RIZKA APRILIANTI
J1B016088
i
SISTEM AEROPONIK DAN SISTEM IRIGASI TETES (DRIP
IRRIGATION SYSTEM) TANAMAN SAYUR DI CV.CASA FARM
HIDROPONIK CIKADUT,BANDUNG JAWA BARAT
OLEH
RIZKA APRILIANTI
J1B016088
Universitas Mataram
ii
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL SISTEM AEROPONIK DAN SISTEM IRIGASI
TETES (DRIP IRRIGATION SYSTEM)
TANAMAN SAYUR DI CV. CASA FARM
HIDROPONIK CIKADUT, BANDUNG JAWA
BARAT
NAMA MAHASISWA : RIZKA APRILIANTI
NOMOR MAHASISWA : J1B016088
PROGRAM STUDI : TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS : TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertanian
Murad,SP.,MP.
NIP.19751231 200801 1 023
Tanggal Pengesahan
iii
RINGKASAN
Rizka Aprilianti. J1B016088. Sistem aeroponik dan sistem irigasi tetes (drip
irrigation system) tanaman sayur Di CV. Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung
Jawa Barat.
Pembimbing: Agriananta Fahmi Hidayat,ST.,M.M.T.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau
diolah secara minimal. Salah satu perusahaan yang membudidaya sayuran adalah CV.
Casa Farm Hidroponik yang didirikan pada 15 November 2014. Perusahan ini
didirikan oleh Bapak Budi Haryana S.Si adalah perusahaan yang bergerak di bidang
budidaya tanaman, pelatihan hidroponik dan pemasaran bahan-bahan hidroponik.
Berbagai jenis dan model hidroponik yang diterapkan diantaranya adalah sistem
Aeroponik (kabut), sistem NFT, sistem DFT, system rakit apung dan sistem irigasi
tetes (drip irrigation system).
Salah satu teknik yang digunakan dalam metode hidroponik yang diterapkan
adalah sistem Aeroponik (kabut) dalam pengairan dan pemberian nutrisi yang tepat
untuk tumbuh kembang tanaman. Sistem Aeroponik (kabut) merupakan metode untuk
membudidayakan tanaman tanpa media tanah tetapi dengan memberi tanaman nutrisi
melalui pengabutan yang mengandung nutrisi/pupuk, dimana akar di gantung di
udara. System irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk
dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui
permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor.
iv
KATA PENGANTAR
v
9. Kepada teman-teman PKL kelompok BUBUR atas kebersamaan dan kerjasama
untuk terlaksana dan berhasilnya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini.
10. Peserta PKL lainnya dari program Studi Agroteknologi Universitas Padjadjaran
Bandung atas kerjasama dan dukungan selama kegiatan PKL.
Penulis menyadari penyusunan laporan PKL ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi
yang baik bagi pembaca.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………...1
1.2. Tujuan PKL ……………………………………………………………………...2
1.3. Manfaat PKL …………………………………………………………………….3
1.4. Tempat PKL ……………………………………………………………………..3
1.5. Jadwal Waktu PKL ………………………………………………………………4
vii
3.1. Tempat dan Waktu PKL.........................................…………………………………………………20
3.2. Ruang Lingkup Kerja…………………………………………………………...20
3.3. Klasifikasi dan jenis-jenis sayuran.............................…………………………………………
3.4. Metode pelaksanaan.......................... …………………………………………..29
3.5. Jenis kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)...................………………………………….33
3.6. Tugas khusus Praktek Kerja Lapangan (PKL)……………….............................36
3.7. Kendala yang dihadapi.........................................................................................42
3.8. Cara mengatasi kendala........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA........................................……………………………………………………………
LAMPIRAN...............................................................................................................46
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang strategis untuk lahan pertanian dan
perkebunan. Kondisi geografis indonesia yang relatif subur menjadi suatu
keuntungan untuk melakukan kegiatan bercocok tanam dan kegiatan pertanian
lainnya. Namun dewasa ini semakin majunya peradaban, sehingga pembangunan
gencar dilakukan dimana-mana yang akibatnya adalah semakin sempit dan
terbatasnya lahan pertanian di Indonesia khususnya. Akibat penurunan
ketersediaan lahan pertanian di Indonesia maka terjadi juga penurunan
ketersediaan sayuran-sayuran segar dan segala bentuk komoditi dari hasil
pertanian. Dari permasalahan tersebut maka metode tanam Hidroponik adalah
salah satu solusi terbaik dan tepat sebagai media tanam untuk melakukan
kegiatan bercocok tanam.Hidroponik merupakan budidaya pertanian tanpa media
tanah. Mengingat kebutuhan masyarakat akan sayuran sangat tinggi, maka perlu
dilakukan usaha peningkatan produksi, salah satunya melalui usaha hortikultura
yang meliputi budidaya sayur-sayuran dengan system hidroponik.
Aeroponik diambil dari kata aero dan phonos. Aero brarti udara dan phonos
berarti cara budidaya, aeroponik berarti bercocok tanam diudara. Aeroponik
merupakan metode untuk membudidayakan tanaman tanpa media tanah tetapi
dengan memberikan tanaman nutrisi melalui pengabutan yang mengandung
nutrisi/pupuk, dimana akar digantung diudara. Pengabutan ini biasanya dilakukan
setiap beberapa menit. Pengaturan pengabutan harus dilakukan secara teliti,
sebab akar tanaman yang dibudidayakan secara aeroponik terekspos diudara,
sehingga akar bisa cepat mengering jika pengaturan pengabutan terganggu
(Agung,2009).
1
Sistem irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk
dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui
permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor.
2
1.3. Manfaat Praktik kerja Lapangan
Manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi mengenai perusahaan produksi sayuran organic
dengan system hidroponik di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut,
Bandung Jawa Barat.
2. Mengetahui proses pembudidayaan sayuran hidroponik khususnya pada
tanaman kangkung Bangkok (ipomoea aquatic Forsk) pada system
aeroponik di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.
3. Mengetahui proses pembudidayaan tanaman cabai pada sistem irigasi tetes
di CV Casa Farm Hidroponik Cikadut, Bandung Jawa Barat.
4. Memiliki pengalaman kerja dan memperluas pengetahuan agar dapat
digunakan sebagai studi perbandingan teori yang diperoleh di bangku
kuliah dengan kenyataan di lapangan.
3
1.5 Jadwal Harian PKL
4
23/07/2019 1. Pengukuran pH 1.Nilai pH dan PPM masing-masing jenis
dan PPM dan umur tanaman diukur menggunakan
2. Pembersihan pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak
Lahan sesuai dengan standar diberikan larutan pH
3. Pindah tanam Up/down dan jika PPM terlau tinggi
pakcoi ke dilakukan penambahan air, dan diberikan
sistem nutrisi jika PPM rendah.
hidroponik 2.Lahan dibersihakan dari sampah bekas
4. Pindah tanam rockwol, ataupun daun-daun kering dari
cabai pd sayur
cocopeat 3.Setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, pakcoi
dimasukkan kedalam netpot dan
diletakkan pada sistem hidroponik
4.Cabai yang telah berdaun 4 ditanam pada
media cocopeat. Cocopeat harus dalam
kondisi lembab.
5
25/07/2019 1. Mendampingi 1. Peserta pelatihan dibimbing terkait
peserta dengan teknik penyemaian, pindah tanam,
pelatihan pencampuran nutrisi, dan budidaya secara
hidroponik dari umum.
malaysia.
26/07/2019 1. Penen dan 1. Kangkung dan sawi diambil dari
packing netpot dengan cara memotong akar
kangkung dan terlebih dahulu dan dipacking
sawi menggunakan plastik.
2. Penyiapan 2. Pemasangan alas, serta pemberian air
media tanam dan nutrisi pada sistem tanam rakit apung.
hidroponik
sistem rakit
apung
27/07/2019 1. Panen dan 1. Kangkung dan sawi diambil dari netpot
sawi. plastik.
6
nutrisi jika PPM rendah.
2. Pembersihan plastik.
cm.
31/07/2019 1. Pembuatan 1. Sistem drip dibuat dari selang berukuran ½
drip drip.
DFT 15 cm.
1/08/2019 1. Pembersihan 1. Netpot dibersihkan menggunakan air biasa
7
2. Pembuatan tanaman sebelum kembali digunakan.
3. Pelubangan drip.
15 cm.
2/08/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan
drip.
3/08/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan
8
2. Netpot dipacking menggunakan plastik
15 cm.
5/08/2019 1. Pengukuran pH 1. Nilai pH dan PPM diukur menggunakan
15 cm.
9
dimasukkan kedalam netpot dan diletakkan
10
dan PPM pH meter dan TDS Meter. Jika pH tidak
tanaman.
11
tamanan yang lain. Selain itu, penanganan
yellowtrap.
PKL UNRAM.
Sumber: (Data diolah oleh penulis, 2019)
12
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
Berdirinya CV. Casa Farm ini berawal dari banyaknya masyarakat yang
membutuhkan sayuran yang berkualitas dan ingin memanfaatkan pekarangan
rumah/kantor dengan sistem hidroponik. Tahun 2014, CV. Casa Farm mulai
memproduksi sayuran dan menyediakan kebutuhan hidroponik seperti benih, nutrisi,
media tanam dan lainnya. Permintaan semakin meningkat, bukan hanya perlengkapan
hidroponik tetapi banyak orang mencari tempat untuk belajar dan sharing ilmu
tentang hidroponik. Dalam upaya melengkapi sarana pembelajaran, CV. Casa Farm
membuat greenhouse khusus untuk pelatihan. Secara rutin, CV. Casa Farm
menyelenggarakan pelatihan hidroponik baik untuk personal maupun instansi
pemerintah dan swasta.
13
5. Bidang Promosi : Agus Setiawan
6. Bidang Penjualan : Lucky Gumilang
7. Bidang Logistik dan Transportasi : Nanang
14
CV. Casa Farm sudah memiliki paten nutrisi AB Mix dengan merk dagang yaitu
CF Nutrisi Premium Hidroponik AB Mix.
15
15 Pelatihan Hidroponik Masa Persiapan Pensiun 2018
Kemendikbud, Bogor
16 Pelatihan Hidroponik PT Showa, Cikarang Bekasi 2018
17 Instalasi dan Konstruksi Kebun Super Indo Food Garden 2018
Ujung Berung Bandung
18 Instalasi Hidroponik FTIP UNPAD 2018
19 Pemasangan Instalasi Hidroponik di PT Indocement 2018
Cirebon
20 Pembuatan Greenhouse Dinas Pertanian Kota Padang 2018
21 Pelatihan Hidroponik PT JIEP 2018
22 Pelatihan Hidroponik dan Pemasangan Instalasi 2018
Hidroponik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Jawa Barat
23 Pemasangan Instalasi Hidroponik dan Greenhouse 2019
Universitas Telkom
24 Pelatihan rutin Meracik Nutrisi Hidroponik 2018-2019
25 Pelatihan Hidroponik Lembaga Pertanian Koperasi 2019
Ladang Malaysia
Sumber: (CV. Casa Farm Hidroponik, 2019)
fokus dibidang industri budidaya sayuran hidroponik, CV. Casa Farm hanya
16
Gambar 1. Bangunan Greenhouse 1 Gambar 2. Bangunan Greenhouse 2
17
BAB III
PELAKSANAAN PKL
mulai
Persiapan benih
Persiapan greenhouse
selesai
Jenis benih yang disiapkan harus benih yang berkualitas agar menghasilkan
tanaman yang bagus. Jenis sayuran di tanam yaitu sawi, kangkung, pakcoi, salada dan
cabai. Di Casa Farm juga menjual benih hidroponik.
19
Pada hidroponik, ketepatan kadar nutrisi pada air yang dialirkan di sistem
menjadi faktor penting untuk pertumbuhan tanaman. Ketepatan kadar nutrisi dalam
air tidak bisa dilihat secara kasat mata, tetapi harus dilakukan pengukuran
menggunakan alat yang sesuai. TDS (Total Disolved Solid) meter berguna untuk
mengukur kepekatan nutrisi yang sudah dibuat dan akan digunakan dalam budidaya
dengan satuan PPM yang berbeda-beda. EC meter digunakan untuk mengukur nilai
konduktivitas dari larutan. pH meter digunakan untuk mengetahui pH air dalam
larutan nutrisi.
mulai
Persemaian
Pindah tanam
pemeliharaan
20
pasca panen
pemanenan
pemasaran
selesai
3.2.2.2 Persemaian
a. kangkung
b. salada
c. pakcoi
21
tahap awal penyemaian pakcoi yaitu dengan memotong rockwoll
dengan panjang 2x2 cm, rockwoll dicelupkan dalam air kemudian
ditempatkan didalam talang. Dibuat 1 lubang dengan menggunakan tusukan
gigi, dimasukkan biji pakcoi satu-satu dalam lubang, bijinya dimasukkan
jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah sudah 1 hari biji akan berkecambah.
bibit yang telah berumur 1 minggu dari proses penyemaian sudah bisa
di pindahkan ke netpot. Bibit yang di rockwoll di masukkan ke dalam netpot
dengan menggunakan tangan. rockwoll di beri keluar sedikit lewat lubang
netpot agar bisa terkena air ketika netpot diletakkan di system DFT. Jarak
antar lubang tanaman 5 cm. Tanaman yang telah dipindahkan dapat dipanen
setelah berumur 15-18 hari.
3.2.2.4 Pemeliharaan
22
berpatokan terhadap umur tanaman. Selain itu juga terhadap bentuk fisik
tanaman. Sangat memungkinkan apabila tanaman berumur lebih muda dapat
di panen terlebih dahulu jika bentuk fisiknya lebih besar dibandingkan
tanaman yang berumur lebih tua. Kangkung bangkok dipanen dengan cara
memotong akar yang keluar dari lubang netpot, kemudian dipisahkan
kangkung dengan netpot dan kangkung di masukkan dalam wadah untuk
dilakukan proses packing.
23
3. Analisis data
Tanaman kangkung dapat tumbuh dimana saja, ansalkan asupan airnya cukup. Ia
merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh banyak orang. Adapun jenis-jenis
kangkung yaitu sebagai berikut:
1. Kangkung darat
Jenis darat atau biasa disebut dengan kangkung cabut ini hanya dapat
tumbuh di tempat yang kering. Ciri dari jenis darat ini yaitu memiliki batang
yang lebih kecil. Berwarna putih kehijauan, daunnya tidak tebal serta lebih
lunak. Memiliki bunga berwarna putih bersih. Apabila jenis darat ini dimasak
24
akan lebih cepat layu atau masak. Jenis darat ini juga dapat dibudidayakan
dengan cara hidroponik. Contohnya kangkung Bangkok, sutera dll.
2. Kangkung air
Seperti Namanya, jenis air ini dapat tumbuh di daerah yang basah
seperti parit, kolam atau genangan sawah. Batang dari jenis air ini besar,
berwarna hijau serta lebih gelap. Daunnya lebih besar dan agak keras, ketika
dimasak akan lebih lama layu. Bunganya berwarna putih kemerahan.
Tanaman kangkung air ini mampu membersihkan beberapa jenis polutan
karena berperan sebagai fitoremediasi. Dengan itu membuat kangkung air
sebagai penjernih air.
b. Sawi
Tabel.2 klasifikasi sawi
Kingdo
Plantae
m
Sub
Tracheobinonta
kingdom
Super
Spermatopyta
devisio
Devisio Magnoliophyta
Kelas Magnoliophyta
Sub
Dileniidae
kelas
Ordo Capparales
Familia Brassicaceae
Genus Brassica
Brassica Juncea
Species
L
Sumber:(https://anadhif.com)
1. Sawi hijau
Sayuran hijau ini memiliki nama ilmiah Brassica rapa.cv.group caisin.
Selain itu, sayuran ini juga dikenal dengan nama lain, seperti sawi bakso
karena digunakan untuk melengkapi bakso dan caisin atau caisin yang
25
berasal dari bahasa kanton. Bagian daun sayuran ini berwarna hijau,
namun bagian tulang daunnya berwarna hijau keputihan dan tulang
daunnya yang semakin mengecil dengan warna senada.
2. Sawi putih
Sayuran yang dikenal dengan nama petsai atau sawi cina ini memang lebih
mudah dibedakan dibandingkan jenis sayuran cruciferous lainnya. Bentuk
dan sayuran petsai sangat menarik. Daunnya memiliki warna gradasi,
yaitu bagian bawah hijau keputihan dan bagian atasnya hijau terang.
3. Pakcoy
Pakcoy memiliki nama Brassica rapa group chinensis. Sayuran ini
bentuknya hampir menyerupai caisin. Dari segi ukuran, pakcoy lebih kecil
dan pendek dibandingkan caisin yang tumbuh lebih panjang. Bentuk daun
pakcoy lebih mirip sendok.
c. Pakcoy
Tabel 3. Klasifikasi pakcoy
Kingdo
m Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Dicotyledonae
Ordo Rhoeadales
Famili Brassicaceae
Genus Brassicaceae
Spesies Brassica rapa L
Sumber:(https://agroteknologi.id)
d. Cabai
Tabel 4. Klasifikasi cabai
Kingdom Plantae
Divisi Spermatofita
Sub
Angiospermae
Divisi
Kelas Dikotiledon
Ordo Solanales
26
Genus Capsicum
Spesies Capsicum annum L
Sumber:(tps://dosenpertanian.com)
1. Persemaian
27
a. Kangkung
Tahap awal pada persemaian kangkung yaitu dengan pemotongan
rockwoll dengan panjang 2x2 cm, rocwoll di celupkan dalam air kemudian di
tempatkan dalamm talang, di buat 5 lubang dengan mengunakan tusukan gigi
dan dimasukkan biji kangkung satu-satu dalam setiap lubang, bijinya di
masukkan jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang
terkena sinar matahari. Setelah 1 hari biji kangkung sudah berkecambah.
b. Salada
Tahap awal persemaian salada yaitu dengan memotong rockwoll
dengan panjang 2x2 cm, rockwoll di celupkan dalam air kemudian di
tempatkan dalam talang. Di buat 1 lubang dengan menggunakan tusukan gigi
dan di masukkan biji salada satu-satu dalam lubang. Bijinya di masukkan
jangan terlalu dalam,kemudian talang dipindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah 1 hari biji akan berkecambah.
c. Pakcoi
Tahap awal penyemaian pakcoi yaitu dengan memotong rockwoll
dengan panjang 2x2 cm, rockwoll dicelupkan dalam air kemudian
ditempatkan didalam talang. Dibuat 1 lubang dengan menggunakan tusukan
gigi, dimasukkan biji pakcoi satu-satu dalam lubang, bijinya dimasukkan
jangan terlalu dalam, kemudian talang di pindahkan ke tempat yang terkena
sinar matahari. Setelah sudah 1 hari biji akan berkecambah.
28
bibit yang telah berumur 1 minggu dari proses penyemaian sudah bisa di
pindahkan ke netpot. Bibit yang di rockwoll di masukkan ke dalam netpot
dengan menggunakan tangan. rockwoll di beri keluar sedikit lewat lubang
netpot agar bisa terkena air ketika netpot diletakkan di system DFT. Jarak
antar lubang tanaman 5 cm. Tanaman yang telah dipindahkan dapat dipanen
setelah berumur 25-28 hari.
29
Sebelum dilaksanakan pemanenan dilakukan taksasi. Taksasi
merupakan kegiatan pencatatan terhadap tanaman mana yang akan dipanen.
Kegiatan ini berpatokan terhadap umur tanaman. Selain itu juga terhadap
bentuk fisik tanaman. Sangat memungkinkan apabila tanaman berumur lebih
muda dapat di panen terlebih dahulu jika bentuk fisiknya lebih besar
dibandingkan tanaman yang berumur lebih tua. Kangkung bangkok dipanen
dengan cara memotong akar yang keluar dari lubang netpot, kemudian
dipisahkan kangkung dengan netpot dan kangkung di masukkan dalam wadah
untuk dilakukan proses packing.
5. Perlakuan pasca panen
Tahap awal pasca panen yang dilakukan meliputi pembersihan tanaman
dari netpot dan akarnya dibersihkan dari media tanam yang menempel.
Setelah itu dilakukan sortasi dan perompesan. Rata-rata tanaman hasil panen
sesuai dengan kriteria. Kemudian tanaman dilakukan perompesan. Kegiatan
dilakukan dengan membuang daun-daun tua dan hanya menyisakan daun yang
muda sehingga dalam proses pengemasan juga dapat lebih mudah.
Pengemasan dilakukan setelah tanaman ditimbang agar setiap
kemasannya sama. Akan tetapi sebelum ditimbang, kadar air berlebihan pada
akar dibuang dengan cara diperas dengan tangan. Setiap kemasan memiliki
berat 250 gram. Pada umumnya satu kemasan berisi 8-10 tanaman dengan
disesuaikan terhadap besar kecilnya tanaman. Kemasan yang digunakan
berupa plastik yang telah diberi label dengan memberikan lubang bagian
bawah plastik agar tanaman bisa respirasi.
30
6. Pemasaran
CV Casa Farm Hidroponik melakukan proses pemasaran pada
supermarket,dan warga sekitar daerah Cikadut. Hal yang penting dari
produksi tanaman sayuran didasarkan pada jumlah permintaan dari konsumen.
31
Aeroponik adalah metode bercocok tanam dimana akar tanaman
tergantung diudara dan disemprotkan dengan larutan nutrisi secara terus
menerus. Prinsip kerjanya akar terurai di rongga udara dibawah dengan
larutan hara dalam bentuk kabut.
32
3. Pengukuran pH dan PPM, pembersihan netpot dan persemaian benih salada
Nilai pH dan PPM masing-masing jenis dan umur tanaman diukur
menggunakan pH meter dan TDS meter. Jika pH tidan sesuai dengan standar
diberikan larutan pH up/down dan jika PPM terlalu tinggi dilakukan
penambahan air dan diberikan nutrisi jika PPM rendah. Setelah dilakukan
pengukuran pH dan PPM dilakukan pembersihan netpot dari sisa pemanenan
dibersihkan untuk digunakan kembali menggunakan air biasa. Dilakukan
persemaian pada rockwol yang dibasahi dan diletakkan pada suhu lingkungan.
4. Pembersihan lahan, pindah tanam pakcoi ke sistem hidroponik dan pindah
tanam cabai pada cocopeat
Lahan dibersihkan dari sampah bekas bahan rockwol dari proses
pemindahan tanaman ataupun daun-daun kering dari sayur. Dilakukan pindah
tanam pakcoi setelah berdaun 4 atau ± 8 hari, pakcoi dimasukkan kedalam
netpot dan diletakkan pada sistem hidroponik. Dilakukan pindah tanam cabai
yang telah berdaun 4 ditanam pada media cocopeat. Cocopeat harus dalam
kondisi lembab.
5. Pemberian nutrisi hasil persemaian yang sudah berkecambah,dan penambahan
air
Biji yang sudah berkecambah dan tumbuh daun diberikan nutrisi dengan
ketentuan pH 6,5-7,0.TDS 500-800 PPM. Dilakukan penambahan air di setiap
drum yang sudah mulai berkurang airnya dan ditambahkan nutrisi AB Mix
agar nilai TDSnya tetap sesuai dengan kebutuhan tanaman.
6. Mendampingi peserta pelatihan hidroponik dari Malaysia
Peserta pelatihan dibimbing terkait dengan teknik penyemaian, pindah
tanam, pencampuran nutrisi dan budidaya secara umum.
7. Panen dan packing kangkung,sawi dan penyiapan media tanam hidroponik
sistem rakit apung
Kangkung dan sawi diambil dari netpot dengan cara memotong akar
terlebih dahulu, di timbang dan di packing dalam plastik. Dilakukan
33
penyiapan media tanam pada rakit apung dengan pemasangan alas, serta
pemberian air dan nutrisi pada sistem tanam rakit apung.
Aeroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. Cara ini
belum sefamiliar cara-cara hidroponik yang lainnya seperti irigasi tetes dan NFT
(Nutrien Film Technique). Sejarah di temukannya aeroponik berawal dari penemuan
cara hidroponik. Kemudian dikembangkannya system aeroponik pertama kali oleh
Dr. Franco Massantini di Universitas Of Pia, Italia. Di Indonesia perintis aeroponik
adalah Amazing Farm pada tahun 1998 di Lembang Bandung (Suryono,2011).
34
Sumber: (https://goodplant.co.id)
35
Gambar 8. pancaran air nutrisi pada akar tanaman
Larutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan
faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga
harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi
dua, yaitu unsur makro (C,H,O,N,P,S,K,Ca, dan Mg) dan mikro (B,CI,CU,Fe,Mn,Mo
dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini di ketahui dengan mengukur
electrical conductivity (EC) larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan
semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan ( karena pekatnya kandungan garam dan
akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi
tersebut). Larutan nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan pupuk yang di ramu
khusus untuk tanaman hidroponik atau membeli pupuk hidroponik secara komersial
(Susila,2006). Untuk nutrisi di Casa Farm meracik sendiri nutrisi sudah ada takaran
tertentu yang tidak bisa di publikasikan dan menjadi rahasia perusahaan, Casa Farm
juga menjual semua bahan-bahan hidroponik termasuk juga nutrisi.
36
Sistem aeroponik yang dilakukan pada praktek kerja lapangan sama dengan
teori. Jadi sistem aeroponik ini cocok untuk di aplikasikan hanya saja butuh modal
yang cukup mahal dan ketelitian dalam mengontrol sprayer/jet sebelum didigunakan
karena sering tersumbat sehingga dapat mengakibatkan tidak terkena semburan
nutrisi pada akar tanaman. Sehingga mengakibatkan tanaman menjadi layu bahkan
bisa mati.
Secara umum ada tiga jenis system Aeroponik, tekanan rendah (simple),
tekanan tinggi (menengah) dan system Aeroponik komersial.
1. System aeroponik tekanan rendah adalah system yang cukup mudah untuk
dipraktekkan tetapi tentu saja karena sederhana konsekuensinya tidak terlalu
efektif. Teknik ini menggunakan air nutrisi yang disemprotkan dengan pompa
kecil/ jet memberikan nutrisi ke tanaman.
2. System aeroponik tekanan tinggi menggunakan pompa tekanan tinggi yang
menyemprotkan larutan yang kaya nutrisi ke akar. System ini juga di rancang
dengan perangkat untuk pemurnian udara / air, polimer khusus, dan metode
sterilisasi hara.
3. System aeroponik komersial lebih canggih lagi. Selain menggunakan pompa
tekanan tinggi, juga menggunakan system yang lebih kompleks dari matriks
biologis. Perangkat yang ada umumnya terdiri dari pompa bertekanan
teknologi, system anti-penyakit, alat pemanas dan pendingin, lampu untuk
cahaya buatan, dan proses yang otomatis serta berjalan terus menerus.
37
fotosintesis. Pemasangan Styrofoam harus tetap di atas bak tanam dapat
membantu kemampuan Styrofoam dalam menahan berat tanaman diwaktu
mencapai masa panen.
3. Proses penanaman
Sebelum proses penanaman, nerpot tempat penanaman harus di
bersihkan dari lumut atau dari kotoran lainnya. Untuk proses penanaman
dengan system aeroponik, harus diperiksa juga keadaan nozzle/jet spray yang
telah dipasang dan dipastikan tidak tersumbat. Penyumbatan nozzle/jet spray
dapat menurunkan intensitas penyemprotan larutan nutrisi ke daerah
perakaran tanaman. Bibit tanaman yang telah siap tanam diambil kemudian di
masukkan dalam netpot dan di masukkan dalam lubang Styrofoam dengan
keadaan didalam lubang tidak terlalu dalam maupun dangkal. Pada saat proses
penanaman berlangsung, dilakukan sortasi langsung terhadap bibit yang akan
di tanam. Proses penanaman dilakukan pada pagi hari yaitu 08.00 s/d 09.30
WIB.
4. Pemeliharaan dan perawatan
Setelah proses penanaman selesai dilakukan proses pemberian nutrisi
segera dilakukan. Dalam pemberian nutrisi, dilakukan dengan cara
penyemprotan untuk system aeroponic. Konsentrasi larutan nutrisi yang
diberikan kepada tanaman secara bertahap dinaikkan hingga proses
pemanenannya. Control nozzle/jet spray dan filter pompa dilakukan setiap 1
38
jam sekali, control ini berguna untuk mencegah berkurang tekanan pompa
yang disebabkan oleh tersumbatnya nozzle/jet spray serta filter yang
berpengaruh langsung secara langsung pada kekuatan semprot pompa.
Lemahnya semprotan pompa mengakibatkan tidak sampainya larutan nutrisi
pada daerah perakaran tanaman.
5. Proses pemanenan
Proses pemanenan dilakukan pada pagi hari (08.00 s/d 09.30) dan pada
sore hari (15.30 s/d 16.30). pemilihan waktu panen ini dilakukan agar hasil
panen tidak mengalami fluktuasi suhu yang berarti, fluktuasi suhu yang besar
dapat menurunkan (kadar air dan kualitas panen yang drastis). Hasil panen
yang di tata dalam container, diisi 80%volume dari kapasitas container tanpa
dipadatkan. Panen baik untuk kangkung yaitu umur ± 28 hari sejak dari
penanaman.
6. Proses pengemasan / packing
Dilakukan peropesan terhadap hasil panen, untuk membersihkan
sayuran dari daun warna kuning atau daun yang patah sekaligus sebagai
standarisasi. Setelah dilakukan perompesan sayuran yang siap kemas di
timbang sesuai dengan standar pengemasan. Akar sayuran dari hasil panen
tidak di rompes, namun di ikut sertakan dalam plastik pengemasan. Standar
pengemasan produk dengan berat 250 gr / kemasan di timbang dengan berat
260-270 gr/ kemasan, standar berat produk kemasan digunakan untuk
mencegah penyusutan berat tanaman karena penguapan. Setelah di timbang
sayuran di masukkan dalam plastic kemasan secara hati-hati. Untuk tanaman
kangkung di kemas dengan menggunakan plastic silt.
D. Sistem Irigasi Tetes Pada Tanaman Cabai
Sistem irigasi tetes pada tanaman cabai yang pertama dilakukan yaitu
disiapkan pot, cocopeat, selang irigasi tetes dan emiter. Untuk media tanamnya yaitu
cocopeat karena cocopeat dapat menyimpan air lebih lama dan bisa digunakan
39
sebagai penopang berdirinya tanaman. Cocopeat dimasukkan dalam pot sampai
penuh. Setelah cabai sudah berdaun 4 kemudian dilakukan pindah tanam dalam
media cocopeat. Kemudian di pasangkan emiter pada tanaman dan air akan menetes
hampir terus menerus dipermukaan tanah sekitar daerah perakaran dengan
menggunakan emiter. Debit pemberian airnya sangat rendah. Sehingga cocopeat akan
tetap lembab. Untuk air irigasinya menggunakan pompa. Semua sistem hidroponik
yang ada di Casa Farm menggunakan pompa. Dengan menggunakan irigasi tetes air
yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan metode yang lain. Pemberian
nutrisi pada tanaman yaitu dengan dicampurkan dengan air irigasi. Di hari ke 25 dari
pindah tanam sampai panen kisaran 110 sampai 120 hari buah cabai mulai berwarna
merah dan siap untuk dipanen. Buah cabai bisa 2 sampai 3 kali di panen, untuk skala
panen di perkirakan 3 sampai 4 bulan.
40
Cara untuk mengatasi kendala yang ada adalah 1) memasang yellotrap untuk
menjebak hama dan melakukan penggantian tanaman yang sudah terserang, 2)
memasangkan kipas untuk menurunkan suhu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
41
5. Dengan menggunakan sistem irigasi tetes pertumbuhan tanaman cabai lebih
bagus di bandingkan dengan menanam di tanah dan waktu panennya lebih
cepat yaitu 2 sampai 3 kali panen dan skala panennya lebih lama di perkiraan
3 sampai 4 bulan.
4.2. saran
Disarankan untuk perusahaan agar kebun hidroponik di tambah lagi kebunnya
dan lantai kebunnya lebih bagus langsung dengan tanah agar suhu di dalam
greenhouse tidak panas atau meningkat. Sebaiknya tidak di fokuskan hanya untuk
pelatihan saja tetapi juga produksi sayurnya lebih banyak dan pemasarannya juga
lebih luas lagi. Sebaiknya untuk bangunan tempat packing di buat tersendiri.
42
DAFTAR PUSTAKA
Yos Sutioso. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik Tanaman Buah, Tanaman Sayuran,
Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Bogor.
43
LAMPIRAN
44
Lampiran 1. Surat penerimaan PKL
45
46
Lampiran 2. Surat Tugas
47
Lampiran 3. Daftar Penilaian PKL
48
49
Lampiran 4. Jurnal Harian
50
51
Lampiran 5. Sertifikat
52