PRAKTIKUM MODUL 2
Karakteristik Pompa dan Kavitasi
III.4 Kavitasi
Kavitasi merupakan fenomena perubahan fase uap dari zat cair pada fluida yang
mengalir. Kavitasi dapat terjadi di suction pompa, sudut pompa, maupun di saluran
pipa. Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-gelembung uap, suara-suara bising
dan getaran. Efek kavitasi pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance).
Akibat lanjutan kavitasi pada casing dan sudut menimbulkan lubang-lubang (pitting)
pada dinding casing maupun pada permukaan sudut (Suyanto, dkk. 2005).
Dalam perencanaan instalasi pompa harus diperhitungkan hal-hal berikut untuk
menghindari kavitasi meliputi: Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair
yang diisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah; Pipa
hisap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa hisap yang panjang,
sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangi
kerugian gesek; Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju aliran dengan
menghambat aliran di sisi isap; Head total pompa harus ditentukan sedemikian sehingga
sesuai dengan kondisi operasi yang sesungguhnya karena apabila pompa mempunyai
head berlebihan, maka pompa akan bekerja dengan kapasitas aliran yang berlebihan
juga (Sularso, 2000).
IV. METODOLOGI
IV.1. Alat dan Bahan
Alat :
1. Suction Valve
2. Manometer Tekanan suction
3. Sight glass with lamp
4. Pompa Sentrifugal
5. Manometer Tekanan discharge
6. kWh meter
7. Discharge valve
8. Rotameter
9. Voltmeter
Bahan :
1. Air
Tekana
Flow Tekanan
Bukaan n V I Gelembun Suara
Rate Discharg Watt
Valve Suction (volt) (ampere) g Bising
(L/min) e (mPa)
(kPa)
5 -25 0,23 220 0,538 118,36 sedikit kecil
15 10 -75 0,15 220 0,483 106,26 banyak besar
15 - - - - - banyak kecil
5 -8 0,25 220 0,543 119,46 sedikit kecil
30 10 -19 0,2 220 0,486 106,92 sedikit kecil
15 -40 0,15 220 0,416 91,52 medium kecil
5 -5 0,25 220 0,544 119,68 sedikit kecil
45 10 -9 0,22 220 0,489 107,58 sedikit kecil
15 -16,5 0,175 220 0,416 91,52 sedikit kecil
5 -4 0,25 220 0,549 120,78 sedikit kecil
60 10 -7,5 0,22 220 0,491 108,02 sedikit kecil
15 -11,5 0,18 220 0,418 91,96 - -
5 -4 0,25 220 0,548 120,56 sedikit kecil
75 10 -7,5 0,22 220 0,489 107,58 - -
15 -10 0,18 220 0,424 93,28 - -
5 -5 0,25 220 0,545 119,9 - -
90 10 -7 0,22 220 0,485 106,7 - -
15 -10 0,18 220 0,423 93,06 - -
Gambar V.2. Grafik Hasil Discharge Head dan Flowrate dengan Variabel Bukaan
Suction Valve pada Limit Power Arus Optimal
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada semua variabel bukaan suction
valve, nilai discharge head akan semakin mengecil seiring dengan meningkatnya
flowrate. Berdasarkan persamaan untuk mencari discharge head dengan γ sebagai
specific weight (densitas dikali percepatan gravitasi). Discharge head berbanding lurus
dengan pressure discharge dan kecepatan pada discharge suction. Meskipun dengan
adanya peningkatan flowrate akan menyebabkan kecepatan pada discharge section juga
meningkat, tetapi kenaikannya sangat kecil dibandingkan dengan penurunan pressure
discharge-nya. Dapat dilihat di grafik diatas, semakin besar flow rate fluida, maka besar
juga penurunan pada discharge pressure-nya, sehingga nilai discharge head juga
mengecil dan berbanding terbalik dengan flowrate. Hal ini membuktikan bahwa
flowrate berbanding terbalik dengan discharge head.
Nilai tekanan pada suction berbanding terbalik dengan flowrate. Semakin besar
flowrate-nya, maka semakin kecil tekanan pada suction pompa. Tekanan suction ini
mempengaruhi perhitungan power pompa (Ws) dan keduanya saling berbanding lurus.
Saat flowrate ditingkatkan, maka tekanan suction akan menjadi semakin kecil dan nilai
NPSHa juga semakin kecil. Karena nilai NPSHa dan total head berbanding lurus
dengan tekanan pada suction pompa, maka saat tekanan diperkecil, nilai NPSHa juga
semakin kecil dan total head yang dihasilkan juga berkurang. Semakin kecil nilai
NPSHa, maka total head yang dihasilkan dan power pompa yang dibutuhkan juga kecil.
Variasi Flowrate v suction v discharge v suction v discharge v suction v discharge
Sudut (L/mnt)
7 11 13
Gambar V.3. Tabel Perhitungan Flowrate pada Variasi Limit Titik Arus Pompa
Gambar V.4. Grafik Hasil Discharge Head vs Flowrate dengan Variabel Bukaan
Suction Valve pada Limit Power Arus Titik 11
Gambar V.5. Grafik Hasil Discharge Head vs Flowrate dengan Variabel Bukaan
Suction Valve pada Limit Power Arus Titik 7
Kavitasi dapat terjadi ketika tekanan suction pompa sedikit lebih besar dari
tekanan uap air (Mc Cabe, 1993). Peristiwa kavitasi ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung air yang terlihat pada sight glass. Kavitasi ini dapat
menyebabkan korosi pada impeller pompa, menurunkan efisiensi pompa, menimbulkan
suara bising, dan flow rate discharge tidak konstan. Dari hasil pengamatan, kavitasi
terjadi sangat banyak saat bukaan suction 15° dengan flow 10 liter/menit. Hal ini
dikarenakan nilai NPSHa yang kecil dibandingkan pada variabel lainnya, sehingga
tekanan suction menjadi lebih kecil dibanding tekanan uap air. Selain itu, ketika kavitasi
terjadi, suara pompa menjadi lebih bising dibanding suara pompa saat tidak terjadi
kavitasi.
Dari hasil perhitungan NPSHa dan efisiensi pompa didapatkan hasil sebagai
berikut.
7 7,195552 14,2075161
11 7,676638 20,8280912
13 8,531214 31,9462142
Gambar V.6. Data Perhitungan Rata-Rata NPSHa dan Efisiensi Pompa
Dimana NPSHa dan efisiensi tersebut merupakan rata-rata dari variasi variabel enam
bukaan valve dan tiga variabel flowrate. Pengaruh limitasi arus pada pompa
mengakibatkan nilai NPSHA dan efisiensi pompa berubah. Semakin mendekati titik
optimal (13) maka efisiensi pompa akan semakin besar dan NPSHa juga semakin besar.
Sedangkan untuk flowrate yang menghasilkan efisiensi maksimum ada pada
flowrate 15 L/min. Berikut perbandingan pada tiap limit arus pompa.
7 15 26,98
11 15 35,99
13 15 52,25
Gambar V.7. Efisisensi Maksimum Pada Bukaan valve 45°
Dapat dilihat pada tabel diatas, efisiensi tertinggi atau maksimum dapat tercapai jika
limit arus pada pompa berada pada titik yang optimal yaitu pada titik ke-13.
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan Karakteristik Pompa dan Kavitasi yang telah dilakukan, dapat
ditarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Discharge performance pompa sentrifugal maksimum yang dapat dihasilkan
pada suhu air 27°C adalah 52,25% efisiensi pada variasi arus titik 13
(maksimum) pada kWh meter. Semakin kecil nilai discharge head, maka
semakin besar nilai flowratenya.
2. NPSHa maksimum pada suhu air 27°C adalah sebesar 9.60718 m pada variasi
bukaan valve 90° dengan flowrate 5 L/min. Semakin besar NPSHa, semakin
besar total heah. Selain itu, variasi flowrate dan limit arus pompa juga
berpengaruh terhadap nilai NPSHa. Semakin besar flowrate dan limit arus
pompa menyebabkan nilai NPSHa semakin besar.
3. Adanya gelembung udara ataupun suara bising / berdering dari pompa
merupakan indikasi terjadinya peristiwa kavitasi. Peristiwa kavitasi pada
percobaan ini teramati pada bukaan suction valve 15°; 30°; 45° untuk flowrate 5,
10, dan 15 liter / menit, bukaan suction valve 60° untuk flowrate 5 dan 10 liter /
menit serta pada bukaan suction valve 75° untuk flowrate 5 liter / menit.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis. Christie J. (1997). Transport Process and Unit Operation 3th edition. New
Jersey : Prentice-Hall International Inc.
McCabe, W., Smith, J. C., and Harriott, P. (1993). Unit Operations of Chemical
Engineering 5th edition. United States of America : McGraw-Hill Book, Co.
Stewart, Maurice. 2019. Surface Production Operations “Pumps and Compressors” .
Cambridge: Gulf Professional Publishing - Elsevier.
Sularso, dan Haruo Tahara. 2000. Pompa dan Kompressor: pemilihan, pemakaian, dan
pemeliharaan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Suyanto, Irham. 2005. Mendeteksi kavitasi pompa sentrifugal dengan vibrasi dan
visualisasi, Jurnal Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Surabaya, Surabaya.
Ubaedilah. 2016. Analisa Kebutuhan Jenis dan Spesifikasi Pompa Untuk Suplai Air
Bersih di Gedung Kantin Berlantai 3 PT. Astra Daihatsu Motor. Jakarta. Jurnal
Teknik Mesin (JTM). Vol 05. No 3. hh. 119-127.
APPENDIKS
Data yang didapatkan dari praktikum:
1. Variasi sudut bukaan valve (derajat)
2. Flowrate (L/min)
3. Tekanan Suction (kPa)
4. Tekanan Discharge (kPa)
5. Tegangan (volt)
6. Kuat aruts (ampere)
7. Power (watt)
8. Data ada tidaknya gelembung pada pipa dan suara bising pada pompa
Diambil beberapa skala arus titik 7, 11, dan 13. Detail hasil data dilampirkan didalam
laporan sementara praktikum.
● Mencari kecepatan aliran fluida
3
𝐿 𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑄 5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 . 1000𝐿 . 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Contohnya 𝑉𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝐴𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
;𝑉 = 2 = 0. 294𝑚/𝑠
0.000283𝑚
( )−
2
𝑃 𝑃𝑠 𝑣𝑠 𝑃𝑣
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑎 = γ
+ γ
+ 2𝑔 γ
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑎 = ( 101325
9766.71 )
− 2. 55 −
3537.5
9766.71
= 7. 457
LAMPIRAN PRAKTIKUM MODUL POMPA DAN KAVITASI KELOMPOK 2