Anda di halaman 1dari 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/295856829

Optimasi Tinggi Tekan dan Efisiensi Pompa


Sentrifugal dengan Perubahan Jumlah Sudu
Impeler dan Sudut Sudu Keluar Impeler (2...

Conference Paper November 2014

CITATIONS READS

0 456

3 authors, including:

Thoharudin Thoharudin
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
8 PUBLICATIONS 2 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Thoharudin Thoharudin on 25 February 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014

OPTIMASI TINGGI TEKAN DAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL DENGAN


PERUBAHAN JUMLAH SUDU IMPELER DAN SUDUT SUDU KELUAR IMPELER (2)
MENGGUNAKAN SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

Thoharudin1, Arif Setyo Nugroho2, Stefanus Unjanto3


1,2,3
Jurusan Teknik Mesin, Akademi Teknologi Warga Surakarta
e-mail :1thoharudin@gmail.com,2arif.snug@yahoo.co.id, 3stefanusunjanto@yahoo.com,

ABSTRACT
Centrifugal pump was used in many kinds of industial application. The product development of
centrifugal pump was to obtain high efficiency so it used low power to operate. The aims of this research
were to improve head and efficiency of centrifugal pump by changing the number of impeller blades and
the blade exit angeles of centrifugal pump so it obtained the optimum head and efficiency. This research
was conducted by using Computational Fluid Dynamics (CFD) simulation modelled in three
dimensional geometry on steady state condition. The wall was assumed to be smooth surface. The
number of blades impeller pump were varied 6, 7, 8, and 9 while the blade exit angeles were varied
36,5o, 46,5o, 56,5o and 66,6o. The results of this research showed that the more number of impeller
blades the higher head and efficiency of centrifugal pump so the 9 blades centrifugal pump was the
highest head and efficiency. By changing angeles of2have not changed head of centrifugal pump
significantly but they obtained significant improvement of efficiency on2=36,5o namely 54,42%. The
high exit angle of blade produced high speed area in the water flow between blades which has impact to
low efficiency of centrifugal pump.

Kata kunci :centrifugal pump, computational fluid dynamics, efficiency, head

PENDAHULUAN
Pompa sentrifugal merupakan peralatan yang banyak digunakan pada berbagai macam aplikasi
industri dan beberapa sektor lain. Pompa bekerja dengan mengonversi energi mekanik menjadi tekanan
dan atau energi kenetik.Tekanan pada pompa meningkat dengan menghasilkan bagian dengan tekanan
rendah (lebih rendah dari tekanan atmosfer) pada bagian sisi hisap pompa dan tekanan tinggi pada
bagian keluaran pompa.Oleh karena rendahnya tekanan hisap maka fluida mengalir ke pompa dari
reservoir.Fluida masuk secara axial melalui lubang hisap pada tengah pompa kemudian fluida tersebut
berputar bersama dengan putaran sudu/impeler pompa.
Kaitannya mengenai desain dan prediksi unjuk kerjanya, masih merupakan hal yang perlu
dikembangkan dan diteliti karena pada pompa sentrifugal terdapat banyak parameter geometri bebas.
disisi lain jika didesain dan diteliti secara eksperimental akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya
yang signifikan karena dengan sedikit perubahan pada impeler berdampak pada perubahan head
maupun efisiensi pompa tersebut.
Atas beberapa pertimbangan tersebut maka beberapa desainer mengembangkan penelitian
secara simulasi numerik yang sering disebut sebagai Computational Fluid Dynamics (CFD). CFD dapat
menghasilkan informasi yang akurat pada kondisi fluida yang berada di dalam mesin, dan juga dapat
membantu desainer mendapatkan evaluasi unjuk kerja secara teliti pada obyek sehingga dengan
penelitian menggunakan CFD pada pompa sentrifugal dapat diketahui unjuk kerja pompa baik head
maupun efisiensinya.
Head dan efisiensi pompa diperngaruhi oleh beberapa faktor antara lain jumlah impeler dan
sudut impelernya khususnya sudut 2. Sudut 2 merupakan sudut yang dibentuk dari garis tangensial
impeler terhadap garis tangensial radius impeler seperti terlihat pada Gambar 1. Sudut 2 berpengaruh
pada head pompa seperti terlihat pada persamaan 1 dimana merupakan faktor slip, hH merupakan
efisiensi hidrolik, u2 merupakan kecapatan periperal pada bagian keluar impeler, dan cm3 merupakan
kecepatan meridian pada lintasan keluar impeler (Bacharoudis et al., 2008).
Jafarzadeh et al.(Jafarzadeh et al., 2011) meneliti tentang pengaruh jumlah impeler dengan
variasi 5, 6, dan 7 impeler terhadap head coeffcient dan efisiensi pada pompa sentrifugal. Dari
penelitian tersebut didapatkan bahwa pada head coefficient terbesar didapat pada pompa sentrifugal
dengan jumlah impeler 7. Sementara itu, efisiensi optimal didapat dengan jumlah impeler 5 dan 7.
Hasil yang hampir sama juga diungkapkan oleh Houlin et al. (Houlin et al., 2010) dimana pompa
sentrifugal dengan variasi jumlah impeler 4, 5, 6, dan 7 memiliki head dan efisiensi tertinggi pada
jumlah impeler 7.
B-35
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014

Gambar 1. Sketsa impeler pompa sentrifugal (Anagnostopoulos, 2009).

u 22 c m3
H = H 1 cot 2
g u2 (1)
Pengaruh sudut 2 terhadap head dan efisiensi pompa sentrifugal diteliti oleh Bacharoudis et
al. (Bacharoudis et al., 2008). Penelitian tersebut melibatkan tiga impeler dengan sudut 2 = 20 o, 30 o,
dan 50o. Dari ketiga variasi sudut tersebut, pompa sentrifugal dengan sudut 2 = 50o memiliki head
paling tinggi sementara efisiensi terbesar diperoleh pada 2 = 20 o. Dengan pertimbangan beberapa
referensi tersebut maka pada makalah ini akan disajikan optimasi head dan efisiensi pompa sentrifugal
dengan perubahan variasi jumlah impeler dan perubahan sudut 2 sudu impeler.

METODE PENELITIAN
Optimasi head dan efisiensi pompa dilakukan dengan metode CFD model tiga dimensi pada
kondisi tunak. Model turbulensi menggunakan k-e seperti yang disarankan oleh Singh &
Nataraj(Singh & Nataraj, 2012). Desain pompa diadopsi dari penelitian secara eksperimen oleh
Damor et al (Damor et al., 2013) pada Tabel 1.
Tabel 1. Spesifikasi pompa
Spesifikasi Ukuran
Diameter luar impeler 111 mm
Diameter inlet impeler 52 mm
Sudut inlet sudu impeler 1 73,5o
Sudut outlet sudu impeler 2 56,5o
Ketebalan sudu impeler 3 mm
Jumlah sudu 7
Diameter shaft 14 mm

Head/ tinggi tekan pompa (H) dihitung dengan persamaan 2.


P
H=
g (2)
Dimana P merupakan beda tekanan masuk dan keluar pompa (Pa), merupakan densitas air
(kg/m3), g merupakan percepatan gravitasi (m/s2). Efisiensi (h) dihitung dengan persamaan 3.
g H Q
= (3)
N
Dimana Q merupakan debit aliran (m3/dt) dan N merupakan daya putaran shaft pompa yang
dapat diperoleh dari persamaan 4.
2 T n
N= (4)
60
Dimana T merupakan torsi shaft (Nm) dan n merupakan besarnya putaran shaft (rpm).
Untuk menguji keakuratan, pemodelan divalidasi dengan data unjuk kerja pompa hasil
eksperimen. Ekperimen dilakukan dengan menguji karakteristik pompa pada debit air antara 0-8,78
L/dt dengan putaran sudu impeler dari 2842-2918 rpm. Selanjutnya proses optimasi unjuk kerja
pompa dilakukan menggunakan simulasi CFD pada putaran konstan 2800 rpm dengan mengubah
B-36
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014

jumlah dan bentuk impeler dengan mengubah sudut 2. Variasi jumlah impeler yang digunakan antara
lain: 6, 7, 8, 9 impeler sebagai mana terlihat pada model Gambar 2. Setelah diperoleh nilai unjuk kerja
optimum pada jumlah impeler, selanjutnya sudut sudu impelernya divariasi 36,5o, 46,5o, 56,5o, dan
66,5o. Dari kedua variasi tersebut dibuat grafik head dan efisiensi terhadap debit air yang dipompakan
dari 2-10 L/dt.

a b c d
Gambar 2. Pompa setrifugal; a. 6 sudu impeler, b. 7 sudu impeler, c. 8 sudu impeler, d. 9 sudu
impeler

PEMBAHASAN
Validasi Model
Validasi dilakukan untuk membandingkan model dengan eksperimen sehingga model yang
dibuat memiliki hasil yang akurat. Unjuk kerja pompa sentrifugal yang diperoleh dari data eksperimen
dan simulasi ditampilkan pada Gambar 3. Secara umum terlihat bahwa antara hasil pemodelan dan
eksperimen memiliki pola yang hampir sama. Dengan semakin besarnya debit aliran air yang dipompa
maka semakin kecil tinggi tekan/ head yang dihasilkan baik pada hasil pemodelan maupun eksperimen.
Hal ini karena dengan semakin besar debit air maka semakin rendah beda tekanan antara masuk dan
keluar pompa yang mengakibatkan rendahnya head pompa.
Sementara itu, efisiensi pompa memiliki nilai optimum pada debit air tertentu, semakin besar
debit air mengakibatkan efisiensi cenderung menurun, begitu pula dengan semakin kecil debit air yang
dipompakan, semakin kecil pula efisiensi pompa baik pada hasil pemodelan maupun eksperimen.
Efisiensi optimum pada hasil pemodelan terjadi pada debit air 5,3 L/dt yaitu sebesar 43,78%
sementara pada eksterimen efisiensi optimum pada debit 6,25 L/dt yaitu sebesar 43,64%. Perbedaan
antara hasil pemodelan dan eksperimen pada nilai optimum tersebut tidak signifikan, kurang dari
2,5% dan masih memiliki pola efisiensi yang sama sehingga pemodelan dengan CFD masih dapat
dikatakan akurat.
18 50%
16 45%
14 40%
12 35%
Head (m)

30%
Efisiensi

10
25%
8
20%
6 15%
4 10%
H-eksperimen H-simulasi
2 Eff-eksperimen Eff-simulasi 5%
0 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Debit air (L/dt)

Gambar 3. Validasi model dengan eksperimen

Pengaruh Perubahan Jumlah Sudu Impeler


Head atau tinggi tekan pompa sentrifugal dipengaruhi oleh jumlah sudu impeler pompa.
Secara umum dengan semakin banyaknya jumlah sudu impeler pompa maka semakin tinggi head
pompa yang dihasilkan seperti terlihat pada Gambar 4. Peningkatan head tersebut disebabkan oleh
perubahan torsi yang dihasilkan oleh sudu impeler. Dengan semakin banyaknya sudu impeler maka
B-37
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014

semakin besar torsi sudu impeler yang dihasilkan sehingga dengan besarnya torsi tersebut maka energi
yang digunakan untuk memindahkan fluida semakin besar yang ditandai dengan besarnya beda
tekanan antara saluran masuk dan keluar pompa. Dengan besarnya beda tekanan tersebut maka
semakin besar pula head yang dihasilkan pompa. Besarnya torsi pompa sentrifugal dengan jumlah
sudu impeler 6, 7, 8, dan 9 pada debit 6 L/dt masing-masing sebesar 4,25, 4,48, 4,63, dan 4,85 Nm.
16
14
12
10
Head (m)

8
6
6 impeler 7 impeler
4 8 impeler 9 impeler
2
0
2 4 Debit6(L/dt) 8 10
Gambar 4. Pengaruh jumlah sudu impeler terhadap Head

Gambar 5 memperlihatkan hubungan antara debit air dengan efisiensi pompa pada tiap variasi
pompa dengan jumlah impeler yang berbeda. Pada gambar tersebut terlihat bahwa efisiensi tertinggi
dari pompa dimiliki oleh pompa dengan jumlah sudu impeler 9 kemudian diikuti oleh jumlah sudu
impeler 8, 7, dan 6. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan semakin besar jumlah sudu
impeler maka semakin besar pula efisiensi pompa yang dihasilkan. Hal ini dipengaruhi oleh head
yang dihasilkan, sementara daya shaft pompa tidak terjadi perubahan yang signifikan sehingga dengan
semakin besar head maka semakin besar pula efisiensi pompa yang dihasilkan.
50%

40%
Efisiensi

30%

20%
6 impeler 7 impeler
10%
8 impeler 9 impeler
0%
2 3 4 5Debit air
6 (L/dt)7 8 9 10

Gambar 5. Pengaruh jumlah sudu impeler terhadap efisiensi

Pengaruh Perubahan Sudut 2 Sudu Impeler


Berdasarkan pembahasan pengaruh jumlah sudu impeler pompa, pompa dengan jumlah sudu
impeler 9 memiliki head dan efisiensi paling tinggi dari pompa lain. Sehingga optimasi unjuk kerja
pompa dengan perubahan sudut sudu impeler dilakukan pada pompa sentrifugal dengan jumlah sudu
impeler 9. Sudut keluar impeler (2) memiliki pengaruh pada head dan efisiensi pompa. Gambar 6
memperlihatkan pengaruh sudut sudu keluar impeler pompa terhadap head pompa. Pada gambar
tersebut terlihat bahwa sudut sudu keluar impeler pompa 46,5o memiliki head yang paling tinggi pada
debit aliran alir 10 L/dt akan tetapi untuk debit aliran air antara 2-8 L/dt antara pompa dengan sudut
sudu impeler 36,5o, 46,5o, 56,5o tidak terjadi perubahan head pompa yang sigifikan. Berbeda dengan
pompa yang memiliki sudut sudu impeler 2 = 66,5o yang mana pada sudut tersebut pompa memiliki
head paling rendah. Hal ini karena beda tekanan masuk dan keluar pompa sentrifugal dengan sudut 2
= 66,5o lebih rendah dibanding pompa dengan sudut sudu impeler yang lain walaupun memiliki torsi
paling tinggi sehingga berdampak pada rendahnya efisiensi seperti terlihat pada Gambar 7. Torsi shaft
pompa dengan sudut 2 = 36,5o, 46,5o, 56,5o, dan 66,5o berturut-turut sebesar 3,87, 4,34, 4,84, dan
5,04 Nm pada debit aliran air 6 L/dt.
B-38
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014

16
14
12
10
Head (m) 8
6
4
B2=66,5 deg B2=56,5 deg
2
B2=46,5 deg B2=36,5 deg
0
2 3 4 5Debit Air
6 (L/dt)7 8 9 10
Gambar 6. Pengaruh sudut sudu keluar pompa (2) terhadap head pompa

Pengaruh sudut keluar sudu impeler terhadap efisiensi ditampilkan pada Gambar 7Error!
Reference source not found.. Pada gambar tersebut terlihat bahwa dengan semakin rendah sudut
keluar (2)sudu impeler maka semakin besar efisiensi pompa yang dihasilkan. Efisiensi pompa
sentrifugal dengan sudut 2 = 36,5o, 46,5o, 56,5o, dan 66,5o berturut-turut sebesar 54,42%, 49,72%,
44,97%, dan 39,96%. Hal ini karena dengan semakin besar sudut 2berpengaruh terhadap pola aliran
air dalam pompa. Pompa sentrifugal megalirkan air dari pusat putaran menuju diameter luar impeler
sehingga dalam impeler tersebut terdapat arah aliran air radial dan sentrifugal. Semakin besarnya
sudut mengakibatkan semakin besar aliran air dengan arah radial sehingga terjadi tumbukan arah
antara radial dan sentrifugal yang berakibat pada munculnya arah aliran yang membentuk seperti
kurva seperti terlihat pada Gambar 8. Selain itu, dengan semakin besar sudut 2 juga terlihat area
berkecepatan tinggi pada sisi hisap impeler. Dengan pola aliran yang berbentuk seperti kurva dan
terdapat area berkecepatan tinggi berakibat pada tingginya turbulensi. Turbulensi yang tinggi
mengakibatkan tingginya rugi tekanan sehingga walaupun impeler pompa memiliki torsi yang besar
akan tetapi diperoleh head yang rendah sehingga efisiensi pompa rendah. Hal inilah yang
dimungkinkan menjadi penyebab turunnya efisiensi dengan semakin besarnya sudut 2.
60%
55%
50%
45%
40%
Efisiensi

35%
30%
25%
20%
15%
B2=66,5 deg B2=56,5 deg
10%
B2=46,5 deg B2=36,5 deg
5%
0%
2 3 4 5 Debit6(L/dt) 7 8 9 10

Gambar 7. Pengaruh sudut sudu keluar pompa (2) terhadap efisiensi pompa

B-39
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: 1979-911X
Yogyakarta, 15 November 2014

Pola aliran berkecepatan tinggi

2 = 36,5o 2 = 46,5o

Pola aliran berkecepatan tinggi Pola aliran berkecepatan tinggi

2 = 56,5o 2 = 66,5o
Gambar 8. Pola kecepatan aliran air dalam pompa pada debit 6 L/dt

KESIMPULAN
Tinggi tekan dan efisiensi pompa dipengaruhi oleh jumlah sudu impeler dan sudut sudu keluar
impeler pompa. Dengan semakin besar jumlah sudu impeler maka semakin besar tinggi tekan dan
efisiensi pompa yaitu pada pompa dengan jumlah sudu impler 9. Selain itu, perubahan sudut sudu
keluar impeler juga berpengaruh pada tinggi tekan dan efisiensi pompa. Dengan perubahan sudut
tersebut terjadi perubahan head yang tidak signifikan. Akan tetapi dengan perubahan sudut tersebut
berdampak cukup besar pada efisiensi. Dengan semakin kecil sudut sudu keluar impeler maka
semakin besar efisiensi pompa yang dihasilkan dengan nilai optimumnya 54,42% pada 2 = 36,5o.
Dengan perubahan sudut sudu keluar impeler berdampak pada perubahan pola aliran air dalam pompa
khususnya pada turbulensi aliran. Dari penelitian ini pompa terjadi peningkatan baik head mapupun
efisiensi pompa, pompa sentrifugal awalnya memiliki 7 sudu impeler dengan tinggi tekan dan efisiensi
sebesar 12,01 m dan 43,03% pada debit air 6 L/dt dapat ditingkatkan menjadi 13,1 m dan 54,42%
dengan mengubah jumlah impeler pompa menjadi 9 dan sudut sudu keluar impelernya 35,6o.

DAFTAR PUSTAKA
Anagnostopoulos, J.S., 2009. A Fast Numerical Method for Fow Analysis and Blade Design in Centrifugal
Pump Impellers. Computers & Fluids, pp.28489.
Bacharoudis, E.C., Filios, A.E., Mentzos, M.D. & Margaris, D.P., 2008. Parametric Study of a Centrifugal Pump
Impeller by Varying the Outlet. The Open Mechanical Engineering Journal, pp.75-83.
Damor, J.J., Patel, D.S., Thakkar, K.H. & Brahmbhatt, P.K., 2013. Experimental and CFD Analysis Of
Centrifugal Pump Impeller- A Case Study. International Journal of Engineering Research &
Technology .
Houlin, L. et al., 2010. Effects of Blade Number on Characteristics of Centrifugal Pumps .
Chinese Journal of Mechanical Engineering , pp.1-6.
Jafarzadeh, B., Hajari, A., Alishahi, M.M. & Akbari, M.H., 2011. The Fow Simulation of A Low-Specific-Speed
High-Speed Centrifugal Pump. Applied Mathematical Modelling, pp.24249.
Singh, R.R. & Nataraj, 2012. Parametric Study and Optimization of Centrifugal Pump Impeller by The Design
Parameter Using Computational Fluid Dynamics: Part I. Journal of Mechanical and Production
Engineering, pp.87-97.

B-40

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai