USAHA
Kelompok 2
STUDI KASUS
MASALAH
Sebanyak 1.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Malang, Jawa
Timur, berisiko bangkrut karena masalah pendanaan dan pemasaran. Kepala
asosiasi UMKM Malang, Dwi Septariena, mengatakan bahwa meskipun
pemerintah telah memberikan dukungan, namun seringkali ditujukan untuk
bisnis yang lebih besar, sehingga UMKM yang lebih kecil memiliki sedikit
akses ke pendanaan. Banyak dari bisnis ini berada di industri makanan dan
memiliki omset kurang dari Rp 30 juta ($2.000), sehingga sulit bagi mereka
untuk mendapatkan pinjaman bank. Septariena juga mencatat bahwa pemasaran
merupakan tantangan bagi bisnis ini, karena mereka tidak mampu untuk
berpartisipasi dalam pameran atau pameran dagang karena biaya yang tinggi.
SOLUSI
Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut kami pemerintah dan asosiasi
UMKM Malang dapat melakukan beberapa hal, antara lain:
1. Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal
manajemen keuangan dan pemasaran, sehingga mereka dapat mengelola
bisnis dengan lebih baik dan meningkatkan penjualan.
2. Membuat program pinjaman khusus untuk UMKM dengan bunga yang
rendah dan persyaratan yang lebih mudah dipenuhi, sehingga mereka
dapat memperoleh modal untuk mengembangkan bisnisnya.
3. Membuat platform online untuk memasarkan produk UMKM secara
gratis atau dengan biaya yang terjangkau, sehingga mereka dapat
menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus mengeluarkan biaya yang
tinggi untuk berpartisipasi dalam pameran atau pameran dagang.
4. Membuat kerjasama dengan perusahaan besar atau lembaga keuangan
untuk memberikan peluang bagi UMKM untuk menjadi supplier atau
mitra bisnis, sehingga mereka dapat meningkatkan omset dan
mendapatkan akses ke pasar yang lebih besar.
5. Mendorong penggunaan teknologi digital dalam bisnis UMKM, seperti e-
commerce dan pemasaran digital, sehingga mereka dapat memperoleh
pelanggan baru dan meningkatkan efisiensi bisnisnya. Dengan adanya
dukungan dari pemerintah dan asosiasi UMKM Malang, diharapkan
UMKM di Malang dapat bertahan dan berkembang, serta berkontribusi
dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
KESIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa modal usaha
merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan dan memiliki jenis serta
manfaat yang berbeda-beda. Namun, keterbatasan modal usaha dapat menjadi
hambatan dalam mencapai tujuan finansial. Oleh karena itu, diperlukan solusi
untuk menyiasati keterbatasan modal usaha, seperti mencari investor, mengikuti
pelatihan kewirausahaan, menggunakan tabungan sendiri, dan lain sebagainya.