3, Oktober 2016
Abstrak -- Pada Gedung kantin berlantai 3 di PT Astra Daihatsu Motor, terdapat sistem pemipaan dan
pompa air yang digunakan untuk mensuplai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan
kenyataan di lapangan dimana tidak ada data-data sekunder untuk menentukan spesifikasi pompa
tersebut. Tujuan analisa ini adalah untuk mendapatkan kapasitas pompa yang sesuai dengan sistem
pemipaan yang terpasang di gedung kantin berlantai 3. Dengan menggunakan metode studi lapangan
dan wawancara serta penerapan rumus-rumus yang berhubungan dengan sistem pemipaan dan
mencakup perhitungan pompa. Sistem pemipaan yang dihitung adalah sistem pemipaan dari tangki air
di dasar lantai menuju ke tangki air yang di atas gedung. Dalam menentukan jenis dan spesifikasi
pompa yang akan digunakan pada gedung tersebut meliputi debit air yang dibutuhkan, menentukan
kapasitas komponen–komponen yang akan digunakan seperti diameter pipa, kapasitas tangki air di
lantai dasar dan di atap gedung dan head total pada sistem pemipaan. Berdasarkan hasil perhitungan,
debit air yang dibutuhkan 0,0296874 m3/min dan head total yang terjadi sebesar 15,9438 m. Maka
spesifikasi pompa yang diperlukan adalah 40 x 32A2 – 50,75. Spesifikasi pompa tersebut tidak jauh
berbeda dengan yang sudah diterapkan di lapangan. Pompa tersebut tidak mengalami kavitasi karena
NPSHa (14,119 m) > NPSHr (0,478314 m).
Kata kunci: sistem pemipaan, pompa sentrifugal, aliran fluida, head pompa, spesifikasi pompa
c) Flange
Flange adalah sebuah mekanisme, yang
menyambungkan antar element pemipaan.
Fungsinya flange, agar element tersebut lebih
mudah di bongkar pasang tanpa mengurangi
kegunaan untuk mengalirkan fluida pada pressure
yang tinggi.
d) Valve
Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk
mengatur aliran suatu fluida dengan menutup,
membuka atau menghambat laju aliran fluida,
Gambar 2. Klasifikasi Pompa
contoh katup adalah keran air.
1.4 Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
e) Fitting
Fitting adalah salah satu komponen pemipaan
Pompa Sentrifugal merupakan pompa non
yang memiliki fungsi untuk merubah,
positive displacement yang menggunakan gaya
menyebarkan, membesar atau mengecilkan
sentrifugal untuk menghasilkan head untuk
aliran. Fitting merupakan salah satu pemain
memindahkan zat cair.
utama dalam pemipaan. Fitting bukanlah Nama
untuk individu, melainkan Nama yang digunakan
untuk pengelompokan. Adapun Jenis Fitting
antara lain: Elbow, Cross (Silang), Reducer, Tee,
Cap (Penutup), Elbowlet.
Aliran Laminer
Gambar 1. Fitting Aliran fluida jenis ini akan terjadi apabila
1.2 Pompa kecepatan fluida yang mengalir melalui pipa
rendah, maka gerakan alirannya akan konstan
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk (steady) baik besarnya maupun arahnya pada
memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke sembarang titik. Aliran laminer dapat diketahui
tempat lain dengan cara mengalirkan fluida. dari perhitungan Reynold Number.
Kenaikan tekanan cairan tersebut dibutuhkan
untuk mengatasi hambatan-hambatan selama .V .D
Re
pengaliran. Satu sumber umum mengenai
terminology, definisi, hukum dan standar pompa
adalah Hydraulic Institute Standards dan telah dimana:
disetujui oleh American National Standards Density fluida (kg)
𝑚3
Institute (ANSI) sebagai standar internasional.
V Kecepatan aliran fluida ( 𝑚)
𝑠
1.3 Klasifikasi Pompa D Diameter dalam pipa (m)
Viskositas dinamik ( kg 3)
𝑚𝑠 2
Klasifikasi pompa berdasarkan tipe didefiniskan
oleh Hydraulic Institute. v Viskositas kinematik (𝑚 )
𝑠
Head Dinamis
Head dynamis merupakan head pompa yang
terdiri dari:
Untuk aliran turbulen, besarnya koefisien gesek (f) dan getaran, serta rusaknya pompa merupakan
dapat dihitung dengan persamaan Darcy. Rumus kerugian-kerugian dari timbulnya kavitasi.
ini berlaku atas dasar kerugian head untuk
panjang pipa ratusan meter. 1.7 Net Positive Suction Head (NPSH)
0,0005
ƒ 0,020
D Head isap positif net (NPSH) merupakan ukuran
Dimana: dari head suction terendah yang memungkinkan
D = diameter dalam pipa (𝑚) bagi cairan untuk tidak mengalami kavitasi. Ada
dapat juga dicari melalui Moody Diagram dua macam NPSH, yaitu:
dengan menarik garis harga Re diplotkan
a) Net Positive Suction Head Available (NPSHA)
harga Relative Roughness . NPSHA dapat dirumuskan:
D
ii. Head Loss Minor Pa Pv
h h
Kerugian aliran yang disebabkan oleh adanya sv
s H L
s
gesekan yang terjadi pada komponen
tambahan (asesoris) seperti elbow, katup, dimana:
fitting dan lain sebagainya sepanjang jalur hsv NPSH yang tersedia pada instalasi ( m
perpipaan. Besarnya head loss minor
kolom
Pa air).
tergantung dari koefisien tahanan (f) asesoris Tekanan absolut diatas permukaan cairan
yang digunakan.
V2
H ƒ. pada suction reservoir ( m kolom air).
2.g Pv
Tekanan uap cairan yang dipompa pada
dimana:
ƒ Koefisien kerugian gesek temperatur pemompaan ( m kolom air).
𝑚
V Kecepatan aliran fluida ( 𝑠) hs Head isap statis (m kolom air).
g Percepatan gravitasi (𝑚2)
𝑠
H s Head loss pada pipa isap (m kolom air).
L
3.5 Perhitungan dan Pemilihan Pompa Untuk menghitung head total pompa digunakan
rumus sebagai berikut:
a) Head Total
𝑣2
𝐻𝑡𝑜𝑡 = ℎ𝑎 + 𝛥ℎ𝑝 + ℎ𝑙 +
2g
b) Head Statis Total (Suction Head)
ha = hd + hs
= 17,4 + (-3,5)
= 13,9 m Gambar 9. Diagram Pemilihan Pompa Standar
hp = 0 (Reservoir bawah dan Reservoir (Buku Solarso Pompa & Kompresor hal.52 )
atas tekanan air-nya sama)
Pompa yang terpasang pada sistem
c) Head Loss pemipaan gedung tersebut adalah Pompa
Pada sistem pemipaan di Gedung Kantin berlantai Sentrifugal:
3 Head Loss yang diukur sebagai berikut: Merk: EBARA
1. Head Kerugian Dalam Pipa Kapasitas: 100 Ltr/min
2. Head Kerugian Pembesaran & Power: 3HP / 50Hz / 3Phase / 2870Rpm / 380
Pengecilan Pipa V
3. Head Kerugian Pada Belokan Head: 30 m
4. Head Kerugian Pada Percabangan Tee
Head Kerugian Pada Valve (Gate, Check) Jumlah pompa yang terpasang pada sistem
5. Head Kerugian Pada Strainer total ada 2 unit (1 pompa utama, dan yang 1
pompa cadangan).
Berrdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan
maka Head Total yang terjadi: e) Perhitungan NPSH
𝑣2 NPSH dihitung untuk mengetahui kinerja pompa
𝐻𝑡𝑜𝑡 = ℎ𝑎 + 𝛥ℎ𝑝 + ℎ𝑙 +
2g untuk problem kavitasi. Syarat kerja Pompa tidak
0,3772 mengalami kavitasi adalah NPSH yang tersedia
𝐻𝑡𝑜𝑡 = 13,9 + 0 + 2,036539 + > NPSH yang diperlukan.
2 𝑥 9,81 Hsv (NPSH yang tersedia)
= 15,9438 𝑚 Pa 𝑃𝑣
Hsv = + − ℎ𝑠 − ℎ𝑙𝑠
𝛾 𝛾
d) Pemilihan Pompa dimana:
diketahui: Hsv : NPSH yang tersedia (m)
Q = 0,00049479 m3/s = 0,0296874 m3/min Pa : Tekanan pada permukaan cairan (1 atm =
Htot = 15,9438 m 10332,274 kgf/m²)
Pv : Tekanan uap jenuh (25oC = 322,85 kgf/m²)
Berdasarkan Diagram Pemilihan Pompa Y : Berat jenis air (1000 kgf/m³)
Standard maka didapat Pompa dengan spesifikasi hs : Head isap statis ( -3,5 m)
seperti ditunjukkan pada Gambar 9. Pompa yang hls : Kerugian head dalam pipa isap (0,03653
dipilih adalah: 40 x 32A2 – 5 0,75. Arti dari kode m)
tersebut adalah: 10332,275 kgf/𝑚2 322,85 𝑘𝑔𝑓/𝑚2
40 = Diameter isap (40 mm) Hsv = +
32 = Diameter buang (32 mm) 1000 𝑘𝑔𝑓/𝑚3 1000 𝑘𝑔𝑓/𝑚3
A = Type rumah − (−3,5) 𝑚 − 0,03653 𝑚
= 14,119 m
Jumlah katub = 2, katubnya 2 dan 3000rpm
5 = Frekuensi (50 Hz)
Hsvn ( NPSH yang diperlukan)
Daya motor = 0,75 kW (= 1,0058 HP) Hsvn = σ x Hn
4.2 Saran