Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu hal penting bagi tubuh manusia selain untuk
dikonsumsi air juga digunakan untuk hal lain seperti, mencuci, masak, mandi
dan lain-lain. Untuk memenuhi semua hal tersebut air harus memenuhi
standar yang baik agar tidak membawa dampak buruk pada tubuh manusia
(Triono, 2018). Air memiliki tugas yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari dan harus tetap tersedia untuk mendukung kehidupan manusia
serta mendukung kelangsungan pembangunan baik sekarang maupun di masa
yang akan datang (Afriyanda et al., 2018). Kadek Bayu Kusuma et al 2020
melakukan perancangan sistem pompa air dc dengan plts 20 kwp tianyar
tengah sebagai suplai daya untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat banjar
bukit lambuh. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan kegunaan air
menggunakan alat pembantu untuk menunjang kebutuhan air.
Pompa memiliki kegunaan yang sangat luas baik dikalangan rumah tangga
ataupun skala industri. Desain sistem perpipaan menjadi sangat penting dan
mempunyai efek yang sangat besar dalam kinerja pompa (I. Febrianto, 2018).
Pompa adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada fluida yang dipindahkan dan berlangsung secara
terus menerus Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan
antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata
lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
penggerak menjadi energi kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna
untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada disepanjang
pengaliran. Salah satu contoh jenis pompa adalah poma sentrifugal. Pompa
sentrifugal adalah salah satu jenis pompa yang banyak penggunaanya
khususnya dibidang pengairan, industri kimia dan industri minyak serta
industri makanan (Sularso, 2000). Impeller adalah komponen pompa yang
lebih berpengaruh pada pompa dan salah satunya dapat membuat pompa baru
hanya dengan memodifikasi impeler. Impeller dapat mengubah aliran, head
diferensial, dan kecepatan. Jadi semakin besar impeller semakin besar
alirannya (Matlakala E.M 2019). Pada tahun 2020 Munawar AS melakukan
penelitian tentang pengaruh variasi sudut keluar impeller terhadap performa
pompa sentrifugal dari hasil penelitian disimpulkan bahwa sudut impeler
mempengaruhi efisiensi dari pompa sentrifugal. Maka dilakukan suatu
penelitian yang menjadikan dasar skripsi yaitu merancang desain impeller
berdiameter 60 mm yang akan dibandingkan propertinya dengan impeller
pompa komersil.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan latar belakang sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Visualisasi desain impeller menggunakan metode arcus tangen dengan


variasi jumlah orbit.
2. Mengetahui desain 3D rancangan impeller.
3. Perubahan parameter penting dalam mempengaruhi performa.

I.3 Batasan masalah


Mengingat sangat kompleknya permasalahan, maka dibuatkan batasan
masalah agar lebih terfokuskan. Berikut adalah batasan masalah pada
penelitian ini :

1. Diameter luar impeller adalah 60 mm


2. Putaran pompa 2950 rpm
3. Kapasitas pompa 33 Liter/menit
4. Daya pompa 125 watt
5. Head pompa 20 m
6. Pompa merupakan pompa sentrifugal
I.4 Tujuan Penelitian
Berikut adalah tujuan dari penelitian ini :

1. Untuk mendapatkan desain impeller pompa sentrifugal dengan


diameter 60 mm tipe radial.
2. Untuk mengetahui perencanaan impeller secara teoritis.

I.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kedepannya, adalah sebagai
berikut :

1. Memberikan ilmu pengetahuan sekaligus referensi dalam proses


perencanaan impeller secara teoritis
2. Memberikan referensi tentang cara mendesain berbasis (Computer Aided
Design) CAD khususnya software Autodesk Inventor.

I.6 Sistematika Penulisan


Penyusunan laporan dibagi menjadi beberapa bab agar mudah dipahami,
untuk sistematikanya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dasar teori berisi ringkasan teori yang digunakan penulis untuk menganalisa
permasalahan. Tinjauan pustaka yang terdiri dari studi literature dan teori
penunjang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi diagram alir penelitian yang menjelaskan alur penelitian. Alat
penelitian berupa spesifikasi laptop yang digunakan untuk mendesain dan
langkah-langkah saat melakukan perhitungan dan desain.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi perhitungan perencanaan impeller dan pembahasan hasil
perhitungan dan desain.
BAB V PENUTUP
kesimpulan dan saran dapat diambil setelah melakukan analisa hasil dan
pembahasan.
BAB II
Landasan teori

II.1 Tinjauan Pustaka


Ari Riswadi et al (2020) melakukan penelitian tentang analisis
perancangan pompa dan impeller untuk kebutuhan air bersih di upt pengelola
rusunawa kayu putih. Penelitian dilakukan dengan merancang pompa yang
digunakan untuk mensuplai air bersih ke UPT Gedung A dan B serta
menganalisis desain pompa yang ditujukan untuk mensuplai air bersih.
Manajer Kayu Petit Rusnawa. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa
spesifikasi pompa yang digunakan adalah jenis pompa sentrifugal, kecepatan
motor penggerak n = 2980 (rpm), keluaran pompa 3,7 kW, tebal sudu = 5
(mm). ), aman dia memiliki nilai tegangan torsi, yaitu momen torsi (kg /
mm2) poros, pipa hisap dan pipa tekan (S45C). Berdasarkan geometri
impeller, yaitu diameter dalam D1 = 0,137 mm, diameter luar D2 = 0,216
mm, sudut inlet impeller = 11°, sudut outlet impeller = 25° dan jumlah Z-
blade = 11. Total head (H) adalah 116,27m hasil perhitungan dari ukuran,
panjang pipa, dan jumlah belokan.
Htet Khaing et al (2019) melakukan penelitian Desain dan Perhitungan
Pompa Sentrifugal (Impeller) Untuk Pemompaan Air. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa desain impeler pompa sentrifugal single suction dapat
mencapai lift 16m dan menghasilkan air 0,17m3/menit pada kecepatan tinggi
2850rpm. Impeller yang dirancang memiliki diameter inlet 51 mm, diameter
outlet 117 mm, sudut sudu inlet 13° dan sudut outlet 14°. Jumlah baling-
baling ada 3. Lebar inlet 12,6 mm dan lebar outlet 6 mm. Pompa sentrifugal
hisap tunggal yang direkayasa dapat memenuhi kebutuhan pabrik kimia,
aplikasi domestik, pasokan air proses, proses pertanian, dan meningkatkan
efisiensi pompa.
Yakob Iskandar et al (2021) melakukan penelitian dengan judul pengaruh
jumlah sudu impeller terhadap debit air yang dihasilkan pompa sentrifugal.
Jenis pompa sentrifugal yang digunakan dalam penelitian ini adalah pompa
Shimizu PS-128 BIT. Shimizu PS-128 BIT adalah pompa air sumur dangkal
listrik 125 watt. Pada penelitian ini dirancang jumlah impeler menggunakan
software, dibuat tungku untuk melelehkan impeler aluminium, dibuat cetakan
pasir untuk mencetak impeler, dan impeler yang dicetak pada cetakan pasir
diputar. saya dulu. Jumlah bilah impeler. Berdasarkan hasil penelitian, pada
saat menggunakan impeller terbuka dan arah hisap berada di sebelah impeller,
kapasitas pengurasan maksimum impeller 41 sudu adalah 41.850 liter/menit.
Aliran air maksimum adalah 26,5 liter/menit dengan diameter pipa 3/4 inci.
Tekanan air maksimum pada impeller adalah 2,2 kg/cm2.
Muhammad Taufik (2022) melakukan penelitian tentang Pengaruh
Modifikasi Pompa dan Impeller Terhadap Unjuk Kerja Pompa Shimizu PS-
128 BIT. Penelitian dilakukan dengan mengganti impeller standar tipe radial
asli dengan impeller reverse-curve, mengubah jumlah sudu, dan mengubah
perubahan yang menyertai ruang spiral (casing) dan kondisi aliran.
Pengukuran data penelitian menunjukkan bahwa pompa yang ditingkatkan
bekerja lebih baik daripada pompa standar pada kecepatan penuh. Modifikasi
ini menggantikan ruang impeler dan volute standar dengan impeler kurva
balik 4,5 dan 10 bilah yang sesuai. Untuk pompa standar, nilai operasi dengan
gate valve terbuka penuh adalah head efektif 7,28 m dan perpindahan 24,5.
(lit/min), Nshaft 212.2 (Watt), Nh 29.07 (Watt), Efisiensi 13.76%. Lift efektif
dari pompa yang dimodifikasi pada kecepatan penuh masing-masing adalah
11,07 m, 11,77 m dan 12,57 m. Masing-masing kapasitas adalah 21 l/mnt dan
25 l/mnt. 30 l/mnt. Untuk Nh masing-masing adalah 37,86 (Watt), 47,92
(Watt) dan 61,42 (Watt). Efisiensinya masing-masing adalah 17,35%, 21,54%
dan 27,26%.
Htay Htay et al (2019) melakukan penelitian tentang desain impeller
pompa sentrifugal double-suction dan casing. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan pompa sentrifugal double suction yang dapat
menghasilkan energi hidrolik dengan menggunakan air bertekanan. Dalam
studi ini, dimensi dihitung pada ketinggian titik desain 45 m, laju aliran 25
m3/menit dan kecepatan 1450 rpm. Impeller memiliki diameter dalam 297
mm dan diameter luar 471 mm. Lebar bagian masuk adalah 50 mm per sisi
dan lebar total bagian keluar adalah 80,838 mm. Sudut sudu masuk dan
keluar masing-masing adalah 13,31° dan 20°. Jumlah sudu adalah 8. Desain
volute didasarkan pada diameter luar impeller dan lebar outlet impeller.
Dalam desain ini, diameter cincin gulir adalah 546mm, lebar gulungan adalah
88mm, dan volute adalah tipe split horizontal.
II.2 Landasan Teori
II.2.1 Pompa
Pompa adalah alat yang dirancang untuk memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat lain dengan meningkatkan tekanan cairan. Peningkatan
tekanan cairan digunakan untuk mengatasi hambatan aliran. Gangguan
aliran dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian, hambatan
gesekan, dll. Pada dasarnya pompa mengubah energi mekanik motor
menjadi energi aliran fluida. Energi yang diserap oleh cairan digunakan
untuk meningkatkan tekanan dan mengatasi hambatan di dalam saluran
yang dilaluinya.(Ling Mustain,2020).

Menurut Tyler G. Hicks dalam bukunya Pump Operational And


Maintenance (2008:48), Pompa adalah mesin atau alat mekanis yang
dirancang untuk memindahkan fluida dari bagian bertekanan rendah ke
bagian bertekanan tinggi atau mengalihkan fluida dari area bertekanan
rendah ke area bertekanan tinggi, dan juga berfungsi sebagai penguat aliran
dalam sistem jaringan perpipaan. Ini dicapai dengan menciptakan tekanan
rendah di saluran masuk pompa dan tekanan tinggi di saluran keluar..

II.2.2 Pompa Sentrifugal


Definisi Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi hidro lik melalui
aktivitas sentrifugal. Energi inilah yang mengakibatkan head tekanan, head
ke cepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinyu
(Sularso dan Haruo Tahara, 2004). Sedangkan untuk gaya sentrifugal itu
sendiri memilki arti yaitu sebuah gaya yang timbul akibat adanya gerak an
sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).
Pompa sentrifugal terdiri dari impeler dan saluran masuk di tengah.
Dengan desain ini, saat impeller berputar, gaya sentrifugal menyebabkan
fluida mengalir menuju casing di sekitar impeller. Casing ini berfungsi
untuk mengurangi laju aliran air laut (cair) sekaligus menjaga kecepatan
putaran impeller tetap tinggi. Kecepatan cairan diubah menjadi tekanan oleh
rumahan, memungkinkan cairan bergerak ke titik keluar. Keuntungan
menggunakan pompa sentrifugal antara lain kelancaran aliran dan tekanan
pompa pada outlet pompa, biaya rendah, dan kemampuan beroperasi pada
kecepatan tinggi untuk aplikasi selanjutnya langsung ke turbin uap dan
motor listrik. mampu terhubung. Pompa sentrifugal digunakan sekitar 80%
di dunia karena lebih cocok untuk memompa cairan dalam volume besar
daripada pompa perpindahan positif. (Muh Afif, 2020) untuk contoh gambar
impeller sentrifugal adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Pompa sentrifugal


II.2.3 Karakteristik Pompa
Total head pompa sama dengan peningkatan energi fluida antara ujung
inlet dan outlet. head merupakan kemampuan pompa untuk mendorong
fluida melalui suatu sistem. Dan Pada dasarnya head total terdiri dari dua
head, yaitu head statis dan head dinamis.

a. Head Statis adalah Head yang besarnya tidak terpengaruh oleh


besarnya kecepatan aliran (debit).
b. Head Dinamis adalah Head yang dipengaruhi oleh kecepatan aliran.

Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah


cairan seperti direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang
akan dilayani oleh pompa. Head total pompa dapat dicari dengan persamaan
sebagai berikut (Sularso, 2004):

2
v
H=H s +∆ H p + H l +
2g

Dimana :

H = head total pompa (m)

hs = Head statis total (m)

∆ H p = Perbedaan head tekanan pada permukaan fluida (0 m)

hl = Head kerugian total (m)

v 2/2g = Head kecepatan keluar (m)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Spesifikasi pompa dengan perhitungan total head dan kapasitas Pompa


dapat dipertimbangkan saat memilih jenis pompa Dibutuhkan. Satu hal yang
perlu dipertimbangkan dengan pompa adalah kecepatan Ini akan spesifik
karena menentukan jenis impeller. Pompa adalah Kongruen memiliki
kecepatan karena bentuk impelernya sama. Pompa yang bentuknya sama
dan memiliki bentuk impeller yang sama maka akan memiliki kecepatan
spesifik yang sama meskipun ukuran dan putarannya berbeda. Kecepatan
spesifik dapat dicari dengan rumus berikut ini :

n √Q
n s= 3
H4

Dimana :

Ns = Kecepatan spesifik (rpm)

n = Putaran poros pompa (rpm)

Q = Putaran poros pompa (rpm)

H = Head total pompa (m)

Gambar 2.2 Model Impeller berdasarkan kecepatan spesifik

Putaran dapat ditentukan berdasarkan penggerak mulanya. Dalam


perencanaan ini penggerak mulanya direncanakan menggunakan motor
syncron, dan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut (Igor J. Karassik, 1976):
120 f
n=
p

Dimana :

n = Putaran standart motor syncron (rpm)

f = Frekuensi listrik (50 Hz)

P = Jumlah kutup, diambil (2 pole)

Dengan memperhatikan dan memperhitungkan adanya faktor slip dari


motor listrik sebesar 1 % – 2 % dari putaran pompa, maka putaran pompa
menjadi lebih rendah. sehingga putaran pompa menjadi :

n p =nsyn −kerugian slip

Dimana :

np = Putaran pompa (rpm)

nsyn = Putaran standar motor syncron (3000 rpm)

II.2.4 Impeller
Impeller adalah satu bagian dari pompa yang berbentuk roda putar.
Fungsi dari impeller ini adalah untuk merubah energy kecepatan. Impeller
ini dipasang pada poros dan dikunci dengan baik agar tidak lepas. Terbuat
dari besi, baja, perunggu, kuningan, aluminium dan plastic. Impeller
mengubah energi dari putaran motor menjadi gerakan fluida. Rotasi
impeller ini menyebabkan aliran berputar, dan pergerakan aliran mengikuti
impeller dan keluar dengan kecepatan tinggi. Selain itu, head atau tekanan
dibuat di dalam impeller, meningkatkan kecepatan aliran. Beberapa
klasifikasi biasanya digunakan untuk membedakan antara impeler,
berdasarkan arah sudu dan arah aliran melalui impeler. Impeler
diklasifikasikan menurut arah aliran sudu, dan termasuk impeler radial,
impeler aliran diagonal, dan impeler aliran aksial. Jenis hisap juga dibagi
menjadi tipe hisap tunggal dan tipe hisap ganda. Klasifikasi didasarkan pada
desain impeller. Impeller tertutup, impeller terbuka dan impeller semi
terbuka.

II.2.5 Jenis-Jenis impeller


2.2.5.1 Jenis Impeller Berdasarkan Konstruksinya
a. Impeller Tertutup (Closed Impeller)
Impeller tertutup adalah impeller dengan bilah. Baling-baling
ditutupi di kedua sisi dengan jaket (penutup). Biasanya digunakan
untuk pompa air yang baling-balingnya benar-benar menangkap
air. Hal ini menghambat pergerakan air dari sisi tekanan ke sisi
hisap, mengurangi efisiensi pompa. Sambungan yang dapat
digerakkan diperlukan antara impeler dan rumah pompa untuk
memisahkan ruang pembuangan dan ruang hisap. Impeller jenis ini
digunakan untuk cairan cair dengan viskositas rendah dan efisiensi
tinggi.

Gambar 2.3 impeller tertutup


b. Impeller Terbuka (Open Impeller)
Impeller terbuka adalah impeller tanpa pelat penutup di kedua sisi
sudu.
Penyumbatan lebih kecil kemungkinannya saat impeler terbuka.
Namun, untuk menghindari penyumbatan resirkulasi internal,
casing pompa atau pelat belakang harus disetel secara manual
untuk mendapatkan pengaturan impeler yang benar. Impeller jenis
ini digunakan untuk fluida cair yang memiliki viskositas tinggi.
Gambar 2.4 impeller terbuka
c. Impeller Semi-terbuka (Semi-Open Impeller)
Impeller semi terbuka adalah impeller yang terdiri dari pelat
bundar (web) yang dipasang pada salah satu sisi airfoil (blade).
Impeller dipasang pada pelat melingkar di kedua sisi sudu. Ada
sedikit risiko tersumbat dengan impeler ini, dan meskipun tidak
seefisien impeler tertutup, impeler ini masih cukup efisien.
Impeller jenis ini lebih murah daripada impeller tertutup.

Gambar 2.5 semi open impeller

2.2.5.2 Jenis Impeller Berdasarkan Arah Aliran


a. Impeller Aliran Radial
Impeller aliran radial merupakan impeller yang fluidanya mengalir
melalui sudu impeller akan dipindahkan secara radial. Impeller ini
digunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas besar
dengan total head yang relatif rendah.

Gambar 2.6 impeller radial


b. Impeller Aliran Aksial
Impeller aliran aksial merupakan impeller yang menggerakkan
fluida sepanjang permukaan silinder ke luar. Impeller ini
digunakan untuk memompakan cairan dengan kapasitas besar
dengan total head yang relatif tinggi.

Gambar 2.7 impeller aksial


c. Impeller Kombinasi Aksial dan Radial
Impeller ini merupakan impeller kombinasi antara impeller aliran
radial dan aksial, impeller jenis ini memiliki konstruksi terbuka dan
tertutup. Impeller ini digunakan untuk memompakan cairan dengan
kapasitas besar dengan total head yang relatif rendah dibandingkan
dengan radial impeller tapi lebih tinggi daripada aksial impeller.
Impeller ini dapat terbuka dan tertutup.

Gambar 2.8 Impeller kombinasi aksial dan radial

2.2.5.3 Jenis impeller berdasarkan isapannya


a. Isapan tunggal
Impeller hisap tunggal adalah impeller fluida cairnya menembus
pusat baling-baling dari satu arah saja. Impeller ini digunakan
untuk pompa dengan struktur sederhana. Dengan hanya satu
lubang hisap, kapasitas air yang masuk lebih sedikit dibandingkan
dengan dua lubang hisap dengan ukuran yang sama.

Gambar 2.9 impeller single suction


b. Isapan ganda
Impeller hisap ganda adalah impeller di mana cairan memasuki
bagian tengah sudu impeller secara independen dari kedua sisi.
Dua impeler dipasang secara paralel. Impeller ini memiliki poros
yang lebih panjang dibandingkan dengan impeller single suction
dan memiliki kapasitas inlet air yang lebih besar untuk ukuran
yang sama.

Gambar 2.10 double suction impeller

II.2.6 Ukuran Utama Impeller


Ukuran utama impeller sangat penting dalam desain impeller dan juga
memudahkan penggambaran model impeller. Untuk menentukan
ukurannya, kita perlu menghitung dimensi utama impeller. Ukuran utama
impeller ini digunakan sebagai acuan dalam gambar model impeller.
Termasuk :

1. Diameter Poros Impeller


2. Diameter Leher Impeller
3. Diameter Mata Impeller
4. Diameter Sisi Masuk Impeller
5. Sudut Masuk Impeller
6. Lebar Haluan Sisi Masuk Impeller
7. Sudut Keluar Impeller
8. Jumlah Sudu
Gambar 2.11 penampang melintang impeller

Dengan rumus perhitungan desain impeller sebagai berikut :


1. Diameter poros impeller

Ds =

3 5.1
τa
xKt × Cb×T

Dimana :
Ds = Diamtere Poros
τa = Tegangan Geser yang diizinkan (kg/mm)
Kt = Faktor kejutan (1.5-3)
Cb = Faktor lenturan (1.2-2.3)
T = Momen Puntir (kg/mm)
2. Diameter leher impeller
Dh= (1.3−1.4 ) × Ds
Dimana :
Dh = Diameter leher (m)
Ds = Diameter poros (m)
3. Diameter mata impeller

D0=4.5

3 Q
n
Dimana :
D0 = Diameter mata impeller
Q = Kapasitas pompa (m3/s)
n = Putaran (rpm)

4. Diameter sisi masuk impeller


D1 = (1.1-1.15) x D0
Dimana :
D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller (m)
D0 = Diameter Mata Impeller (m)

5. Kecepatan keliling masuk fluida pada impeller


π × Ds ×n
U 1=
60
Dimana :
U1 = Kecepatan Keliling Masuk Fluida (m/s)
D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller (m)
n = putaran (rpm)

6. Sudut masuk impeller


V1
tan β 1=
U1
Dimana :
β1 = Sudut Masuk Impeller
V1 = Kecepatan Absolut Fluida (m/s)
U1 = Kecepatan Keliling Masuk Fluida (m/s)
7. Segitiga Kecepatan Sisi Masuk Impeller

Gambar 2.12 Segitiga kecepatan sisi masuk

Dimana :

: Kecepatan keliling sisi masuk (m/s)

: Sudut sisi masuk

: Kecepatan aliran radial (m/s)

: Kecepatan ralatif (m/s)

8. Segitiga Kecepatan Sisi Keluar


Untuk mendapatkan besarnya kecepatan relative ( ) dan
kecepatan air keluar ( ) dapat dibuat segitiga kecepatan sisi keluar
impeller dengan bantuan besar – besaran yang telah didapat terlebih
dahulu.

Gambar 2.13 Segitiga percepatan keluar impeller


Dimana :
: kecepatan impeller sisi keluar ( m/det )
: kecepatan keluar tangensial ( m/det )
: sudut sisi keluar
: kecepatan meridial keluar ( m/det )

9. Lebar haluan sisi masuk impeller


Q
b 1=
π × D1 ×V 1
Dimana :
B1 = Lebar Haluan Sisi Masuk Impeller (m)
Q = Kapasitas Pompa (m3/s)
D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller (m)
V1 = Kecepatan Absolut Fluida (m/s)

10. Kecepatan relative pada sisi masuk


2 2 2
V r 1=V 1+U 1
Dimana :
Vr1 = Kecepatan Relatif Fluida pada Sisi Masuk (m/s)
V1 = Kecepatan Absolut Fluida (m/s)
U1 = Kecepatan Keliling masuk Fluida (m/s)

11. Kecepatan keliling keluar impeller


π × D2 × n
U 2=
60
Dimana :
U2 = Kecepatan Keliling Keluar Fluida (m/s)
D2 = Diameter Sisi Keluar Impeller (m)
n = putaran (rpm)
12. Sudut keluar impeller
Vf 2
tan β 2=
U 2−V W 2
Dimana :
Β2 = Sudut Masuk Impeller
Vf2 = Kecepatan Fluida (m/s)
U2 = Kecepatan Keliling masuk Fluida (m/s)

13. Jumlah sudu


D2 + D1 (β ¿ ¿ 1+ β2 )
z=6.5 × × sin ¿
D2−D1 2
Dimana :
z = Jumlah sudu
β1 = sudut masuk impeller
β2 = Sudut keluar impeller
D1 = Diameter Sisi Masuk Impeller (m)
D2 = Diameter Sisi Keluar Impeller (m)

II.2.7 Sudu impeller


Dalam pelukisan bentuk sudu impeller dapat dilakukan dengan metode
Arcus tangen. Metode Arcus tangen memhasilkan efisiensi yang lebih besar
dibandingkan dengan metode Point by Point (Ragoth & Nataraj, 2013).
Metode ini membagi impeller menjadi lingkaran-lingkaran konsentris untuk
memudahkan pelukisan sudu. Jarak antar lingkaran yang dibagi tidak perlu
sama.

2 2
R b−RB
ρ=
2¿¿

Dimana :

ρ = Jari-jari busur bentuk sudu impeller


Ra = Jari-jari lingkaran konsentris awal

Rb = Jari-jari lingkaran konsentris awal

β1 = Sudut kemiringan sudu pada Ra

β2 = Sudut kemiringan sudu pada Rb

II.2.8 Autodesk Inventor


Autodesk Inventor adalah program yang dibuat untuk proyek-proyek
teknik seperti desain mesin, desain cetakan, desain konstruksi, dan desain
pro duk, antara lain. Karena Autodesk inventor adalah program pemodelan
solid yang dibangun di atas fitur parametrik, semua objek dan hubungan
antar geometri dapat diubah tanpa harus memulai dari awal setelah geometri
dibuat. Ini membuatnya sangat mudah bagi pengguna saat sedang
merencanakan item atau rencana. Membuat sketsa atau mengimpor gambar
2D dari Autodesk Autocad adalah langkah pertama dalam membuat 3D
padat atau permukaan model. Pengguna dapat menggunakan fasilitas
gambar untuk membuat gambar kerja setelah gambar atau model 3D selesai.
BAB III
Metodologi penelitian

III.1 Diagram Alir Penelitian


Penelitian dilakukan dengan berpegang pada prosedur yang telah
ditetapkan sehingga dapat berjalan dan menghasilkan luaran yang sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Gambar 3.1 menunjukkan alur penelitian di
bawah ini :

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


Seperti yang ditunjukkan gambar 3.1 terdapat langkah-langkah dalam
melakukan penelitian analisa chassis. Penelitian dimulai dengan menentukan
topik yang akan dilakukan penelitian sebagai Tugas Akhir. Kemudian
dilakukan studi pustaka untuk dijadikan dasar teori pada penelitian ini.
Setelah mendapatkan referensi jurnal maka selanjutnya dilakukan perhitungan
desain impeller menggunakan rumus yang sudah ditentukan. Selanjutnya
melakukan desain impeller menggunakan software Autodesk Inventor.
Selanjutnya dianalisa data hasil penelitian dan dapat diambil kesimpulan .

III.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah


Menentukan masalah yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan
penelitian. Untuk lebih memfokuskan tujuan penelitian, maka rumusan
masalah ini ditentukan oleh batasan masalah. Proses ini melibatkan
identifikasi dan perumusan masalah bagaimana merancang impeller
berdiameter 59 mm dan seberapa efisien impeller tersebut. Setelah penulis
mengetahui rumusan masalah yang sedang penulis bahas, langkah
selanjutnya adalah memutuskan solusi mana yang akan digunakan.

III.3 Studi Literatur, Studi Pustaka dan Menentukan Variabel


Langkah selanjutnya adalah melakukan studi literatur yang bertujuan
untuk meringkas teori dan referensi secara umum serta memperoleh berbagai
informasi pendukung lainnya secara khusus yang relevan dengan
penyelesaian proyek tugas akhir. Studi pustaka dapat diperoleh dari buku,
makalah, jurnal atau internet yang mendukung pembahasan skripsi. Selain itu,
hal ini dapat dilakukan melalui tanya jawab dengan para pemangku
kepentingan yang kompeten di bidang ini.

III.4 Perhitungan Desain Impeller


Perhitungan desain impeller dilakukan untuk menentukan dimensi utama
impeller. Dimensi utama diperoleh dari perhitungan berikut dan berfungsi
sebagai referensi untuk merepresentasikan model impeller. Dimensi
Komponen utama impeller meliputi diameter poros impeller, diameter leher
impeller, diameter mata impeller, diameter inlet impeller, sudut inlet impeller,
lebar sudu inlet impeller, diameter outlet impeller, sudut outlet impeller, dan
jumlah sudu impeller.

III.5 Penggambaran Desain Impeller


Perhitungan impeller menghasilkan data berupa dimensi utama impeller
yang mewakili model impeller. Model impeller digambar dalam software
Autodesk Inventor. Pertama-tama gambar hub impeler, kemudian bagi
impeler menjadi lingkaran konsentris dan gambar bilah menggunakan metode
circular arc.

III.6 Analisa dan pembahasan


Setelah model impeller dihitung dan direpresentasikan, langkah
selanjutnya adalah analisis dan pembahasan data, dimana hasil perhitungan
desain impeller dan pemodelan impeller disajikan. Analisis data dan
pembahasan ini bertujuan untuk menentukan proses pengambilan keputusan
untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada sesuai dengan
tujuan penelitian.

III.7 Kesimpulan dan Saran


Setelah menganalisis data dan melakukan diskusi adalah menarik
kesimpulan yang didapatkan dari analisis data yang dilakukan dan
memberikan saran serta rekomendasi yang relevan untuk pertimbangan di
masa mendatang.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan

IV.1 Perhitungan Desain Impeller


Dalam perhitungan desain impeller ini, diperlukan beberapa parameter
yang digunakan sebagai acuan. Parameter tersebut diperoleh dari pesifiksi
pompa yang memiliki diameter impeller 59 mm. Spesifikasi Pompa Acuan :

- Kapasitas Pompa : 33 liter/menit


- RPM : 2950
- Power : 125 W
Data spesifikasi pompa yang telah diperoleh digunakan untuk perhitungan
kembali agar dapat dianalisa. Perhitungan Desain Impeller sebagai
berikut.

1. Perhitungan diameter poros (Ds)

2. Perhitungan diameter leher impeller

Anda mungkin juga menyukai