ACRA I
DISUSUSN OLEH :
BQ. IMROATUSSOLIHAH
J1B018018
UNIVERSITAS MATARAM
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini merupakan salah satu syarat untukk menyelesaikan mata kuliah analisis system
dan desain Tahun Ajaran 2020/2021 Fakultas Teknologi Pangan Dan Agroindustri Universitas
Mataram
B. TINJAUAN PUSTAKA
C.
D. PEMBAHASAN
1. Identifikasi Masalah
Adapu permasalahan yang terdapat dalam alat sprayer ini adalah sebagai berikut :
a. Tidak efektip dan efisien jika digunakan untuk menyemprot buah yang memiliki pohon
tinggi.
b. Belum ada sprayer yang pleksibel, untuk pemberian pupuk cair.
c. Sprayer yang ada dimasyarakat masih itu saja.
Sedangkan keputusan atau solusi yang akan diambil dari permasalahan ini :
3. Menganalisa Sisitem
Adapun hasil Pengamatan Atau analisis yang di peroleh secara manual seperti pada
gambar, serta dapat dilihat pada table berikut. Bagian-bagian utama pada sprayer yaitu
nosel yang berfungsi untuk memecah larutan semprotan menjadi tetes-tetes dengan ukuran
yang diinginkan dan memecahnya ke permukaan yang harus disemprot, tangki yang
berfungsi untuk menampung larutan yang akan digunakan ketika menyemprot, pump
plunger (untuk menghisap), selang penyalur (hose) yang befungsi untuk mengalirkan
larutan bertekanan menuju nosel, cut of valve yang berfungsi untuk mengatur larutan
mengalir dari selang menuju nosel, extension tube, tali penggendong (shoulder straps)
biasanya terbuat dari bahan kulit atau bahan buatan (plastik) atau kain khusus, penutup
tangki, batang penggerak (operating lever), penyaring, dan agitator.
Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh Panjang dan bentuk sprayer sangat
menentukan karakteristik semprotan, mulai dari pengeluaran larutan, sudut penyemprotan,
pola penyemprotan, serta pola penyebaran yang dihasilkan. Tangki knapsack sprayer
biasanya memiliki bentuk bulat pipih (penampang melintang), biasanya berbentuk ellips
dan bagian belakang disesuaikan dengan lekuk tubuh.Biasanya tangki terbuat dari bahan
logam campuran (perunggu), pelat baja tahan karat (stainless steel) atau plastik high
density polyethylene (HDPE). Pembuatannya harus sedemikian rupa agar memenuhi
syarat-syarat seperti: praktis, ringan, tahan karat, dan tahan terhadap bahan-bahan reaktif.
Tebalnya berkisar antara 0.6 mm, kecuali yang terbuat dari bahan plastik dapat lebih tebal
(Hardjosentono 1978).
Kapasitas tangki biasanya berkisar antara 15 sampai 20 liter. Knapsack sprayer
menggunakan pompa bertipe hisap (tekan). Pemompaan tambahan diperlukan terus-
menerus selama penyemprotan berlangsung, hal tersebut guna memperoleh kondisi
semprotan yang konstan. Karena itulah maka disebut semi otomatis. Tangkai pegangan
pompa dibuat lebih panjang dan menjulur kedepan sampai pada batas gerakan tangan
(Hardjosentono 1978).
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang diperlukan dalam pemberantasan dan
pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Hasil studi yang dilakukan Departemen
Pertanian bahwa di beberapa tempat di Indonesia, sprayer tipe gendong sering mengalami
kerusakan(Anonim, 2006).
Permasalahan lain yaitu sprayer yang digunakan masih harus digendong, serta jangkauan
yang penyemprotan terlalu pendek sehingga jika diaplikasikan untuk buah buahan yang
memiliki pohon yang tinggi tentu tidak bisa terjangkau serta sangat tidak efektif dan
efisien, sprayer yang ada dimasyarakat menjadi kendala yang dialami petani dalam
pemberian pestisida cair untuk buah-buahan yang memiliki pohon yang tinggi.
Penggunaan sprayer yang menggunakan motor bensin atau baterai sebagai sumber tenaga,
akan meningkatkan biaya operasional dan perawatan yang tinggi serta jangkauan yang
dihasilkan sprayer tidak berbeda dengan yang manual(Aris,2006).
Kekurangan sprayer juga terletak pada penggunaan sprayer itu sendiri belum
dikhususkannya sprayer untuk buah-buahan yang memiliki pohon yang tinggi. Buah-
buahan yang dimaksudkan adalah seperti buah mangga, rambutan, papaya, manggis, serta
buah durian. Tentu ini merupakan kendala yang cukup serius dialami oleh petani yang
memiliki perkebunan.
Maka dari itu solusi yang dikembangkan untuk mendisain dan membuat sprayer khusus
untuk buah buahan yang memiliki pohon yang tinggi serta memiliki jangkauan yang luas
dengan system knockdown. Kelebihan dari pembuatan alat ini adalah mampu menjangkau
buah buahan yang memiliki pohon yang tinggi seperti, pisang, manggis, rambutan serta
buah buahan lain yang memiliki pohon tinggi. Sehingga dalam pemberian pupuk pestisida
cair akan lebih mudah karena tipe sprayer yang dirancang Pleksibel bisa digunakan
disegala bentuk kegiatan pertanian bahkan perkebunan system knockdown yang akan
memudahkan petani untuk membuka dan memasang sprayer dengan panjang selang sesuai
kebutuhan petani dalam proses pemberian pupuk pestisida cair. Oleh sebab itu kelompok
kami akan mebuat suatu model sprayer yang Pleksibel, efektif dan efisien.
B. Tujuan Analisis
C. Daftar Pustaka
Aris, 2006. Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Punggung (Sprayer). Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian. Yogyakarta.
Anonim, 2008. Alat Pemeliharaan Tanaman Revisi SNI 02-00501994. Badan Standarisasi
Nasional.
Anonim, 2012. Keunggulan hand sprayer, Direktorat Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian.
Kementrian Pertanian.
Hardjosentono M, et al. 1978. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: C. V. Yasaguna.
Santosa, Milaini R, dan Indra Azhari. 2011. Kajian tekno ekonomi alat semprot semi otomatis
tipe sandang (knapsack sprayer) dengan beberapa variasi jumlah nozzle.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=cara%20pengoperasian%20knapsack
%20sprayer&source=web&cd=5&ved=0CHQQFjAE&url=http%3A%2F
%2Ffateta.unand.ac.id%2Fjournaltp%2Fjsfateta%2Findex.php%2Fjtpa%2Farticle
%2Fdownload%2F6%2F7&ei=wCznT4QphOutB8OO8fMI&usg=AFQjCNHMRF-
nQ0ognD8emvnVuPGCO40NQ. [24 juni 2012].