Makalah
“Manajemen Produksi Agribisnis”
Disusun Oleh
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur dankegiatanyang terjadi
dalam penciptaan produk agribisnis (produk usahapertanian,perikanan, peternakan, kehutan,
dan hasil olahan produk-produk tersebut).berdasarkan hal tersebut,maka manajemen
agribisnis dapat dapat diartikansebagaiseperangkat keputusan untuk mendukung proses
produksi Agribisnis, mulai darikeputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian,hingga evaluasi proses produksi.Manjemen produksi memiliki
dampak menyeluruh dan terkait beberapafungsi,seperti fungsi personalia,keuangan penelitian
dan pengembangan,pengdaan danpenyimpanan, dan lain-lain. Artinya,segala sesuatu yang
berkaitan denganproduksimemiliki dampak terhadap fungsi-fungsi lainya. bahkan memiliki
dampak menyeluruhterhadap perusahaan. Misalnya,suatu rencana peningkatan
produksisampai 10% akan memiliki dampak terhadap fungsi manajemen
keuangan,mnanjemen sumber daya manusia, manjaemen teknologi, manjemen
pengadaan,manjemen persediaan, manajemen penyimpanan, dan lain-lain.Manajemen
produksi,terutama menyangkut keputusan lokasi,ukuranatauvolume,dan tata letak
fasilitas,pembelian,persediaan,dan penjadwalan serta mutuproduk,akan menjadi perhatian
khusus dari para manajer produksi. Walpunkeputusan-keputusan mengenai hal tersebut
secara fungsional dapat berada diluar tanggung jawab
manajer produksi,seperti fungsi pengadaan ,persediaan,dan penyimpanan,tetapitetap harus
diperhatikan oleh manajer produksi dalam rangkamenjaminberlangsungnya proses produksi
sesuai dengan yang direncanakan.
BAB II PEMBAHASAN
A.Manajemen Produksi Dalam Usaha Produksi Pertanian
Usaha produksi pertanian,produksi primer,sangat variatif dan sngattergantungkepada jenis
komoditas yang diusahakan.Namun,pada intinya manajemen produksipertanian mencapai
kegiatan perencanaan,pengawasan,evaluasi danpengendalian.Ruang lingkup manajemen
produksi pertanian tersebut diuraikan dibawah ini.
1. Perencanaan produksi pertanian
Perencanaan merupakan suatu upaya penyusunan program,baik programyangsifatnya umum
maupun yang spesifik,baik jangka pendek maupun jangkapanjang.suatu usaha produksi yang
baru memerlukan perncanaan yang bersifatumumatau yang sering disebut sebagai
praperencanaan.faktor-fktor yang sangatpenting danharus diputuskan dalam praperencanaan
Agribisnis ,khususnya subsistemproduksi primer/usah tani,adalah pemilihan lokasi produksi
dan pertimbanganfasilitas,sertasekala usaha.setelah ketiga hal tersebut diputuskan,maka
dibuat rencanayang lebihspesifik menyangkut kebutuhan input-inpu serta
perlengkapan produksi.
2. Pemilihan komoditas pertanian
Pemilihan komoditas yang akan di usahakan memegang peranan pentingdalamkeberhasilan
usaha produksi pertanian.komoditas yang bernilai ekonomistinggi akanmenjadi prioritas
utama,tetapi perlu di pertimbangakan hal-hal yang berhubungandengan
pemasaranya.sebab,mungkin terjadi komoditas ekonomis dalamproduksi,tetapi tidak tetap
untuk daerah produksi dan wilayah pemasaran yangakandituju.komoditas yang telah dipilih
selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnyasesuaidengan kondisi topografi dan iklim lokasi
yang direncanakan.
3. Pemilihan lokasi produksi pertanian dan penempatan fasilitas
Untuk usaha agribisnis bersekala kecil mungkin pemilihan lokasiproduksitidak menjadi suatu
prioritas ,karena umumnya produksi di lakukan di daerahdomisili para petani.Namun,usaha
agribisnis yang bersekala menengah keatas,seperti
ventura,pembiayaan melaluikredit,penjualan saham,dan sumber-sumber
pembiayaanlainya.Perencanaan biayatersebut juga terkait dengan skala usaha yang optimal
danekonomis untuk menghasilkan pendapatan usaha yang layak.
7. Penjadwalan Proses Pertanian
Penjadwalan proses produksi dibuat mulai dari pembukaan lahansampaikepada pemanenan
dan penanganan pasca panen,terutama untuk komoditasyangmemiliki gestation period yang
relatif pendek,seperti tanamanholtikultura.Namun, komoditas yang gestation perod nyarelatif
panjang, seperti tanamanperkebuna, biasanya penjadwalan secara rinci dilakukan secara
bertahap,walaupuntetap ada perencanaan jangka panjang yang menyeluruh.Penjadwalan
tanaman holtikultura yang berumur pendek memegang perananpenting sehubungan dengan
fluktuasi harga dan permintaan dalam setahun. Hal-halyang perlu diperhatikan dalam
melakukan penjadwalan adalah jenis komoditas,kecenderungan permintaan dan fluktuasi
harga, gestation period, pola produksi,pembiyaan, dan lain-lain.Penjadwlan dilakukan mulai
dari pembukaan lahan, pembibitan, penanaman,pemeliharaan (pemupukan, penyiangan,
pemberantasan hama dan penyakit dan lain-lain),dan masa panen Masa panen hendaknya
disesuaikandengan waktu di manakecenderungan permintaan dan harga komoditas
tersebuttinggi,kemudian dihitungmundur.Sebagai contoh,agribisnis cabai memiliki gestation
period selama tiga bulansejak penanaman.jika permintaan dan harga harga cabai sangat tinggi
padabulandesember dan januari, maka tiga bulan sebelum bulan Desember mulaidilakukan
penanaman, yakni pada akhir bulan agustus sampai awal september.Jikapembibitandan
pengolahan lahan memerlukan waktu satu bulan setengah sebelumlahan siap ditanami, maka
pengelolahan memerlukan waktu satu bulan setengahsebelum lahan siap ditanami, maka
pengelolahan dan pembibitan dilakukan mulaiawal bulan juli. Dengan demikian, diharapkan
panen perdana mulai dapat dilakukanpada awal desember sehingga produk cabai tersebut
dapat dijual dengan harga yangtinggi dankeuntungan yang diperoleh juga tinggi.
8. Perencanaan Pola Produksi pertanian
Perencanaan pola produksi memegang perenan penting dalampenjadwalan,perencanaan
tenaga kerja dan input,pembiayaan,proses produksidanoperasi,penanganan pasca panen,serta
sistem distribusi dan pemasaran,terutamauntuk tanaman holtikultura yang memerlukan
penanganan cepat.Pola produksi dapatdibagikedalam beberapa bentuk,antara lain
berdasarkan:1)
Jumlah komoditas yaitu komoditas tunggal,komoditas ganda,danmultikomoditas.2)
Sistem produksi,yaitu pergiliran tanaman dan produksi massa
9. Perencanaan dan sistem pengadaan input-input dan saranaproduksipertanian
Perencanaan input-input dan sarana produksi mencakupkegiatanmengidentifikasi input-input
dan sarana produksi yang dibutuhkan,baik darisegi jenis,jumlah,mutu ataupun spesifikasinya.
Secara umum,input-input dalamagribisnisadalah bibit,pupuk,obat-obatan,tenaga kerja,dan
moadal.Dilain pihak ,saranadan prasarana produksi adalah areal tempat
produksi,perlengkapan dan peraltan sertabangunan-bangunan pendukung dan
teknologi.Setelah input-input serta sarana dan prasrana produksi di
indentifikasidandispesifikasi,maka disusun rencan dan sistem pengadaanya.Dua hal
mendasaryang perlu menjadi titik perhatian dalam memilih sistem pengadaan
adalahmembuatsendiri atau membeli.Misalnya,dalam hal pngadaan bibit,apakahmemproduksi
bibitsendiri ataukah membeli dari sumber-sumber lain.Keputusanmemproduksi sendiriatau
membeli sangat tergantung pada biaya imbangan antarakedua alternatif tersebut.
1.Perencanaan Agroindustri
Perencanaan agroindustri dimulai dengan penentuan jenis usaha agroindustriapa yang akan
dibuka. setelah itu, dilakukan evaluasi dan penilaian untuk hal-haldibawah ini.
2.Pemilihan Teknologi
Dalam pemilihan teknologi terdapat beberapa hal yang perlu dinilai dandievaluasi, seperti
kesesuain teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan kebutuhan pasar
produk proses pengadaan (ketersediaan barangnya, sukucadanganya, biaya pengadaan, dan
lain-lain), biaya sosial (lingkungan),kapasitaspenggunaan, kemampuan sumber daya manusia
dalam pengelolaan dan pengoprasian,fleksibilitas dalam proses, ketersediaan energi, dan lain-
lain.
3. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi pabrik atau industri pengolahan perlu mempertimbangkanketersediaan
bahan baku,lokasi dan sumber bahan baku, lokasi pemasaran, sarana danprasarana fisik
(transportasi, distribusi, komunikasi dan energi) ketersediaantengakerja, areal
pengembangan,dan lain-lain. Pemilihan lokasi yang tidak tepat akanmenyebabkan
pemborosan-pemborsan, seperti biaya pengangkutan dankomunikasi,investasi sarana dan
prasarana umum, dan lain-lain. Dengan demikian biaya per unitproduksi sangat besar
sehingga daya saing produknya kurang.
4. Fasilitas Persediaan dan Masukan
Perencanaan fasilitas persediaan dan masukan perlu mempertimbangkanfasilitas
pergudangan, pengankutan, dan aspek finansialnya (terutama jika harusmenggunakan gudang
sewaan dan lain-lain ). Untuk hal ini perlu diperhatikan fasilitaspersediaan bahan baku utama
yang memerlukan tempat yang besar dengan perlakuan-perlakuan khusus untuk menjamin
tingginya mutu bahan baku tersebut.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudahlayaknyalah
perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum merekamenjalankan ataupun
memasarkan produk/jasanya.Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah
mempertimbangkansituasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu
sendiri ataulingkungan mikroperusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang
dikenaldengan lingkungan makro perusahaan.Perusahaan yang berjaya dan mampu
mempertahankan serta meningkatkanlagipenjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah
perusahaan yang telah berhasilmenetapkanstrategi pemasarannya serta strategi bersaingnya
dengan tepat.Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan
denganmempertimbangkankepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar.Karena perusahaan yangbesar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang
jelastidak bisa dilakukan olehperusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlahmenjadi
sesuatu hal yang jarangterjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginyasendiri mampu
menghasilkan tingkatkeuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan
besar.
B. Saran
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, makadapatdipastikan
perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategipemasarannya sertastrategi
bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya