OLEH:
1. I KADEK SATRIA JAYA (14)
2. KADEK SRI ANDRIANI (22)
3. KADEK YUNI ARI SUSANTI (23)
4. LUH ANGGI LISTYA DEWI (30)
5. LUH TARITA DEWI (33)
SMA N 1 TEJAKULA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah, rahmat,
bimbingan dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Air
Mancur Tanpa Listrik” ini tepat waktu.
Makalah ini berisikan materi mengenai dasar teori yang mendukung penerapan sistem
hidrolik untuk dipraktikkan pada air mancur tanpa listrik. Dilampirkan pula hasil dari
praktikum penerapan sistem hidrolik ini menggunakan peralatan sederhana.
Akhir kata kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidaklah luput dari
kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membantu
kesempurnaan makalah ini sangatlah diharapkan.
.
Tejakula,20 oktober 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak dari kita berfikir bahwa listrik yang digunakan pada air mancur di
taman tidak sebanding dengan keindahannya ketika pemilik harus mengeluarkan sejumlah
biaya lagi untuk sekedar membuat air mancur di taman. Itulah mengapa mereka lebih
memilih untuk membuat kolam sebagai bagian efek air pada taman dibandingkan harus
mengeluarkan budget lebih untuk sekedar meletakkan air mancur di taman.
Bukan tidak mungkin jika air mancur yang kita inginkan tidak lagi menggunakan listrik
sebagai sumber tenaganya, bukan tidak mungkin pula jika tidak ada listrik yang dikeluarkan
maka kita tidak perlu mengeluarkan biaya . Lalu bagaimana cara membuat air mancur tanpa
tenaga listrik ini? Dalam makalah ini penulis akan menyampaikan bagaimana cara
memanfaatkan teori hidrolik fisika untuk diterapkan dalam pembuatan air mancur tanpa
listrik ini.
B. Rumusan Masalah
Melihat ulasan yang telah penulis paparkan diatas, adapun rumusan masalah dalam makalah
ini ialah:
1. Pengertian teknik hidrolik
2. Prinsip kerja teknik hidrolik
3. Pelaksanaan percobaan pompa air tanpa listrik
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa dapat mengetahui penerapan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari,
2. Siswa mengetahui pengertian hidrolik dan prinsip kerjanya.
3. Siswa mampu menalar prinsip kerja hidrolika dengan mempertimbangkan faktor-
faktor pendukungnya seperti fluida dan udara.
4. Siswa dapat menerapkan teori hidrolik dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI
Teknik Hidrolik adalah terkait dengan aliran fluida, umumnya airdan limbah. Satu ciri khas
dari sistem ini adalah analisa yang ekstensifitas dari gravitasi sebagaigaya penggerak yang
menyebabkan pergerakan fluida. Bidang teknik sipil ini terkait dengan
desainjembatan, bendungan, selat, kanal, dan tanggul. Teknik hidrolika juga diaplikasikan di
bidang sanitasi danteknik lingkungan.
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat du macam aliran yaitu aliran saluran tertutup dan
aliran saluran terbuka. Dua macam aliran tersebut dalam banyak hal mempunyai kesamaan
tetapi berbeda dalam satu ketentuan penting. Perbedaan tersebut adalah pada keberadaan
permukaan bebas; aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas, sedang aliran saluran
tertutup tidak mempunyai permukaan bebas karena air mengisi seluruh penampang.
2. Prinsip Kerja
Prinsip utama dari teknik hidrolik mencakup mekanika fluida, aliran fluida, sifat
fluida,hidrologi, jaringan perpipaan, hidrolika saluran terbuka, mekanika transportasi
sedimen, permodelan, permesinan hidrolika, dan hidrolika drainase.
Hidrolik dapat dinyatakan sebagai alat yang memindahkan tenaga dengan mendorong
sejumlah cairan tertentu. Komponen pembangkit aliran fluida bertekanan disebut pompa, dan
komponen pengubah tekanan hidrolik menjadi gerak mekanik (lurus/rotasi) disebut elemen
kerja (silinder/motor hidroulik).
B. PELAKSANAAN
a. Tiga botol minuman kemasan sebagai wadah air. Bisa juga digantikan dengan pipa
tertutup, tetapi akan sulit melihat laju air di dalamnya.
b. Sedotan atau selang yang akan berfungsi sebagai jalan penghubung air antar botol
c. cutter atau gunting untuk melubangi botol yang akan dimasuki sedotan sebagai saluran air
d. Lem untuk menyambung sedotan, dan juga menyegel lubang yang kita buat di botol
sehingga air dan udara dari luar tidak bisa masuk. Fungsi lem bisa diganti dengan “Lilin
mainan” ataupun perekat lainnya.
e. Selang untuk menghubungkan antara botol satu dengan botol yang lain
f. Solder untuk melubangi botol yang akan dimasukkan dengan selang
Cara Pembuatan
a. Tempelkan 2 buah tutup botol (back to back) dengan menggunakan lem tembak
b. Dengan menggunakan solder lubangi tutup botol yang sudah ditempel sesai dengan
diameter sedotan
c. Masukkan sedotan kedalam tutup botol yang sudah dilubangi tadi
d. Pasang kedua botol dengan tutupnya
e. Gunting sebuah botol menjadi 2 bagian
f. Dengan menggunakan lem tempelkan bagian belakang botol (back to back)
g. Dengan menggunakan solder, lubangi bagian-bagian dari botol secara perlahan, denga
lebar sesuai dengan diameter selang yang akan dipakai.
- Lubangi bagian tutup botol (untuk semua botol). Pada satu botol buatlah lubang
sebanyak dua sebagai jalan sedotan penerima dan sedotan pembuang air.
h. Sambungkan lubang yang sudah dibolongi menggunakan selang
i. Dengan menggunakan lem, rekatkan selang agar tidak bocor
o. Isi botol tengah dengan air sampai batas sedotan yang terhubung dengan botol
bawah.Dengan konfigurasi di atas, agak sulit untuk melakukan pengisian air karena jika tutup
botol tengah diputar, otomatis sedotan-sedotan yang menempel dengannya akan ikut
berputar.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembuatan pompa air tanpa listrik ini didasari dari teori hidrolika. Prinsip kerjanya sudah
diterapkan pada air mancur Heron (Heron Fountain) yang menjadi sumber inspirasi dari
percobaan di atas. Penerapan sistem hidrolika dapat berhasil pada percobaan ini apabila tetap
mempertimbangkan elemen-elemen lainnya yang mendukun pada percobaan ini. Seperti
penggunaan fluida jenis air, kesesuaian penampang (menggunakan botol air mineral) dengan
jalan air (sedotan). Keberhasilan percobaan juga bergantung pada kondisi alat-alat yang
digunakan. Apabila ada kebocoran pada badan botol ataupun sedotan, air yang akan
memancar akan lebih kecil dari seharusnya, atau bahkan tidak memancar