Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

SISTEM AEROPONIK DAN SISTEM IRIGASI TETES (DRIP


IRRIGATION SYSTEM) TANAMAN SAYUR DI CV. CASA FARM
HIDROPONIK CIKADUT, BANDUNG JAWA BARAT

RIZKA APRILIANTI
J1B016088

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2019
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

i
SISTEM AEROPONIK DAN SISTEM IRIGASI TETES (DRIP
IRRIGATION SYSTEM) TANAMAN SAYUR DI CV.CASA FARM
HIDROPONIK CIKADUT,BANDUNG JAWA BARAT

OLEH

RIZKA APRILIANTI
J1B016088

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelengkapan Menyelesaikan Studi

Stratum Satu (S1) Program Teknik Pertanian

Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri

Universitas Mataram

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2019

ii
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL SISTEM AEROPONIK DAN SISTEM IRIGASI
TETES (DRIP IRRIGATION SYSTEM)
TANAMAN SAYUR DI CV. CASA FARM
HIDROPONIK CIKADUT, BANDUNG JAWA
BARAT
NAMA MAHASISWA : RIZKA APRILIANTI
NOMOR MAHASISWA : J1B016088
PROGRAM STUDI : TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS : TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

Telah Diuji dan Dinyatakan Lulus Pada Tanggal

Menyetujui,
Pembimbing

Agriananta Fahmi Hidayat,ST.,M.M.T


NIP.19840920 201504 1 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertanian

Murad,SP.,MP.
NIP.19751231 200801 1 023

Tanggal Pengesahan

iii
RINGKASAN
Rizka Aprilianti. J1B016088. Sistem aeroponik dan sistem irigasi tetes (drip
irrigation system) tanaman sayur Di CV. Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung
Jawa Barat.
Pembimbing: Agriananta Fahmi Hidayat,ST.,M.M.T.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau
diolah secara minimal. Salah satu perusahaan yang membudidaya sayuran adalah CV.
Casa Farm Hidroponik yang didirikan pada 15 November 2014. Perusahan ini
didirikan oleh Bapak Budi Haryana S.Si adalah perusahaan yang bergerak di bidang
budidaya tanaman, pelatihan hidroponik dan pemasaran bahan-bahan hidroponik.
Berbagai jenis dan model hidroponik yang diterapkan diantaranya adalah sistem
Aeroponik (kabut), sistem NFT, sistem DFT, system rakit apung dan sistem irigasi
tetes (drip irrigation system).
Salah satu teknik yang digunakan dalam metode hidroponik yang diterapkan
adalah sistem Aeroponik (kabut) dalam pengairan dan pemberian nutrisi yang tepat
untuk tumbuh kembang tanaman. Sistem Aeroponik (kabut) merupakan metode untuk
membudidayakan tanaman tanpa media tanah tetapi dengan memberi tanaman nutrisi
melalui pengabutan yang mengandung nutrisi/pupuk, dimana akar di gantung di
udara. System irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk
dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui
permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhannahu watta’ala yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan PKL dengan baik. Laporan ini disusun guna
melengkapi salah satu persyarat dalam menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Program Studi Teknik
Pertanian.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
selesainya laporan PKL ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan
dari berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena-Nya, penyusun
ingin menyampaikan ucapan terima kasih antara lain kepada :
1. Orang tua tersayang atas doa dan dukungan dalam menyelesaikan laporan.
2. Dekan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram Ibu
Prof. Ir. Sri Widyastuti, M. App. Sc., Ph. D.
3. Ketua Program Studi Teknik Pertanian Bapak Murad SP, MP,.
4. Pembimbing PKL Bapak Agriananta Fahmi Hidayat ST,.M.M.T.
5. Manajer CV Casa Farm Hidroponik Budi Haryana S.Si yang telah memberikan
izin untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan di CV Casa Farm Hidroponik
Cikadut No 70, Bandung Jawa Barat.
6. Pembimbing lapangan Praktek Kerja Lapangan pak Agus Kurniawan yang telah
membimbing selama 3 minggu lamanya di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut,
Bandung Jawa Barat.
7. Ibu kos yang telah memberikan tumpangan (kontrakan) dselama berada di
Jl.Raya Cikadut No.251, Karang Pamulung, Kec.Mandalajati, Kota Bandung,
Jawa Barat 40195.
8. Ibu RT dan tetangga kos yang telah meminjamkan peralatan untuk masak-masak
selama berada di kontrakan.

v
9. Kepada teman-teman PKL kelompok BUBUR atas kebersamaan dan kerjasama
untuk terlaksana dan berhasilnya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini.
10. Peserta PKL lainnya dari program Studi Agroteknologi Universitas Padjadjaran
Bandung atas kerjasama dan dukungan selama kegiatan PKL.
Penulis menyadari penyusunan laporan PKL ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi
yang baik bagi pembaca.

Mataram, Agustus 2019

Penyusun

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN (COVER) …………………………………………………….i


HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………...iii
HALAMAN EKSEKUTIF (RINGKASAN)……………………………………….iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………..ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………..x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………...xi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………...1
1.2. Tujuan PKL ……………………………………………………………………...2
1.3. Manfaat PKL …………………………………………………………………….3
1.4. Tempat PKL ……………………………………………………………………..3
1.5. Jadwal Waktu PKL ………………………………………………………………4

BAB II. TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL


2.1. Sejarah Perusahaan ……………………………………………………………14
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ………………………………………………..14
2.3. Kegiatan Umum Perusahaan……………………………………………………15
2.4. Bangunan dan lingkungan perusahaan…………………………………………………………………..17

BAB III. PELAKSANAAN PKL

vii
3.1. Tempat dan Waktu PKL.........................................…………………………………………………20
3.2. Ruang Lingkup Kerja…………………………………………………………...20
3.3. Klasifikasi dan jenis-jenis sayuran.............................…………………………………………
3.4. Metode pelaksanaan.......................... …………………………………………..29
3.5. Jenis kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)...................………………………………….33
3.6. Tugas khusus Praktek Kerja Lapangan (PKL)……………….............................36
3.7. Kendala yang dihadapi.........................................................................................42
3.8. Cara mengatasi kendala........................................................................................42

BAB IV. PENUTUP


4.1. Kesimpulan...........................................................................................................43
4.2. Saran ....................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA........................................……………………………………………………………
LAMPIRAN...............................................................................................................46

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal harian PKL…………………………………………………………..4


Tabel 2. Aktifitas pelatihan dan kerjasama di CV Casa Farm……………………….16
Tabel 3. Klasifikasi tanaman kangkung……………………………………………...25
Tabel 4. Klasifikasi tanaman sawi...............................................................................27
Tabel 5. Klasifikasi tanaman pakcoy...........................................................................28
Tabel 6. Klasifikasi tanaman cabai..............................................................................28

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir tahap persiapan hidroponik...................................................20


Gambar 2. Diagram alir tahap pelaksanaan hidroponik..............................................22
Gambar 3. Pemotongan rockwoll dan penyemaian ....................................................30
Gambar 4. Pemindahan benih kangkung dalam netpot...............................................31
Gambar 5. Pengecekan pH, PPM dan yellow trap.......................................................31
Gambar 6. Packing kangkung......................................................................................32
Gambar 7. Desain instalasi sistem Aeroponik.............................................................36
Gambar 8. Pancaran air ntrisi pada akar tanaman......................................................37
Gambar 9. Nutrisi tanaman pupuk A dan B Mix.........................................................38
Gambar 10. Sistem irigasi tetes pada cabai................................................................42

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penerimaan PKL............................................................................47


Lampiran 2. Surat Tugas..............................................................................................48
Lampiran 3. Daftar penilaian PKL..............................................................................49
Lampiran 4. Jurnal Harian...........................................................................................50
Lampiran 5. Sertifikat PKL.........................................................................................52

xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang strategis untuk lahan pertanian dan
perkebunan. Kondisi geografis indonesia yang relatif subur menjadi suatu
keuntungan untuk melakukan kegiatan bercocok tanam dan kegiatan pertanian
lainnya. Namun dewasa ini semakin majunya peradaban, sehingga pembangunan
gencar dilakukan dimana-mana yang akibatnya adalah semakin sempit dan
terbatasnya lahan pertanian di Indonesia khususnya. Akibat penurunan
ketersediaan lahan pertanian di Indonesia maka terjadi juga penurunan
ketersediaan sayuran-sayuran segar dan segala bentuk komoditi dari hasil
pertanian. Dari permasalahan tersebut maka metode tanam Hidroponik adalah
salah satu solusi terbaik dan tepat sebagai media tanam untuk melakukan
kegiatan bercocok tanam.Hidroponik merupakan budidaya pertanian tanpa media
tanah. Mengingat kebutuhan masyarakat akan sayuran sangat tinggi, maka perlu
dilakukan usaha peningkatan produksi, salah satunya melalui usaha hortikultura
yang meliputi budidaya sayur-sayuran dengan system hidroponik.

Aeroponik diambil dari kata aero dan phonos. Aero brarti udara dan phonos
berarti cara budidaya, aeroponik berarti bercocok tanam diudara. Aeroponik
merupakan metode untuk membudidayakan tanaman tanpa media tanah tetapi
dengan memberikan tanaman nutrisi melalui pengabutan yang mengandung
nutrisi/pupuk, dimana akar digantung diudara. Pengabutan ini biasanya dilakukan
setiap beberapa menit. Pengaturan pengabutan harus dilakukan secara teliti,
sebab akar tanaman yang dibudidayakan secara aeroponik terekspos diudara,
sehingga akar bisa cepat mengering jika pengaturan pengabutan terganggu
(Agung,2009).

1
Sistem irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk
dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui
permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor.

CV. Casa Farm Hidroponik adalah perusahaan yang bergerak dibidang


budidaya tanaman, pelatihan hidroponik dan pemasaran bahan –bahan
hidroponik. Berbagai model dan jenis hidroponik yang diterapkan diantaranya
adalah sistem NFT (Nutrient Film Technique), sistem DFT (Deep Flow
Technique), sistem rakit apung, sistem irigasi tetes (drip irrigation system) dan
sistem aeroponik (kabut). Salah satu teknik yang digunakan dalam metode
hidroponik yang diterapkan adalah sistem aeroponik dan system irigasi tetes
dalam pengairan dan pemberian nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang
tanaman.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini antara lain adalah
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pembudidayaan sayuran di CV Casa Farm


Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.
2. Untuk mengetahui sistem Aeroponik pada tanaman kangkung di CV
Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.
3. Untuk mengetahui sistem irigasi tetes pada tanaman cabai di CV Casa
Farm Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.

2
1.3. Manfaat Praktik kerja Lapangan
Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi mengenai perusahaan produksi sayuran organic
dengan system hidroponik di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut,
Bandung Jawa Barat.
2. Mengetahui proses pembudidayaan sayuran hidroponik khususnya pada
tanaman kangkung Bangkok (ipomoea aquatic Forsk) pada system
aeroponik di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.
3. Mengetahui proses pembudidayaan tanaman cabai pada sistem irigasi tetes
di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.
4. Memiliki pengalaman kerja dan memperluas pengetahuan agar dapat
digunakan sebagai studi perbandingan teori yang diperoleh di bangku
kuliah dengan kenyataan di lapangan.

1.4. Tempat PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di CV. Casa Farm


Hidroponik Bandung. Kantor CV. Casa Farm Hidroponik berada di Komplek
D’Casa Grande No. 21 Jln. Cisaranten Kulon, Kec. Arcamanik, Kota Bandung,
Jawa Barat. Sementara kebun budidaya / greenhouse berada di Jln. Raya Cikadut
No. 70, Karang Pamulang Kec. Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat. Luas
greenhouse yang dimiliki sekitar 75 m x 50 m dengan jumlah greenhouse
sebanyak 3 bangunan dan memiliki bangunan untuk pembenihan, pembuatan
instalasi greenhouse, dan penyimpanan barang kebutuhan hidroponik dengan luas
sekitar 75 m x 50 m. Ketinggian tempat greenhouse CV. Casa Farm adalah 760
mdpl dengan curah hujan sekitar 2299 mm/tahun.

3
1.5 Jadwal Harian PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan dalam bentuk orientasi


lapangan, yakni berupa praktik kerja pada suatu perusahaan yang bersangkutan.
Dalam kegiatan ini ada beberapa aspek penting yang dipelajari yang berkaitan
dengan spesialisasi dan kegiatan perusahaan. Kegiatan yang dilakukan selama
PKL dapat dilihat pada tabel berikut:

Tanggal Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan


20/07/2019 1. Observasi dan 1. Pengenalan sistem NFT, DFT (vertikal,
Pengenalan dan horizontal), sistem kabut, dan rakit
sistem apung.
Hidroponik 2. Benih yang disemai yaitu benih pakcoy
2. Persemaian sebanyak 5 gr dengan media rockwoll.
benih pakcoy
21/07/2019 1. Pelatihan 1. Pelatihan marketing online oleh admin
Marketing Casa Farm Hidroponik melalui Instagram,
dan pemberian tugas mengelola akun
Instagram perusahaan
“@kebun_hidroponik_casafarm”
22/07/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM masing-masing jenis
dan PPM dan umur tanaman diukur menggunakan
2. Pembersihan pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak
Netpot sesuai dengan standar diberikan larutan
3. Persemaian pH Up/down dan jika PPM terlau tinggi
benih selada dilakukan penambahan air, dan diberikan
nutrisi jika PPM rendah.
2. Netpot dari sisa pemanenan dibersihkan
untuk digunakan kembali menggunakan
air biasa.
3. Persemaian dilakukan pada rockwol yang
dibasahi dan diletakkan pada suhu
lingkungan.

4
23/07/2019 1. Pengukuran pH 1.Nilai pH dan PPM masing-masing jenis
dan PPM dan umur tanaman diukur menggunakan
2. Pembersihan pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak
Lahan sesuai dengan standar diberikan larutan pH
3. Pindah tanam Up/down dan jika PPM terlau tinggi
pakcoi ke dilakukan penambahan air, dan diberikan
sistem nutrisi jika PPM rendah.
hidroponik 2.Lahan dibersihakan dari sampah bekas
4. Pindah tanam rockwol, ataupun daun-daun kering dari
cabai pd sayur
cocopeat 3.Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, pakcoi
dimasukkan kedalam netpot dan
diletakkan pada sistem hidroponik
4.Cabai yang telah berdaun 4 ditanam pada
media cocopeat. Cocopeat harus dalam
kondisi lembab.

24/07/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM masing-masing


dan PPM jenis dan umur tanaman diukur
2. Pembersihan menggunakan pH meter dan TDS Meter.
lahan Jika pH tidak sesuai dengan standar
3. Pemberian diberikan larutan pH Up/down dan jika
nutrisi hasil PPM terlau tinggi dilakukan penambahan
persemaian air, dan diberikan nutrisi jika PPM rendah.
yang sudah 2. Lahan dibersihakan dari sampah
berkecambah bekas rockwol, ataupun daun-daun kering
4. Penambahan dari sayur.
air dan nutrisi 3. Biji yang sudah berkecambah dan
tumbuh daun diberikan nutrisi dengan
ketentuan pH 6,5 – 7,0. TDS 500-800
PPM.
4. Setiap drum yang sudah mulai
berkurang airnya ditambahkan dan
ditambahkan nutrisi AB Mix agar nilai
TDSnya tetap sesuai dengan kebutuhan
tanaman.

5
25/07/2019 1. Mendampingi 1. Peserta pelatihan dibimbing terkait
peserta dengan teknik penyemaian, pindah tanam,
pelatihan pencampuran nutrisi, dan budidaya secara
hidroponik dari umum.
malaysia.
26/07/2019 1. Penen dan 1. Kangkung dan sawi diambil dari
packing netpot dengan cara memotong akar
kangkung dan terlebih dahulu dan dipacking
sawi menggunakan plastik.
2. Penyiapan 2. Pemasangan alas, serta pemberian air
media tanam dan nutrisi pada sistem tanam rakit apung.
hidroponik
sistem rakit
apung
27/07/2019 1. Panen dan 1. Kangkung dan sawi diambil dari netpot

packing dengan cara memotong akarnya terlebih

kangkung dan dahulu dan dipacking menggunakan

sawi. plastik.

2. Pembersihan 2. DFT dan netpot dibersihkan menggunakan

instalasi DFT air bersih dan disikat/dilap untuk

dan netpot menghilangkan lumut.

3. Pindah tanam 3. Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, kangkung

kangkung dan dan pakcoy dimasukkan kedalam netpot

pakchoy dan diletakkan pada talang hidroponik.


29/07/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan

dan TDS pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak

2. Pindah tanam sesuai dengan standar diberikan larutan pH

kangkung ke Up/down dan jika PPM terlau tinggi

sistem kabut dilakukan penambahan air, dan diberikan

6
nutrisi jika PPM rendah.

2. Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, kangkung

dimasukkan kedalam netpot dan diletakkan

pada sistem kabut


30/07/2019 1. Panen dan 1. Kangkung dan sawi diambil dari netpot

packing dengan cara memotong akarnya terlebih

kangkung dahulu dan dipacking menggunakan

2. Pembersihan plastik.

netpot 2. Netpot dibersihkan menggunakan air biasa

3. Pencampuran dari sisa pemanenan seperti lumut dan akar

nutrisi tanaman sebelum kembali digunakan.

4. Pemotongan 3. Nutrisi AB Mix dilarutkan pada masing-

rockwoll masing ember berbeda

4. Rockwol dipotong dengan ukuran 2 x 2 x 2

cm.
31/07/2019 1. Pembuatan 1. Sistem drip dibuat dari selang berukuran ½

instalasi sistem inci dan selang kecil untuk penyambungan

drip drip.

2. Pelubangan 2. Pipa dilubangi menggunakan bor dengan

pipa sistem diameter 5 cm dengan jarak antar lubang

DFT 15 cm.
1/08/2019 1. Pembersihan 1. Netpot dibersihkan menggunakan air biasa

netpot dari sisa pemanenan seperti lumut dan akar

7
2. Pembuatan tanaman sebelum kembali digunakan.

instalasi sistem 2. Sistem drip dibuat dari selang berukuran ½

drip inci dan selang kecil untuk penyambungan

3. Pelubangan drip.

pipa sistem 3. Pipa dilubangi menggunakan bor dengan

DFT diameter 5 cm dengan jarak antar lubang

15 cm.
2/08/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan

dan TDS pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak

2. Pembuatan sesuai dengan standar diberikan larutan pH

instalasi sistem Up/down dan jika PPM terlau tinggi

drip dilakukan penambahan air, dan diberikan

nutrisi jika PPM rendah.

2. Sistem drip dibuat dari selang berukuran ½

inci dan selang kecil untuk penyambungan

drip.
3/08/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan

dan PPM pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak

2. Packing netpot sesuai dengan standar diberikan larutan pH

3. Pelubangan Up/down dan jika PPM terlau tinggi

pipa sistem dilakukan penambahan air, dan diberikan

DFT nutrisi jika PPM rendah.

8
2. Netpot dipacking menggunakan plastik

untuk dilakukan pemasaran.

3. Pipa dilubangi menggunakan bor dengan

diameter 5 cm dengan jarak antar lubang

15 cm.
5/08/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan

dan PPM pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak

2. Packing netpot sesuai dengan standar diberikan larutan pH

3. Pelubangan Up/down dan jika PPM terlau tinggi

pipa sistem dilakukan penambahan air, dan diberikan

DFT nutrisi jika PPM rendah.

4. Perakitan 2. Netpot dipacking menggunakan plastik

mikrokontroler untuk dilakukan pemasaran.

3. Pipa dilubangi menggunakan bor dengan

diameter 5 cm dengan jarak antar lubang

15 cm.

4. Semua komponen mikrokontroler dipasang

dan dimasukkan bahasa program.


6/08/2019 1. Pemberian 1. Nutrisi AB Mix dicampur dan diberikan ke

nutrisi tanaman dengan standar kebutuhan

2. Pindah tanam tanaman.

kangkung 2. Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, kangkung

9
dimasukkan kedalam netpot dan diletakkan

pada talang hidroponik.


7/08/2019 1. Pencampuran 1. Nutrisi AB Mix dilarutkan pada masing-

nutrisi masing ember berbeda dan dihomogenkan.

2. Pemasangan 2. Sensor suhu disambungkan dengan arus

sistem kontrol listrik dan blower didalam greenhouse.


8/09/2019 1. Pindah tanam 1. Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, pakcoi

pakcoy dimasukkan kedalam netpot dan diletakkan

2. Packing netpot pada talang hidroponik.

2. Netpot dipacking menggunakan plastik

untuk dilakukan pemasaran.


9/09/2019 1. Pembuatan 1. Semua bahan-bahan nutrisi ditimbang

nutrisi AB Mix menggunakan timbangan digital sesuai

2. Packing nutrisi dengan takarannya. Penimbangan

sebaiknya dilakukan didalam ruangan agar

meminimalisir nilai error penimbangan.

2. Nutrisi AB Mix dipacking dengan dua

plastic. Plastic bagian dalam untuk

memisahkan antar nutrisi A dan B. Nutrisi

A dan B kemudian dimasukkan kedalam

aluminium foil. Aluminium foil diberikan

label Casa Farm Nutrisi.


10/09/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan

10
dan PPM pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak

2. Pemberian sesuai dengan standar diberikan larutan pH

nutrisi Up/down dan jika PPM terlau tinggi

3. Pindah tanam dilakukan penambahan air, dan diberikan

pakcoy nutrisi jika PPM rendah.

4. Packing netpot 2. Nutrisi AB Mix dicampur dan diberikan ke

tanaman dengan standar kebutuhan

tanaman.

3. Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, pakcoi

dimasukkan kedalam netpot dan diletakkan

pada talang hidroponik.

4. Netpot dipacking menggunakan plastik

untuk dilakukan pemasaran.


12/09/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan

dan PPM pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak

2. Penanganan sesuai dengan standar diberikan larutan pH

hama Up/down dan jika PPM terlau tinggi

3. Packing netpot dilakukan penambahan air, dan diberikan

4. Foto bersama nutrisi jika PPM rendah.

dan penyerahan 2. Hama dibersihkan dengan cara mengganti

secara simbolis tanaman yang sudah terkena hama dengan

mikrokontroler tanaman baru agar tidak menyebar ke

11
tamanan yang lain. Selain itu, penanganan

hama dilakukan dengan pemberian

yellowtrap.

3. Netpot dipacking menggunakan plastik

untuk dilakukan pemasaran.

4. Kegiatan terakhir dari PKL yaitu Foto

bersama pimpinan perusahaan dan

penyerahan secara simbolis mikrokontroler

sebagai kenangnan-kenanganan mahasiswa

PKL UNRAM.
Sumber: (Data diolah oleh penulis, 2019)

12
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

2.1. Sejarah Perusahaan


CV. Casa Farm berdiri pada tanggal 15 November 2014 dengan nomor NPWP
84.57.417.6-429.000. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Budi Haryana, S.Si. yang
merupakan alumni dari Universitas Padjajaran Bandung (UNPAD), dengan kantor
yang beralamatkan di Komp. D’Casa Grande No. 21 Jl. Cisaranten Kulon,
Arcamanik, Kota Bandung, sedangkan kebunnya beralamatkan di Jln. Cikadut, No.
70, Karang Pamulang, Kec. Mandalajati, Kota Bandung.

Berdirinya CV. Casa Farm ini berawal dari banyaknya masyarakat yang
membutuhkan sayuran yang berkualitas dan ingin memanfaatkan pekarangan
rumah/kantor dengan sistem hidroponik. Tahun 2014, CV. Casa Farm mulai
memproduksi sayuran dan menyediakan kebutuhan hidroponik seperti benih, nutrisi,
media tanam dan lainnya. Permintaan semakin meningkat, bukan hanya perlengkapan
hidroponik tetapi banyak orang mencari tempat untuk belajar dan sharing ilmu
tentang hidroponik. Dalam upaya melengkapi sarana pembelajaran, CV. Casa Farm
membuat greenhouse khusus untuk pelatihan. Secara rutin, CV. Casa Farm
menyelenggarakan pelatihan hidroponik baik untuk personal maupun instansi
pemerintah dan swasta.

2.2. Struktur Organisasi


CV. Casa Farm masih termasuk perusahaan yang baru berkembang dan fokus
pada pelatihan hidroponik sehingga perusahaan tidak membutuhkan banyak
karyawan. Organisasi dari perusahaan ini adalah sebagai berikut:
1. Direktur : Budi Haryana, S.Si.
2. Bidang Keuangan : Dede Siti Hasanah
3. Bidang Pelatihan : Kurniawan
4. Bidang Produksi : Agus Kurniawan

13
5. Bidang Promosi : Agus Setiawan
6. Bidang Penjualan : Lucky Gumilang
7. Bidang Logistik dan Transportasi : Nanang

2.3 Kegiatan Umum Perusahaan


Kegiatan sehari-hari yang dilakukan di perusahaan CV. Casa Farm
Hidroponik sama seperti perusahaan hidroponik pada umumnya. Kegiatan di
perusahaan ini biasanya dimulai pukul 08.00 – 16.00 WIB. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan seperti pembersihan lingkungan kerja dan persiapan kerja yang
biasanya dimulai pada pukul 08.00 WIB. Setelah kegiatan tersebut di lanjutkan
untuk tahapan pada pembenihan dan pembudidayaan di Greenhouse (seperti
persiapan media tanam, pindah tanam, penambahan air, peracikan dan pemberian
nutrisi, pengecekkan jadwal panen), sampai pada pemanenan dan packing. Selain
melakukan budidaya, CV. Casa Farm Hidroponik juga aktif mengadakan
pelatihan-pelatihan tentang hidroponik. Pelatihan biasanya dilakukan satu kali per
bulan dengan tema yang berbeda-beda seperti pelatihan meracik nutrisi dan
pelatihan hidroponik dasar, pelatihan hidroponik premium serta tema lainnya
seputar hidroponik. Selain itu, CV Casa Farm juga menjual perlengkapan, media,
dan kebutuhan-kebutuhan hidroponik seperti bibit tanaman, nutrisi tanaman,
instalasi hidroponik, serta kontraktor greenhouse.
Kegiatan rutin juga yang dilakukan oleh perusahaan adalah penerimaan
mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapangan). Salah satu syarat yang ditetapkan oleh
CV. Casa Farm Hidroponik kepada setiap peserta yang mengajukan proposal PKL
adalah harus melakukan program PKL minimal satu bulan. Tujuan penetapan
syarat ini adalah agar peserta PKL mampu menguasai seluruh bidang kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan mulai dari instalasi greenhouse, persiapan,
persemaian, pembudidayaan, panen dan pasca panen serta pelatihan meracik
nutrisi AB Mix sendiri sesuai dengan formulasi yang dimiliki oleh perusahaan.

14
CV. Casa Farm sudah memiliki paten nutrisi AB Mix dengan merk dagang yaitu
CF Nutrisi Premium Hidroponik AB Mix.

Berikut adalah aktifitas pelatihan dan kerjasama yang pernah dilakukan


oleh CV. Casa Farm.
No Jenis Kegiatan Tahun
.
1 Pelatihan urban farming di beberapa RW Kota Bandung 2014-2015
2 Pelatihan hidroponik secara rutin 2014-2019
3 Pelatihan hidroponik di PT. LEN, Bandung 2016
4 Pelatihan Hidroponik dan Pemasangan Instalasi 2016
Hidroponik di PT Indocement Cirebon
5 Pelatihan Hidroponik Komunitas Gresik, Gresik 2017
6 Pelatihan Hidroponik Sekolah Mutiara Nusantara, 2017
Bandung
7 Pelatihan Hidroponik Masa Persiapan Pensiun 2017
Kemendikbud, Bogor
8 Pelatihan Hidroponik Masa Persiapan Pensiun 2017
Kemendagri, Bogor
9 Pelatihan Hidroponik Masa Persiapan Pensiun PT 2017
PELNI, Bandung
10 Pelatihan Hidroponik dan Pemasangan Instalasi 2017
Hidroponik di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Bekasi,
Bekasi
11 Pelatihan Hidroponik, Pemasangan Greenhouse dan 2017
Instalasi Hidroponik LIPI Bandung,
12 Pelatihan Hidroponik MGMP Kab. Bekasi, Bandung 2018
13 Pelatihan Hidroponik Masa Persiapan Pensiun Bank 2018
Mandiri, Bandung
14 Pelatihan Hidroponik Dinas Ketahanan Pangan dan 2018
Pertanian Kota Dumai

15
15 Pelatihan Hidroponik Masa Persiapan Pensiun 2018
Kemendikbud, Bogor
16 Pelatihan Hidroponik PT Showa, Cikarang Bekasi 2018
17 Instalasi dan Konstruksi Kebun Super Indo Food Garden 2018
Ujung Berung Bandung
18 Instalasi Hidroponik FTIP UNPAD 2018
19 Pemasangan Instalasi Hidroponik di PT Indocement 2018
Cirebon
20 Pembuatan Greenhouse Dinas Pertanian Kota Padang 2018
21 Pelatihan Hidroponik PT JIEP 2018
22 Pelatihan Hidroponik dan Pemasangan Instalasi 2018
Hidroponik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Jawa Barat
23 Pemasangan Instalasi Hidroponik dan Greenhouse 2019
Universitas Telkom
24 Pelatihan rutin Meracik Nutrisi Hidroponik 2018-2019
25 Pelatihan Hidroponik Lembaga Pertanian Koperasi 2019
Ladang Malaysia
Sumber: (CV. Casa Farm Hidroponik, 2019)

2.4 Bangunan dan Lingkungan Perusahaan

CV. Casa Farm Hidroponik merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang pelatihan dan penyediaan berbagai kebutuhan hidroponik. Karena tidak

fokus dibidang industri budidaya sayuran hidroponik, CV. Casa Farm hanya

memiliki 3 bangunan greenhouse dengan luas sekitar 75 m x 50 m namun 2

diantaranya masih dalam tahap pembangunan serta memiliki 1 bangunan untuk

pembenihan, pembuatan instalasi greenhouse, dan penyimpanan barang

kebutuhan hidroponik dengan luas sekitar 75 m x 50 m. Berikut adalah foto

bangunan yang dimiliki CV. Casa Farm Hidroponik.

16
Gambar 1. Bangunan Greenhouse 1 Gambar 2. Bangunan Greenhouse 2

Gambar 3. Bangunan Greenhouse 3 Gambar 4. Bangunan Prosesing

17
BAB III

PELAKSANAAN PKL

3.1 Tempat dan Waktu PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan periode 2019/2020 dilaksanakan selama tiga


minggu yang dimulai pada tanggal 20 Juli – 12 Agustus 2019 di CV. Casa Farm
Hidroponik Bandung yang beralamat di Jln. Raya Cikadut No. 251, Karang
Pamulang Kec. Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat. 40196.

3.2 Ruang Lingkup Kerja

3.2.1.1 Tahap persiapan

mulai

Persiapan sistem hidroponik

Persiapan benih

Persiapan nutrisi organik


18
Persiapan TDS meter,EC meter,dan pH meter

Persiapan greenhouse

Persiapan perlengkapan pemeliharaan dan panen

selesai

Gambar 1. Diagram alir tahap persiapan hidroponik

3.2.1.2 Persiapan sistem hidroponik

Sistem hidroponik yang di siapkan adalah sistem NFT (Nutrient Film


Technique), DFT (Deep Flow Technique), sistem rakit apung, sistem aeroponik dan
sistem irigasi tetes (Drip Irrigation System). Di Casa Farm membuat sendiri untuk
instalasi hidroponik.

3.2.1.3 Persiapan benih

Jenis benih yang disiapkan harus benih yang berkualitas agar menghasilkan
tanaman yang bagus. Jenis sayuran di tanam yaitu sawi, kangkung, pakcoi, salada dan
cabai. Di Casa Farm juga menjual benih hidroponik.

3.2.1.4 Persiapan nutrisi organik

Nutrisi untuk tanaman harus mengandung beragam senyawa penting untuk


tumbuh kembang tanaman. Nutrisi untuk hidroponik yaitu A dan B Mix, biasanya
nutrisi ini sudah tersedia di toko pembibitan. Di Casa Farm meracik sendiri nutrisi
untuk tanaman.

3.2.1.5 Persiapan TDS meter, EC meter dan pH meter

19
Pada hidroponik, ketepatan kadar nutrisi pada air yang dialirkan di sistem
menjadi faktor penting untuk pertumbuhan tanaman. Ketepatan kadar nutrisi dalam
air tidak bisa dilihat secara kasat mata, tetapi harus dilakukan pengukuran
menggunakan alat yang sesuai. TDS (Total Disolved Solid) meter berguna untuk
mengukur kepekatan nutrisi yang sudah dibuat dan akan digunakan dalam budidaya
dengan satuan PPM yang berbeda-beda. EC meter digunakan untuk mengukur nilai
konduktivitas dari larutan. pH meter digunakan untuk mengetahui pH air dalam
larutan nutrisi.

3.2.1.6 Persiapan greenhouse

Greenhouse dibutuhkan pada budidaya hidroponik skala sedang dan besar


sebagai tempat penyemaian benih dan pertumbuhan tanaman.

3.2.1.7 Persiapan perlengkapan pemeliharaan dan panen

Untuk memudahkan pemeliharaan sehari-hari hingga panen dibutuhkan


beberapa jenis perlengkapan, seperti ember atau bak dan gayung yang digunakan
sebagai wadah untuk mengencerkan nutrisi dengan air sebelum dimasukkan dalam
tandon. Selain itu, siapkan juga peralatan panen seperti keranjang hasil panen,
timbangan dan plastik pengemasan.

3.2.2.1 Tahap pelaksanaan

mulai

Persemaian

Pindah tanam

pemeliharaan

20
pasca panen

pemanenan

pemasaran

selesai

Gambar 2. Diagram alir tahap pelaksanaan hidroponik

3.2.2.2 Persemaian

a. kangkung

tahap awal pada persemaian kangkung yaitu dengan pemotongan


rockwoll dengan panjang 2x2 cm, rocwoll di celupkan dalam air kemudian di
tempatkan dalamm talang, di buat 5 lubang dengan mengunakan tusukan gigi
dan dimasukkan biji kangkung satu-satu dalam setiap lubang, bijinya di
masukkan jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang
terkena sinar matahari. Setelah 1 hari biji kangkung sudah berkecambah.

b. salada

tahap awal persemaian salada yaitu dengan memotong rockwoll


dengan panjang 2x2 cm, rockwoll di celupkan dalam air kemudian di
tempatkan dalam talang. Di buat 1 lubang dengan menggunakan tusukan gigi
dan di masukkan biji salada satu-satu dalam lubang. Bijinya di masukkan
jangan terlalu dalam,kemudian talang dipindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah 1 hari biji akan berkecambah.

c. pakcoi

21
tahap awal penyemaian pakcoi yaitu dengan memotong rockwoll
dengan panjang 2x2 cm, rockwoll dicelupkan dalam air kemudian
ditempatkan didalam talang. Dibuat 1 lubang dengan menggunakan tusukan
gigi, dimasukkan biji pakcoi satu-satu dalam lubang, bijinya dimasukkan
jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah sudah 1 hari biji akan berkecambah.

3.2.2.3 Pindah tanam

bibit yang telah berumur 1 minggu dari proses penyemaian sudah bisa
di pindahkan ke netpot. Bibit yang di rockwoll di masukkan ke dalam netpot
dengan menggunakan tangan. rockwoll di beri keluar sedikit lewat lubang
netpot agar bisa terkena air ketika netpot diletakkan di system DFT. Jarak
antar lubang tanaman 5 cm. Tanaman yang telah dipindahkan dapat dipanen
setelah berumur 15-18 hari.
3.2.2.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan budidaya tanaman kangkung Bangkok meliputi


penambahan nutrisi, pengecekan pH, suhu dan PPM serta pengendalian hama
dan penyakit. Setiap harinya bak penampungan nutrisi harus di tambah air
diikuti dengan penambahan nutrisi. Pada pengecekan pH dengan
menggunakan Ph meter. pH yang bagus untuk tanaman yaitu 6,5 sampai 7,0
apabila PH pada tanaman tinggi maka di tambahkan dengan cairan pH down
untuk menurunkan Ph menggunakan pH Up. Pada pengecekan PPM dengan
menggunakan TDS. Apabila PPM tinggi maka di tambahkan air apabila PPM
rendah di tambahkan nutrisi. Pengendalian hama dan penyakit cukup dengan
menggunakan yellow trap.
3.2.2.5 Pemanenan

sebelum dilaksanakan pemanenan dilakukan taksasi. Taksasi merupakan


kegiatan pencatatan terhadap tanaman mana yang akan dipanen. Kegiatan ini

22
berpatokan terhadap umur tanaman. Selain itu juga terhadap bentuk fisik
tanaman. Sangat memungkinkan apabila tanaman berumur lebih muda dapat
di panen terlebih dahulu jika bentuk fisiknya lebih besar dibandingkan
tanaman yang berumur lebih tua. Kangkung bangkok dipanen dengan cara
memotong akar yang keluar dari lubang netpot, kemudian dipisahkan
kangkung dengan netpot dan kangkung di masukkan dalam wadah untuk
dilakukan proses packing.

3.2.2.6 Perlakuan pasca panen

Tahap awal pasca panen yang dilakukan meliputi pembersihan tanaman


dari netpot dan akarnya dibersihkan dari media tanam yang menempel.
Setelah itu dilakukan sortasi dan perompesan. Rata-rata tanaman hasil panen
sesuai dengan kriteria. Kemudian tanaman dilakukan perompesan. Kegiatan
dilakukan dengan membuang daun-daun tua dan hanya menyisakan daun yang
muda sehingga dalam proses pengemasan juga dapat lebih mudah.
Pengemasan dilakukan setelah tanaman ditimbang agar setiap
kemasannya sama. Akan tetapi sebelum ditimbang, kadar air berlebihan pada
akar dibuang dengan cara diperas dengan tangan. Setiap kemasan memiliki
berat 250 gram. Pada umumnya satu kemasan berisi 8-10 tanaman dengan
disesuaikan terhadap besar kecilnya tanaman. Kemasan yang digunakan
berupa plastik yang telah diberi label dengan memberikan lubang bagian
bawah plastik agar tanaman bisa respirasi.
3.2.2.7 Pemasaran

CV Casa Farm Hidroponik melakukan proses pemasaran pada


supermarket,dan warga sekitar daerah Cikadut. Hal yang penting dari
produksi tanaman sayuran didasarkan pada jumlah permintaan dari konsumen

23
3. Analisis data

3.3 Klasifikasi dan jenis-jenis sayuran


a. Kangkung
Tabel 1. Klasifikasi tanaman kangkung
Kingdom Plantae
Sub
Viridiplantae
Kingdom
Infra
Streptophyta
kingdom
Super
Embryophyte
Divisi
Divisi Tracheophyte
Sub Divisi Spermatophyte
Kelas Magnoliopsida
Ordo Solanales
Family Convolvulaceae
Genus ipomea L
ipomea aquatic
Spesies
Forsk
Sumber:(https://tanahkaya.com/kangkung/)

Tanaman kangkung dapat tumbuh dimana saja, ansalkan asupan airnya cukup. Ia
merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh banyak orang. Adapun jenis-jenis
kangkung yaitu sebagai berikut:

1. Kangkung darat
Jenis darat atau biasa disebut dengan kangkung cabut ini hanya dapat
tumbuh di tempat yang kering. Ciri dari jenis darat ini yaitu memiliki batang
yang lebih kecil. Berwarna putih kehijauan, daunnya tidak tebal serta lebih
lunak. Memiliki bunga berwarna putih bersih. Apabila jenis darat ini dimasak

24
akan lebih cepat layu atau masak. Jenis darat ini juga dapat dibudidayakan
dengan cara hidroponik. Contohnya kangkung Bangkok, sutera dll.
2. Kangkung air
Seperti Namanya, jenis air ini dapat tumbuh di daerah yang basah
seperti parit, kolam atau genangan sawah. Batang dari jenis air ini besar,
berwarna hijau serta lebih gelap. Daunnya lebih besar dan agak keras, ketika
dimasak akan lebih lama layu. Bunganya berwarna putih kemerahan.
Tanaman kangkung air ini mampu membersihkan beberapa jenis polutan
karena berperan sebagai fitoremediasi. Dengan itu membuat kangkung air
sebagai penjernih air.
b. Sawi
Tabel.2 klasifikasi sawi
Kingdo
Plantae
m
Sub
Tracheobinonta
kingdom
Super
Spermatopyta
devisio
Devisio Magnoliophyta
Kelas Magnoliophyta
Sub
Dileniidae
kelas
Ordo Capparales
Familia Brassicaceae
Genus Brassica
Brassica Juncea
Species
L
Sumber:(https://anadhif.com)

Adapun jenis-jenis sayur sawi antara lain sebagai berikut:

1. Sawi hijau
Sayuran hijau ini memiliki nama ilmiah Brassica rapa.cv.group caisin.
Selain itu, sayuran ini juga dikenal dengan nama lain, seperti sawi bakso
karena digunakan untuk melengkapi bakso dan caisin atau caisin yang

25
berasal dari bahasa kanton. Bagian daun sayuran ini berwarna hijau,
namun bagian tulang daunnya berwarna hijau keputihan dan tulang
daunnya yang semakin mengecil dengan warna senada.
2. Sawi putih
Sayuran yang dikenal dengan nama petsai atau sawi cina ini memang lebih
mudah dibedakan dibandingkan jenis sayuran cruciferous lainnya. Bentuk
dan sayuran petsai sangat menarik. Daunnya memiliki warna gradasi,
yaitu bagian bawah hijau keputihan dan bagian atasnya hijau terang.
3. Pakcoy
Pakcoy memiliki nama Brassica rapa group chinensis. Sayuran ini
bentuknya hampir menyerupai caisin. Dari segi ukuran, pakcoy lebih kecil
dan pendek dibandingkan caisin yang tumbuh lebih panjang. Bentuk daun
pakcoy lebih mirip sendok.
c. Pakcoy
Tabel 3. Klasifikasi pakcoy
Kingdo
m Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Dicotyledonae
Ordo Rhoeadales
Famili Brassicaceae
Genus Brassicaceae
Spesies Brassica rapa L
Sumber:(https://agroteknologi.id)
d. Cabai
Tabel 4. Klasifikasi cabai
Kingdom Plantae
Divisi Spermatofita
Sub
Angiospermae
Divisi
Kelas Dikotiledon
Ordo Solanales

26
Genus Capsicum
Spesies Capsicum annum L
Sumber:(tps://dosenpertanian.com)

Adapun jenis-jenis cabai antara lain sebagai berikut:


1. Cabai merah
Cabai merah termasuk kedalam cabai yang paling sering digunakan untuk
memasak. Cabai merah terbagi kedalam 2 jenis yaitu cabai besar dan cabai
keriting.
2. Cabai hijau
Cabai hijau adalah cabai merah yang dipanen dalam keadaan masih muda
dan berwarna hijau. Cabai hijau juga dibagi kedalam 2 jenis yaitu cabai
besar dan cabai keriting.
3. Cabai rawit
Cabai ini berukuran yang lebih pendek dan kecil, namun punya rasa lebih
pedas dan tajam. Terdapat 3 jenis cabai rawit yaitu cabai domba atau cabai
putih, cabai jemprit atau cabai kecil, dan cabai rawit celepik.
4. Cabai gendot
warnanya hijau menuju jingga, ukurannya kecil dengan bentuk yang
bengkak dan juga mengembung.
5. Paprika
Paprika punya rasa manis dan sedikit pedas dengan tekstur yang renyah.
Bentuknya besar dan hampir mirip dengan bentuk apel.paprika ini tinggi
akan vitamin C dan antioksidan, sehinga sehat untuk dikonsumsi.

3.4 Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kuliah kerja profesi menggunakan metode kerja budidaya hingga


pemasaran sayuran dengan tahapan sebagai berikut:

1. Persemaian

27
a. Kangkung
Tahap awal pada persemaian kangkung yaitu dengan pemotongan
rockwoll dengan panjang 2x2 cm, rocwoll di celupkan dalam air kemudian di
tempatkan dalamm talang, di buat 5 lubang dengan mengunakan tusukan gigi
dan dimasukkan biji kangkung satu-satu dalam setiap lubang, bijinya di
masukkan jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang
terkena sinar matahari. Setelah 1 hari biji kangkung sudah berkecambah.
b. Salada
Tahap awal persemaian salada yaitu dengan memotong rockwoll
dengan panjang 2x2 cm, rockwoll di celupkan dalam air kemudian di
tempatkan dalam talang. Di buat 1 lubang dengan menggunakan tusukan gigi
dan di masukkan biji salada satu-satu dalam lubang. Bijinya di masukkan
jangan terlalu dalam,kemudian talang dipindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah 1 hari biji akan berkecambah.
c. Pakcoi
Tahap awal penyemaian pakcoi yaitu dengan memotong rockwoll
dengan panjang 2x2 cm, rockwoll dicelupkan dalam air kemudian
ditempatkan didalam talang. Dibuat 1 lubang dengan menggunakan tusukan
gigi, dimasukkan biji pakcoi satu-satu dalam lubang, bijinya dimasukkan
jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah sudah 1 hari biji akan berkecambah.

Gambar 3. pemotongan rockwoll dan penyemaian


2. Pindah tanam

28
bibit yang telah berumur 1 minggu dari proses penyemaian sudah bisa di
pindahkan ke netpot. Bibit yang di rockwoll di masukkan ke dalam netpot
dengan menggunakan tangan. rockwoll di beri keluar sedikit lewat lubang
netpot agar bisa terkena air ketika netpot diletakkan di system DFT. Jarak
antar lubang tanaman 5 cm. Tanaman yang telah dipindahkan dapat dipanen
setelah berumur 25-28 hari.

Gambar 4. benih kangkung di pindah dalam netpot


3. Pemeliharaan
Pemeliharaan budidaya tanaman kangkung Bangkok meliputi
penambahan nutrisi, pengecekan pH, suhu dan PPM serta pengendalian hama
dan penyakit. Setiap harinya bak penampungan nutrisi harus di tambah air
diikuti dengan penambahan nutrisi. Pada pengecekan pH dengan
menggunakan Ph meter. pH yang bagus untuk tanaman yaitu 6,5 sampai 7,0
apabila PH pada tanaman tinggi maka di tambahkan dengan cairan pH down
untuk menurunkan Ph menggunakan pH Up. Pada pengecekan PPM dengan
menggunakan TDS. Apabila PPM tinggi maka di tambahkan air apabila PPM
rendah di tambahkan nutrisi. Pengendalian hama dan penyakit cukup dengan
menggunakan yellow trap.

Gambar 5. pengecekan Ph, PPM dan yellow trap


4. Pemanenan

29
Sebelum dilaksanakan pemanenan dilakukan taksasi. Taksasi
merupakan kegiatan pencatatan terhadap tanaman mana yang akan dipanen.
Kegiatan ini berpatokan terhadap umur tanaman. Selain itu juga terhadap
bentuk fisik tanaman. Sangat memungkinkan apabila tanaman berumur lebih
muda dapat di panen terlebih dahulu jika bentuk fisiknya lebih besar
dibandingkan tanaman yang berumur lebih tua. Kangkung bangkok dipanen
dengan cara memotong akar yang keluar dari lubang netpot, kemudian
dipisahkan kangkung dengan netpot dan kangkung di masukkan dalam wadah
untuk dilakukan proses packing.
5. Perlakuan pasca panen
Tahap awal pasca panen yang dilakukan meliputi pembersihan tanaman
dari netpot dan akarnya dibersihkan dari media tanam yang menempel.
Setelah itu dilakukan sortasi dan perompesan. Rata-rata tanaman hasil panen
sesuai dengan kriteria. Kemudian tanaman dilakukan perompesan. Kegiatan
dilakukan dengan membuang daun-daun tua dan hanya menyisakan daun yang
muda sehingga dalam proses pengemasan juga dapat lebih mudah.
Pengemasan dilakukan setelah tanaman ditimbang agar setiap
kemasannya sama. Akan tetapi sebelum ditimbang, kadar air berlebihan pada
akar dibuang dengan cara diperas dengan tangan. Setiap kemasan memiliki
berat 250 gram. Pada umumnya satu kemasan berisi 8-10 tanaman dengan
disesuaikan terhadap besar kecilnya tanaman. Kemasan yang digunakan
berupa plastik yang telah diberi label dengan memberikan lubang bagian
bawah plastik agar tanaman bisa respirasi.

Gambar 6. Packing kangkung

30
6. Pemasaran
CV Casa Farm Hidroponik melakukan proses pemasaran pada
supermarket,dan warga sekitar daerah Cikadut. Hal yang penting dari
produksi tanaman sayuran didasarkan pada jumlah permintaan dari konsumen.

3.5 Jenis kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Pengenalan sistem NFT, DFT, sistem aeroponik(kabut), rakit apung dan
irigasi tetes (Drip irrigation system)
a. Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem NFT adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar
tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersikulasi
sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
Sehingga perakaran tidak mudah busuk, namun metode ini memiliki
kelemahan yaitu pada metode ini air diharuskan terus sirkulasi dan
penggunaan listrik yang terus menerus karena jika pompa air mati dalam
waktu yang lama maka tanaman akan layu dan mati jika kita tidak
sering mengontrol sirkulasi air.
b. Sistem DFT (Deep Flow Technique)
Sistem DFT prinsipnya sama dengan hidroponik NFT perbedaannya
hanya pada kedalaman air nutrisi, dimana ada air yang tergenang dalam
pipa sekitar 1/3 atau ¼ bagian pipa, tidak seperti NFT yang semua air
nutrisinya selalu mengalir. Sama dengan NFT metode ini juga mempunyai
kelemahan yaitu jika kita tidak mengontrol air maka yang akan terjadi
tanaman akan mengalami kebusukan pada akar dan tanaman akan layu
dan mati, namun metode ini memiliki kelebihan yaitu jika listrik mati
maka tidak perlu bingung karena ada pipa air akan tetap ada/ masih terisi
sehingga tanaman akan tetap mendapat air.
c. Sistem aeroponik (kabut)

31
Aeroponik adalah metode bercocok tanam dimana akar tanaman
tergantung diudara dan disemprotkan dengan larutan nutrisi secara terus
menerus. Prinsip kerjanya akar terurai di rongga udara dibawah dengan
larutan hara dalam bentuk kabut.

d. Sistem rakit apung


Sistem rakit apung adalah sistem yang paling sederhana dari semua
sistem hidroponik aktif. Platform yang memegang tanaman biasanya
terbuat dari styrofoam dan mengapung langsung pada larutan nutrisi.
Suplai oksigen ke akar tanaman menggunakan pompa aquarium yang
dimasukkan kedalam bak penampung nutrisi hidroponik. Kelemahan
terbesar dari sistem ini adalah sistem rakit apung tidak bekerja efektif pada
tanaman besar atau pada tanaman jangka panjang.
e. Sistem irigasi tetes (Drip Irrigation System)
Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk
dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik
melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup,
pipa dan emitor.
2. Pelatihan marketing online
Pelatihan marketing online adalah pelatihan yang mengajarkan kita cara
berbisnis online melalui aplikasi instagram. Di marketing online ini kita di
ajar oleh admin Casa Farm Hidroponik dan kita bertugas mengelola akun
instagram perusahaan “@kebun_hidroponik_casafarm”. Di akun instagram ini
kita bertugas untuk mengupload semua kegiatan yang kita lakukan di kebun
setiap harinya. Adapun waktu untuk posting kegiatan ke instagram yaitu pagi
jam 06.00-08.00,siang jam 12.00-13.00,sore jam 16.00-17.00,petang jam
19.00-21.00 dan malam jam 22.00-larut malam. Waktu untuk posting ini
sudah di tentukan oleh admin Casa Farm Hidroponik.

32
3. Pengukuran pH dan PPM, pembersihan netpot dan persemaian benih salada
Nilai pH dan PPM masing-masing jenis dan umur tanaman diukur
menggunakan pH meter dan TDS meter. Jika pH tidan sesuai dengan standar
diberikan larutan pH up/down dan jika PPM terlalu tinggi dilakukan
penambahan air dan diberikan nutrisi jika PPM rendah. Setelah dilakukan
pengukuran pH dan PPM dilakukan pembersihan netpot dari sisa pemanenan
dibersihkan untuk digunakan kembali menggunakan air biasa. Dilakukan
persemaian pada rockwol yang dibasahi dan diletakkan pada suhu lingkungan.
4. Pembersihan lahan, pindah tanam pakcoi ke sistem hidroponik dan pindah
tanam cabai pada cocopeat
Lahan dibersihkan dari sampah bekas bahan rockwol dari proses
pemindahan tanaman ataupun daun-daun kering dari sayur. Dilakukan pindah
tanam pakcoi setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, pakcoi dimasukkan kedalam
netpot dan diletakkan pada sistem hidroponik. Dilakukan pindah tanam cabai
yang telah berdaun 4 ditanam pada media cocopeat. Cocopeat harus dalam
kondisi lembab.
5. Pemberian nutrisi hasil persemaian yang sudah berkecambah,dan penambahan
air
Biji yang sudah berkecambah dan tumbuh daun diberikan nutrisi dengan
ketentuan pH 6,5-7,0.TDS 500-800 PPM. Dilakukan penambahan air di setiap
drum yang sudah mulai berkurang airnya dan ditambahkan nutrisi AB Mix
agar nilai TDSnya tetap sesuai dengan kebutuhan tanaman.
6. Mendampingi peserta pelatihan hidroponik dari Malaysia
Peserta pelatihan dibimbing terkait dengan teknik penyemaian, pindah
tanam, pencampuran nutrisi dan budidaya secara umum.
7. Panen dan packing kangkung,sawi dan penyiapan media tanam hidroponik
sistem rakit apung
Kangkung dan sawi diambil dari netpot dengan cara memotong akar
terlebih dahulu, di timbang dan di packing dalam plastik. Dilakukan

33
penyiapan media tanam pada rakit apung dengan pemasangan alas, serta
pemberian air dan nutrisi pada sistem tanam rakit apung.

3.6 Tugas Khusus Praktek Kerja Lapangan (PKL)

A. Sistem Aeroponik ( Kabut)

Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini
belum sefamiliar cara-cara hidroponik yang lainnya seperti irigasi tetes dan NFT
(Nutrien Film Technique). Sejarah di temukannya aeroponik berawal dari penemuan
cara hidroponik. Kemudian dikembangkannya system aeroponik pertama kali oleh
Dr. Franco Massantini di Universitas Of Pia, Italia. Di Indonesia perintis aeroponik
adalah Amazing Farm pada tahun 1998 di Lembang Bandung (Suryono,2011).

Aeroponik yaitu metode bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di


udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus. Aeroponic berasal
dari kata aero yang berarti udara dan ponus berarti memberdayakan udara. Prinsip
kerjanya akar terurai di rongga udara dibawah dengan larutan hara dalam bentuk
kabut. Sebagai media tanam digunakan sehelai styrofoam dengan Panjang 1 meter,
lebar 1 meter dan tebal 3 cm. Styrofoam tersebut diberi lubang tanam berdiameter
1,5 cm dengan jarak antar lubang 15x15 cm dan populasi sekitar 36-44 tanaman /m²,
tergantung dari konfigurasi tata letak lubang (Yos Sutiyoso,2003).

34
Sumber: (https://goodplant.co.id)

Gambar 7. desain instalasi system aeroponik

Berdasarkan di lapangan untuk media tanamnya sama menggunakan


styrofoam karena styrofoam lebih ringan, panjang 1 meter,lebar 1 meter dan tebal 3
cm. Diameter lubang 5 cm dengan jarak antar lubang 15x15 cm dan populasi sekitar
30-40 tanaman/m².

System pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati


(on-off) bergantian menggunakan timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit
karena di khwatirkan tanaman akan layu. Bila pompa di matikan, butiran larutan yang
melekat pada akar dapat bertahan kurang lebih selama 15 menit. Pancaran atau
pengabutan juga dapat diberikan mulai dari pagi sampai sore hari. Malam hari,
pengabutan tidak mutlat dilakukan, karena pada malam hari tanaman melakukan
proses respirasi. Pemberian pancaran yang kontinyu memberi pengaruh positif pada
kecepatan pertumbuhan tanaman, waktu panen yang lebih singkat, sehingga frekuensi
penanaman per tahun dapat ditingkatkan dan produktivitas tinggi. Namun di Casa
Farm, waktu yang digunakan pada penyemprotan mengunakan timer selama 10 menit
sampai 15 menit menyemprot tergantung suhu ruangan. Ini dikarenakan agar kualitas
tanaman tetap terjaga agar tanaman tidak layu dan mengalami gagal tumbuh.

35
Gambar 8. pancaran air nutrisi pada akar tanaman

Larutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan
faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga
harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi
dua, yaitu unsur makro (C,H,O,N,P,S,K,Ca, dan Mg) dan mikro (B,CI,CU,Fe,Mn,Mo
dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini di ketahui dengan mengukur
electrical conductivity (EC) larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan
semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan ( karena pekatnya kandungan garam dan
akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi
tersebut). Larutan nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan pupuk yang di ramu
khusus untuk tanaman hidroponik atau membeli pupuk hidroponik secara komersial
(Susila,2006). Untuk nutrisi di Casa Farm meracik sendiri nutrisi sudah ada takaran
tertentu yang tidak bisa di publikasikan dan menjadi rahasia perusahaan, Casa Farm
juga menjual semua bahan-bahan hidroponik termasuk juga nutrisi.

Gambar 9. nutrisi tanaman pupuk A dan B Mix

36
Sistem aeroponik yang dilakukan pada praktek kerja lapangan sama dengan
teori. Jadi sistem aeroponik ini cocok untuk di aplikasikan hanya saja butuh modal
yang cukup mahal dan ketelitian dalam mengontrol sprayer/jet sebelum didigunakan
karena sering tersumbat sehingga dapat mengakibatkan tidak terkena semburan
nutrisi pada akar tanaman. Sehingga mengakibatkan tanaman menjadi layu bahkan
bisa mati.

B. Cara Kerja Sistem Aeroponik

Secara umum ada tiga jenis system Aeroponik, tekanan rendah (simple),
tekanan tinggi (menengah) dan system Aeroponik komersial.

1. System aeroponik tekanan rendah adalah system yang cukup mudah untuk
dipraktekkan tetapi tentu saja karena sederhana konsekuensinya tidak terlalu
efektif. Teknik ini menggunakan air nutrisi yang disemprotkan dengan pompa
kecil/ jet memberikan nutrisi ke tanaman.
2. System aeroponik tekanan tinggi menggunakan pompa tekanan tinggi yang
menyemprotkan larutan yang kaya nutrisi ke akar. System ini juga di rancang
dengan perangkat untuk pemurnian udara / air, polimer khusus, dan metode
sterilisasi hara.
3. System aeroponik komersial lebih canggih lagi. Selain menggunakan pompa
tekanan tinggi, juga menggunakan system yang lebih kompleks dari matriks
biologis. Perangkat yang ada umumnya terdiri dari pompa bertekanan
teknologi, system anti-penyakit, alat pemanas dan pendingin, lampu untuk
cahaya buatan, dan proses yang otomatis serta berjalan terus menerus.

C. Proses Budidaya Sistem Aeroponik

1. Media tanam yang digunakan yaitu Styrofoam

Styrofoam dipilih karena ringan, mudah dibersihkan dan warna putih


dapat memantulkan cahaya matahari sehingga membantu pada proses

37
fotosintesis. Pemasangan Styrofoam harus tetap di atas bak tanam dapat
membantu kemampuan Styrofoam dalam menahan berat tanaman diwaktu
mencapai masa panen.

2. Larutan nutrisi / pupuk


Pada budidaya tanaman dengan system aeroponic, pemberian larutan
nutrisi dilakukan persamaan dengan pemberian air. Air yang digunakan harus
memenuhi standar tertentu agar kandungan garam dalam air rendah dengan
pH antara 6,5-7,0.

3. Proses penanaman
Sebelum proses penanaman, nerpot tempat penanaman harus di
bersihkan dari lumut atau dari kotoran lainnya. Untuk proses penanaman
dengan system aeroponik, harus diperiksa juga keadaan nozzle/jet spray yang
telah dipasang dan dipastikan tidak tersumbat. Penyumbatan nozzle/jet spray
dapat menurunkan intensitas penyemprotan larutan nutrisi ke daerah
perakaran tanaman. Bibit tanaman yang telah siap tanam diambil kemudian di
masukkan dalam netpot dan di masukkan dalam lubang Styrofoam dengan
keadaan didalam lubang tidak terlalu dalam maupun dangkal. Pada saat proses
penanaman berlangsung, dilakukan sortasi langsung terhadap bibit yang akan
di tanam. Proses penanaman dilakukan pada pagi hari yaitu 08.00 s/d 09.30
WIB.
4. Pemeliharaan dan perawatan
Setelah proses penanaman selesai dilakukan proses pemberian nutrisi
segera dilakukan. Dalam pemberian nutrisi, dilakukan dengan cara
penyemprotan untuk system aeroponic. Konsentrasi larutan nutrisi yang
diberikan kepada tanaman secara bertahap dinaikkan hingga proses
pemanenannya. Control nozzle/jet spray dan filter pompa dilakukan setiap 1

38
jam sekali, control ini berguna untuk mencegah berkurang tekanan pompa
yang disebabkan oleh tersumbatnya nozzle/jet spray serta filter yang
berpengaruh langsung secara langsung pada kekuatan semprot pompa.
Lemahnya semprotan pompa mengakibatkan tidak sampainya larutan nutrisi
pada daerah perakaran tanaman.
5. Proses pemanenan
Proses pemanenan dilakukan pada pagi hari (08.00 s/d 09.30) dan pada
sore hari (15.30 s/d 16.30). pemilihan waktu panen ini dilakukan agar hasil
panen tidak mengalami fluktuasi suhu yang berarti, fluktuasi suhu yang besar
dapat menurunkan (kadar air dan kualitas panen yang drastis). Hasil panen
yang di tata dalam container, diisi 80%volume dari kapasitas container tanpa
dipadatkan. Panen baik untuk kangkung yaitu umur ± 28 hari sejak dari
penanaman.
6. Proses pengemasan / packing
Dilakukan peropesan terhadap hasil panen, untuk membersihkan
sayuran dari daun warna kuning atau daun yang patah sekaligus sebagai
standarisasi. Setelah dilakukan perompesan sayuran yang siap kemas di
timbang sesuai dengan standar pengemasan. Akar sayuran dari hasil panen
tidak di rompes, namun di ikut sertakan dalam plastik pengemasan. Standar
pengemasan produk dengan berat 250 gr / kemasan di timbang dengan berat
260-270 gr/ kemasan, standar berat produk kemasan digunakan untuk
mencegah penyusutan berat tanaman karena penguapan. Setelah di timbang
sayuran di masukkan dalam plastic kemasan secara hati-hati. Untuk tanaman
kangkung di kemas dengan menggunakan plastic silt.
D. Sistem Irigasi Tetes Pada Tanaman Cabai

Sistem irigasi tetes pada tanaman cabai yang pertama dilakukan yaitu
disiapkan pot, cocopeat, selang irigasi tetes dan emiter. Untuk media tanamnya yaitu
cocopeat karena cocopeat dapat menyimpan air lebih lama dan bisa digunakan

39
sebagai penopang berdirinya tanaman. Cocopeat dimasukkan dalam pot sampai
penuh. Setelah cabai sudah berdaun 4 kemudian dilakukan pindah tanam dalam
media cocopeat. Kemudian di pasangkan emiter pada tanaman dan air akan menetes
hampir terus menerus dipermukaan tanah sekitar daerah perakaran dengan
menggunakan emiter. Debit pemberian airnya sangat rendah. Sehingga cocopeat akan
tetap lembab. Untuk air irigasinya menggunakan pompa. Semua sistem hidroponik
yang ada di Casa Farm menggunakan pompa. Dengan menggunakan irigasi tetes air
yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan metode yang lain. Pemberian
nutrisi pada tanaman yaitu dengan dicampurkan dengan air irigasi. Di hari ke 25 dari
pindah tanam sampai panen kisaran 110 sampai 120 hari buah cabai mulai berwarna
merah dan siap untuk dipanen. Buah cabai bisa 2 sampai 3 kali di panen, untuk skala
panen di perkirakan 3 sampai 4 bulan.

Gambar 10. Sistem irigasi tetes pada cabai.

3.6 Kendala Yang Dihadapai


Adapun kendala yang dihadapi selama melakukan kegiatan PKL (Praktik Kerja
Lapangan ) di CV. Casa Farm adalah 1) sayuran banyak terserang hama karena
bebasnya orang keluar masuk, 2) Suhu didalam greenhouse sangat tinggi karena alas
terbuat dari lantai.
3.7 Cara Mengatasi Kendala

40
Cara untuk mengatasi kendala yang ada adalah 1) memasang yellotrap untuk
menjebak hama dan melakukan penggantian tanaman yang sudah terserang, 2)
memasangkan kipas untuk menurunkan suhu.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan (PKL) di CV Casa Farm


Hidroponik, Cikadut No 70 Bandung, Jawa Barat dapat di simpulkan bahwa:

1. Produksi sayuran hidroponik khususnya kangkung di produksi di CV. Casa


Farm Hidroponik, salah satu jenis sayuran kangkung yang di produksi dan
dibudidayakan oleh CV Casa Farm Hidroponik adalah sayuran kangkung
Bangkok dengan system aeroponik.
2. Dalam pembudidayaan sayuran dibutuhkan perawatan yang tepat untuk
membudidayakannya agar tercapai sayur dengan kualitas yang diinginkan.
3. Dengan menggunakan sistem aeroponik pertumbuhan sayuran lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan sistem hidroponik yang lain karena
sistem aeroponic nutrisi langsung di pancarkan ke akar tanaman.
4. Pada sistem aeroponik jenis tanaman yang bisa di tanam adalah umbi-umbian
seperti kentang, wortel dan sayuran yang umur panennya lebih cepat.

41
5. Dengan menggunakan sistem irigasi tetes pertumbuhan tanaman cabai lebih
bagus di bandingkan dengan menanam di tanah dan waktu panennya lebih
cepat yaitu 2 sampai 3 kali panen dan skala panennya lebih lama di perkiraan
3 sampai 4 bulan.

4.2. saran
Disarankan untuk perusahaan agar kebun hidroponik di tambah lagi kebunnya
dan lantai kebunnya lebih bagus langsung dengan tanah agar suhu di dalam
greenhouse tidak panas atau meningkat. Sebaiknya tidak di fokuskan hanya untuk
pelatihan saja tetapi juga produksi sayurnya lebih banyak dan pemasarannya juga
lebih luas lagi. Sebaiknya untuk bangunan tempat packing di buat tersendiri.

42
DAFTAR PUSTAKA

Agung 2009. Cultivation of AeroponikVegetables.http://amazingfarm.com/.Diakses


pada tanggal 26 Agustus 2019.

Susila, A.D.2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran.Departmen Agronomi Dan


Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB,Bogor. Hal 43.

Suryono Prasetyo.2011.Sejarah Sistem Aeroponik. http://suryono-


prasetyo.blogspot.com/2011/09 aeroponik. Diakses pada tanggal 26 Agustus
2019.

Yos Sutioso. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik Tanaman Buah, Tanaman Sayuran,
Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Bogor.

43
LAMPIRAN

44
Lampiran 1. Surat penerimaan PKL

45
46
Lampiran 2. Surat Tugas

47
Lampiran 3. Daftar Penilaian PKL

48
49
Lampiran 4. Jurnal Harian

50
51
Lampiran 5. Sertifikat

52

Anda mungkin juga menyukai