Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM ANALISIS SISTEM DAN DESAIN

ACRA I

ANALISIS SISTEM SPRAYER SEMI OTOMATIS

DISUSUSN OLEH :

BQ. IMROATUSSOLIHAH

J1B018018

PROGRAM STUDI TEKNIK PETANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini merupakan salah satu syarat untukk menyelesaikan mata kuliah analisis system
dan desain Tahun Ajaran 2020/2021 Fakultas Teknologi Pangan Dan Agroindustri Universitas
Mataram

Dosen pengampu praktikum, Praktikan,

Isnaini Puspitasari Bq. Imroatussolihah

NIDK: C11000 NIM: J1B018018


A. PENDAHULUAN
Analisis Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik
untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu
ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan Sistem
Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Analisis Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-
bagiannya yang secara bersama-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas. Analisis Sistem
Kerja dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth. Walaupun penelitian tersebut tidak
dilakukan secara bersama-sama, yang kemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan
dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods Engineering. Analisis ini dilakukan dengan
memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis dan sosiologis kerja sehingga diperoleh
sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia.
Analisis system adalah suatu teknik atau metode pemecahan masalah dengan cara
menguraikan system ke dalam komponen-komponen pembentuknya untuk mengetahui
bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja dan saling berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan system. System Analysis biasanya dilakukan dalam membuat System Design.
System Design adalah salah satu langkah dalam teknik pemecahan masalah dimana
komponen-komponen pembentuk system digabungkan sehingga membentuk satu kesatuan
system yang utuh.
Hasil dari System Design merupakan gambaran system yang sudah diperbaiki. Teknik dari
System Design ini meliputi proses penambahan, penghilangan, dan pengubahan komponen-
komponen dari system semula. Dalam bidang teknik pertanian analisis system sangat
diperlukan untuk mengetahui system yang ada pada suatu alat tertentu oleh karena itu makalah
ini dibuat untuk memberi contoh cara mendeskripsikan Analisis sistem pada suatu alat
pertanian agar mudah untuk menganalisisnya.

B. TINJAUAN PUSTAKA

C.
D. PEMBAHASAN

1. Identifikasi Masalah

Adapu permasalahan yang terdapat dalam alat sprayer ini adalah sebagai berikut :
a. Tidak efektip dan efisien jika digunakan untuk menyemprot buah yang memiliki pohon
tinggi.
b. Belum ada sprayer yang pleksibel, untuk pemberian pupuk cair.
c. Sprayer yang ada dimasyarakat masih itu saja.

Sedangkan keputusan atau solusi yang akan diambil dari permasalahan ini :

a. Mebuat Sprayer yang Pleksibel


b. Membuat sprayer dengn system Knock Down
c. Membuat sprayer dengan Selang Nozel yang berbeda panjang

Gambar 2. Kerangka Dagram Fishbone

2. Memahami Kerja Sistem


Sistem kerja dari sprwyer ini yaitu memecah larutan menjadi butiran partikel halus yang
menyerupai kabut(anonym, 2008) Dengan bentuk dan ukuran butiran yang halus ini maka
pemakai pestisida akan efektif dan merata dalam proses penyemprotan. Untuk memperoleh
butiran yang halus, biasanya menggunakan proses pembentukan partikel dengan
menggunakan tekanan, yakni larutan didalam tangki dipompa sehingga mempunyai
tekanan yang tinggi dan mengalir melalui selang menuju ke nosel dengan celah yang
sempit, sehingga larutan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus. Jika ingin
mendapatkan hasil semprotan yang merata, usahakan agar tekanan dan kecepatan pompa
selalu konstan(Santosa, 2010).

3. Menganalisa Sisitem

Adapun hasil Pengamatan Atau analisis yang di peroleh secara manual seperti pada
gambar, serta dapat dilihat pada table berikut. Bagian-bagian utama pada sprayer yaitu
nosel yang berfungsi untuk memecah larutan semprotan menjadi tetes-tetes dengan ukuran
yang diinginkan dan memecahnya ke permukaan yang harus disemprot, tangki yang
berfungsi untuk menampung larutan yang akan digunakan ketika menyemprot, pump
plunger (untuk menghisap), selang penyalur (hose) yang befungsi untuk mengalirkan
larutan bertekanan menuju nosel, cut of valve yang berfungsi untuk mengatur larutan
mengalir dari selang menuju nosel, extension tube, tali penggendong (shoulder straps)
biasanya terbuat dari bahan kulit atau bahan buatan (plastik) atau kain khusus, penutup
tangki, batang penggerak (operating lever), penyaring, dan agitator.

Gambar 1. Sprayer Tipe Gendong


Table.1.1 Spesifikasi Sprayer tipe Gendong

NO Parameter Satuan Tangki Baja TAhan Karat


1 Merek - Yamaha
2 Kapasitas Tangki Liter 20
3 Panjang Tangki mm 350
4 Lebar Tangki mm 150
5 Tinggi Tangki mm 450
6 Panjang Tuas Pompa mm 95
7 Panjang Pipa Semprot mm 600
8 Diameter Pipa Semprot mm 16.5
9 Panjang Selang mm 1050
10 Diameter Selang mm 14
4. Laporan Analaisa

Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh Panjang dan bentuk sprayer sangat
menentukan karakteristik semprotan, mulai dari pengeluaran larutan, sudut penyemprotan,
pola penyemprotan, serta pola penyebaran yang dihasilkan. Tangki knapsack sprayer
biasanya memiliki bentuk bulat pipih (penampang melintang), biasanya berbentuk ellips
dan bagian belakang disesuaikan dengan lekuk tubuh.Biasanya tangki terbuat dari bahan
logam campuran (perunggu), pelat baja tahan karat (stainless steel) atau plastik high
density polyethylene (HDPE). Pembuatannya harus sedemikian rupa agar memenuhi
syarat-syarat seperti: praktis, ringan, tahan karat, dan tahan terhadap bahan-bahan reaktif.
Tebalnya berkisar antara 0.6 mm, kecuali yang terbuat dari bahan plastik dapat lebih tebal
(Hardjosentono 1978).
Kapasitas tangki biasanya berkisar antara 15 sampai 20 liter. Knapsack sprayer
menggunakan pompa bertipe hisap (tekan). Pemompaan tambahan diperlukan terus-
menerus selama penyemprotan berlangsung, hal tersebut guna memperoleh kondisi
semprotan yang konstan. Karena itulah maka disebut semi otomatis. Tangkai pegangan
pompa dibuat lebih panjang dan menjulur kedepan sampai pada batas gerakan tangan
(Hardjosentono 1978).
Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang diperlukan dalam pemberantasan dan
pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Hasil studi yang dilakukan Departemen
Pertanian bahwa di beberapa tempat di Indonesia, sprayer tipe gendong sering mengalami
kerusakan(Anonim, 2006).
Permasalahan lain yaitu sprayer yang digunakan masih harus digendong, serta jangkauan
yang penyemprotan terlalu pendek sehingga jika diaplikasikan untuk buah buahan yang
memiliki pohon yang tinggi tentu tidak bisa terjangkau serta sangat tidak efektif dan
efisien, sprayer yang ada dimasyarakat menjadi kendala yang dialami petani dalam
pemberian pestisida cair untuk buah-buahan yang memiliki pohon yang tinggi.
Penggunaan sprayer yang menggunakan motor bensin atau baterai sebagai sumber tenaga,
akan meningkatkan biaya operasional dan perawatan yang tinggi serta jangkauan yang
dihasilkan sprayer tidak berbeda dengan yang manual(Aris,2006).
Kekurangan sprayer juga terletak pada penggunaan sprayer itu sendiri belum
dikhususkannya sprayer untuk buah-buahan yang memiliki pohon yang tinggi. Buah-
buahan yang dimaksudkan adalah seperti buah mangga, rambutan, papaya, manggis, serta
buah durian. Tentu ini merupakan kendala yang cukup serius dialami oleh petani yang
memiliki perkebunan.
Maka dari itu solusi yang dikembangkan untuk mendisain dan membuat sprayer khusus
untuk buah buahan yang memiliki pohon yang tinggi serta memiliki jangkauan yang luas
dengan system knockdown. Kelebihan dari pembuatan alat ini adalah mampu menjangkau
buah buahan yang memiliki pohon yang tinggi seperti, pisang, manggis, rambutan serta
buah buahan lain yang memiliki pohon tinggi. Sehingga dalam pemberian pupuk pestisida
cair akan lebih mudah karena tipe sprayer yang dirancang Pleksibel bisa digunakan
disegala bentuk kegiatan pertanian bahkan perkebunan system knockdown yang akan
memudahkan petani untuk membuka dan memasang sprayer dengan panjang selang sesuai
kebutuhan petani dalam proses pemberian pupuk pestisida cair. Oleh sebab itu kelompok
kami akan mebuat suatu model sprayer yang Pleksibel, efektif dan efisien.

B. Tujuan Analisis

a). Membuat sprayer Pleksibel semi otomatis


b). Belum Adanya Sprayer husus untuk buah yang memiliki pohon tinggi
c). Membuat Selang Nosel yang berbeda ukuran panjang
d). Kerangka Dagram Fishbone
Gambar 2. Kerangka Dagram Fishbone

C. Daftar Pustaka

Aris, 2006. Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Punggung (Sprayer). Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian. Yogyakarta.
Anonim, 2008. Alat Pemeliharaan Tanaman Revisi SNI 02-00501994. Badan Standarisasi
Nasional.
Anonim, 2012. Keunggulan hand sprayer, Direktorat Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian.
Kementrian Pertanian.
Hardjosentono M, et al. 1978. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta: C. V. Yasaguna.
Santosa, Milaini R, dan Indra Azhari. 2011. Kajian tekno ekonomi alat semprot semi otomatis
tipe sandang (knapsack sprayer) dengan beberapa variasi jumlah nozzle.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=cara%20pengoperasian%20knapsack
%20sprayer&source=web&cd=5&ved=0CHQQFjAE&url=http%3A%2F
%2Ffateta.unand.ac.id%2Fjournaltp%2Fjsfateta%2Findex.php%2Fjtpa%2Farticle
%2Fdownload%2F6%2F7&ei=wCznT4QphOutB8OO8fMI&usg=AFQjCNHMRF-
nQ0ognD8emvnVuPGCO40NQ. [24 juni 2012].

Anda mungkin juga menyukai