Anda di halaman 1dari 15

SUBSISTEM

AGRIBISNIS
HULU
(Pengadaan &
Penyaluran Sarana
Produksi / Agroinput)
Subsistem Agribisnis Hulu
(up stream off farm agribusiness)
Merupakan subsistem yang
menyediakan fasilitas
pengadaan input (masukan)
bagi industri pertanian primer
(on farm).
Subsistem agribisnis hulu merupakan awal dari
aktivitas sistem agribisnis. Subsistem ini dikenal juga
di Indonesia dengan istilah Pengadaan dan
Penyaluran Sarana Produksi Pertanian (Agribusiness
Input Supplies).
Subsistem agribisnis hulu terdiri dari :

Industri perbenihan (bibit tanaman, ternak


dan ikan)

Industri agrokimia (pestisida, obat-obatan,


pakan, hijauan atau serat, pelet dan pupuk)

Industri Agro otomotif (peralatan pertanian)

Fasilitas lainnya (transportasi, dll).


NILAI INPUT PRODUKSI

10%
Nilai input ini dapat Benih
10% Mesin
Pertanian
mencapai sekitar 40% – 50%
dari biaya total yang
30% -
dikeluarkan petani : Pupuk
Benih (10%), anorganik
Mesin Pertanian 10%,
dan Pupuk anorganik (30%)
Sistem Agribisnis

Pemasaran

Pelayanan
Perbankan Penelitian
Asuransi Pengolahan (Agroindustri) Penyuluhan
Penyimpanan Pengaturan
Angkutan kebijakan

Produksi komoditas
pertanian

Pengadaan dan penyaluran


Sarana produksi, alat-alat
dan mesin pertanian
Pelaku ..
1. Sejumlah kecil perusahaan besar, seperti perusahaan yang
memproduksi pupuk anorganik (Urea, TSP dan KCl), industri
agrokimia (pestisida, obat-obatan lainnya), industri perbenihan
atau bibit unggul dan industri mesin-mesin pertanian.

2. Banyak perusahaan kecil yang memproduksi input


pertanian, seperti alat-alat pertanian (cangkul, sabit, parang,
dll).

3. Pemerintah:
Kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap produk agribisnis
dengan menciptakan iklim usaha yang sehat dan kontinyu
4. Perorangan (petani), input produksi
diperoleh petani dengan cara
mengusahakan sendiri dengan tujuan
meningkatkan nilai tambah

5. Koperasi menekan biaya distribusi dan


biaya pembelian input
PEMERINTAH LEMBAGA SWADAYA
MASYARAKAT

PERGURUAN LEMBAGA LEMBAGA PERBANKAN


TINGGI PENELITIAN PENYULUHAN

PENGUSAHA PENGUSAHA AGRO- EKSPORTIR


SAPROTAN PERTANIAN INDUSTRI

SUPER
MARKET
PEDAGANG PENGEPUL
SAPROTAN PETANI KONSUMEN
TENGKULAK PEDAGANG
PASAR

BURUH TANI IMPORTIR

DIAGRAM POLA INTERAKSI PELAKU PERTANIAN INDONESIA


Peranan subsistem Hulu :

Meningkatkan
produktivitas di tingkat
usahatani/produksi
primer/on farm
Industri Mesin-mesin
Pertanian (Farm
Machinery Industry)
Jangka pendek penggunaan input
berfluktuasi

Jangka panjang penggunaan input mesin-


mesin pertanian sangat sensitif merubah
pendapatan usahatani, jumlah dan ukuran
usahatani dan perubahan teknologi dalam
produksi usahatani

Di Amerika pada tahun 1974, 30% dari


pengeluaran petani dipergunakan untuk
mesin-mesin pertanian (20% untuk traktor)
Industri pupuk (Fertilizer Industry)
Di Amerika pada tahun 1973,
pengeluaran biaya untuk penggunaan
pupuk sekitar 5%

Di Indonesia penggunaan pupuk 30%


dari pengeluaran usahatani
Revolusi Hijau di Indonesia
Perkembangan penggunaan pupuk
anorganik di Indonesia mulai pertengahan
tahun 60an dimulai dengan adanya
revolusi hijau yang dikenal dengan Program
Bimas (Bimbingan Massal)
dengan Panca Usaha Tani (penggunaan
bibit unggul, pemupukan, pengairan,
pemberantasan hama-penyakit dan
perbaikan cara bercocok tanam yang baik)
Industri Pakan dan Benih (Feed and Seed
Industry)
• Di Amerika pada tahun 1973, pengeluaran biaya tunai untuk pakan
hampir 15%.
• Penggunaan pakan (feed grains) ditujukan untuk peternakan sapi dan
unggas (livestock and poultry feeding).
• Di Indonesia kendala pengembangan untuk peternakan adalah bibit
unggul
• Bibit unggul penggemukan sapi dan bibit ayam (DOC) unggul masih
diimpor
Tanaman karet di Indonesia
produktivitasnya rendah karena
didominasi oleh perkebunan
rakyat yang memiliki tanaman
sudah tua dan bibit tidak unggul
(produktivitas nasional dibawah
1 ton/ha).
Perkembangan teknologi dalam
rekayasa genetik (pemuliaan tanaman)
telah menghasilkan tanaman pohon jati
(Tectona grandis telah L.f)
menghasilkan kayu jati komersial
bermutu tinggi (Sembara, R, 2008).

Anda mungkin juga menyukai