Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

APLIKASI TEKNIK KIMIA I

PRAKTIKUM MODUL 2
Karakteristik Pompa dan Kavitasi

Hari : Minggu, 30 Oktober 2022


Kelompok :2
Praktikan : 1. Ersyad Dhillullah (5008201048)
2. Muhammad Rafli Revansyah (5008201002)
3. Muhammad Zainal Afandi Loleh (5008201184)
Asisten : 1. Athif Afisga Mathoyah
2. Rosalia Kurniasari
3. Mochamad Dinandya Hendrico
4. Belinda Kezia Purwanto
Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2022

Departemen Teknik Kimia


Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2022
I. LATAR BELAKANG
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang umum digunakan di berbagai industri
contohnya seperti industri air, petroleum, dan agrikultur. Pompa ini memanfaatkan gaya
sentrifugal untuk mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan (head). Pada pompa
sentrifugal kerap terjadi peristiwa kavitasi. Terjadinya fenomena kavitasi pada pompa
merupakan salah satu penanda mulai menurunnya performa pompa dan berpotensi
merusak impeller pompa. Hal ini ditandai dengan munculnya gelembung pada aliran air
setelah dipompa dan suara bising dari pompa itu sendiri.

II. TUJUAN PERCOBAAN


Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengukur discharge performance (kurva discharge head vs. flow rate)
pompa sentrifugal.
2. Mengukur pengaruh NPSH yang ada.
3. Mengamati kondisi terjadinya kavitasi.

III. DASAR TEORI


III.1 Pompa Sentrifugal
Pompa yang memindahkan cairan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa sentrifugal mengubah energi kecepatan menjadi
2 energi tekanan. Semakin cepat putaran pompanya maka akan semakin tinggi tekanan
(head) dihasilkan. Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal.
Besarnya gaya sentrifugal yang timbul tergantung dari massa benda, kecepatan gerak
benda, dan jari-jari lengkung lintasannya (Mc.Cabe,1993).
Pada pompa sentrifugal, Fluida memasuki pompa tepatnya di eye impeller
melalui bagian suction, yang kemudian di dalam pompa terdapat elemen yang berputar
dengan kecepatan tinggi atau biasa disebut impeller. Lalu, fluida akan masuk melalui
celah-celah pada baling-baling impeller (poin 2), lalu akan mengalir ke pinggiran
impeller (poin 3). Kemudian, fluida akan terkumpul pada bagian casing (poin 4) dan
mengalir keluar pompa (poin 5). Pada casing, kecepatan fluida menurun, tetapi adanya
rotasi dari impeller memberikan kecepatan tinggi ke fluida. Sehingga kecepatan fluida
diubah menjadi tekanan lalu fluida dapat keluar melalui outlet (Geankoplis, 1997).

Gambar III.1.1. Skema Pompa Sentrifugal


III.2 Pressure dan Head
Dalam Newtonian Fluid, istilah head digunakan untuk mengukur energi kinetik
yang dihasilkan pompa. Sehingga, istilah head disini digunakan untuk mengukur
ketinggian kolom fluida yang dihasilkan pompa dari energi kinetik yang diberikan
pompa ke fluida. Sehingga head memiliki satuan panjang, biasanya meter (m). Alasan
pengukuran energi pada centrifugal pump menggunakan head dan bukan tekanan karena
tekanan dapat berubah tergantung dari fluidanya, sedangkan head tidak bergantung pada
fluida dan akan selalu tetap. Hal ini yang digunakan untuk menyatakan kemampuan
pompa. Head akan berubah seiring dengan perubahan kapasitas pompa (Geankoplis,
1997) .
Adapun istilah-istilah pada pompa. Head statis, meliputi pressure head (energi
pada fluida akibat perbedaan tekanan di suction dan discharge) dan elevation head (head
akibat adanya perbedaan ketinggian permukaan fluida di suction dan discharge dengan
sumbu pompa sebagai acuannya). Ada 2 macam instalasi pipa pada suction, yaitu head
dan lift. Suction head (hs) adalah instalasi pipa suction dimana permukaan fluida
terletak di atas sumbu pompa, sedangkan suction lift (hs) adalah instalasi pipa suction
dimana permukaan fluida terletak di bawah sumbu pompa. Diketahui juga, discharge
head (hd) adalah jarak vertikal dari sumbu pompa ke permukaan fluida di discharge,
lalu total head (H) adalah jarak vertikal antara permukaan fluida di suction (hs) dan di
discharge (hd) (Ubaedilah, 2016).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑒𝑎𝑑 = ℎ𝑑 − ℎ𝑠 (1)

III.3 Suction Head, Discharge Head , NPSH dan Vapor Pressure


Suction head adalah nominal dari tekanan gauge operasi dari vessel yang dihisap
(tekanan diubah ke (m)) sehingga secara visual dapat dilihat sebagai jarak vertikal
antara level cairan bejana yang dihisap dengan titik referensi pompa.
2
𝑝𝑠 𝑣𝑠
ℎ𝑠 = γ
+ 2𝑔
(2)
Discharge head adalah nominal dari tekanan gauge operasi dari vessel discharge
(tekanan diubah ke (m)) sehingga secara visual dapat dilihat sebagai jarak vertikal
antara level cairan bejana discharge dengan titik referensi pompa.
2
𝑝𝑑 𝑣𝑑
ℎ𝑑 = γ
+ 2𝑔
(3)
NPSH didefinisikan sebagai total suction head (Hs), dalam satuan feet atau
meter dari tinggi cairan (posisinya absolut di garis tengah pompa atau mata impeller)
dikurangi tekanan uap (dalam feet atau meter), dari cairan yang sedang dipompa
(Stewart, 2019).
2
𝑝𝑠 𝑣𝑠 𝑝𝑣
𝑁𝑃𝑆𝐻 = ℎ𝑠 − ℎ𝑣 = γ
+ 2𝑔
− γ
(4)
Gambar III.3.1. Posisi Suction Head dan Discharge Head

NPSHR adalah jumlah NPSH yang diperlukan untuk memindahkan dan


mempercepat fluida dari hisap pompa ke dalam pompa itu sendiri. Ini ditentukan baik
dengan pengujian atau perhitungan oleh produsen pompa untuk pompa tertentu yang
sedang dipertimbangkan. NPSHA adalah faktor penting dalam kinerja pompa. Ini
adalah hasil dari desain sistem hisap. Dalam praktiknya, NPSHA adalah perbedaan
tekanan antara (1) tekanan aktual pada titik tekanan terendah di pompa, dan (2) tekanan
di mana cairan mulai menguap (flash). NPSHA adalah tekanan "tersedia" di atas
tekanan uap cairan yang mencegah penguapan (atau kavitasi). Saat cairan berakselerasi
ke dalam mata impeler yang berputar, tekanannya turun. Jika tekanan jatuh di bawah
tekanan uap, kavitasi akan terjadi. NPSHA harus sama dengan atau lebih besar dari
NPSHR agar tidak terjadi kavitasi (Stewart, 2019).
𝑝𝑎𝑡𝑚 𝑝𝑠 𝑣𝑠 𝑝𝑣
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑎 = γ
+ γ
+ 2𝑔
− γ
(5)
Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan oleh molekul gas dari suatu cairan.
Tekanan uap adalah fungsi suhu saja untuk komposisi cairan tertentu. Untuk beberapa
cairan, peningkatan kecil dalam suhu menyebabkan peningkatan yang relatif besar
dalam tekanan uap (Stewart, 2019).

III.4 Kavitasi
Kavitasi merupakan fenomena perubahan fase uap dari zat cair pada fluida yang
mengalir. Kavitasi dapat terjadi di suction pompa, sudut pompa, maupun di saluran
pipa. Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-gelembung uap, suara-suara bising
dan getaran. Efek kavitasi pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance).
Akibat lanjutan kavitasi pada casing dan sudut menimbulkan lubang-lubang (pitting)
pada dinding casing maupun pada permukaan sudut (Suyanto, dkk. 2005).
Dalam perencanaan instalasi pompa harus diperhitungkan hal-hal berikut untuk
menghindari kavitasi meliputi: Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair
yang diisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah; Pipa
hisap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa hisap yang panjang,
sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangi
kerugian gesek; Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju aliran dengan
menghambat aliran di sisi isap; Head total pompa harus ditentukan sedemikian sehingga
sesuai dengan kondisi operasi yang sesungguhnya karena apabila pompa mempunyai
head berlebihan, maka pompa akan bekerja dengan kapasitas aliran yang berlebihan
juga (Sularso, 2000).
IV. METODOLOGI
IV.1. Alat dan Bahan
Alat :
1. Suction Valve
2. Manometer Tekanan suction
3. Sight glass with lamp
4. Pompa Sentrifugal
5. Manometer Tekanan discharge
6. kWh meter
7. Discharge valve
8. Rotameter
9. Voltmeter

Bahan :
1. Air

IV.2. Skema Alat

Gambar IV.2.1. Skema Alat

IV.3. Prosedur Percobaan


Sebelum memulai percobaan pada praktikum ini, pastikan telah menggunakan
alat pelindung diri seperti jas lab dan helm pelindung serta pastikan tangki sudah terisi
air. Langkah pertama pada praktikum ini yaitu kabel dihubungkan ke sumber listrik dan
dipastikan bahwa kabel dan stop kontak dalam keadaan kering agar tidak terjadi
korsleting. Kedua, pompa dan lampu pengamatan dinyalakan agar karakteristik fluida
yang mengalir dapat diamati secara kualitatif. Ketiga, bukaan suction valve diatur sesuai
variabel sudut bukaan yang telah ditentukan. Keempat, discharge valve diatur sesuai
dengan variabel flow rate discharge yang telah ditentukan. Kelima, aliran air pada sight
glass diamati untuk melihat adanya kavitasi atau tidak yang ditandai dengan munculnya
gelembung. Keenam, dilakukan pembacaan tekanan pada manometer 1 untuk tekanan
pada suction serta pada manometer 2 untuk tekanan pada discharge. Ketujuh, dilakukan
pembacaan arus pada kWh meter untuk mengetahui pemakaian listrik. Kedelapan,
dilakukan pembacaan tegangan/voltase pada voltmeter. Kemudian, data yang telah
didapatkan dicatat dan prosedur diulang kembali untuk variabel bukaan suction valve
dan flow rate yang berbeda.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Praktikum ini bertujuan untuk mengukur discharge performance pompa
sentrifugal dan pengaruh NPSH yang ada serta mengamati kondisi terjadinya kavitasi.
Variabel percobaan yang divariasikan pada praktikum ini adalah sudut bukaan valve
suction pompa dan flowrate pada rotameter. Variasi sudut bukaan valve yang digunakan
adalah 90°, 75°, 60°, 45°, 30°, dan 15°. Sedangkan untuk flowrate pada skala rotameter
yang dipakai adalah 15 L/min, 10 L/min, dan 5 L/min. Pada hari kedua praktikum kami
menambahkan variasi arus sehingga variasi arus kami menjadi titik 13, titik 11, dan titik
7. Pada saat praktikum alat voltmeter tidak dapat digunakan karena rusak. Oleh karena
itu, diasumsikan tegangan listrik pada pompa adalah 220 V untuk varian. Data yang
disajikan di pembahasan adalah data yang optimal yaitu skala kuat arus titik 13, untuk
variasi arus titik 7 dan titik 11 disajikan di lampiran.
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan data hasil sebagai berikut.

Tekana
Flow Tekanan
Bukaan n V I Gelembun Suara
Rate Discharg Watt
Valve Suction (volt) (ampere) g Bising
(L/min) e (mPa)
(kPa)
5 -25 0,23 220 0,538 118,36 sedikit kecil
15 10 -75 0,15 220 0,483 106,26 banyak besar
15 - - - - - banyak kecil
5 -8 0,25 220 0,543 119,46 sedikit kecil
30 10 -19 0,2 220 0,486 106,92 sedikit kecil
15 -40 0,15 220 0,416 91,52 medium kecil
5 -5 0,25 220 0,544 119,68 sedikit kecil
45 10 -9 0,22 220 0,489 107,58 sedikit kecil
15 -16,5 0,175 220 0,416 91,52 sedikit kecil
5 -4 0,25 220 0,549 120,78 sedikit kecil
60 10 -7,5 0,22 220 0,491 108,02 sedikit kecil
15 -11,5 0,18 220 0,418 91,96 - -
5 -4 0,25 220 0,548 120,56 sedikit kecil
75 10 -7,5 0,22 220 0,489 107,58 - -
15 -10 0,18 220 0,424 93,28 - -
5 -5 0,25 220 0,545 119,9 - -
90 10 -7 0,22 220 0,485 106,7 - -
15 -10 0,18 220 0,423 93,06 - -

Gambar V.1. Data Hasil Praktikum pada Titik Arus 13 (Optimal)


Pada bukaan valve suction 15, flowrate yang dihasilkan tidak bisa mencapai 15 L/min
sehingga untuk variasi tersebut tidak bisa didapatkan data tekanan pada suction dan
discharge serta arus pada kWh meter. Selanjutnya, dari data tersebut dilakukan
perhitungan discharge head kemudian dibuat grafik.

Gambar V.2. Grafik Hasil Discharge Head dan Flowrate dengan Variabel Bukaan
Suction Valve pada Limit Power Arus Optimal

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada semua variabel bukaan suction
valve, nilai discharge head akan semakin mengecil seiring dengan meningkatnya
flowrate. Berdasarkan persamaan untuk mencari discharge head dengan γ sebagai
specific weight (densitas dikali percepatan gravitasi). Discharge head berbanding lurus
dengan pressure discharge dan kecepatan pada discharge suction. Meskipun dengan
adanya peningkatan flowrate akan menyebabkan kecepatan pada discharge section juga
meningkat, tetapi kenaikannya sangat kecil dibandingkan dengan penurunan pressure
discharge-nya. Dapat dilihat di grafik diatas, semakin besar flow rate fluida, maka besar
juga penurunan pada discharge pressure-nya, sehingga nilai discharge head juga
mengecil dan berbanding terbalik dengan flowrate. Hal ini membuktikan bahwa
flowrate berbanding terbalik dengan discharge head.
Nilai tekanan pada suction berbanding terbalik dengan flowrate. Semakin besar
flowrate-nya, maka semakin kecil tekanan pada suction pompa. Tekanan suction ini
mempengaruhi perhitungan power pompa (Ws) dan keduanya saling berbanding lurus.
Saat flowrate ditingkatkan, maka tekanan suction akan menjadi semakin kecil dan nilai
NPSHa juga semakin kecil. Karena nilai NPSHa dan total head berbanding lurus
dengan tekanan pada suction pompa, maka saat tekanan diperkecil, nilai NPSHa juga
semakin kecil dan total head yang dihasilkan juga berkurang. Semakin kecil nilai
NPSHa, maka total head yang dihasilkan dan power pompa yang dibutuhkan juga kecil.
Variasi Flowrate v suction v discharge v suction v discharge v suction v discharge
Sudut (L/mnt)
7 11 13

15 5 0.294064 0.184300543 0.294064 0.18430054 0.294064 0.18430054

10 0.588128 0.368601085 0.588128 0.36860109 0.588128 0.36860109

15 0.882192 0.552901628 0.882192 0.55290163 0.882192 0.55290163

30 5 0.294064 0.184300543 0.294064 0.18430054 0.294064 0.18430054

10 0.588128 0.368601085 0.588128 0.36860109 0.588128 0.36860109

15 0.882192 0.552901628 0.882192 0.55290163 0.882192 0.55290163

45 5 0.294064 0.184300543 0.294064 0.18430054 0.294064 0.18430054

10 0.588128 0.368601085 0.588128 0.36860109 0.588128 0.36860109

15 0.882192 0.552901628 0.882192 0.55290163 0.882192 0.55290163

60 5 0.294064 0.184300543 0.294064 0.18430054 0.294064 0.18430054

10 0.588128 0.368601085 0.588128 0.36860109 0.588128 0.36860109

15 0.882192 0.552901628 0.882192 0.55290163 0.882192 0.55290163

75 5 0.294064 0.184300543 0.294064 0.18430054 0.294064 0.18430054

10 0.588128 0.368601085 0.588128 0.36860109 0.588128 0.36860109

15 0.882192 0.552901628 0.882192 0.55290163 0.882192 0.55290163

90 5 0.294064 0.184300543 0.294064 0.18430054 0.294064 0.18430054

10 0.588128 0.368601085 0.588128 0.36860109 0.588128 0.36860109

15 0.882192 0.552901628 0.882192 0.55290163 0.882192 0.55290163

Gambar V.3. Tabel Perhitungan Flowrate pada Variasi Limit Titik Arus Pompa

Berdasarkan perhitungan, dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai flowrate


maka akan semakin tinggi nilai efisiensi yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan
persamaan efisiensi, yang menunjukkan bahwa nilai flowrate adalah berbanding lurus
dengan besarnya efisiensi kemudian mencapai nilai maksimum pada nilai rate
volumetric tertentu dan akhirnya akan menurun dengan kenaikan flowrate lebih lanjut.
Penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan head menjadi nol (zero head
flowrate) ketika harga flowrate meningkat. Perhitungan efisiensi dilampirkan di
Apendiks.
Limitasi arus pada pompa dapat berpengaruh kepada hasil variabel tekanan
suction, tekanan discharge, volt, gelembung dan suara bising. semakin kecil skala arus,
dapat mengurangi kinerja pompa, membuat ketidakstabilan ukuran pada rotameter
(pengaturan valve untuk flowrate yang diinginkan tidak dapat dilakukan). pada
praktikum, untuk skala 13 (optimal) didapatkan nilai ampere range 0.400-0.550, untuk
skala 11 didapatkan range 0.200-0.290, dan untuk skala 7 didapatkan nilai range
0.100-0.170 . Hal tersebut juga berpengaruh pada kekuatan watt (power) dalam pompa.

Gambar V.4. Grafik Hasil Discharge Head vs Flowrate dengan Variabel Bukaan
Suction Valve pada Limit Power Arus Titik 11

Gambar V.5. Grafik Hasil Discharge Head vs Flowrate dengan Variabel Bukaan
Suction Valve pada Limit Power Arus Titik 7
Kavitasi dapat terjadi ketika tekanan suction pompa sedikit lebih besar dari
tekanan uap air (Mc Cabe, 1993). Peristiwa kavitasi ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung air yang terlihat pada sight glass. Kavitasi ini dapat
menyebabkan korosi pada impeller pompa, menurunkan efisiensi pompa, menimbulkan
suara bising, dan flow rate discharge tidak konstan. Dari hasil pengamatan, kavitasi
terjadi sangat banyak saat bukaan suction 15° dengan flow 10 liter/menit. Hal ini
dikarenakan nilai NPSHa yang kecil dibandingkan pada variabel lainnya, sehingga
tekanan suction menjadi lebih kecil dibanding tekanan uap air. Selain itu, ketika kavitasi
terjadi, suara pompa menjadi lebih bising dibanding suara pompa saat tidak terjadi
kavitasi.
Dari hasil perhitungan NPSHa dan efisiensi pompa didapatkan hasil sebagai
berikut.

Titik Arus NPSHa (m) Efisiensi (%)

7 7,195552 14,2075161

11 7,676638 20,8280912

13 8,531214 31,9462142
Gambar V.6. Data Perhitungan Rata-Rata NPSHa dan Efisiensi Pompa

Dimana NPSHa dan efisiensi tersebut merupakan rata-rata dari variasi variabel enam
bukaan valve dan tiga variabel flowrate. Pengaruh limitasi arus pada pompa
mengakibatkan nilai NPSHA dan efisiensi pompa berubah. Semakin mendekati titik
optimal (13) maka efisiensi pompa akan semakin besar dan NPSHa juga semakin besar.
Sedangkan untuk flowrate yang menghasilkan efisiensi maksimum ada pada
flowrate 15 L/min. Berikut perbandingan pada tiap limit arus pompa.

Titik Arus NPSHa (L/min) Efisiensi (%)

7 15 26,98

11 15 35,99

13 15 52,25
Gambar V.7. Efisisensi Maksimum Pada Bukaan valve 45°

Dapat dilihat pada tabel diatas, efisiensi tertinggi atau maksimum dapat tercapai jika
limit arus pada pompa berada pada titik yang optimal yaitu pada titik ke-13.

VI. KESIMPULAN
Dari percobaan Karakteristik Pompa dan Kavitasi yang telah dilakukan, dapat
ditarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Discharge performance pompa sentrifugal maksimum yang dapat dihasilkan
pada suhu air 27°C adalah 52,25% efisiensi pada variasi arus titik 13
(maksimum) pada kWh meter. Semakin kecil nilai discharge head, maka
semakin besar nilai flowratenya.
2. NPSHa maksimum pada suhu air 27°C adalah sebesar 9.60718 m pada variasi
bukaan valve 90° dengan flowrate 5 L/min. Semakin besar NPSHa, semakin
besar total heah. Selain itu, variasi flowrate dan limit arus pompa juga
berpengaruh terhadap nilai NPSHa. Semakin besar flowrate dan limit arus
pompa menyebabkan nilai NPSHa semakin besar.
3. Adanya gelembung udara ataupun suara bising / berdering dari pompa
merupakan indikasi terjadinya peristiwa kavitasi. Peristiwa kavitasi pada
percobaan ini teramati pada bukaan suction valve 15°; 30°; 45° untuk flowrate 5,
10, dan 15 liter / menit, bukaan suction valve 60° untuk flowrate 5 dan 10 liter /
menit serta pada bukaan suction valve 75° untuk flowrate 5 liter / menit.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis. Christie J. (1997). Transport Process and Unit Operation 3th edition. New
Jersey : Prentice-Hall International Inc.
McCabe, W., Smith, J. C., and Harriott, P. (1993). Unit Operations of Chemical
Engineering 5th edition. United States of America : McGraw-Hill Book, Co.
Stewart, Maurice. 2019. Surface Production Operations “Pumps and Compressors” .
Cambridge: Gulf Professional Publishing - Elsevier.
Sularso, dan Haruo Tahara. 2000. Pompa dan Kompressor: pemilihan, pemakaian, dan
pemeliharaan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Suyanto, Irham. 2005. Mendeteksi kavitasi pompa sentrifugal dengan vibrasi dan
visualisasi, Jurnal Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Surabaya, Surabaya.
Ubaedilah. 2016. Analisa Kebutuhan Jenis dan Spesifikasi Pompa Untuk Suplai Air
Bersih di Gedung Kantin Berlantai 3 PT. Astra Daihatsu Motor. Jakarta. Jurnal
Teknik Mesin (JTM). Vol 05. No 3. hh. 119-127.
APPENDIKS
Data yang didapatkan dari praktikum:
1. Variasi sudut bukaan valve (derajat)
2. Flowrate (L/min)
3. Tekanan Suction (kPa)
4. Tekanan Discharge (kPa)
5. Tegangan (volt)
6. Kuat aruts (ampere)
7. Power (watt)
8. Data ada tidaknya gelembung pada pipa dan suara bising pada pompa
Diambil beberapa skala arus titik 7, 11, dan 13. Detail hasil data dilampirkan didalam
laporan sementara praktikum.
● Mencari kecepatan aliran fluida
3
𝐿 𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑄 5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 . 1000𝐿 . 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Contohnya 𝑉𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝐴𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
;𝑉 = 2 = 0. 294𝑚/𝑠
0.000283𝑚

● Mencari nilai gamma


𝑚 𝑘𝑔 𝑘𝑔
γ = 𝑔. ρ; γ = 9. 8 𝑠
. 996. 603 3 = 9766. 71 2
𝑚 𝑚𝑠

● Mencari nilai suction head


2 2
𝑃𝑠 𝑣𝑠 −25000 0.294
𝐻𝑠 = γ
+ 2𝑔
; 𝐻𝑠 = 9766.71
+ 2(9.8)
=− 2. 55 𝑚

● Mencari nilai discharge head


2 2
𝑃𝑑 𝑣𝑑 23000 0.184
𝐻𝑑 = γ
+ 2𝑔
; 𝐻𝑠 = 9766.71
+ 2(9.8)
= 23. 55 𝑚

● Mencari nilai total head


Total head= head discharge - head suction
total head=23. 55 − (− 2. 55) = 26. 1 𝑚
● Mencari perhitungan daya
𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼 = 220 𝑥 0. 538 = 118. 36 𝑤𝑎𝑡𝑡
● Mencari nilai efisiensi
5
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑒𝑎𝑑 . γ . 𝑄 26.1 𝑥 9766.71 𝑥 60000
η= 𝑊𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
= 118.36
= 17. 95%

● Mencari Nilai NPSHa

( )−
2
𝑃 𝑃𝑠 𝑣𝑠 𝑃𝑣
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑎 = γ
+ γ
+ 2𝑔 γ
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑎 = ( 101325
9766.71 )
− 2. 55 −
3537.5
9766.71
= 7. 457
LAMPIRAN PRAKTIKUM MODUL POMPA DAN KAVITASI KELOMPOK 2

Limit power pompa skala 7


Flow Tekanan Tekanan
Bukaan Suara
No Rate Suction Discharge V (volt) I (ampere) Watt Gelembung
Valve Bising
(L/min) (kPa) (mPa)
5 -66 0.08 200 0.16 32 sedikit kecil
1 15 10 - - 200 - - banyak besar
15 - - 200 - - banyak kecil
5 -10 0.14 200 0.164 32.8 sedikit kecil
2 30 10 -27 0.1 200 0.131 26.2 sedikit kecil
15 - - 200 - - medium kecil
5 -5.5 0.14 200 0.163 32.6 sedikit kecil
3 45 10 -11 0.11 200 0.13 26 sedikit kecil
15 -19 0.08 200 0.1 20 sedikit kecil
5 -5 0.14 200 0.164 32.8 sedikit kecil
4 60 10 -8 0.101 200 0.131 26.2 sedikit kecil
15 -12.5 0.08 200 0.102 20.4 - -
5 -4 0.14 200 0.162 32.4 sedikit kecil
5 75 10 -6 0.12 200 0.131 26.2 - -
15 -10 0.08 200 0.102 20.4 - -
5 -4 0.14 200 0.162 32.4 - -
6 90 10 -7.5 0.118 200 0.13 26 - -
15 -9 0.082 200 0.104 20.8 - -

Limit power pompa skala 11


Flow Tekanan Tekanan
Bukaan Suara
No Rate Suction Discharge V (volt) I (ampere) Watt Gelembung
Valve Bising
(L/min) (kPa) (mPa)
5 -41 0.14 200 0.285 57 sedikit kecil
1 15 10 - - 200 - - banyak besar
15 - - 200 - - banyak kecil
5 -9.1 0.18 200 0.287 57.4 sedikit kecil
2 30 10 -23 0.14 200 0.243 48.6 sedikit kecil
15 -42 0.08 200 0.197 39.4 medium kecil
5 -6 0.18 200 0.286 57.2 sedikit kecil
3 45 10 -11.5 0.15 200 0.242 48.4 sedikit kecil
15 -22 0.11 200 0.199 39.8 sedikit kecil
5 -5.2 0.18 200 0.287 57.4 sedikit kecil
4 60 10 -8 0.15 200 0.243 48.6 sedikit kecil
15 -12.1 0.12 200 0.2 40 - -
5 -4 0.18 200 0.289 57.8 sedikit kecil
5 75 10 -5 0.15 200 0.242 48.4 - -
15 -10.2 0.12 200 0.2 40 - -
5 -4 0.18 200 0.289 57.8 - -
6 90 10 -5 0.15 200 0.244 48.8 - -
15 -10 0.12 200 0.2 40 - -
Limit power pompa skala 13
Flow Tekanan Tekanan
Bukaan Suara
No Rate Suction Discharge V (volt) I (ampere) Watt Gelembung
Valve Bising
(L/min) (kPa) (mPa)
5 -25 0.23 220 0.538 118.36 sedikit kecil
1 15 10 -75 0.15 220 0.483 106.26 banyak besar
15 220 0 banyak kecil
5 -8 0.25 220 0.543 119.46 sedikit kecil
2 30 10 -19 0.2 220 0.486 106.92 sedikit kecil
15 -40 0.15 220 0.416 91.52 medium kecil
5 -5 0.25 220 0.544 119.68 sedikit kecil
3 45 10 -9 0.22 220 0.489 107.58 sedikit kecil
15 -16.5 0.175 220 0.416 91.52 sedikit kecil
5 -4 0.25 220 0.549 120.78 sedikit kecil
4 60 10 -7.5 0.22 220 0.491 108.02 sedikit kecil
15 -11.5 0.18 220 0.418 91.96 - -
5 -4 0.25 220 0.548 120.56 sedikit kecil
5 75 10 -7.5 0.22 220 0.489 107.58 - -
15 -10 0.18 220 0.424 93.28 - -
5 -5 0.25 220 0.545 119.9 - -
6 90 10 -7 0.22 220 0.485 106.7 - -
15 -10 0.18 220 0.423 93.06 - -

Anda mungkin juga menyukai