DI LAHAN SAWAH
Mulsa jerami
PENGGUNAAN MULSA JERAMI PADI
Bila dianggap pelu gunakan jerami sebanyak
± 5 ton /ha sebagai mulsa dengan cara
dihamparkan merata, ketebalan 5- 10 cm.
Penyiangan dilakukan dua kali. Penyiangan I pada saat tanaman berumur 20 Hst,
Penyiangan II ( Jika diperlukan) saat tanaman berumur 40 -45 Hst
PEMUPUKAN
Tanah bekas padi yang subur tidak perlu
dipupuk
1. Penyiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan
dua kali (tergantung kondisi
tanah).
Jika curah hujan masih
cukup tinggi dibuat saluran
draenase dengan kedalaman
25-30 cm dan lebar 20-30 cm
setiap 3-4 m. saluran ini
berfungsi untuk mengurangi
kelebihan air.
2. Pengapuran dan pemupukan
1. INOKULASI RHIZOBIUM
2. PEMANGKASAN PUCUK
3. PENGGUNAAN MULSA JERAMI
4. PEMBERIAN PPC DAN ZPT
5. PERLAKUAN BENIH
1. INOKULASI RHIZOBIUM
Bakteri Rhizobium bersimbiosis dengan tanaman kedelai membentuk bintil
akar mengikat N dari udara.
Keuntungan melakukan Inokulasi :
1. Tanaman kedelai hasil inikolasi akan tumbuh subur produksi meningkat.
2. Kualitas biji kedelai lebih baik
3. Mengurangi biaya pemberian pupuk N berkurang
4. Tidak membahayakan lingkungan.
Cara Inokulasi :
1. Dengan menggunakan inokulan buatan (biakan murni)
- Legin
- Rhigogin 10 kg benih kedelai dibutuhkan 50 -75 g
- Rhizobin
- Rhizo-plus
2. Dengan tanah bekas tanaman kedelai – inokulasi pada lahan
- inokulasi pada benih
3. Inokulasi bertahap secara alami.
2. PEMANGKASAN PUCUK
Tujuannya : agar indeks luas daun optimum (3-4)
II. DAUN
b.Prodenia litura (Spodoptera litura) F.; b. Lamprosema indica F. c . Plusia
chalcites Esp. ; d. Stomopteryx subsecivella Zeller. e. Longitarsus suterillinus
Csiki. f. Phaedonia inclusa Stal. ; g. Afidentaria gradaria Muls. h. Bemisia tabaki ;
III. POLONG
a) Nezera viridula L., b.) Riptortus linearis F., c) Etiella zinckenella,d). Etiella
hobsoni Butler., d) Piezodurus rubrofaciatus, e)Tikus sawah
Tabel. Hama penting, umur tanaman terserang dan tingkat bahaya yang ditimbulkannya
Agromyza sojae + + - - -
Agrotis spp ++ + - - -
Longitarsus suterillinus + + + + -
Aphis glicine - + ++ + -
Plusia chalcites _ + ++ ++ -
Lamprosema indicata - + + + -
Keterangan :
+ = kehadirannya saat itu kurang membahayakan
++ = Kehadirannya saat itu membahayakan
+++ = kehadirannya saat itu sangat membahayakan
_ = kemungkinan kehadirannya kecil
Pengendalian penyakit :
menanam benih yang bebas virus
menggunakan kultivar kedelai yang resisten terhadap virus
segera mencabut dan membakar tanaman kedelai yang sudah
terinfeksi virus
tidak menanam kedelai setelah tanaman kacang-kacangan lainnya
seperti : kacang tanah, kacang buncis dll.
Menggunakan insektisida untuk mengendalikan vektor (Aphis)
PENYAKIT OLEH BAKTERI PARASITIK :
Penyakit hawar daun (bacterial Blight);
potogennya: Pseudomonas glycinea
Penyakit bisul bakteri (Bacterial Pustele)
Patogennya : Xanthomonas campestris = X. phaseoli
Penyakit busuk benih (Bacilus seed Decay); Patogennya:
Bacillus subtilis
Pengendalian :
menggunakan kultivar yang resisten
melakukan rotasi dengan tanaman yang resisten
membakar atau menimbun sisa-sisa tanaman yang
terserang
perlakuan benih dengan antibiotika
menanam benih sehat bebas patogen.
PENYAKIT OLEH FUNGI PARASIT:
1. Penyakit karat daun (Rust) ; Patogennya; Phakopsora sojae
2. Penyakit bercak coklat (Brown sport); Patogennya : Septoria glycine
3. Penyakit Antraknosa; Patogennya :Colletotricum dematium
4. Penyakit busuk arang ; patogennya : Macrophonia phaseolona
5. Penyakit busuk akar dan batang; Patogennya : Rhizoctonia solani
Pengendalian:
Melakukan draenase yang baik sehingga tanah tidak selalu basah
Membuat guludan pada tanaman sehingga menghindari genangan air
atau tanah tidak selalu basah
Menggunakan kultivar yang resisten
Tidak menanam kedelai pada musim hujan
menggunakan fungisida terhadap benih(seed treatment) atau
terhadap tanaman bila diperlukan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GAGALNYA
PENGENDALIAN HAMA