LAPORAN PRAKTIKUM
RANCANG BANGUN ALAT DAN MESIN PERTANIAN
Oleh:
Fakhrul Irfan Khalil
NIDK. 8888801018
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang
paling sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Piringan diset membentuk sudut, yaitu : disk angle (sudut antara piring
dengan arah maju, biasanya antara 15-25°, menentukan lebar potong), tilth angle
(sudut antara piring dengan sumbu vertikal, biasanya antara 42-45° menentukan
kedalaman pembajakan). Kemampuan penetrasi kedalam tanah ditentukan oleh
diameter piringan, tilth angle dan disk angle.
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing),
sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar.
Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan
tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka
atau berada di bawah rangka. Bagian-bagian dari bajak piring dapat dilihat pada
Gambar 1, sedangkan hasil pembajakannya dapat dilihat pada Gambar 2.
Ada tiga jenis bajak piring yang ditarik dengan traktor, yaitu ; tipe tarik
(trailing), tipe hubungan langsung (direct-connected), dan tipe diangkat sepenuhnya
(integral mounted).
Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway).
Reguler trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan
roda yaitu 2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel).
Kedua roda alur (furrow wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada
tanah-tanah berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan
yang dalam. One way disk plow adalah piring bajak yang di susun dalam satu gang
melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah piringan
dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari 20 sampai
26 inci.
Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian
depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga
memudahkan alat sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit
dan juga dapat mundur. Tipe diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor
dipasang pada tiga titik gandeng dan keseluruhannya dapat diangkat menggunakan
sistem hidrolik traktor, sehingga sangat mudah dalam transportasi. Tipe one way disk
plow yang kecil dapat juga termasuk Integral mounted., bila dapat diangkat
keseluruhannya dengan hidrolik traktor.
ALAT DAN BAHAN
METODE
Penggandengan
1. Traktor dimundurkan perlahan-lahan menuju bagian depan
alat untuk memasangkan lubang titik gandeng bawah kiri traktor pada pin
gandeng kiri bawah bajak. Pada waktu mundur ini harus diperhatikan juga
bahwa traktor tidak terlalu jauh dari pin gandeng kanan bawah bajak. Kemudian
rem tangan dipasangkan.
2. Pin gandeng bawah kiri bajak dipasangkan pada lubang titik
gandeng kiri bawah tarktor.
3. Kemudian tim gandeng bawah kanan bajak dipasangkan
pada lubang titik gandeng kiri bawah traktor.
4. Kemudian pasangkan penggandeng atas pada lubang titik
gandeng atas bajak dengan cara memasang pinnya.
5. Kalau alat yang dipasangkan juga memanfaatkan putara pto,
maka poros pto disambungkan dengan universal joint menuju poros alat yang
digerakkan.
6. Kencangkan rantai yang ada pada batang gandeng bawah
kiri dan kanan traktor.
Pembajakan
1. Metode belok
Metode belok harus dipilih untuk meminimumkan waktu belik sehingga
meningkatkan efisiensi pembajakan.
2. Kecepatan bekerja
Walupun kecepatan kerja bervariasi sesuai dengan jenis alat yang dipakai dan
jenis tanah, kecepatan 4-6 km/jam adalah cocok bila dilihat dari ketelitian dan
efisiensi pembajakan. Kecepatan kerja yang tetap akan menghasilkan
pembalikan tanah yang seragam.
3. Metode pembajakan
Pertama garis head land harus dibuat. Head laand berguna untuk pembelokan
traktor, yang kemudian dibajak juga paralel dengan garis head land. Pembajakan
sebaiknya ddilakukan paralel terhadap parit.
DATA
Perhitungan
Kapasitas lapang pengolahan teoritis,KLT
Kecepatan rata-rata = {(15m/41.67det)+(15m/41.59det)}/2 = 0.3603 m/det
Rata-rata lebar pengolahan = 0.547 m
VT = VA / ( 1-Sl ) = 0.3603/(1-0.393) = 0.593
KLT = 0.36 LT VT = 0.36 (0.547)(0.593) = 0.1169 m2/det
= 0.1169 m2/det = 0.1169 x 10-6 ha/det x 3600 det/jam
= 0.0421 ha/jam
Kapasitas lapang pengolahan efektif, KLE
Luas lahan hasil pengolahan = 21 m x 28.5 m = 598.5 m2 = 0.05985 ha
Waktu kerja = 1 jam 41 menit = 1.683 jam
KLE = L/WK = 0.05985 ha/1.683 jam = 0.0356 ha/jam
Efisiensi lapang, Eff
Eff = (KLE/KLT) x 100 % = (0.0356/0.0421) x 100 % = 84.56 %
Slip roda penggerak, Sl
So = π D N = (3.14)(1.4 m)(5) = 21.98 m
Contoh perhitungan slip no. 1
Slkanan= (1 - (Sbkanan/So)) x 100 % = (1 - (19.69/21.98)) x 100 % = 10.419 %
Slkiri = (1 - (Sbkiri/So)) x 100 % = (1 - (5.80/21.98)) x 100 % = 73.612 %
Slrata-rata = (10.419 % + 73.612 %)/2 = 42.015 %
Kedalaman pembajakan, diperoleh rata-rata = 0.134 m
PEMBAHASAN
KESIMPILAN
Praktikan memahami konstruksi bajak piring, mekanisme pembajakan tanah
dengan bajak piring, cara pengolahan tanah yang benar, terampil mengukur kinerja
traktor dan implement pada pengolahan tanah, dan dapat mengatur proses
pengolahan tanah secara efektif dan efisien guna memperoleh hasil yang maksimal.
Hasil praktikum tidak selalu
DAFTAR PUSTAKA
e-learning Departemen Teknik Pertanian.
Setiawan, Radite P.A., Wawan Hermawan, I Nengah Suastawa dan Gatot Pramuhadi.
2009. Buku Praktikum Teknik Mesin Budidaya Pertanian. Bagian Teknik
Mesin Budidaya Pertanian Fateta IPB.
Slide kuliah Teknik Mesin Budidaya Pertanian
Srivastava, A. K., C. E. Goering, R. P. Rohrbach. 1993. Enginering Principles of
Agricultural Machines. ASAE Texbook Number 6, American Society of
Agriculutural Engineers.
LAMPIRAN
Gambar 1. Bagian-bagian Bajak Piring (e-learning TEP)
Gambar 2. Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Piring (Disk Plow). (e-learning TEP)