Anda di halaman 1dari 29

Petunjuk Praktikum Kompresor

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


kompresor adalah peralatan mekanis yang berfungsi untuk memampatkan gas
sehingga tekanan gas menjadi naik dengan cara mengubah energi mekanik penggerak
menjadi energi aliran. Inlet pressure pada kompresor bisa berbagai macam mulai dari
tekanan vacum hingga tekanan tinggi yang positif dan tekanan pada discharge juga
bervariasi mulai dari tekanan atmosfir hingga ribuan Psi diatas atmosfir. Variasi tekanan
ini tentunya bergantung dengan tipe atau konfigurasi kompresor. Fluida kompresor
dapat berupa berbagai fluida kompresible, gas, maupun uap.
Pada dasarnya kompresor dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu positif
displacement compresor dan rotodynamic (centrifugal) compressor. Pada praktikum ini,
materi yang akan dibahas hanya mengenai kompresor sentrifugal.Kompresor sentrifugal
banyak digunakan pada industri besar, misal pada pabrik separasi udara untuk membuat
hasil gas akhir yang bersih, dll. Keunggulan kompresor sentrifugal antara lain: alirannya
yang kontinyu, getarannya kecil, kapasitas lebih besar dibandingkan
reciprocating,tekananya dapat ditingkatkan.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Prktikum


Adapun tujuan pelaksanaan praktikum antara lain:
a. Mengetahui klasifikasi kompresor
b. Mengetahui komponen-komponen kompresor centrifugal
c. Mengetahui cara kerja kompresor centrifugal
d. Mampu mengoperasikan kompresor sentrifugal
e. Mampu menghitung unjuk kerja kompresor sentrifugal
f. Mengetahui dan mampu mengatasi trouble shooting pada kompresor
sentrifugal.

1.3 Syarat Mengikuti Praktikum


Adapun yang perlu diperhatikan sebagai syarat untuk mengikuti praktikum,
yaitu:
a. Mengambil mata kuliah Teori & Praktek kompresor
b. Mengenakan baju bengkel saat mengikuti praktikum
c. Anggota kelompok lengkap saat mengikuti petunjuk maupun pelaksanaan
praktikum
d. Kehadiran maksimal 10 menit sebelum waktu praktikum dimulai
e. Menjaga kebersihan sebelum dan sesudah praktikum.
f. Mematuhi tata tertib laboratorium

1.4 Sistematika Penulisan


Laporan praktikum ini disusun secara sistematis dan terbagi dalam beberapa bab
dengan rincian sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan, syarat mengikuti praktikum, dan
sistematika penulisan.

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

BAB II Dasar Teori


Bab ini menjelaskan tentang pengertian kompresor, klasifikasi
kompresor, persamaan kontinuitas, persamaan gas ideal, reynold number,
pengukuran tekanan statis, head total kompresor, pengukuran mass flow rate,
dan kapasitas, daya fluida aktual, daya masukan kompresor, serta effisiensi
overall.
BAB III Metodologi Praktikum
Pada bab ini berisi tentang penjelasan instalasi kompresor yang diuji,
komponen-komponen, alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data dan
data pengujian praktikum kompresor sentrifugal.

BAB IV Perhitungan Unjuk Kerja


Dalam bab ini membahas tentang perhitungan tekanan di titik
downstream, perhitungan massa jenis saluran downstream, perhitungn kecepatan
fluida sebelum orifice, perhitungn reynold number, perhitungan head total
kompresor sentrifugal, perhitungan kapasitas aktual, perhitungan daya fluida
aktual, perhitungan daya masuk kompresor, serta perhitungan effisiensi overall.

BAB V Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian kompresor


Kompresor adalah suatu peralatan atau alat yang menerima energi atau kerja
dari luar (berupa daya poros), dengan tujuan digunakan untuk menaikan suatu tekanan
fluida (udara/gas). Inlet pressure dapat berbagai harga, mulai tekanan vakum hingga
tekanan positif yang tinggi. Sedangkan tekanan discharge dapat berfariasi mulai tekanan
atmosfir hingga ribuan psi diatas atmosfir. Variasi tekanan inlet dan discharge ini
tentunya sesuai dengan type atau konfigurasi kompresor. Fluida dapat berupa berbagai
fluida kompresibel, gas atau uap.

2.2. Klasifikasi Kompresor


Kompresor menurut prinsip kerjanya dapat digolongkan dalam 2 kelompok
dasar yaitu:
2.2.1 Positive Displacement Compressor Bekerja atas dasar pembesaran & pengecilan ruang kerja.
Di dalam kelompok ini, fluida kerja dihisap pada tekanan rendah atas dasar
pembesaran ruang kerja dan dimampatkan ke tekanan tinggi atas dasar pengecilan ruang
kerja. Jadi dalam siklus kerja akan terjadi pembesaran volume ruang kerja yang
berkaitan dengan penghisapan dan pengecilan volume ruang kerja yang berkaitan
dengan pemampatan. Berdasarkan perubahan volume ruang kerja kompresor ini dapat
digolongkan menjadi :
a). Reciprocating Compressor (Kompresor Torak)
Ruang kerja dari kompresor ini berupa ruang silinder yang dibatasi oleh dinding
silinder dan penampang torak, dimana perubahan volume ruang kerja diakibatkan oleh
gerakan bolak-balik translasi dari torak.

Gambar 2.1 Reciprocating Compressor

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

b). Rotary Compressor (Kompresor Rotari)


Ruang kerja dari kompresor ini adalah ruang bilah-bilah sudu dengan casing, dimana
perubahan volume ruang kerja diakibatkan bilah-bilah sudu yang berputar tidak
konsentris relative terhadap casing. Pada Rotary compressor ini dibagi menjadi: Lobe
type, Screw type, dan Vane type. Kompresor tersebut.dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Lobe Compressor

Gambar Screw Compressor

Gambar 2.3 Sliding Vane Compressor

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Gambar 2.4 Screw Compressor


2.2.2. Rotodynamic (Centrifugal) Compressor Fluida dialirkan dalam rotor sesuai bentuk kelengkungan sudu
Untuk kompresor rotodynamics, fluida kerja secara kontinu dialirkan dalam
rotor yang berputar dengan arah aliran yang idealnya akan mengikuti bentuk
kelengkungan sudu rotor. Selama proses pengaliran fluida di dalam rotor ini akan terjadi
efek aerodinamis oleh rotor ke fluida kerja sedemikian sehingga daya yang diberikan
melalui poros rotor akan dikonversikan menjadi energi fluida berupa kenaikan total
head fluida. Sebagian dari jumlah total head yang diterima fluida di dalam rotor ini
berupa head dinamis yang berkaitan dengan energi kecepatan fluida dan sebagian lagi
berupa head statis yang berkaitan dengan energi tekanan fluida.
Berdasar dari tipe / konstruksi kompresor, kompresor sentrifugal dapat
dibedakan menjadi
a). Kompresor Centrifugal Tipe Radial masuk aksial keluar radial
dalam arah radial. Perangkat lanjutan untuk kompresor tipe ini adalah rumah
keong (volute chamber).Untuk kompresor tipe ini, aliran fluida di dalam rotor diarahkan
secara radial. Jadi kelengkungan sudu akan menuntun aliran fluida secara aerodinamis
efek aerodinamis oleh rotor ke fluida menyembakan daya yg diberikan
dari poros rotor dikonversi menjadi energi fluidan berupa kenaikan kapasitas

head dinamis : berkaitan dgn energi kecepatan fluida


head statis : berkaitan dgn tekanan fluida

Gambar 2.5 Centrifugal Compressor

Untuk mencapai tujuan tersebut


maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah
Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS
sebagai berikut:
1. Melakukan pengujian dan
pengambilan data.
2. Menghitung kapasitas,
Petunjuk Praktikum Kompresor

b). Kompresor Sentrifugal Tipe Aksial searah dengan poros rotor


Pada kompresor ini, aliran di dalam rotor diarahkan secara axial. Jadi
kelengkungan akan menuntun aliran fluida secara aerodinamis dalam arah axial ( sejajar
poros rotor). Perangkat lanjutan untuk kompresor tipe ini berupa rangkaian sudu-sudu
stator.

Gambar 2.6 Axial Compressor

Sedangkan menurut kenaikan tekanannya, kompresor sentrifugal


dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a). Fan
Fan dipakai bilamana tekanan rendah dan pengaliran volume yang agak besar.
Fan ini beroperasi pada kecepatan spesifik yang rendah, rumah dan impellernya dibuat
dari lembaran-lembaran baja.
Menurut bentuk sudunya, fan centrifugal dibedakan menjadi enam (6) kategori:
AF (Airfoil), BC (Backward curved), BI (Backward inclined), RT (Radial-tip), FC
(Forward curved), dan RB (Radial blade). Gambar 3 menunjukan enam macam sudu
yang biasa digunakan dalam fan centrifugal

Gambar 2.7 Enam tipe sudu yang sering digunakan

Pada umumnya impeller yang digunakan dalam sentrifugal fan dapat


diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Forward curved blades (2 > 90)
2. Radial curved blades (2 = 90)
3. Backward curved blades (2 < 90)

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

b). Blower tekanan > fan


Blower adalah mesin yang memampatkan udara atau gas oleh gaya sentrifugal
pada tekanan akhir yang tidak melebihi 35 psig ( menurut definisi Compressed Air
Institute). Sehingga dapat diartikan blower ini menghasilakan tekanan yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan fan. Blower biasa dipakai pada keadaan khusus dan diberi
dengan nama lain. Sebagai contoh untuk keperluan gas, blower dipakai untuk
mengeluarkan gas dari dalam oven kokas, ini disebut dengan exhauster.

Gambar 2.8 Centrifugal Blower


c). Kompresor
Kompresor sentrifugal adalah mesin yang dipakai untuk memampatkan udara /
gas ke tekanan akhir diatas 35 psig dan menyatakan bahwa kompresor yang demikian
selalu didinginkan dengan air.

Gambar 2.9 Centrifugal Blower

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

2.3. Persamaan kontinunitas

1 2

T1 T2
P1 P2

ρ1 ρ2
V1 V2

Gambar 2.10 Control Volume Hukum Kekekalan Massa

Persamaan dasar:

0=   d  + CS V .dA
 t CV
… (2.1)

Asumsi :
1. Steady flow
2. Uniform flow at each section
Maka :
  
0 = − 1V1 A1 +  2V2 A2 
Karena A1 = A2, maka:
ρ1 V1 = ρ2 V2 = m
 1=  2= m
m  … (2.2)

Dimana:
m = Mass flow rate (Kg /s)
ρ1 = Massa jenis udara inlet (Kg/m3)
ρ2 = Massa jenis udara outlet (Kg/m3)
V1 = Kecepatan inlet (m/s)
V2 = Kecepatan outlet (m/s)

2.4. Persamaan Gas Ideal Digunakan untuk mencari rho


Hukum Boyle menyatakan bahwa tekanan absolute gas ideal pada
temperatur yang konstan adalah berbanding terbalik dengan volumenya atau p =C1
Persamaan dari rumus diatas adalah:
2 p
= 1 … (2.3)
1 p2

Hukum Charles menyatakan bahwa tekanan absolute gas ideal atau gas
sempurna pada volume konstan adalah berbanding langsung dengan temperature
absolutenya.

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Persamaan rumusnya adalah:


1 T1
= ... (2.4)
 2 T2
Hukum Gay Lussac’s menyatakan bahwa pada volume yang tetap,
perbandingan tekanan sama dengan perbandingan temperature.
p1 T1
= ... (2.5)
p 2 T2
Ketiga hubungan ini dapat digabung menjadi satu persamaan gas ideal:
p11 p 2  2
= …(2.6)
T1 T2
Atau:
p. = m.R.T …(2.7)

Bila dibagi dengan massa maka persamaan karakteristiknya menjadi:


p.v = R.T … (2.8)
Atau
p
1 = … (2.9)
R.T
Diberikan:
p =  2 .g.h … (2.10)

Dimana:
ρ1 = Massa jenis gas (Kg/m3)
ρ2 = Massa jenis air (Kg/m3)
p = Tekanan absolut (Pa)
1
 = ( ) volume spesifik (m3 /Kg)

= Volume (m3)
m = Bobot gas (Kg)
R = konstanta gas (N.m/Kg K).
T = Temperatur absolute (K)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Perbedaan ketinggian pada pressure taps (m)

2.5. Bilangan Reynold Number


Bilangan Reynold number adalah bilangan untuk menentukan jenis aliran suatu
fluida, apakah aliran termasuk dalam jenis aliran laminar atau turbulent. Jika Re < 2000,
maka aliran fluida termasuk dalam jenis aliran laminar, dan jika harga Re > 4000, maka
jenis aliran termasuk jenis aliran turbulent. Dan jika aliran terletak pada harga 2300,
maka jenis aliran fluida termasuk dalam aliran transisi.
VD
Re = ρ … (2.11) Re < 2000 = laminar
 Re > 4000 = turbulent
Re = 2300 (aliran transisi)
Karena:
υ = μ/ρ, maka :

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

VD
Re = … (2.12)
v
Dimana:
Re = Reynold number
ρ = Massa jenis udara (Kg/m3)
= Kecepatan fluida (m/s)
υ = Viskositas kinematis (m2/s)

2.6. Pengukuran Tekanan Statis


Tekanan statis adalah tekanan yang diukur oleh alat ukur yang bergerak
bersama-sama aliran dengan kecepatan yang sama. Persamaan dari tekanan statis
merupakan persamaan yang digunakan pada persamaan Bernoulli yaitu:
p V2
+ g .z + = kons tan sebelum salah satu U-tube di lepas... (2.13)
 2g

Cara pengukuran yang praktis dapat menggunakan pressure tap seperti yang dilakukan
pada gambar dibawah ini :

Mencari tekanan upstream : dibuka yg downstream


dan sebaliknya.

Gambar 2.11 Pengukuran Tekanan Statis

Besarnya tekanan statis dapat dicari dengan menggunakan persamaan:

pst = patm + ρ.g.h sesudah salah satu U-tube dilepas … (2.14)

Dimana:
pst = Tekanan statis (Pa)
patm = Tekanan atmosfir (1 atm)
ρ = massa jenis minyak (Kg/m3) red oil : 0,8
g = Gaya grafitasi (m/s2)
h = Perbedaan ketinggian pada pressure taps (m)

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

2.7. Tekanan Total Kompresor


Untuk mendapatkan tekanan total dari pengujian kompresor sentrifugal,
maka harus dilakukan pengukuran tekanan dan temperature pada daerah upstream dan
downstream kompresor

Gambar 2.12 Manometer taps pada upstream dan downstream

Hukum pertama thermodinamika: Digunakan karena adanya perpndahan massa.


. .  V
2
 dE cv .  V2  .
Qcv + m1  h1 + 1 + gz1  = + m 2  h2 + 2 + gz 2  + W cv …(2.15)
 2  dt  2 
Asumsi:
1. Steady flow
2. Incompressible flow
. . .
3. m1 = m 2 = m
.
4. Adiabatis, Q = 0 Karena tidak ada perpindahan panas yg terjadi
5. z1 = z 2
Dengan h = U+ P.v , maka persamaan menjadi: v = 1/rho

.  p V2  .  p V2  .
mU 1 + 1 + 1  = mU 2 + 2 + 2  + W cv … (2.16)
  2    2 
m .
Dengan asumsi U1 = U 2 dan persamaan diatas dibagi dengan m , maka persamaan
menjadi: U = energi dalam
 p1 V12   p 2 V22 
 + = + +w
 2    2 

Dan persamaan untuk kerja dari kompresor:


p V2   p V 
2

− w =  2 + 2  −  1 + 2 
  2   2 
Atau,
 p 2 − p1   V22 − V12 
− w =   +  
    2 
x2

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Kemudian persamaan diatas dikalikan dengan  untuk mendapatkan tekanan total,dan


persamaan diatas menjadi:
1
ptotal = − w. = p 2 − p1 +  (V22 − V12 ) … (2.17)
2
Karena p2-p1 adalah perbedaan tekanan di saluran upstream dan downstream, maka
persamaan diatas menjadi:
1
( )
ptotal = − w. =  air .g. X +  udara V22 − V12
2
... (2.18)
Harga negatif (-) menunjukkan bahwa kompresor membutuhkan kerja.
Dimana:
ptotal = Tekanan total kompresor (Pa)
air = Massa jenis air (997 kg/m3)
g = Gaya gravitasi (m/s2)
X = Perbedaan ketinggian pada pressure taps (m)
udara = Massa jenis udara (kg/m3)
V2 = Kecepatan aliran fluida di sisi downstream (m/s)
Type text here
V1 = Kecepatan aliran fluida di sisi upstream (m/s)

2.8. Pengukuran Mass Flow Rate dan Kapasitas


2.8.1. Pengukuran Mass Rlow Rate
Orifice plate adalah sebuah plat tipis yang diklem diantara pinggiran pipa. Alat ini
berguna untuk menghitung kecepatan fluida yang mengalir melaluinya. Keuntungan
menggunakan Orifice plate selain biayanya murah yaitu mudah dalam hal membuat atau
menggantinya. Tetapi kerugian utama dari orifice adalah kapasitasnya yang terbatas dan
head loss yang hilang juga semakin membesar.

D3 A3 Dt = D4 A4 Ds

Sesudah orifice
Sebelum orifice
Gambar 2.13 Ukuran dan lokasi tekanan dari Orifice

Tempat pressure taps untuk orifice diletakkan pada beberapa tempat, seperti pada
gambar 2.12. Teori dari flow rate dijelaskan dengan perbedaan tekanan antara bagian 3
dan 4 dengan menggunakan hukum kontinuitas dan hukum Bernoulli. Kemudian faktor
koreksi empiris digunakan untuk menjelaskan flow rate aktual.
Persamaan dasar:

t cv
0= d +  V .d A ... (2.19)
cs


Karena = 0, maka persaman diatas menjadi:
t

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

 V .d A = 0
CS
... (2.20)
Atau
p3 V32 p V2
+ + gZ 3 = 4 + 4 + gZ 4 ... (2.21)
3 2 4 2
Asumsi:
1. Steady flow
2. Incompressible flow
3. Flow along a streamline
4. No friction
5. Uniform velocity at sections 3 and 4
6. No streamline curvature at sections 3 and 4, so pressure is uniform across those
sections.
7. Z3=Z4

Kemudian dari persaman Bernoulli:


V42    V3  
2

p3 − p 4 = (V − V ) =
2 2
1 −   
2   V4  
4 3
2
 
Dan dari persamaan kontinuitas:
0 = (−  3 V3 A3 ) + (  4 V4 A4 )

Dengan asumsi incompressible, ρ1=ρ2=ρ, maka:


2 2
 V3   A4 
V3 A3 = V4 A4 sehingga   =  
 V4   A3 

Kemudian disubstitusikan ke persamaan Bernoulli:


 2   A4  
2

p3 − p 4 = V4 1 −    … (2.22)
2   A3  

Penyelesaian untuk kecepatan pada bagian setelah orifice adalah:


2( p3 − p 4 )
V4 = … (2.23)
  A 2 
 1 −  4  
  A3  

Dimana:
V4 = kecepatan setelah orifice (m/s)
ρ = berat jenis udara (kg/m3)
p3-p4 = perbedaan tekanan pada sebelum dan sesudah orifice (Pa)
A4 = luasan pipa utama (m2)
A3 = luasan pipa utama (m2)
Dan dengan menggunakan kecepatan V4, aliran massa teoritis dapat dicari. Maka
persamaan tersebut menjadi:

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

2( p3 − p 4 )
mteoritis= 4. V4. A4= 

 1 − ( A3 / At )2 A
4 ... (2.24)

Atau
A4
2. .( p3 − p 4 )
.
m teoritis = ... (2.25)
2
A 
1 −  4 
 A3 

Dengan menggunakan Orifice meter laju aliran massa yang sebenarnya dapat
dinyatakan :
C. At
2. .( p3 − p 4 )
.
m act = …(2.26)
2
At = A4 A 
1 −  t 
Dt = D4  A3  D4
2 4
D A  D 
Dengan  = t ,  t  =  t  =  4 , maka
D3  A3   Dl 
C. At
2. ( p3 − p 4 )
.
m act = ... (1.27)
1−  4
Untuk koefisien aliran (K):
C
K= ... (2.28)
1−  4
Maka persamaan laju aliran massa aktual menjadi:
m act = K . At 2. ( p3 − p4 )
.
... (2.29)
Dimana:
m act = Massa persatuan waktu (Kg/s)
K = Flow coefesien
ρ = Massa jenis udara (Kg/m3)
p3 – p4= Perbedaan tekanan sebelum dan sesudah orifice (Pa)
At = Luasan orifice (m2) = A4
β = Perbandingan Dt/D4 Diameter orifice D3 : diameter sebelum orifice
Diberikan: D4 : setelah orifice / variasi
p3 − p 4 =  .g.h
Dimana:
ρ = Berat jenis minyak (Kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Perbedaan ketinggian cairan pada pressure taps orifice (m)

Hubungan antara koefesien discharge (K) dan perbandingan antara Dt/Dl, dan
bilangan Reynold dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Gambar 2.14 Grafik Hubungan antara K dengan angka Reynold

2.8.2. Perhitungan kapasitas


Kapasitas persatuan waktu dapat dicari dengan menggunakan persamaan massa
persatuan waktu actual, yaitu:
m act = K . At 2. ( p3 − p4 )
.

Diberikan:
.
m =  .Q ... (2.30)
Sehingga:
.
m
Q=

 ) diatas menjadi:
Maka persamaan laju aliran massa persatuan waktu ( m
K . At 2. ( p3 − p 4 )
Q= … (2.31)

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

2.9. Daya fluida aktual


Daya fluida aktual adalah daya keluaran dari fluida yaitu perkalian kapasitas
yang diberikan dalam m3 per detik (Q) dengan tekanan total kompresor dalam Newton
per m2 (Ptotal)

Daya fluida aktual:


Pwo = Q x ptotal ...(2.32)
Dimana:
Pwo = Daya fluida aktual (Watt)
Q = Kapasitas (m3/s) ACTUAL
ptotal = Tekanan total kompresor (Pa)

2.10. Daya Masukan kompresor


Besarnya daya msukan kompresor yang digunakan dapat dicari dengan
menggunakan beda potensial serta kuat arus yang masuk :
P = V.I cos φ …(2.33)
Dimana:
P = Daya masukan kompresor
V = Tegangan motor listrik (Volt)
I = Kuat arus (A)
Cos φ = 0.7

2.11. Efisiensi Overall (η)


Efisiensi overall adalah perbandingan daya fluida aktual (Pwo) dengan daya
masukan kompresor (P). Dimana daya fluida aktual adalah perkalian kapasitas dengan
tekanan total kompresor. Sedangkan daya masukan kompresor merupakan daya yang
diberikan pada centrifugal fan untuk penggerak mula.
Pwo
 ov = …(2.34)
P
QxPtotal
=
V I cos 

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. InstalasiPengujian
Instalasipengujiandarikompresorsentrifugaldapatdilihatpadagambarberikut:

(a)

(b)

Gambar 3.1(a) dan (b) InstalasiKompresorSentrifugal

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Keterangan:
1 = Kompresorsentrifugal
2 = Saluranupstream
3 = Salurandownstream
4 = Manometer taps pada downstream dan upstream
5 = Pressure taps pada orifice
6 = Pressure tranducer di sisi upstream
7 = Pressure tranducer di sisi downstream
8 = Termometer upstream
9 = Termometer downstream
10 = Pressure tranducersebelum orifice
11 = Pressure tranducersesudah orifice
12 = Electrical control box, terdiriatas:
12.1 CAM switch
12.2 MCB switch
12.3 Inverter
12.4 Temperatur display
13 = Tranducer control box

3.2 Prosedur Pengujian


3.2.1 Sebelum Pengujian
Sebelum langkah pengujian kompresor sentrifugal, maka perlu dilakukan
persiapan antara lain :
1. Pastikan kompresor dapat dioperasikan dengan baik
2. Kondisi instalasi
Sambungan instalasi harus benar-benar dalam keadaan baik, tidak boleh ada
kebocoran pada sambungan instalasi
3. Kondisi kabel-kabel listrik
Periksa apakah kabel listrik sudah terpasang dengan baik dan periksa kondisi
alat ukur voltase dan kuat arus listrik serta pastikan alat ukur dapat bekerja
dengan baik
4. Kondisi alat ukur
Pastikan kondisi alat ukur yaitu pressure tranducer, pressure taps, thermometer
dapat bekerja dengan baik dan pastikan tidak ada kebocoran pada lat ukur
tersebut.

3.2.2 Pengoperasian Kompresor


Langkah-langkah pengoperasian praktikum kompresor sentrifugal sebagai
berikut :
1. Hubungkan kabel utama kompresor dengan sumber listrik 220 volt
2. Naikkan tuas Main Switch (MCB) pada posisi ON

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Gambar 3.2MCB posisi ON

3. Naikkan tuas CAM Switch pada posisi ON

Gambar 3.3 CAM Switch pada posisi ON

4. Tekan tombol kiri atas inverter, pada indikator inverter akan muncul 5.00 yang
berarti frekuensi supply listri 5 Hz
5. Tekan tombol kanan atas pada inverter untuk menaikkan putaran kompresor
hingga mencapai 40 Hz kemudian tunggu beberapa saat hingga kondisi stabil.

Gambar 3.4 Inverter

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

6. Catat data-data yang diperlukan


7. Variasikan penutup saluran downstream kompresor mulai dari fully close
(diameter tutup 0 cm) hingga fully open ( 8 cm )
8. Lakukan pengambilan data setiap kali penutupan saluran downstream
digantikan.

3.2.3 Data-Data yang Diperlukan Dalam Pengujian Kompresor Sentrifugal


Adapaun data-data yang perlu dicatat dalam pengujian kompresor sentrifugal
antara lain:
1. Tekanan statis upstream dan tekanan statis downstream kompresor sentrifugal
dengan melihat selisih keinggian cairan pada manometer downstream dan
upstream (X).

Saluran Downsteram Saluran Upsteram

Gambar 3.5 Wall Pressure Tap U-tube Manometer (X)

2. Tekanan statis sebelum dan sesudah orifice dengan melihat selisih ketinggian
cairan pada manometer U-tube (Y).

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Gambar 3.6 Wall Pressure Tap U-tube Manometer (Y)

3. Temperatur upstream dan downstream kompresor sentrifugal serta temperatur


sebelum dan sesudah orifice. Untuk melihat temperatur pada bagian upstream
maka naikkan kedua tuas ke atas sedangkan untuk melihat temperatur
downstream turunkan kedua tuas ke bawah.

Gambar 3.7 Termocouple Digital

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

4. Beda potensial dan kuat arus listrik masuk kompresor sentrifugal mengunakan
Volt meter dan Ampere meter.

Gambar 3.8 Volt meter dan Ampere meter

5. Diameter pipa upstream (Dus) dan downstream (Dds) menggunakan mistar.

3.2.4 Pengujian Menggunakan Program Software


Pengujian dengan program komputer atau software penunjang percobaan
praktikum antara lain :
1. Nyalakan komputer laboratorium kompresor
2. Hidupkan kotak perangkat praktikum yang berfungsi sebagai pengatur tranduser
(TCB)
3. Posisikan tuas switch upstream (Us) hingga mengarah ke atas (ON)
4. Posisikan tuas switch downstream (Ds) hingga mengarah ke atas juga.

D3 : diameter throat/d dala


D4 : setelah orifice

Gambar 3.9 Pressure Tranduser

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

5. Double klik icon pada layar monitor software ”centrifugal”. Selanjutnya akan
muncul gambar sebagai berikut.

Gambar 3.10 Jendela Utama Software Compressor

Keterangan:

➢ Tombol Open digunakan untuk membuka file data pengujian.


➢ Tombol Save digunakan untuk menyimpan data pengujian.
➢ Tombol Print digunakan untuk mencetak data pengujian.
➢ Tombol Run digunakan untuk melakukan pembacaan data pengukuran.
➢ TombolNew Capture digunakan untuk memulai pengambilan data baru
atau pengambilan data dengan frekuensi berbeda.
➢ Tombol Configuration digunakan untuk menentukan setting kompresor.
➢ Tombol Capture digunakan untuk menyimpan grafik dalam bentuk file
image.
➢ Tab Grafik digunakan untuk melihat data dalam bentuk grafik.
➢ Tab Tables digunakan untuk melihat data dalam bentuk tabel.
➢ Pilihan Grafik digunakan untuk memilih fungsi grafik.
➢ Tombol Rekam Data digunakan untuk merekam data setelah yakin bahwa
bacaan pada input data mulai stabil.

6. Langkah Setting KonfigurasiKompresor


Setting konfigurasi kompresor dilakukan setiap kali akandilakukan pembacaan
data. Urutan langkah-langkah untuk melakukan setting konfigurasiantara lain:
➢ Klik Tombol Configuration di toolbar, atauklik File kemudian pilih
Configuration. Kemudian akan muncul form seperti gambar dibawah ini

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

Gambar 3.11 Konfigurasi Compressor Centrifugal

➢ Lakukan setting konfigurasi kompresor yang meliputi:


1. Setting diameter pipa, digunakan untuk menentukan pipa upstream , pipa
downstream dan orifice. Besar diameter pipa upstream yang digunakan
adalah 10,3 cm , dimeter pipa downstream 8 cm dan besar diameter orifice
4 cm.
2. Setting arah putaran kompresor.
3. Setting temperature ruangan.
4. Setting Frekuensi putaran kompresor, diameter penutuppipa downstream (
bervariasi dari 0-8 cm ) dan diameter penutuppipa upstream.
➢ Untuk menyimpan setting konfigurasi klik tombol simpan, untuk
membatalkan dan kembali kekonfigurasi awal klik batal, dan untuk
menutup form klik tombol tutup.

7. Pembacaan Data Percobaan


Pembacaan data dilakukan setelah setting kofigurasi kompresor selesai
dilakukan.Langkah-langkah untuk melakukan pembacaan data antar lain:

➢ Klik tombol Run kemudian klik Continues. Kemudian akan muncul form
setting seperti gambar berikut:

Gambar 3.12 Setting Parameter

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

➢ Lakukan setting kompresor yang meliputi:


1. Setting frekuensi kompresor.
2. Setting diameter lubang kompresor. Besar diameter lubang upstream
kompresor adalah 10,3 cm dan besar diameter lubang downstream
bervariasi mulai dari 0 cm sampai 8 cm.
3. Setting tegangan input kompresor dan kuat arus masuk kompresor.
➢ Klick Ok.

8. Menampilkan Grafik
Untuk menampilkan grafik, tunggu sampai data pada input monitor stabil
kemudian tekan tombol rekam data dan akan muncul tampilan grafik seperti di
bawah ini:

Gambar 3.13 Form Rekam Data

9. Pengambilan Data Baru


Untuk pengambilan data baru klick Ok terlebih dahulu

Gambar 3.14 Konfirmasi Pengambilan Data

Kemudian ulangi langkah-langkah setting konfigurasi kompresor sampai


langkah untuk menampilkan grafik diatas. Variasikan lubang downstream mulai

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

dari diameter 0 cm sampai 8 cm dan setelah pengambilan data selesai, maka


akan muncul tampilan grafik sebagai berikut:

Gambar 3.15 Hasil Grafik Software

10. Setelah pengambilan data selesai maka kompresor bisa dimatikan.

3.2.5 Penghentian Operasi Kompresor


Urutan langkah penghentian operasi kompresor sama pentingnya dengan
langkah-langkah start dipandang dari segi umur kompresor.Adapun urutan langkah
penghentian operasi antara lain:
➢ Turunkan frekuensi sampai mencapai 10.00 Hz.
➢ Tekan tombol kiri bawah pada inverter sampai frekuensi mencapai 5.00 Hz.
➢ Tunggu 30 detik sebelum menurunkan tuas switch MCB dan CAM
switch.
➢ Lepas hubungan kabel utama dengan sumber listrik.

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

3.3 Data Hasil Pengujian Kompresor Sentrifugal


Kemudian data hasil pengujian dapat ditulis pada tabel berikut:

Tabel3.1 Data HasilPercobaan


PENGATUR
LAJU
ALIRAN
Percobaan Diameter V I T (oC) Hds X y Hus
Ke- Ds (cm) (Volt) (Amp) Us Ds (cm) (cm) (cm) (cm)
1 8

2 6

3 4

4 3

5 2
6 0

Keterangan:
➢ V = Beda Potensial
➢ I = Kua tArus
➢ Tus = Temperatur di titik upstream
➢ TDS = Temperatur di titik downstream
➢ Hds = Beda ketinggian permukaan red oil pada manometer
taps di titik
downstream saluran u tube manometer pada upstream di cabut
➢ X = Beda ketinggian permukaan red oil pada manometer taps di
titik
downstream dan upstream
➢ Y = Beda ketinggian permukaan red oil pada manometer taps di
titik
sesudah dan sebelum orifice
➢ Hus = Beda ketinggian permukaan red oil pada manometer
taps di titik
upstream saluran u tube manometer pada downstream di cabut

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

DAFTAR PUSTAKA

1. Bleir, Frank P.”Fan Handbook”, McGraw-Hill: New York, 1998.


2. Church h, Austin,”Centrifugal Pump And Blower”, Erlangga:Jakarta, 1994.
3. Dietzel, Fritz,”TurbinPompadanKompresor”, Erlangga:Jakarta, 1996.
4. Esposito, Anthony,”Fluid Power With Applications”, Engel Wood
Cliffs:Prentice-Hall,2003.
5. Fox and McDonald,”Introduction to fluid mechanics fourth edition”,John
Willey and sons:New York,1994.
6. Frank M. White,”Mekanika Fluida”,Erlangga:1986
7. IrSoetedjo,”Fluid Flow”, Angkasa: Bandung, 1982.
8. Kinsky, Roger,”Introductory Thermodynamic and Fluid Mechanics”,McGraw-
Hill Book Company Australia Pty Limited:Australia,2000.
9. Matley, Jay,”Fluid Mover Pumps, Compressor, Fans and Blower”,McGraw-
Hill:New York, 1979.
10. Sularso dan TaharaHaruo,”Pompa dan KompresorPemilihan, Pemakaian dan
Pemeliharaan”,Pradnya Paramita:Jakarta,1983.
11. Steeter, L Victor,”Mekanika Fluida”, Erlangga:Jakarta,1985.
12. Van Wylen, Gordon J. And Sonntag, Richard E, ”Fundamentals of
Thermodynamics third edition”,John Willey and sons:New York,
1985.
13. Wood, Bernand D,”Penerapan Termodinamika”, Erlangga:Jakarta,1982.
14.Zuhal,”Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta,2000

rho : P/RT
R dianggap constan

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS


Petunjuk Praktikum Kompresor

STANDART OPERATIONAL PROSEDURE (SOP)


PRAKTIKUM KOMPRESOR

1. Mengambil Mata Kuliah Teori & Praktek Kompresor


2. Mengikuti Perkuliahan Beserta Penjelasan Praktikum
3. Pembagian Kelompok
4. Melakukan Pelaksanaan Praktikum
a. Pinjam Peralatan
b. Membersihkan Peralatan dan Ruangan Sebelum Praktikum
c. Melakukan Pengambilan Data
d. Membersihakan Peralatan dan Ruangan Setelah Praktikum
e. Pengembalian Peralatan
f. Membuat Laporan
g. Asistensi
5. Waktu Pelaksanaan Praktikum dan Asistensi Hingga Selesai Adalah
5 Minggu, dengan rincian :
a. 1 Minggu Praktikum
b. 1 Minggu Asistensi Data dan Pengujian Ulang Apabila Terjadi
kesalahan Data
c. 3 Minggu Terakhir Asistensi Laporan.

Prodi D4 TRKE DTMI FV-ITS

Anda mungkin juga menyukai