimaan = harga jual x Produksi
= Rp7000/kg x 1.200 kg
= Rp8.400.000

- R/C = = = 1,78

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai R/C sebesar 1,78. Artinya, usaha tersebut
layak untuk diusahakan, karena nilai R/C >1 meskipun harga jual menurun menjadi
Rp7.000.
- BEP NP =

= Rp197.062,37

- BEP VP =

= Rp28,15

4. Jika biaya produksi naik 10% apakah usahatersebut masih layak diusahakan? Berapa
BEP NP dan BEP VP setelah biaya produksi naik 10%? Berapa besarnya biaya pokok
produksi setelah biaya produksi naik 10%?
Penyelesaian:
- Biaya Produksi naik 10 % = Rp 4.729.914,84 X 10 %
= Rp 472.992,484

- Total Biaya Produksi = Rp 4.729.914,84 + Rp 472.992,484


= Rp 5.202.906,32

R/C = = = 1,73

Dengan biaya produksi yang naik 10% usaha tepung aren masih layak diusahakan
karena R/C > 1

BEP NP =

= Rp224.151,13

BEP VP =

=
Biaya Pokok Produksi =

= Rp4.335,75/kg

5. Grafik titik impas pada saat harga jual turun menjadi Rp7.000/kg dan biaya produksi
naik 10%.

6. Penjelasan pada grafik titik impas di atas adalah:


Berdasarkan grafik diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi BEP
Volume produksi maka BEP nilai penjualan semakin tinggi.

7. Diketahui:
Kebutuhan aren pada produksi 1,2 ton = 5,6

Pertanyaan:
Jika ada pesanan tepung aren sebanyak 2,4 ton, maka kebutuhan bahan baku aren
adalah:
2,4 ton/1,2 ton =2
= 2 x 5.6
= 11,2
TUGAS 1V. ANALISIS AGROINDUSTRI TAHU

Berikut Analisis Agroindustri Tahu Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten


Ciamis.
a. Perhitungan biaya tetap, biaya variabel, biaya total, penerimaan dan pendapatan.
1) Biaya Tetap
No Jenis Biaya Nilai (Rp) Persentase (%)
1 PBB 47,48 0,42
2 Penyusutan alat dan bangunan 9.563,20 85,37
3 Bunga modal 1.591,16 14,21
Total Biaya Tetap 11.201,84 100,00

2) Biaya Variabel
No Jenis Biaya Jumlah (Rp) Persentase (%)
1 Kacang Kedelai 395.062,50 71,09
2 Kayu Bakar 57.890,63 10,42
3 Plastik 16.406,25 2,95
4 Upah Tenaga Kerja 63.750,00 11,47
5 Garam 5.875,00 1,07
6 Sioko 3.417,97 0.61
7 Solar 12.593,75 2,26
8 Listrik 714,29 0,13
Total Biaya Variabel 555.710,39 100,00

3) Biaya Total
Biaya Total = Biaya tetap + biaya variabel
= Rp11.201,84 + Rp555.710,39
= Rp566.912,23

4) Penerimaan
Penerimaan = Produksi x Harga jual
= 3.215,63 potong x Rp225/potong
= Rp723.516,75

5) Pendapatan
Pendapatan = Penerimaan – Biaya total
= Rp723.516,75 - Rp566.912,23
= Rp156.604,52

b. Perhitungan R/C

R/C = = = 1,28
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui besarnya R/C pada
agroindustri tahu adalah sebesar Rp1,28. Artinya, dari satu rupiah yang dikeluarkan
akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp1,28 yang berarti akan mendapatkan
keuntungan dari satu rupiah sebesar Rp0,28. Dengan R/C >1, maka agroindustri tahu
dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan.

c. Hasil titik impas (Break Event Point)


BEP NP =

= Rp48.703,65

BEP VP =

= Rp216,46

d. Grafik titik impas

e. Biaya pokok produksi


HPP =

= Rp176,3/potong
f. Batas keselamatan usaha (Margin of safety)

Margin of savety = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 93,27%

Anda mungkin juga menyukai