Anda di halaman 1dari 20

MENGELOLA MODAL PADA

USHATANI
oleh
Dr.Ir.Mustafa Usman, MS.
Pengertian Modal
 Modal merupakan barang ekonomi yang
dapat digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa
 Modal pada usahatani mencakup semua
barang-barang yang dapat digunakan untuk
kegiatan usahatani
 Didalamnya meliputi lahan, bangunan, mesin,

peralatan, bibit, benih, pupuk, obat-obatan,


pakan, persedian produk, uang tunai, dan
surat-surat berharga
 Menurut Tohir (1983) berdasarkan pengertian
tersebut maka tanah bukan termasuk faktor
produksi modal, tetapi masuk dalam faktor
alam yang memiliki nilai modal dengan
berbagai pertimbangan sbb ;
1. Tanah adalah karunia alam, bukan benda yang
diproduksi oleh manusia
2. Tanah tidak dapat diperbanyak
3. Tanah tidak dapat musnah sehingga tidak ada
penyusutan atas tanah
4. Tanah tidak dapat dipindah-pindahkan
5. Tanah selalu terikat dengan iklim
6. Tanah adalah sumber untuk memproduksi
barang ekonomi
 Modal menurut Fadholi Hernanto (1989) modal dalam
pengertian ekonomi yaitu barang atau uang yang bersama
dengan faktor produksi lain dan tenaga kerja serta pengelolaan
menghasilkan barang-barang baru yaitu produksi pertanian
 Pada usahatani yang dimaksud dengan modal adalah :

1. Tanah
2. Bangunan-bangunan (gudang, kandang, lantai jemur, pabrik)
3. Alat-alat pertanian (traktor, luku, garu, sprayer, cangkul,
parang dll)
4. Tanaman, ternak, ikan dan kolam
5. Bahan-bahan pertanian (pupuk, bibit, obat-obatan)
6. Piutang di Bank
7. Uang Tunai
Modal
Usahatani

Bukan Lahan
Lahan (Real (non real
Capital) capital)

Modal Kerja
Modal Investasi
(Short run
(Long run or
operating
medium invesment
capital)
capital)

Uang Tunai, Bibit, Benih Peralatan, Mesin,


Pupuk, obat-obatan, dan bangunan, kendaraan,
sejumlah uang yang habis ternak kerja, tanaman
sekali proses produksi tahunan dll
PEMBAGIAN
MODAL

SIFAT KEGUNAAN WAKTU FUNGSI

• Modal
•Modal •Modal
Menghemat Tetap
Aktif produktif
lahan (Land •Modal
•Modal •Modal
saving capital) Tidak
Pasif prospektif
Menghemat tetap/lancar
Tenaga Kerja
(Labour saving
capital)
Konsekuensi Modal

Jenis Konsekuensi
a. Biaya bunga modal
b. Penyusutan
c. Asuransi
d. Pemeliharaan
e. Komplementer
 Contoh bentuk dan konsekuensi modal
tetap dapat dilihat pada Tabel

Subyek Jenis Bentuk

Penggunaan 1. Bunga modal 1. Sewa Traktor


traktor untuk
2. Penyusutan 2. Penyusutan
membajak
tanah sawah 3. Asuransi 3. Asuransi

4. Pemeliharaan 4. Servis atau beli


onderdil
5. Komplementer 5. BBM atau honor
operator
Cara Perhitungan Penyusutan
1. Metode Garis Lurus (Straight line method)
 Dalam metode garis lurus, peyusutan tiap tahun diperoleh dengan
membagi nilai barang (pada waktu awal) dengan umur teknis
pemakain barang (tahun) atau sebelum dibagi dengan umur teknis
pemakaian barang, terlebih dahulu nilai awal barang dikurang
dengan nilai sisa (salvage value)
 Dp = (A – S)/n
 Vp = A – (Dp)p -------Keterangan
 Dp = penyusutan pada tahun ke-p (konstan)
 n = umur teknis pemakaian barang (tahun)
 A = nilai awal barang
 S = nilai sisa
 Vp= nilai barang pada tahun ke-p
Lanjutan......Cara Perhitungan Penyusutan

2. Metode Penyusustan proposional


(diminishing balance method)
 menghitung besarnya penyusutan tiap tahun
menggunakan persentase (proporsi) tertentu
dari nilai barang pada akhir tahun
sebelumnya
 Dp = (A) (r) (1-r) p-1
 Vp = (A) (1-r)
CONTOH PERHITUNGAN PENYUSUTAN

Nilai Awal (A) Penyusutan (Rp) Nilai Akhir


Tahun
Rp (D = A x 0.1) Tahun (A-D)

1 Rp 200.000 Rp 20.000 Rp 180.000

2 Rp 180.000 Rp 18.000 Rp 162.000

3 Rp 162.000 Rp 16.200 Rp 145.800

4 Rp 145.800 Rp 14.580 Rp 131.220

5 Rp 131.220 Rp 13.122 Rp 118.098

6 Rp 118.098 Rp 11.810 Rp 106.288

7 Rp 106.288 Rp 10.629 Rp 95.659


Pembentukan Modal Usahatani

 Suntikan modal dari luar atau terbentuk dari dalam usahatani.


 Suntikan modal dari luar terjadi jika usahatani memperoleh
pinjaman dari luar, misalnya dari kredit, atau sumber modal
lainnya
 Sumber kredit terdiri atas kredit informal dan kredit formal
 Syarat kredit formal dikenal sebagai 5 C ;
 Character (perilaku calon peminjam), ; Collateral (adanya
jaminan kredit),; Capacity (kemampuan usahatani untuk
menghasilkan pendapatan atau keuntungan,; Condition
(kondisi lingkungan dimana usahatani berada, terutama
kondisi pendukung usahatani), ; Capital (struktru modal yang
dikuasai usahatani)
Manajemen Sebagai Faktor Produksi
Tidak Langsung (Intangible)
 Pengelolaan sangat diperlukan karena usahatani selalu
mengalami tekanan perubahan, pada aspek ekonomi,
aspek tekhnis , aspek iklim, aspek budaya dan aspek
politik sehingga menyebabkan adanya penyesuian setiap
hari.
 Pengelolaan usahatani berarti mengelola organisasi yang
menggunakan sumberdaya alam, tenaga kerja dan modal
untuk menghasilkan produk dibidang pertanian.
 Mengingat sumberdaya usahatani bersifat langka, maka
sumberdaya tersebut harus digunakan secara efisien
 Efisiensi di dalam penggunaan sumberdaya usahatani
digunakan sebagai kriteria keberhasilan pengelolaan
usahalani
 Secara umum untuk mengelola usahatani dengan
berhasil diperlukan pengetahuan dan keterampilan
teknis, ekonomi, dan manusiawi.
 Pengetahuan dan keterampilan menyangkut teknis
budidaya dan penunjang
 Pengetahuan ekonomi diperlukan untuk menentukan
pilihan usaha yang menguntungkan secara ekonomi
 Kegiatan usahatani akan melibatkan sejumlah tenaga
kerja. Oleh karena itu, agar berhasil mengelola
usahatani, diperlukan pengetahuan dan
keterampilan manusia
Petani sebagai menajer atau peran petani sebagai manajer meliputi empat aktivitas sbb :

1. Aktivitas Teknis
a. Memutuskan akan memproduksi apa dan bagaimana caranya
b. Memanfaatkan lahan
c. Membuat gambaran tentang tekhnologi dan peralatan yang akan
digunakan serta implikasinya pada penggunaan tenaga kerja
d. Memutuskan skala usaha

2. Aktivitas komersil
a. Menghitung berapa dan apa saja input yang dibutuhkan baik yang telah
dipunyai maupun yang akan dicari
b. Menentukan kapan, darimana, dan berapa jumlah input yang akan
diperoleh
c. Meramalkan penggunaan input dan produksi yang akan diperoleh
d. Menentukan pemasaran hasil, kepada siapa, dimana, kapan, dan kualitas
produksi atau hasil
3. Aktivitas Finansial
a. Mendapatkan dana dari sendiri, dari pinjaman kredit bank atau
kredit yang lain.
b. Menggunakan dan untuk memperoleh pendapatan dan
keuntungan (jangka panjang)
c. Meramalkan kebutuhan dana untuk jangka panjang yang akan
datang (Investasi untuk penggantian alat-alat atau perluasan
usaha)

4. Aktivitas Akuntansi
a. Membuat catatan tentang semua transaksi baik bisnis maupun
pajak
b. Membuat laporan
c. Menyimpan data tentang usahanya
 Persoalan yang dihadapi di dalam mengelola usahatani jauh
berbeda dengan persoalan yang dihadapi usaha di bidang
industri
 Perbedaan utamanya terletak adanya unsur alam
 maka pengelolaan usahatani banyak dihadapkan pada Risiko
 Risiko pada usahatani dapat terjadi dalam bentuk risiko
teknis dan risiko ekonomis.
 Keberhasilan mengelola usahatani menyangkut keberhasilan
untuk mengantisipasi setiap perubahan yang mungkin terjadi.
 Untuk itu diperlukan suatu perencanaan usahatani yang baik,
mengamati perkembangan terkini terhadap faktor teknis,
ekonomis dan sosial di lingkungan usahatani itu berada
Pengelolan usahatani menyangkut fungsi manajemen
Ada 5 fungsi manajemen yg perlu diperhatikan
(Calkins and DiPietre 1983)

1. Formulasi sasaran akhir (goal)


a) Memaksimumkan keuntungan
b) Pemilikan usahatani
c) Perluasan usahatani
d) Menghindari resiko
e) Mencapai kesenangan hidup
f) Menjadi petani teladan dan memperoleh
penghargaan
2. Kompilasi (pengumpulan data dan informasi)
3. Perencanaan
4. Implementasi (penerapan/pelaksanaan)
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai