PENGHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL
I. PENDAPATAN NASIONAL
1.1. Pengertian Pendapatan Nasional
Y = Pendapatan Nasional
Q1 , Q2 , dan Qn = jml jenis barang ke-1, ke-2, ke-n
P1 , P2 , , dan Pn = harga jenis barang ke-1, ke-2, ke-n
• Contoh :
• Seorang pengusaha pakaian akan memulai
usahanya, langkah pertama yang dilakukan
adalah
1. membeli kapas dari para petani dengan harga
Rp300,00.
2. Pengusaha pabrik akan mengolah kapas menjadi
benang dengan biaya Rp400,00.
3. Para pedagang akan menjual benang kepada pabrik
tekstil untuk diolah menjadi kain dengan biaya
Rp600,00.
4. Kain tersebut masuk ke pabrik garmen untuk
diproduksi menjadi pakaian jadi dengan biaya
sebesar Rp800,00.
5. Seterusnya, pakaian jadi tersebut dijual kepada
pedagang di pasar dengan harga Rp1.000,00.
• Ilustrasi di atas terlihat dalam Tabel 1.
Untuk menghindari perhitungan ganda (double-counting),
nilai PDB dihitung dgn cara menjumlahkan nilai tambah
setiap sektor (bukan pada nilai outputnya).
Hasil perhitungan pendapatan nasional (PDB)
dengan metode produksi, terlihat dalam Tabel 2.
• Data Tabel 2, menunjukan bahwa
perekonomian Indonesia terbagi ke dalam
sembilan sektor, yang sebenarnya terbagi lagi
ke dalam beberapa subsektor.
• Angka-angka dalam Tabel 2. menunjukkan
besarnya nilai tambah setiap sektor ekonomi
di Indonesia.
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
PN = w + i + r + p
PN = C + G + I + (X–M)
Tabel 4. Perkembangan PDB Indonesia berdasarkan Pengeluaran
tahun 1999-2002 (dalam triliun rupiah)
Data perhitungan pendapatan nasional (PDB) Indonesia
dengan menggunakan metode pendekatan
pengeluaran, terlihat dalam Tabel 5.
• Secara matematis hubungan antara PNB dan PN
dapat ditulis dlm bentuk formula sbb: